AKUNTANSI MANAJEMEN
Tentang
ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN
MANAJEMEN
DI SUSUN OLEH :
WA TIKA 101901124
TAHUN AJARAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat sertakarunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang Alhamdulillahtepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tdak
akan sanggup menyelesaikan.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan sertadalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantasa meridhoisegala urusan kita. Amin.
Penyusun
ii
HALAMAN SAMPUL................................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B.Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Apa definisi analisis biaya volume laba dan titik impas dalam unit ......................... 2
B. Analisis biaya volume laba dan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ................ 4
C. Perubahan Dalam Aktivitas Akan Mempengaruhi Contribution
Margin dan Net Operating Income ........................................................................ 12
BAB III PENUTUPAN............................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 16
B. Saran ................................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Analisis Biaya Volume Labaatau biasa disebut dengan Cost Volume Profit Analysis
(CVPA) merupakan suatu alat yang sangat tepat untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan terkait dengan biaya variable per unit, kuanttas yang terjual, harga produk (prices
of products), volume produksi, dan semua informasi keuangan perusahaan yang terkandung
di dalamnya yang sangat mempengaruhi tngkat laba.
Analisis CVP dapat mengatasi banyak isu lainnya sepert jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap ttk impas, serta dampak
kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk
melakukan analisis sensitvitas dengan menguji dampak dari berbagai tngkat harga atau biaya
terhadap laba.
Sementara tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yangmaksimal
agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan sepanjang waktu, maka perlu dilakukan
analisis terhadap biaya volume laba perusahaan. Oleh karena itu, dalammakalah ini akan
dibahas bagaimana analisis cost volume profit (CVP) agar manajer dapat dengan bijak
mengambil keputusan yang past dan tdak mengandung resiko yang dapat merugikan
Perusahaan.
B.Rumusan Masalah
1. Apa definisi analisis biaya volume laba dan titik impas dalam unit
2. Analisis biaya volume laba dan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
3. Perubahan Dalam Aktivitas Akan Mempengaruhi Contribution Margin dan Net
Operating Income
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Analisis Biaya Volume Laba dan Titik Impas Dalam Unit
1. Definisi Analisis Biaya Volume Laba
Pengertian analisis CVP (cost volume profit) adalah analisis yang digunakan
untuk menentukan bagaimana perubahan dalam biaya dan volume dapat mempengaruhi
pendapatan operasional (operating income) perusahaan dan pendapatan bersih (net
income). Seperti kita ketahui, jumlah produk yang dihasilkan perusahaan didalam suatu
periode tertentu akan memiliki hubungan langsung dengan besarnya biaya yang
dikeluarkan perusahaan. Ketika biaya itu dipertemukan dengan nilai penjualan produk
yang dihasilkan oleh perusahaan, laba perusahaan yang diperoleh pada suatu periode akan
terpengaruh menjadi lebih besar atau lebih kecil. Suatu analisa yang menggambarkan
bagaimana perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan
bauran penjualan akan mempengaruhi laba perusahaaninilah yang disebut dengan analisis
CVP (cost volume profit). Analisis CVP merupakan instrumen yang lazim dipakai untuk
menyediakan informasiyangbermanfaatbagimanajemenuntuk pengambilan
keputusan, misalkan dalam menetapkan harga jual produk.Proses analisis ini memerlukan
sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah dengan bertumpukan pada pemahaman
terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan. Analisis biaya volume laba (cost profit
analysis) merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan,
khususnya jangka pendek, karena analisis ini menekankan pada keterkaitan antara biaya,
jumlah yang dijual, dan harga. Analisis biaya volume laba juga dapat menjadi alat yang
berharga untuk mengidentifikasi luas dan besarnya masalah ekonomi yang dihadapi
perusahaan dan membantu menunjukkan secara tepat jawaban yang diperlukan.
Analisis biaya volume laba dapat diterapkan dalam banyak hal, diantaranya adalah:
2
Melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh
manajemen.”
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit
3
Jalan pintas untuk Menghitung Unit Impas
Kita dapat menghitung unti impas lebih cepat dengan berfokus pada margin
kontribusi. Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan
dikurangi total biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban
tetap.
Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya
variable per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita
akan mendapatkan persamaan dasar impas berikut :
4
c. Biaya produksi, adalah biaya yang timbul dari perolehan atau untuk
pengolahan
suatu produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang
bersangkutan.
Hubungan antara biaya, volume dan laba dipengaruhi oleh 5 faktor atau
suatukombinasi faktor-faktor berikut ini :
a) Harga jual persatuan
b) Volume penjualan
c) Komposisi produk yang dijual
d) Biaya variabel pertahun
e) Total biaya tetap.
5
Analisis biaya, volume dan taba dapat digunakan untuk menentukan titik impas
dengan beberapa pendekatan persamaan matematika, pendekatan contribution margin
per unit, pendekatan contribution margin ratio dan pendekatan grafik.
Untuk mengetahui besarnya tingkat penjualan yang minimum yang harus
dilakukan perusahan agar biaya-biaya yang dikeluarkan dapat dikendalikan dengan
tingkat keuntungan atau laba yang direncanakan dapat dicapai, maka digunakan rumus
sebagai berikut :
Dimana:
FC = Biaya Tetap
P = Harga Jual Per Unit
S = Penjualan
VC = Biaya Variabel Per Unit
1 = Konstanta
π = Laba yang direncanakan
6
Pembebanan Biaya pada Aktivitas
Aktivitas menggunakan sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan, energy, dan
modal. Biaya sumber daya pada aktivitas perlu dibebankan dengan menggunakan
penelusuran langsung dan penggerak. Untuk sumber daya tenaga kerja, matrik
distribusi kerja sering digunakan. Matrik distribusi kerja secara sederhana
mengidentifikasi jumlah tenaga kerja yang digunakan setiap aktivitas dan diperoleh
dari proses wawancara (atau survei tertulis).
Waktu yang dihabiskan pada setiap aktivitas merupakan dasar untuk
pembebanan biaya tenaga kerja pada aktivitas. Jika waktunya 100 persen, maka
tenaga kerja adalah sepenuhnya pada aktivitas dan metode pembebanan adalah
penelusuran langsung. Jika sumber daya dibagi beberapa aktivitas, maka pembebanan
dilakukan melalui penelusuran penggerak yang disebut penggerak sumber daya.
Penggerak sumber daya (resource driver) adalah faktor yang mengukur pemakaian
sumber daya oleh aktivitas. Setelah penggerak sumber daya diidentifikasi, biaya
sumber daya dapat dibebankan pada aktivitas. Contoh manajer departemen kartu
kredit SprinBanc memperlihatkan penggunaan tenaga kerja sebagai berikut
Sebagai contoh anggaplah gaji supervisor adalah 50.000 dan setiap staf
administrasi dibayar 30.000 (150.000 untuk 5 orang staf). Berikut jumlah biaya tenaga
kerja yang dibebankan pada setiap aktivitas.
a. Mengawasi karyawan 50.000
b. Memproses transaksi 60.000 (0,4x150.000)
c. Menyiapkan laporan 45.000 (0,3x150.000)
d. Menjawab pertanyaan 45.000 (0,3x150.000)
7
Tenaga kerja bukan satu-satunya sumber daya yang digunakan oleh aktivitas.
Aktivitas juga menggunakan bahan baku, modal dan energi. Wawancara sebagai contoh
menyatakan aktivitas dalam divisi kartu kredit menggunakan modal seperti komputer,
telepon dan meja, sedangkan bahan bakunya adalah kertas. Aktivitas ATM
menggunakan mesin ATM (modal) dan energi. Biaya-biaya dari sumber daya juga
harus dibebankan pada bermacam-macam aktivitas dengan cara yang sama seperti pada
tenaga kerja (penelusuran langsung dan penggerak). Dari hasil wawancara penggunaan
per komputer dalam buku besar 1.200 per tahun. Tambahan komputer akan dibebankan
pada aktivitas pengawasan sebesar 1.200. staf administrasi 6.000 (5x1.200). 70%
(4.200) penggunaan pada proses transaksi, 20% (1.200) untuk menyiapkan laporan,
10% (600) untuk menjawab pertanyaan. Berikut data biaya aktivitas kartu kredit
dengan asumsi semua sumber telah dibebankan.
