Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT

PERENCANAAN MANAJERIAL
TITIK IMPAS DALAM UNIT DAN PENJUALAN DALAM DOLAR
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Dosen Pembimbing : Muh. Ridwansyah Pasolo, SE., M.Acc, Ak

Disusun Oleh : Kelompok 3

Nur Indah : 18.111.304

Tanita Cindri : 18.111.308

Yosafat Afiaro Hutabarat : 18.111.316

Aprianus Pappang Langi : 18.111.317

UNIVERSITAS YAPIS PAPUA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

TA 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Biaya Volume laba

B. Grafik Hubungan Biaya Volume Laba

C. Analisis Biaya Volume Laba dan Risiko serta Ketidakpastiaan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat, taufik, dan hidayahnya
sehingga makalah yang berjudul “ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT
PERENCANAAN MANAJERIAL TITIK IMPAS DALAM UNIT DAN PENJUALAN
DALAM DOLAR” penulis selesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan taslim senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhamad SAW yang tela membawa kita kejalan yang lurus
seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu penulis mengharapkan sumbangsinya berupa saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah cakrawala berpikir bagi penulis
dan pembaca. Amin.

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis Biaya Volume Labaatau biasa disebut denganCost Volume ProfitAnalysis
(CVPA)merupakan suatu alat yang sangat tepat untuk perencanaan danpengambilan
keputusan terkait dengan biaya variable per unit, kuanttas yangterjual, harga produk
(prices of products), volume produksi, dan semua informasikeuangan perusahaan yang
terkandung di dalamnya yang sangat mempengaruhi tngkatlaba.Analisis CVP dapat
mengatasi banyak isu lainnya sepert jumlah unit yang harusdijual untuk mencapai impas,
dampak pengurangan biaya tetap terhadap ttkimpas, serta dampak kenaikan harga
terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan
analisis sensitvitas dengan mengujidampak dari berbagai tngkat harga atau biaya terhadap
laba.Sementara tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba
yangmaksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan sepanjang waktu,
makaperlu dilakukan analisis terhadap biaya volume laba perusahaan. Oleh karena itu,
dalammakalah ini akan dibahas bagaimana analisiscost volume profit(CVP) agar
manajerdapat dengan bijak mengambil keputusan yang past dan tdak mengandung resiko
yangdapat merugikan perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1) Apa definisi analisis biaya volume laba?
2) Bagaimana Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)?
3) Bagaimana menghitung titik impas dalam nilai penjualan dalam Dolar?
4) Apa itu grafik laba volume?
5) Apa perbedaan risiko dan ketidakpastian?
C. Tujuan penulisan
1) Mengetahi apa definisi analisis biaya volume laba?
2) Mengetahui bagaimana Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)?
3) Mengetahui bagaimana menghitung titik impas dalam nilai penjualan dalam dolar?
4) Mengetahui apa itu grafik laba volume?
5) Mengetahui apa perbedaan risiko dan ketidakpastian?
BAB II
PENDAHULUAN

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT PERENCANAAN


MANAJERIAL
TITIK IMPAS DALAM UNIT DAN PENJUALAN DALAM DOLAR

A. ANALISIS BIAYA – VOLUME – LABA

Analisis biaya – volume – laba (cost-volume-profit) memperkirakan bagaimana perubahan


biaya (baik biaya variabel maupun tetap), volume penjualan, dan harga memengaruhi laba
perusahaan. CVP adaah alat yang sangat baik untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.
Bahkan, CVP adalah salah satu alat yang paling adaptif dan paling luas penerapannya yang
digunakan oleh akuntan manajerial untuk membantu para manajer dalam mengambil keputusan
yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang penting,
seperti titik impas. Titik impas (break-event point) adalah titik dimana total pendapatan sama
dengan total biaya (yaitu, titik saat laba sama dengan nol). Perusahaan-perusahaan baru biasanya
mengalami kerugian (laba operasi yang negatif di awal kegiatan operasinya dan memandang
periode titik impas mereka sebagai awal yang signifikan.

