Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA (CVP)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Thessa Tri Astuti, S.E., M.M.

Disusun Oleh :
1. Tatang Suparman (4122423110544)
2. Tharisa Nurhaliza (4122423110549)
3. Topan Sopian (4122423110551)
4. Wafa Aulani (4122423110559)
5. Wahid Ahmad Sopian (4122423110560)
6. Winda Aulia (4122423110566)
7. Wulan Dari (4122423110570)
8. Zaldi Rahmadan (4122423110583)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Akuntansi
Manajemen yang berjudul “Analisis Biaya Volume Profit (CVP)” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Akuntansi Manajemen sebagai syarat penilaian. Selain itu,
makalah ini betujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Thessa Tri Astuti, S.E., M.M
selaku dosen pengampu mata kuliah akuntansi manajemen. Tak lupa juga ucapan
terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan rekan-rekan yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan pembuatan makalah dikemudian hari.

Bandung, 6 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1 Analisis Biaya Volume Laba ..................................................................... 3
2.2 Analisis Impas ........................................................................................... 7
2.3 Analisa Target Laba ...................................................................................8
2.4 Konsep Margin Kontribusi ...................................................................... 10
2.5 Analisis Biaya Volume Laba Pendekatan Pendapatan Penjualan ........... 11
BAB III PENUTUP ..............................................................................................14
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14
3.2 Saran ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Analisis Biaya Volume Laba atau biasa disebut dengan
Cost Volume Profit Analysis (CVP) merupakan suatu alat yang sangat
tepat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan biaya
variable per unit, kuantitas yang terjual, harga produk (prices of products),
volume produksi, dan semua informasi keuangan perusahaan yang
terkandung di dalamnya yang sangat mempengaruhi tingkat laba.

Analisis CVP dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah


unit yang harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya
tetap terhadap titik impas, serta dampak kenaikan harga terhadap laba.
Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan
analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga
atau biaya terhadap laba.

Sementara itu, tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk


memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan
terus berjalan sepanjang waktu, maka perlu dilakukan analisis terhadap
biaya volume laba perusahaan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas bagaimana analisis Cost Volume Profit (CVP) agar manajer dapat
dengan bijak mengambil keputusan yang pasti dan tidak mengandung
resiko yang dapat merugikan perusahaan.

Keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan sangat


dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menganalisis biaya-biaya
produksinya, juga menganalisis pada tingkat volume berapa seharusnya
mereka berproduksi, serta mampu memperkirakan laba yang seharusnya
diperoleh dari analisis biaya dan volume produksinya.

1
Analisis biaya volume laba akan sangat membantu manajer dalam
memahami pengaruh - pengaruh yang timbul antara harga, biaya, volume
penjualan terhadap laba, sehingga tak diherankan mengapa analisis ini
menjadi sangat penting dan banyak berdampak pada keputusan bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan biaya-volume-laba dan apa saja dasar-


dasarnya serta manfaatnya?

2) Apa yang dimaksud dengan titik impas dan bagaimana cara


menghitungnya?

3) Apa yang dimaksud dengan target laba dan apa kegunaannya serta
bagaimana cara menghitungnya?

4) Apa yang dimaksud dengan margin kontribusi dan bagaimana cara


menghitungnya?

5) Bagaimana cara menghitung biaya-volume-laba pendekatan pendapatan


penjualan?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini ditulis bertujuan untuk memenuhi syarat penilaian
untuk tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Manajemen serta sebagai
bahan diskusi dan bahan bacaan menambah pengetahuan terkait analisis
biaya, volime, dan laba.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Biaya Volume Laba


Analisis biaya-volume-laba merupakan suatu metode yang dapat
membantu para manajer dalam menganalisis bagaimana pengaruh
keputusan operasi dan pemasaran terhadap laba berdasarkan pemahaman
atas hubungan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan
tingkat output, dan produk campuran yang terjual.

Analisis ini akan menghasilkan nilai titik impas Break Event Point
(BEP), nilai Degree Of Operating Leverage (DOL), dan niai Margin Of
Safety (MOS). Analisis biaya volume laba akan memudahkan perusahaan
dalam menentukan target pendapatan dan jumlah biaya yang dikeluarkan
dalam uaya mencapai laba yang telah ditentukan tersebut. Untuk dapat
mencapai laba yang besar, manajemen dapat melakukan berbagai langkah
berikut:

1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin


dengan memperhatikan tingkat harga jual dan volume penjualan
yang ada.
2. Dapat menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba
yang dikehendaki.
3. Mampu meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.

Analisis biaya volume laba ini didasarkan pada model eksplisit


mengenai hubungan antara tiga faktor: biaya, penjualan dan laba. Serta
bagaimana perubahan dari ketiga faktor tersebut dengan cara dapat di
prediksi ketika volume aktivitas juga berubah.

3
A. Asumsi dasar dalam analisis biaya volume laba
1) Biaya diklasifikasikan berdasarakan perilaku biaya, fixed cost dan
variabel cost
2) Fixed cost secara total adalah tetap sama pada titik kegiatan /
kapasitas tertentu.
3) Variabel cost akan berubah secara proporsional dengan perubahan
volume atau tingkat kegiatan.
4) Harga jual per unit adalah tetap.
5) Perusahaan hanya menjual/ memproduksi 1 jenis produk saja, dan
jika terdapat lebih dari 1 jenis produk maka bauran penjualan (sales
mix) adalah tetap.
6) Kapasitas yang dimiliki perusahaan tidak berubah
7) Tingkat efisiensi dan produktivitas perusahaan tak berubah.

B. Manfaat penggunann analisis biaya volume laba, diantaranya adalah:


1) Membantu perusahaan dalam merencanakan laba
2) Menentukan tingkat penjualan minimum yang harus dicapai untuk
memperoleh target laba tertentu.
3) Mengetahui keadaan perusahaan apakah dalam keadaan baik atau
tidak baik.
4) Mengetahui dampak perubahan penjualan, biaya dan harga jual
terhadap perusahaan.
5) Menetukan harga jual untuk memperoleh laba tertentu.
6) Membantu menetapkan kombinasi produk tertentu untuk
memperoleh laba tertentu.

Dasar untuk menganalisis biaya-volume-laba dapat dimulai


denganmargin kontribusi. Alternatif Perhitungan dan Penulisan Rumus
CVP Analysis:

X = F+l

P-V

4
P = Harga jual per unir

X = jumlah unit yang terjual

V = biaya variabel per unit

F = biaya tetap

L = laba sebelum pajak

Maka persamaan diatas akan menjadi

L = PX - VX - F

L =(P-V )X - F

(P-V)x = F+L

PT. XYZ
Total Per Unit
Penjualan @400 buku Rp. 10.000.000 Rp. 25.000
Beban Variabel 6.000.000 15.000
Margin Kontribusi 4.000.000 10.000
Beban Tetap 3.500.000
Laba Bersih Operasi 500.000

Laba = (Penjualan - Beban Variabel) - Beban Tetap

Dimana :

Penjualan = Harga jual per unit x unit terjual = P x Q

Beban Variabel = Beban Variabel per unit x unit terjual = V x Q

Jadi,

Laba = ( P x Q - V x Q) - Beban Tetap

5
Margin Kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan
penjualandikurangi beban variabel. Margin kontribusi ini nantinya akan
digunakan untuk beban tetap sehingga menghasilkan laba/rugi operasi.

Ketika besarnya margin kontribusi sama dengan beban tetap, maka


kondisi ini disebut kondisi titik impas atau Break Even Point. Titik impas
atau BEP adalah kondisi ketika tingkat penjualan menghasilkan laba Nol.

Ketika tidak terjadi penjualan, maka kerugian perusahaan sama


dengan beban tetapnya. Setiap unit yang terjual akan mengurangi kerugian
sejumlah margin kontribusi per unit. Ketika titik impas telah tercapai,
setiap tambahan unit yang terjual akan meningkatkan laba perusahaan
sebesar jumlah kontribusi margin per unit.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan


akibat perubahan total penjualan terhadap margin konribusi, maka kita
dapat menghitungnya dengan Rasio Margin Kontribusi, dengan rumus :

Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi x 100%


Penjualan

Rasio MK PT. XYZ = Rp 4.000.000 x 100% = 40%


Rp 10.000.000

Artinya, setiap kenaikan penjualan Rp 1.000 maka total margin


kontribusi akan meningkat sebesar Rp 400, yang akan berdampak pada
meningkatnya laba operasi. Hal ini juga berlaku jika terjadi penurunan
penjualan.

6
2.2 Analisis Impas
Untuk menentukan tingkat penjualan yang diperlukan untuk
mencapai target laba yang diinginkan, maka digunakan analisis target laba
dan analisis titik impas. Titik impas adalah sebuah titik atau kondisi
dimana jumlah pendapatan penjualan sama dengan jumlah biaya atau
perusahaan tidak menderita rugi ( laba = 0 ).

