PERENCANAAN MANAJERIAL
TITIK IMPAS DALAM UNIT DAN PENJUALAN DALAM DOLAR
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Dosen Pembimbing : Muh. Ridwansyah Pasolo, SE., M.Acc, Ak
JURUSAN MANAJEMEN
TA 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat, taufik, dan hidayahnya
sehingga makalah yang berjudul “ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT
PERENCANAAN MANAJERIAL TITIK IMPAS DALAM UNIT DAN PENJUALAN
DALAM DOLAR” penulis selesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan taslim senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhamad SAW yang tela membawa kita kejalan yang lurus
seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu penulis mengharapkan sumbangsinya berupa saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah cakrawala berpikir bagi penulis
dan pembaca. Amin.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis Biaya Volume Labaatau biasa disebut denganCost Volume ProfitAnalysis
(CVPA)merupakan suatu alat yang sangat tepat untuk perencanaan danpengambilan
keputusan terkait dengan biaya variable per unit, kuanttas yangterjual, harga produk
(prices of products), volume produksi, dan semua informasikeuangan perusahaan yang
terkandung di dalamnya yang sangat mempengaruhi tngkatlaba.Analisis CVP dapat
mengatasi banyak isu lainnya sepert jumlah unit yang harusdijual untuk mencapai impas,
dampak pengurangan biaya tetap terhadap ttkimpas, serta dampak kenaikan harga
terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan
analisis sensitvitas dengan mengujidampak dari berbagai tngkat harga atau biaya terhadap
laba.Sementara tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba
yangmaksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan sepanjang waktu,
makaperlu dilakukan analisis terhadap biaya volume laba perusahaan. Oleh karena itu,
dalammakalah ini akan dibahas bagaimana analisiscost volume profit(CVP) agar
manajerdapat dengan bijak mengambil keputusan yang past dan tdak mengandung resiko
yangdapat merugikan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1) Apa definisi analisis biaya volume laba?
2) Bagaimana Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)?
3) Bagaimana menghitung titik impas dalam nilai penjualan dalam Dolar?
4) Apa itu grafik laba volume?
5) Apa perbedaan risiko dan ketidakpastian?
C. Tujuan penulisan
1) Mengetahi apa definisi analisis biaya volume laba?
2) Mengetahui bagaimana Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)?
3) Mengetahui bagaimana menghitung titik impas dalam nilai penjualan dalam dolar?
4) Mengetahui apa itu grafik laba volume?
5) Mengetahui apa perbedaan risiko dan ketidakpastian?
BAB II
PENDAHULUAN
Untuk laporan laba rugi, beban dikelompokkan berdasarkan fungsi; yaitu fungsi produksi (atau
penyediaaan jasa), fugsi penjualan, dan fungsi administrasi. Namun untuk analisis CVP, akan
lebih bermanfaat mengelompokkan biaya-biaya kedalam komponen tetap dan variabel. Fokusnya
adalah pada perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, biaya mengacu kepada seluruh
biaya dari suatu perusahaan poduksi, penjualan dan administrasi. Biaya variabel adalah seluruh
biaya yang meningkat saat lebih banyak unit yang terjual, yang terdiri atas:
Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead variabel
Biaya penjualan dan administrasi variabel
Demikian pula, biaya tetap terdiri atas
Overhead tetap
Beban penjualan dan administrasi tetap
Format laporan laba rugi yang berdasarkan atas pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan
variabel disebut dengan laporan laba rugi margin kontribusi (contribution margin income
statement).
Margin kontribusi (contribution margin) adalah selisih antara penjualan dan beban
variabel. Margin kontribusi adalah jumlah dari pendapatan penjualan yang tersisa setelah
seluruh beban variabel terpenuhi yang dapat digunakan untuk berkontribusi ke beban
tetap dan laba operasi.
Kita dapat memperluas persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan
beban variabel dalam jumlah dolar per unit dan jumlah unit yang terjual. Secara spesifik ,
pendapatan penjualan sama dengan harga jual per unit dikalikan dengan jumlah unit yang terjual,
dan total biaya variabel sama dengan biaya variabel per unit dikalikan dengan jumlah unit yang
terjual. Oleh karena itu, persamaan operasi menjadi:
Laba Operasi = (Harga × Jumlah Unit yang Terjual) – (Biaya Variabel per Unit × Jumlah
Unit yang Terjual) – Total Biaya Tetap
Sebagai contoh, titik impas Whittier sebesar 600 unit mesin pemotong rumput. Karena harga jual
per unitnya sebesar $400 maka volume titik impas dalam pendapatan penjualan adalah
$240.000 ($400 x 600)
Rasio Biaya Variabel untuk menghitung titik impas penjualan dalam dolar total biaya variabel
ditetapkan sebagai sebuah presentase penjualan, bukan sebagai jumlah per unit yang terjual.