8
Tabel 4. Biaya Aktivitas: Tahap Lanjutan
9
Dengan menggunakan tarif ini, biaya dibebankan sebagai berikut:
Tabel 6. Pembebanan Biaya: Tahap Akhir
Kartu Kartu Kartu
klasik emas platinum
Memproses data
0,13 x 600.000 78.000
0,13 x 300.000 39.000
0,13 x 100.000 13.000
Menyiapkan data
0,85 x 60.000 51.000
0,85 x 36.000 30.600
0,85 x 24.000 20.400
Menjawab pertanyaan
3,08 x 10.000 30.800
3,08 x 12.000 36.960
3,08 x 8.000 24.640
Menyediakan ATM
1,25 x 15.000 18.750
1,25 x 3.000 3.750
1,25 x 2.000 2.500
Jumlah biaya 178.550 110.310 60.540
Unit 5.000 3.000 2.000
Biaya per unit 35,71 36,77 30,27
10
Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali sebuah unit
diproduksi. Sebagai contoh, permesinan dan perakitan adalah aktivitas yang dikerjakan setiap
kali sebuah unit diproduksi.
Aktivitas tingkat batch adalah aktivitas yang dilakukan suatu batch produk yang
diproduksi. Biaya aktivitas tingkat batch bervariasi dengan jumlah batch, tetapi tetap terhadap
jumlah unit di setiap batch. Penyetelan, pemeriksaan (kecuali jika setiap unit diperiksa),
penjadwalan produksi dan penanganan bahan adalah contoh-contoh dari aktivitas tingkat
batch.
Aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk
mendukung berbagai produk yang diproduksi perusahaan. Aktivitas ini menggunakan input
yang mengembangkan produk atau memungkinkan produk diproduksi atau dijual. Aktivitas
ini dan biayanya cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan jenis produk yang
berbeda. Contohnya perubahan teknik, pengembangan prosedur pengujian produk, pemasaran
produk, rekayasa teknik produk dan pengiriman.
Aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi suatu
pabrik. Aktivitas tersebut bermanfaat bagi organisasi pada beberapa tingkat, tetapi tidak
bermanfaat bagi setiap produk secara spesifik. Contoh-contohnya meliputi manajemen
pabrik, tata letak, dukungan untuk program masyarakat, keamanan, pajak property dan
penyusutan pabrik.
Tingkat unit, tingkat batch, dan tingkat produk mengandung aktivitas yang berkaitan
dengan produk. Permintaan atas aktivitas ini dapat diukur oleh setiap produk dan dapat dibagi
lebih lanjut berdasarkan rasio konsumsi. Aktivitas dengan rasio konsumsi yang sama dapat
menggunakan penggerak aktivitas yang sama untuk membebankan biaya. Pengelompokkan
ini menciptakan suatu kumpulan aktivitas yang homogen, yaitu kumpulan aktivitas yang
berada pada tingkat yang sama dan menggunakan penggerak aktivitas yang sama.
Aktivitas tingkat fasilitas memiliki suatu masalah dengan filosofi ABC, yaitu mengenai
penelusuran biaya pada produk. Aktivitas tingkat fasilitas (dan biayanya) adalah suatu produk
umum yang bervariasi dan tidak mungkin mengidentifikasi bagaimana setiap produk
menggunakan aktivitas tersebut. jadi sistem ABC murni tidak akan membebankan biaya-
biaya tersebut pada produk. Biaya-biaya ini akan diperlakukan sebagai biaya periode. Pada
prakteknya perusahaan yang mengadopsi sistem ABC biasanya menerapkan pendekatan
perhitungan biaya penuh (full costing) dan mengalokasikan biaya tingkat tingkat fasilitas ini
pada setiap produk. Penggerak biaya tingkat unit, tingkat batch, atau tingkat produk sering
digunakan untuk alokasi. Untuk tujuan praktis dapat dikatakan bahwa pembebanan biaya-
11
biaya ini bisa jadi tidak mendistorsi biaya produk secara signifikan karena biaya-biaya
tersebut cenderung relatif kecil dibandingkan dengan jumlah biaya yang ditelusuri secara
memadai pada setiap produk.