Pada titik impas, maka variabel L pada persamaan di atas (L=0),


sehingga angka yang dihasilkan adalah :

X = (F + L)/(P - V)

= (50.000.000 + 0)/(5.000.000 – 4.000.000)

= 50.0000.000/1.000.000

= 50 unit,

Maka Perusahaan menjual pada produk sebanyak 50 unit.

Tujuan menentukan titik impas dimana laba sama dengan nol adalah:

1) Mencari unit yang harus terjual sehingga pendapatan yang diterima


sama dengan (=) biaya yang dikeluarkan
2) Menentukan volume penjulan minimal yang harus terjual agar
perusahaan tidak rugi
3) Menyusun perencanaan laba
4) Menyusun anggaran pendapatan penjualan periode yang akan datang
5) Memonitoring kinerja atau perkembangan pendapatan.

Laporan Laba Rugi Yang Disusun Sesuai Titik Impas

Titik impas (50 unit) adalah sebagai berikut:

Penjualan (50 unit @ Rp. 5.000.000,-) Rp. 250.000.000,-

Dikurangi: biaya-biaya variabel Rp. 200.000.000,-

Marjin kontribusi Rp . 50.000.000,-

7
Dikurangi: biaya-biaya tetap Rp. 50.000.000,-

Laba sebelum pajak Rp. 0

2.3 Analisa Target Laba


Analisis target laba digunakan untuk perencanaan memperoleh
laba oleh manajemen dengan jumlah target unit yang akan terjual.

Rumusnya,

X = (F+L)/ (P-V)

Berikut ini adalah ilustrasi kasus analisis target data:

A. Berapa jumlah unit yang harus terjual agar perusahaan memperoleh


laba sebelum pajak sebesar Rp. 100.000.000,-?
Maka: L = 100.000.000

X = (F+L)/(P-V)

= (50.000.000 + 100.000.000)/(5.000.000 –4.000.000)

= 150.000.000/1.000.000

= 150 unit

Perusahaan harus mampu menjual 150 unit agar memperoleh laba


sebelum pajak sebesar Rp. 100.000.000,-

B. Jika perusahaan menghendaki laba sebesar 15% dari pendapatan


penjualan.
Maka:
L = 15% x PX

X = (F+L)/(P-V)
= (50.000.000 + (15% x 5.000.000X)/(5.000.000 –4.000.000)

8
= 50.000.000 + 750.000X /1.000.000

1.000.000X = 50.000.000 + 750.000X


250.000X = 50.000.000
X = 200 unit
Maka perusahaan harus mampu menjual 200 unit untuk
mendapatkan laba sebesar 15% dari pendapatan penjualan atau sebesar
Rp. 150.000.000,- (15% x Rp. 5.000.000,- x 200unit)
C. Perusahaan menghendaki target laba setelah pajak sebesar
Rp 75.000.000,- dengan asumsi tarif pajak sebesar 25%
Laba setelah pajak = laba sebelum pajak – pajak
75.000.000 = L – 0,25L
75.000.000 = 0.75L

= 100.000.000

Produk yang harus dijual dapat di hitung sebagai berikut

X = (F + L)/ (P – V)
= (50.000.000 + 100.000.000) / (5.000.000 –4.000.000)
= 150.000.000/1.000.000
= 150 unit

LAPORAN LABA/RUGI

Penjualan (150 unit @ Rp 5.000.000,-) Rp 750.000.000,-

Dikurangi: Biaya-biaya variabel Rp 600.000.000,-

Marjin kontribusi Rp 150.000.000,-

Dikurangi: Biaya-biaya tetap Rp 50.000.000,-

Laba Sebelum Pajak Rp 100.000.000,-

dikurangi: Pajak 25% Rp 25.000.000,-

Laba Setelah Pajak Rp 75.000.000,-

9
Maka, produk yang harus dijual perusahaan adalah 150 unit

untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp.75.000.000,-

2.4 Konsep Margin Kontribusi


Margin Kontribusi, Selisih antara harga jual perunit dan biaya
variabel perunit besaran untuk menutup biaya tetap dan memberikan
keuntungan perunit. Margin Kontribusi adalah suatu aspek yang harus
perusahaan atau pebisnis hitung dengan mengukur total pendapatan dari
setiap transaksi yang terjadi. Hal itu menjadi sangat penting dalam bisnis
untuk mengetahui keuntungan atau profit yang perusahaan dapatkan.

Margin Contribusi dapat dinyatakan dalam suatu persentase dari


pendapatan penjualan.

Rasio Margin Contribusi

Margin Kontribusi

MC ratio= ---------------------

Penjualan

Semakin tinggi RMC semakin baik.