Anggap bahwa sebuah perusahaan menjual produknya seharga $10 per unit dan mengeluarkan
biaya variabel per unit sebesar $6 . Margin kontribusinya menjadi $4
Harga – Biaya Variabel per Unit = $10 - $6 = $4
Alternatifnya, karena setiap unit yang terjual menghasilkan pendapatan sebesar $10 dan
menimbulkan biaya variabel sebesarv$6, kita dapat mengatakan bahwa 60 persen dari setiap
penjualan dalam dolar yang diperoleh akan menajdi biaya variabel.
Biaya Variabel per Unit = $6 = 60%
Harga $10
Oleh karena itu, pendapatan penjualan sebesar $100 akan menimbulkan total biaya variabel
sebesar $60 (0,60 x $100). Oleh karena itu, rasio biaya variabelnya sebesar 60 persen.
Rasio biaya variabel (variable cost Ratio) adalah proporsi setiap dolar penjualan yang harus
digunakan untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan
menggunakan data dalam total atau unit.
Atau
Rasio Margin Kontribusi (contribution margin ragio) adalah proporsi dari setiap penjualan
dalam dolar yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan memberikan laba.
Penjualan total biaya variabel dan margin kontribusi adalah pendapatan penjualan.
Total Margin Kontribusi
Rasio Margin Kontribusi =
penjualan
Atau
Laba operasi = (Harga jual × Unit terjual) – (Biaya variabel per unit x unit terjual – Total
biaya tetap
Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel dependen dan unit yang terjual adalah variabel
independen. Nilai dari variabel independen biasannya diukur sepanjang sumbu horizontal dan
nilai variabel dependen diukur sepanjang sumber vertikal.
Grafik Biaya – Volume Laba
Grafik biaya-volume laba (cost-volume-profit graph) memperlihatkan hubungan antara biaya
biaya, volume, dan laba (laba operasi) dengan menggambarkan garis total pendapatan dan garis
total biaya pada grafik. Untuk memperoleh hubungan yanh lebih terperinci, perlu untuk
menggambarkan dua garis terpisah garis total pendapatan dan garis total biaya . Kedua garis
tersebut diwakili oleh dua persamaan berikut:
Pendapatan = Harga jual per unit × Jumlah unit
Total biaya = (Biaya Variabel per Unit × Jumlah unit) + Biaya tetap
Margin of Safety
Margin of safety adalah jumlah unit yang terjual atau pendapatan yang diperoleh di atas
volume titik impas. Margin of safety dihitung sebagai berikut:
Sebagai contoh, jika volume titik impas untuk sebuah perusahaan adalah 200 unit dan
perusahaan saat ini menjual 500 unit maka margin safety adalah 300 unit:
Penjualan – Jumlah Unit Titik Impas = 500-200
Operating Leverage
Dalam fisika, lever adalah mesin yang digunakan untuk menggandakan kekuatan. Pada
dasarny, lever menggandakan usaha yang dilakukan untuk bekerja lebih banyak. Dalam
istilah keuangan, operating leverage memperhatikan bauran relatif dari biaya tetap dan biaya
variabel di suatu perusahaan . Terkadang biaya tetap dapat ditukar dengan biaya variabel.
Saat biaya variabel turun, margin kontribusi per unit akan meningkat sehingga margin
kontribusi dari setiap unit yang terjual menjadi lebih besar. Dalam contoh tersebut fluktuasi
dalam penjualan memiliki pengaruh pada tingkat keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan-
perusahaan yang mampu menurunkan biaya variabelnya dengan meningkatkan proporsi
biaya tetapnya akan memperoleh manfaat dengan peningkatan yang lebih besar dalam laba
saat penjualan meningkat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki proporsi biaya
tetap yang lebih rendah.
Biaya tetap digunakan sebagai leverage untuk meningkatkan laba. Perusahaab dengan
operating leverage yang lebih tinggi akan mengalami pengurangan yang lebih besar dalam
labanya saat penjualan turun. Operating leverage adalah penggunaan biaya tetap untuk
meningkatkan perubahan dalam tingkat laba yang lebih tinggi saat aktivitas penjualan
berubah.
Degree of operating leverage (DOL) dapat diukur untuk tingkat penjualan yang ada dengan
menggunakan rasio margin Kontribusi terhadap laba operasi seperti berikut ini:
Total margin kontribusi
Degree of operating leverage =
LabaOperasi
Jika biaya tetap digunakan untuk menurunkan biaya variabel sehingga margin kontribusi
meningkat dan laba operasi turun maka degree of operating leverage meningkat menandakan
peningkatan dalam risiko.
Degree of operating leverage dapat digunakan untuk menghitung perubahan dalam laba operasi
secara langsung yang disebabkan oleh perubahan presentase dalan penjualan.
Perubahan persentase dalam laba = Degree of operating leverage x perubahan persentase
dalam penjualan
A. KESIMPULAN
Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total
biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya, kita
focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas,
kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan
jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari operasional
normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak
penghasilan.
Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya
variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan bagian
dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio biaya
variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja,
persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio
margin kontribusi. Rasio margin kontribusi(contribution margin ratio) adalah bagian dari
setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba
B. SARAN