Analisis CVP dapat mengarahkan banyak permasalahan lainnya, termasuk:


 Jumlah unit yang harus terjual untuk memperoleh titik impas
 Pengaruh dari pengurangan biaya tetap pada titik impas
 Pengaruh dari peningkatan harga atas laba
Analisis CVP juga mempermudah para manajer dalam melakukan analisis sensitivitas dengan
meneliti dampak dari beberapa tingkatan harga atau biaya terhadap laba. Karena analisis CVP
memperlihatkan bagaimana pendapatan, beban, dan laba perilaku saat volume berubah, analisis
CVP biasanya dimulai dengan mencari titik impas perusahaan dalam unit yang terjual.
Menggunakan Laba Operasi dalam Analisis Biaya-Volume-Laba
Dalam analisis CVP, istilah “biaya” dan “beban” sering digunakan secara bergantian. Hal ini
karena fondasi konseptual dari CVP adalah analisis titik impas ekonomis dalam jangka pendek.
Rumus Laba Operasi adalah total pendapatan dikurangi dengan total beban.

Laba Operasi = Total Pendapatan – Total Beban

Untuk laporan laba rugi, beban dikelompokkan berdasarkan fungsi; yaitu fungsi produksi (atau
penyediaaan jasa), fugsi penjualan, dan fungsi administrasi. Namun untuk analisis CVP, akan
lebih bermanfaat mengelompokkan biaya-biaya kedalam komponen tetap dan variabel. Fokusnya
adalah pada perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, biaya mengacu kepada seluruh
biaya dari suatu perusahaan poduksi, penjualan dan administrasi. Biaya variabel adalah seluruh
biaya yang meningkat saat lebih banyak unit yang terjual, yang terdiri atas:
 Bahan baku langsung
 Tenaga kerja langsung
 Overhead variabel
 Biaya penjualan dan administrasi variabel
Demikian pula, biaya tetap terdiri atas
 Overhead tetap
 Beban penjualan dan administrasi tetap
Format laporan laba rugi yang berdasarkan atas pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan
variabel disebut dengan laporan laba rugi margin kontribusi (contribution margin income
statement).
 Margin kontribusi (contribution margin) adalah selisih antara penjualan dan beban
variabel. Margin kontribusi adalah jumlah dari pendapatan penjualan yang tersisa setelah
seluruh beban variabel terpenuhi yang dapat digunakan untuk berkontribusi ke beban
tetap dan laba operasi.

 Titik Impas dalam Unit


Jika laporan laba rugi margin kontribusi diubah sebagai sebuah persamaan maka laporan laba
rugi margin kontribusi akan lebih bermanfaat dalam memecahkan CVP. Persamaan laba operasi
adalah:
Laba Operasi = Penjualan – Total Beban Variabel – Total Beban Tetap

Kita dapat memperluas persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan
beban variabel dalam jumlah dolar per unit dan jumlah unit yang terjual. Secara spesifik ,
pendapatan penjualan sama dengan harga jual per unit dikalikan dengan jumlah unit yang terjual,
dan total biaya variabel sama dengan biaya variabel per unit dikalikan dengan jumlah unit yang
terjual. Oleh karena itu, persamaan operasi menjadi:
Laba Operasi = (Harga × Jumlah Unit yang Terjual) – (Biaya Variabel per Unit × Jumlah
Unit yang Terjual) – Total Biaya Tetap

Titik Impas dalam Nilai Penjualan


Terkadang para manajer yang menggunakan analisis CVP lebih senang menggunakan
pendapatan penjualan sebagian ukuran aktivitas penjualan, bukan unit yang terjual. Ukuran unit
yang terjual dapat dikonversi menjadi ukuran pendapatan penjualan dengan mengalikan harga
jual per unit dengan unit yang terjual.
Pendapatan Penjualan = Harga x Unit Terjual

Sebagai contoh, titik impas Whittier sebesar 600 unit mesin pemotong rumput. Karena harga jual
per unitnya sebesar $400 maka volume titik impas dalam pendapatan penjualan adalah
$240.000 ($400 x 600)

Rasio Biaya Variabel untuk menghitung titik impas penjualan dalam dolar total biaya variabel
ditetapkan sebagai sebuah presentase penjualan, bukan sebagai jumlah per unit yang terjual.
Anggap bahwa sebuah perusahaan menjual produknya seharga $10 per unit dan mengeluarkan
biaya variabel per unit sebesar $6 . Margin kontribusinya menjadi $4
Harga – Biaya Variabel per Unit = $10 - $6 = $4