Akan tetapi, terdapat pengecualian dalam observasi mengenai biaya tingkat fasilitas dan
penggerak aktivitas. Jika suatu perusahaan membentuk fasilitas produksi untuk seluruh lini
produk, maka dapat di argumentasikan bahwa penggerak berdasarkan ruangan mengukur
penggunaan biaya tingkat fasilitas. Hal ini terjadi karena ruangan dalam suatu pabrik
diperuntukkan bagi produksi suatu produk atau sub perakitan. Pada kasus ini luas ruangan
yang digunakan dapat dilihat sebagai penggerak aktivitas untuk biaya tingkat fasilitas.
Pembebanan biaya tingkat fasilitas berdasarkan penggerak ruangan dapat memotivasi
manajer untuk mengurangi biaya tingkat fasilitas.
a) Contribution Margin
Margin Kontribusi adalah nilai pendapatan bersih setelah dikurangi biaya variabel.
Jika diformulasikan, maka akan jadi seperti ini:
Ketika Anda membuat produk atau memberikan jasa dan mengenakan biaya variabel
(biaya packaging dan ongkos kirim, misal), nilai sisanya adalah Margin Kontribusi.
Ini adalah cara berbeda dalam memaknai laba bisnis. Implikasinya, Margin Kontribusi
digunakan untuk melihat seberapa jauh pendapatan penjualan bisnis bisa menutupi biaya
tetap setelah mengeluarkan unsur biaya variabel.
12
Biaya Bahan Baku Langsung = Rp30.000.000
Maka total biaya variabel PT Kilat adalah Rp55.000.000. Jika dimasukkan dalam formulasi
Margin Kontribusi, maka Margin Kontribusi PT Kilat adalah:
Nilai dari Margin Kontribusi tersebut bisa Anda kurangkan dengan biaya tetap untuk
melihat apakah Margin kontribusi bernilai positif atau negatif. Katakanlah biaya tetap PT
Kilat dalam satu tahun sejumlah Rp80.000.000. Maka bisa dibilang PT Kilat masih mencetak
profit Rp15.000.000 (Rp95.000.000 – Rp80.000.000). Implikasinya, PT kilat masih mampu
meng-cover biaya tetap setelah pendapatan bersih dikurangi dengan biaya variabel yang
terjadi.
Perhitungan ini bisa Anda persempit lagi menjadi Margin Kontribusi per unit. Dengan
formulasi yang sama, berikut perhitungan Margin Kontribusi per unit
Margin Kontribusi per unit = Harga jual produk per unit – biaya variabel per unit
Misalnya, jika satu produk dari PT Kilat seharga Rp20.000 dan biaya variabel per unitnya
Rp6.000. Maka Margin Kontribusi per unitnya adalah Rp20.000 – Rp6.000 = Rp14.000.
Mungkin Anda bisa menghitung nilai Margin Kontribusi dari unsur-unsur yang
terdapat dalam Laporan laba Rugi. Namun, itu tidak semudah yang Anda bayangkan.
Kesulitan terbesar dalam menghitung Margin Kontribusi adalah memilah apa yang disebut
biaya tetap dan apa yang disebut biaya variabel?.
Butuh ketelitian dan pengalaman lebih untuk bisa memilih dan memilah mana yang
disebut biaya tetap dan biaya variabel. Jika Anda berhasil melakukannya, itu akan menjadi
usaha yang setimpal dengan menemukan nilai Margin Kontribusi yang sebenarnya.
13
Manajemen menggunakan Margin Kontribusi untuk tiap kondisi yang berbeda.
Biasanya, manajemen menggunakan Margin Kontribusi sebagai alat dalam membantu
membuat keputusan produksi dan penetapan harga dalam bisnis. Konsep ini juga menjadi
salah satu yang digunakan untuk menghitung Break Event Point (BEP) dalam suatu
departemen atau lini produk.