10
Ratio Margin Kontribusi:

Para manajer lebih menyukai informasi berupa CM Ratio


dibandingkan informasi marjin kontribusi per unit. Rasio ini dapat
digunakan pada berbagai situasi dimana manajer harus malakukan trade-
off antara menaikkan harga jual sebuah produk atau menaikkan harga jual
produk lainnya.

Dengan kata lain, untuk menaikkan penjualan, produk yang dipilih


adalah produk yang menghasilkan marjin kontribusi dalam rupiah yang
terbesar.

2.5 Analisis Biaya Volume Laba Pendekatan Pendapatan Penjualan


Pada dasarnya pendekatan unit terjual dapat dikonversi menjadi
pendapatan penjualan cukup dengan mengalikan hasilnya dengan harga
jual per unit. Dan akan meningkatkan penjualan sampai dengan 480 unit.

Rumus untuk menghitung pendapatan penjualan menggunakan


variabelvariabel sebagai berikut:

R = PX (harga x jumlah unit terjual)

Vr = (V/P) atau (biaya variabel/penjualan)

11
F = Total biaya tetap

L = Laba sebelum pajak

Variabel R adalah pendapatan penjualan. Dengan demikian, untuk


menghitung laba sebelum pajak (L) dapat digunakan persamaan sebagai
berikut:

L = R – vr (R) - F

L = (1 - vr)R – F

(1 - vr)R = F + L

R = (F + L) / (1 – vr)

Parameter (1- vr dalam rumus ini disebut rasio marjin kontribusi (CM
ratio).

Perhitungan rasio marjin kontribusi dapat pula dengan membagi


marjin kontribusi dengan pendapatan penjualan. Hasil perhitungan dapat
dinyatakan dalam persentase (jika dikali dengan 100%) atau dalam bentuk
angka desimal. Aktivitas penjualan dalam pendekatan ini bermakna
pendapatan penjualan, sedangkan dalam pendekatan pertama disebut
dengan unit terjual. Biaya variabel dalam pendekatan ini diartikan sebagai
angka persentase biaya terhadap penjualan.

12
Ilustrasi Pendekatan Pendapatan Pejualan

1. Berapakah pendapatan penjualan pada titik impas atau laba sama


dengan nol

Titik impas

R = (F + L)/ (1 – vr)

= (50.000.000 + 0)/ 0.2

= 250.000.000

Agar laba sama dengan nol, maka pendapatan penjualan harus sebesar
Rp 250.000.000,00

2. Berapa pendapatan penjualan (R) apabila diinginkan laba sebelum


pajak sebesar Rp. 60.000.000,00,00

Target laba

R = (F + L)/ (1 – vr)

= (50.000.000 + 60.000.000)/0,2

= 550.000.000

Dengan demikian, perusahaan harus menghasilkan pendapatan


penjualan sebesar Rp. 550.000.000 agar diperoleh laba sebelum pajak
sebesar Rp. 60.000.000,00

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

1) CVP adalah alat yang berguna untuk perencanaan laba jangka pendek,
pengsambilan keputusan strategis, dan analisis sensitivitas.

2) Titik Impas adalah titik kritis bagi perusahaan. Jika dibawah titik impas
perusahaan mengalami kerugian. Dan jika berada diatas titik impas
perusahaan menghasilkan laba.

3) Perubahan harga jual, voulme penjualan, dan biaya dapat berdampak


signifikan terhadap laba perusahaan.

3.2 Saran
Diharapkan para pembaca dapat lebih memahami mengenai
analisis biaya volume laba sehingga dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehai-hari. Selain itu juga diharapkan
para manajer dapat lebih menguasai dengan baik mengenai penerapan
analisis biaya volume laba pada perusahaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Stout, Cokins. 2011. Manajemen Biaya: Penekanan Strategis, Edisi 5,


Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Edi Herman.2006. Penganggaran Korporasi, Suatu Pendekatan Integrratif. Jakarta:


PT Rajaa Grafindo Perkasa

Hansen, Don R, and Maryenne M. Mowen. 2007. Management Accounting. 8th


Ed Thompson:South-Western.

Ishak & Sugiono. 2015. Akuntansi Informasi dalam Penambilan Keputusan.


Jakarta: PT Grasindo.

Mulyadi, Akuntansi Manajemen, edisi 3, Salemba Empat, Jakarta,2001

Robert S. Kaplan,.2012., Management Accounting: Information for Dcision


Making and Strategy Execution, Prentice Hall., NY., USA

15

Anda mungkin juga menyukai