Jika 10 unit yang terjual, total biaya variabelnya adalah $60


Biaya variabel x Unit terjual = $6 × 10 unit =$60

Alternatifnya, karena setiap unit yang terjual menghasilkan pendapatan sebesar $10 dan
menimbulkan biaya variabel sebesarv$6, kita dapat mengatakan bahwa 60 persen dari setiap
penjualan dalam dolar yang diperoleh akan menajdi biaya variabel.
Biaya Variabel per Unit = $6 = 60%
Harga $10

Oleh karena itu, pendapatan penjualan sebesar $100 akan menimbulkan total biaya variabel
sebesar $60 (0,60 x $100). Oleh karena itu, rasio biaya variabelnya sebesar 60 persen.
Rasio biaya variabel (variable cost Ratio) adalah proporsi setiap dolar penjualan yang harus
digunakan untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan
menggunakan data dalam total atau unit.

Total Biaya Variabel


Rasio Biaya Variabel =
Penjualan

Atau

Biaya Variabel per Unit


Rasio Biaya Variabel =
Harga Jual

Rasio Margin Kontribusi (contribution margin ragio) adalah proporsi dari setiap penjualan
dalam dolar yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan memberikan laba.
Penjualan total biaya variabel dan margin kontribusi adalah pendapatan penjualan.
Total Margin Kontribusi
Rasio Margin Kontribusi =
penjualan
Atau

Margin Kontribusi per Unit


Rasio Margin Kontribusi =
Harga jual
Bagaimanakah hubungan dari biaya tetap ke margin kontribusi mempengaruhi laba operasi?
Terdapat tiga kemungkinan:
 Biaya tetap sama dengan margin kontribusi; laba operasu adalah nol; perusahaan berada
pada titik impas
 Biaya tetap lebih rendah dari margin kontribusi; laba operasi lebih besar dari nol;
perusahaan memperoleh laba.
 Biaya tetaplebih besar dari margin kontribusi; laba operasi kurang dari nol; perusahaab
menderita kerugian.

Menghitung Titik Impas dalam Nilai Penjualan dalam Dolar


Seperti perhitungan titik impas dalam unit yang lebih cepat dengan menggunakan persamaan,
sangat membantu untuk memiliki persamaan dalam menghitung titik impas dalam nilai
penjualan dalam dolar.
Total BebanTetap
Titik Impas dalam Nilai Penjualan =
Rasio Margin Kontribusi

B. GRAFIK HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA

Grafil Laba – Volume


Grafik laba-volume (profit-volume graph) menggambarkan secara visual hubungan antara laba
(laba operasi) dan unit yang terjual. Grafik laba-volume adalah grafik dari persamaan laba
operasi:

Laba operasi = (Harga jual × Unit terjual) – (Biaya variabel per unit x unit terjual – Total
biaya tetap

Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel dependen dan unit yang terjual adalah variabel
independen. Nilai dari variabel independen biasannya diukur sepanjang sumbu horizontal dan
nilai variabel dependen diukur sepanjang sumber vertikal.
Grafik Biaya – Volume Laba
Grafik biaya-volume laba (cost-volume-profit graph) memperlihatkan hubungan antara biaya
biaya, volume, dan laba (laba operasi) dengan menggambarkan garis total pendapatan dan garis
total biaya pada grafik. Untuk memperoleh hubungan yanh lebih terperinci, perlu untuk
menggambarkan dua garis terpisah garis total pendapatan dan garis total biaya . Kedua garis
tersebut diwakili oleh dua persamaan berikut:
Pendapatan = Harga jual per unit × Jumlah unit
Total biaya = (Biaya Variabel per Unit × Jumlah unit) + Biaya tetap

Asumsi – Asumsi Analisis Biaya - Volume - Laba


Grafik volume-laba dan biaya-volume-laba bergantung pada beberapa asumsi penting. Beberapa
Asumsi tersebut adalah:
 Terdapat fungsi biaya dan pendapatan yang linear yang dapat ditentukan dan tetap
konstan pada kisaran yang relavan.
 Harga jual dan biaya-biaya diketahui dengan pasti.
 Jumlah unit yang diproduksi adalah jumlah unit yang dijual tidak ada pwrsediaan barang
jadi.
 Bauran penjualan diketahui dengan pasti untuk situasi titik impas unyuk lebih dari satu
jenis produk.

C. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA DAN RISIKO SERTA KETIDAKPASTIAN

Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian


Risiko dan Ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan
bagaimanapun juga harus dihadapi. Secara formal, risiko berbeda dari ketidakpastian, diaman
risiko adalah distribusi probabilitas dari variabel-variabel yang diketahui sedangkan
ketidakpastiaan tidak diketahui distribusi probabilitasnya. Namun untuk kepentingan analisis
CVP, istilah risiko dan ketidakpastian digunakan secara bergantian.
Dua konsep yang berguna bagi manajemen adalah margin of safety dan operating leverage.
Kedua konsep ini dapat dianggap sebagai ukuran-ukuran risiko.

 Margin of Safety
Margin of safety adalah jumlah unit yang terjual atau pendapatan yang diperoleh di atas
volume titik impas. Margin of safety dihitung sebagai berikut:

Margin of safety = penjualan – penjualan titik impas

Sebagai contoh, jika volume titik impas untuk sebuah perusahaan adalah 200 unit dan
perusahaan saat ini menjual 500 unit maka margin safety adalah 300 unit:
Penjualan – Jumlah Unit Titik Impas = 500-200

 Operating Leverage
Dalam fisika, lever adalah mesin yang digunakan untuk menggandakan kekuatan. Pada
dasarny, lever menggandakan usaha yang dilakukan untuk bekerja lebih banyak. Dalam
istilah keuangan, operating leverage memperhatikan bauran relatif dari biaya tetap dan biaya
variabel di suatu perusahaan . Terkadang biaya tetap dapat ditukar dengan biaya variabel.
Saat biaya variabel turun, margin kontribusi per unit akan meningkat sehingga margin
kontribusi dari setiap unit yang terjual menjadi lebih besar. Dalam contoh tersebut fluktuasi
dalam penjualan memiliki pengaruh pada tingkat keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan-
perusahaan yang mampu menurunkan biaya variabelnya dengan meningkatkan proporsi
biaya tetapnya akan memperoleh manfaat dengan peningkatan yang lebih besar dalam laba
saat penjualan meningkat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki proporsi biaya
tetap yang lebih rendah.
Biaya tetap digunakan sebagai leverage untuk meningkatkan laba. Perusahaab dengan
operating leverage yang lebih tinggi akan mengalami pengurangan yang lebih besar dalam
labanya saat penjualan turun. Operating leverage adalah penggunaan biaya tetap untuk
meningkatkan perubahan dalam tingkat laba yang lebih tinggi saat aktivitas penjualan
berubah.
 Degree of operating leverage (DOL) dapat diukur untuk tingkat penjualan yang ada dengan
menggunakan rasio margin Kontribusi terhadap laba operasi seperti berikut ini:
Total margin kontribusi
Degree of operating leverage =
LabaOperasi

Jika biaya tetap digunakan untuk menurunkan biaya variabel sehingga margin kontribusi
meningkat dan laba operasi turun maka degree of operating leverage meningkat menandakan
peningkatan dalam risiko.
Degree of operating leverage dapat digunakan untuk menghitung perubahan dalam laba operasi
secara langsung yang disebabkan oleh perubahan presentase dalan penjualan.
Perubahan persentase dalam laba = Degree of operating leverage x perubahan persentase
dalam penjualan

Analisis Sensitivitas dan Biaya – Volume – Laba


Analisis sensitivitas (senstivity analysis) adalah teknik “what if” yang memeriksa pengaruh dari
perubahan dalam asumsi-asumsi mendasar pada jawaban.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total
biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya, kita
focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas,
kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan
jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari operasional
normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak
penghasilan.
Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya
variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan bagian
dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio biaya
variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja,
persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio
margin kontribusi. Rasio margin kontribusi(contribution margin ratio) adalah bagian dari
setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai