KOS-VOLUME-LABA
DISUSUN OLEH:
KADEK JULI SUWARTANA MANIK (09)
I NENGAH BASMA WIJAYA (13)
DEWA AGUNG GEDE PUTRAYASA (24)
YASTIKA AYU SAPITRI (11)
NI KADEK WIDYAWATI (03)
NI NENGAH SUJATI (05)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul Analisis Kos-Volume-Laba ini
dapat tersusun tepat waktu. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca agar ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahua n maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan
2.1 Definisi analisis biaya volume laba ............................................................... 3
2.2 Asumsi Analisis Biaya Volume Laba ............................................................ 4
2.3 Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis) ........................................ 5
2.4 Pemanfaatan Analisis Cost-Volume Profit untuk Perencanaan ..................... 9
2.5 Marjin Keamanan ........................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Mengetahui Asumsi Analisis Biaya Volume Laba
3. Mengetahui Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)
4. Mengetahui Pemanfaatan Analisis Cost-Volume Profit untuk Perencanaan
5. Mengetahui yang dimaksud dengan Marjin Keamanan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam
perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan.
5. Melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh
manajemen.
Dengan pengertian dan asumsi seperti diatas maka jika salah satu elemen saja
berubah maka hasil analisis cost volume profit pasti akan menghasilkan kesimpulan
4
yang berbada dan dapat menghasilkan keputusan yang berbeda juga. Meskipun
tujuan utama dari analisis ini adalah untuk melihat hubungan diantara elemen-
elemen tersebut dan pengaruhnya satu dengan yang lainnya.
Terkait asumsi dasar biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap,
Manajemen harus teliti dalam memasukkan semua biaya variable yang relevan
yaitu tidak hanya biaya produksi saja tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi.
Ketelitian ini diperlukan untuk mengukur biaya variabel per unit. Selain itu, (pada
analisis jangka pendek) biaya tetap yang relevan dapat diartikan sebagai biaya tetap
yang diperkirakan berubah sehubungan dengan peluncuran produk baru. Pada saat
biaya variabel dan biaya tetap dijumlahkan menjadi biaya total, dapat diasumsikan
dengan analisis cost volume profit bahwa pendapatan dan total biaya adalah linear
pada rentang aktivitas yang relevan. Meskipun perilaku biaya sebenarnya tidak
relevan dengan rentang output yang terbatas, total biaya diharapkan meningkat
mendekati tingkat yang linear.
Karena peran yang sangat vital, analisis cost volume profit ini dapat
diterapkan dalam banyak hal seperti menentukan harga jual produk atau jasa,
memperkenalkan produk atau jasa baru, mengganti peralatan, memutuskan apakah
produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam perusahaan atau dibeli dari
luar perusahaan, dan melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu
dipilih oleh manajemen.
5
yang disyariatkan agar perusahaan terhindar dari kerugian. Dengan demikian, titik
impas menunjukan suatu sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih oleh
perusahaan. Mengetahui titik impas terutama penting ketika sebuah perusahaan
memperkenalkan sebuah produk baru atau memasuki pasar baru. Dalam kedua
kondisi tersebut, Perusahaan harus mengawasi secara hati-hati potensi penjualan
dan membandingkanya dengan titik impas.
Titik impas ini selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan metode
persamaan, metode marjin kontribusi, dan metode grafik, baik dalam hitungan unit
penjualan maupun penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang digunakan
dalam transaksi bisnis.
1. Metode Persamaan
Titik impas dengan metode ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Dari kasus diatas misalkan:
X = jumlah speaker terjual
3.500 = harga jual per unit
2.625 = biaya variabel per unit
75.000 = total biaya tetap
Karena laba pada titik impas sama dengan nol maka faktor laba dalam
persamaan tersebut dapat diabaikan. Dengan demikian titik impas dalam unit
dapat dihitung sebagai berikut:
6
x = 0,25x + Rp. 75.000 + Rp. 0
0,25x = Rp. 75.000
x = Rp. 75.000/0,25
x = Rp. 300.000
7
total unit penjualan. Kesamaan tersebut disebabkan perhitungan marjin
kontribusi dan rasionya hanya mempertimbangkan biaya-biaya variabel. Dengan
demikian perubahan unit penjualan akan diikuti oleh kenaikan total pejualan,
biaya variabel, dan marjin kontribusi secara proposional. Karena kenaikan
penjualan tidak akan diikuti oleh kenaikan atau perubahan rasio marjin
kontribusi.
Sebagai contoh dapat dilihat bahwa pada volume penjualan 1 unit @Rp
3.500 dan biaya variabel per unit Rp 2.625, marjin kontribusinya = Rp 875 per
unit. Dari marjin kontribusi tersebut rasionya menjadi (875/3.500)% = 25%.
Tingkat rasio marjin kontribusi yang sama akan diperoleh pada saat volume
penjualan berubah menjadi 150 unit dimana total penjualan menjadi Rp 525.000.
kenaikan nilai penjualan ini akan diikuti kenaikan biaya variabel dalam
presentasi yang sama menjadi Rp 393.750 sehingga marjin kontribusi untuk 150
unit penjualan akan menjadi (131.250/525.000)% atau sama juga dengan 25%
seperti marjin kontribusi untuk penjualan 1 unit.
Demikian perubahan ini akan valid perhitungannya pada berbagai level
perubahan unit penjualan sepanjang pada kedua alternatif jumlah unit penjualan
tidak diikuti oleh peruahan struktur biaya dan harga jual dalam satuan uang yang
digunakan.