Manajemen menggunakan metrik ini untuk memahami berapa harga yang dapat
mereka tetapkan untuk suatu produk. Dengan penetapan harga yang tepat, perusahaan atau
bisnis tidak perlu khawatir kehilangan uang ketika biaya untuk produksi meningkat.
Penetapan harga produk berdasarkan metrik Margin Kontribusi juga membantu manajemen
untuk meraih nilai profitabilitas yang diinginkan. Margin Kontribusi juga membantu
manajemen memahami produk dan kegiatan operasional mana yang menguntungkan. Dan
tentunya manajer bisa memutuskan lini produk atau departemen mana yang tidak produktif
yang selanjutnya akan dihentikan atau ditutup.
Kesimpulannya, Margin Kontribusi merupakan salah satu unsur dan alat yang penting
bagi manajemen maupun investor atau analis keuangan. Dengan mengetahui dan memahami
Margin Kontribusi, Anda bisa membuat bisnis atau perusahaan Anda beroperasi secara
efisien dan efektif. Dan tentunya Anda bisa meminimalisir risiko kerugian yang akan terjadi
ke depannya. Untuk masalah perhitungan Margin Kontribusi, Anda bisa mengandalkan
Software Akuntansi yang secara otomatis menyediakan Laporan Keuangan untuk kebutuhan
Dalam laporan keuangan income statement perusahaan kita mengenal adanya operating
income atau pendapatan operasional perusahaan. Pada perusahaan barang dan jasa
pendapatan operasional perusahaan atau operating income merupakan pendapatan utama
perusahaan di mana perusahaan harus berjuang sedapat mungkin untuk mendapatkan cukup
banyak pendapatan dari operating income ini.
14
Contoh laporan keuangan operating income dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Pada gambar di atas terlihat bahwa untuk mendapatkan operating income atau pendapatan
operasional kita akan mengurangkan net sales dengan
Perusahaan yang sehat akan berfokus pada pendapatan operasional perusahan yang
merupakan kegiatan utama perusahaan. Di sini perusahaan akan berusaha meningkatkan Net
Sales dan mengurangi COGS, Administration Expense dan Selling Expense. Atau
perusahaan akan meningkatkan sedikit COGS atau meningkatkan sedikit penjualan tetapi
menghasilkan banyak Net Sales.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Analisis biaya volume laba (costvolume-profit analysis) adalah analisis pola-pola
prilaku biaya yang mendsari hubunganhubungan antara biaya,volume, dan laba. Analisi
biaya-volume-laba kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena
signifikansisme mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang
diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-perubahanpendapatan,biaya,danlaba.
Analisisbiaya-volume-labamerupakan persoalan yang kompleks karena hubungan-
hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian diluar
kendali manajemen.
Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak mendapatkan
laba dan juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat didefinisikan sebagai titik
dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau sebagai titik dimana total marjin
kontribusi sama dengan total biaya tetap.
B. SARAN
Untuk memperoleh laba yangmaksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan
sepanjang waktu, maka perlu dilakukan analisis terhadap biaya volume laba perusahaan. Oleh
karena itu, dalammakalah ini akan dibahas bagaimana analisis cost volume profit (CVP) agar
manajer dapat dengan bijak mengambil keputusan yang past dan tdak mengandung resiko
yang dapat merugikan Perusahaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29740656/Makalah_analisis_hubungan_biaya_volume_laba
http://tugasdanbelajar.blogspot.com/2013/06/makalah-akuntansi-manajemenanalisis.html
https://www.academia.edu/36675193/ANALISIS_BIAYA_VOLUME_LABA_DENGAN_P
ENDEKATAN_ACTIVITY_BASED_COSTING_PADA_INDUTRI_KECIL_MENENGAH
https://www.academia.edu/29740656/analisis_hubungan_biaya_volume_laba
http://coreaccountingindonesia.blogspot.com/2018/08/perhitungan-biaya-produk-
berdasarkan-abc.html
https://www.coursehero.com/file/53063275/Akuntansi-Manajemen-Analisis-Biaya-Volume-
Laba-Alat-Perencanaan-Manajerialdocx/
17