3. Metode grafik
Selain menggunakan dua pendekatan diatas analisis impas juga dapat
dibuat dengan menggunakan grafik. Grafik tersebut dapat dibuat dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Buat garis horizontal (x) untuk menunjukan jumlah unit produk dan sebuah
garis vertikal (y) untuk menunjukan nilai penjualan dan biaya.
b. Tarik sebuah garis lurus ke kanan atas dengan kemiringan 45 yang ditarik
dari titik 0 perpotongan garis x dan garis y sebagai garis penjualan.
c. Buat garis horizontal untuk menujukan jumlah biaya tetap pada berbagai
level unit penjualan.
d. Buat garis untuk menunjukan jumlah biaya pada berbagai level unit
penjualan yang ditarik dari perpotongan garis y dengan garis biaya tetap.
8
Daerah yang berada di antara garis ini dengan garis biaya tetapdi bawahnya
menunjukan kisaran biaya variabel.
e. Buat titik impas pada perpotongan garis penjualan dan garis total biaya.
Tarik garis ke kiri untuk menunjukan jumlah penjualan dalam satuan uang
dan tarik garis vertikal ke bawah untuk menunjukan titik impas dalam unit
penjualan.
f. Arsir tiga disebelah kanan grafik sebagai daerah laba dan sebaliknya arsir
daerah segitiga di sebelah kiri bawah titik impas sebagai daerah rugi. Daerah
arsiran ini menunjukan bahwa penjualan yang lebih kecil dari titik impas
akan menimbulkan rugi dan sebaliknya penjualan yang lebih besar akan
memberikan laba.
Misalkan:
x = jumlah unit terjual
3.500 = harga jual per unit
2.625 = biaya variabel per unit
75.000 = total biaya tetap
100.000 = laba bersih yang diinginkan
9
Metode persamaan: penjualan + biaya tetap + laba
Sehingga penjualan dalam unit menjadi:
3.500x = 2.625x + 75.000 + 100.000
3.500x 2.625x = 75.000 + 100.000
875x = 175.000
X = 175.000/875
Unit penjualan (x) = 200 unit
10
maka titik impas akan dicapai setelah genap beroperasi selama tiga tahun atau
300 traktor impas dalam unit/100 traktor produksi pertahun x 1 tahun = 3 tahun.
3. Analisis Sensivitas
Salah satu aspek penting dalam analisis cost-volume-profit ini bahwa
adanya perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi analisis,
dapat diadakan penilain atau evaluasi. Aspek ini sangat penting bagi manajemen
dalam proses penyusunan atau perencanaan anggaran, karena hal ini
memungkinkan diadakan testing untuk menentukan akibat adanya perubahan
faktor atau mempertimbangkan berbagai alternatif. Metode yang digunakan
adalah laporan laba rugi komparatif.
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap
perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan
melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari
perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
Contoh: Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat
kelayakan. Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk
mengantisipasi adanya perubahan-perubahan berikut:
11
a. Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi,
biaya bahan-baku, produksi, dsb.
b. Penurunan produktivitas.
c. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek. Setelah melakukan analisis dapat
diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan
proyek: pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.
12
Dengan mengetahui titik marjin keamanan tersebut maka manajemen dapat
merumuskan berbagai strategi, taktik, dan langkah-langkah operasional untuk
bertahan agar penjualan tidak mengalami abrasi sampai melebihi angka marjin
keamanan. Dalam rangka penerapan fungsi-fungsi manajemen pendekatan analisis
hubungan biaya, volume dan laba termasuk perhitungan seperti ini akan
memberikan isyarat kepada manajemen mengenai apa yang sedang terjadi dalam
pencapaian tujuan atau perolehan laba perusahaan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis biaya volume
laba (cost-volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang
mendsari hubungan-hubungan antara biaya, volume, dan laba. Analisi biaya-
volume-laba kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena
signifikansisme mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan,
yang diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan
laba. Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena
hubungan-hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya
atau sebagian diluar kendali manajemen.
Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak
mendapatkan laba dan juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat
didefinisikan sebagai titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau
sebagai titik dimana total marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Titik
impas ini selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan,
metode marjin kontribusi, dan metode grafik, baik dalam hitungan unit penjualan
maupun penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang digunakan dalam transaksi
bisnis. Dalam perencanaan analisis biaya volume laba dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan 2 cara yaitu, analisis target laba dan analisis sensitivitas.
Dengan mengetahui titik marjin keamanan tersebut maka manajemen dapat
merumuskan berbagai strategi, taktik, dan langkah-langkah operasional untuk
bertahan agar penjualan tidak mengalami abrasi sampai melebihi angka marjin
keamanan.
3.2 Saran
Setelah membahas dan mempelajari analisis biaya volume laba ini, diharapkan
kita dapat menganalisis biaya volume laba pada suatu perusahaan tertentu sebagai
skill penunjang bagi seorang manajer.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sugiri, S., dan Sulastiningsih. 2000. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia
Anonym.2015. Cost Volume Profit (CVP). Tersedia pada
http://dinapramudianti.blogspot.co.id/2015/02/makalah-cost-volume-profit-
cvp.html (diakses tanggal 20 Oktober 2017)
Anonym. 2015. ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) Tersedia pada http://www.e-
akuntansi.com/2015/09/analisis-cost-volume-profit-cvp.html (diakses tanggal 20
Oktober 2017)
Anonym. 2015. Cost Volume Profit Analysis. Tersedia pada
https://www.academia.edu/11848920/COST_VOLUME_PROFIT_ANALYSIS
(diakses tanggal 20 Oktober 2017)
15