Anda di halaman 1dari 20

KULIAH 2

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan proses pembebanan biaya
2. Mendefinisikan produk berwujud dan tidak berwujud serta menjelaskan
perbedaan beberapa definisi harga pokok produk
3. Menyusun laporan laba rugi untuk organisasi manufaktur dan jasa
4. Menjelaskan perbedaan antara system akuntansi manajemen berdasarkan
fungsi dan aktivitas

II. SKENARIO
Carol Anne Barrow terkenal di AS karena kue-kue dan pastri buatannya. Dari
Kecil, Carol Anne memiliki hobi membuat kue dan mengubah hobinya itu menjadi
perusahaan membuat kue bernilai jutaan dollar yang diberi nama Blue Ribbon
Baking , Inc. Selama bertahun-tahun sejak didirikan pada tahun 1967, Carol
Anne merasa model bisnisnya

tersebut berhasil dengan baik. Akan tetapi,

dengan meningkatnya persaingan dan menurunnya margin di berbagai toko


makanan,

memaksanya

mencari

berbagai

wilayah

lain

untuk

perluasan

perusahaannya.
Para Eksekutif di Blue Ribbon Baking mencari berbagai peluang produk dan jasa
tambahan

tersebut.

Setelah

mencari

berbulan-bulan,

para

eksekutif

mempersepit peluang perluasan pada 2 (dua) bentuk rencana pengembangan.


Pertama, proposal untuk membuka berbagai kafe terbuka pada kafe-kafe yang
dimiliki oleh Blue Ribbon Baking. Kedua, menempatkan diri sebagai penyedia
eksklusif kue-kue untuk kafe kopi di setiap jaringan makanan cepat saji .
Saat mempertimbangkan berbagai peluang ini, Carol Anne menyadari bahwa
memahami biaya dari setiap pilihan merupakan hal yang sangat penting. Dia
memahami dengan sangat baik harga pokok produksi dan perhitungan biaya
penjualan untuk setiap lini kuenya. Kini dia merasa harus mengembangkan
pemahaman yang sama baiknya mengenai berbagai potensi biaya dan
pendapatan dari kedua proposal bisnis yang baru. Biaya apa saja yang
dikeluarkan dari untuk membuka restoran terbuka? Produk kue tambahan apa
yang perlu dikembangkan? Berapa jumlah produk yang dibutuhkan? Apakah Blue
Ribbon Baking memiliki keahlian yang dibutuhkan? Perlengkapan pemrosesan

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 1

khusus apa yang dibutuhkan pabrik baru? Untuk itu, Carol Anne memberikan
pengarahan kepada para eksekutifnya untuk mengembangkan sebuah penilaian
komprehensif atas berbagai biaya dan potensi pendapatan tiap peluang yang
dipertimbangkan.
Dua hari kemudian, tim eksekutif kembali mengadakan rapat. Pada pertemuan
ini, Controller perusahaan (Eksekutif dibawah Direktur Keuangan), melaporkan
sistem akuntansi biaya Blue Ribbon saat ini tidak memberikan petunjuk yang
memadai untuk proyeksi biaya berbagai calon lini produk dan jasa terkait. Jika
Blue Ribbon ingin melakukan perluasan sesuai dengan proposal 1 dan 2, sistem
akuntansi biaya perusahaan akan membutuhkan peningkatan dan perbaikan
pengembangan yang dapat menangani pelaksanaan berbagai aktivitas yang
berbeda. Kelompok tersebut sepakat untuk mempertimbangkan dampak dari
potensi perluasan atas biaya produksi, pemasaran dan administrasi, serta
sepakat untuk memulai berbagai proyek percobaan untuk setiap kemungkinan
agar informasi pendukung dapat dikumpulkan sebelum perusahaan benar-benar
berkomitmen penuh dalam salah satu alternatif tersebut.

Pertanyaan yang perlu direview dan dianalisis adalah:


1. Apa perbedaan antara produk dan Jasa? Bagaimana hal tersebut dapat
mempengaruh akuntansi?
2. Mengapa akuntansi untuk harga pokok produksi yang sekarang tidak
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk perluasan kedua lini
produk baru tersebut?
3. Bagaimanan proyek percobaan tersebut dapat memungkinkan Blue
Ribbon Bakking untuk mengumpulkan infromasi akuntansi yang baru?
4. Apakah membebankan biaya secara akurat untuk jasa sama pentingnya
dengan pembebanan biaya yang akurat untuk produk?
.

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 2

III.

PEMBEBANAN BIAYA: PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING),


PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI
(ALLOCATION)
Mempelajari Akuntansi Manajemen membutuhkan pemahaman arti biaya
dan terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya pada
produk,

jasa,

pelanggan

dan

objek

lainnya

yang

menjadi

perhatian

manajemen adalah salah satu tujuan dasar dari sistem informasi akuntansi
manajemen. Peningkatan keakuratan

pembebanan biaya menghasilkan

informasi yang lebih berkualitas tinggi dan dapat digunakan untuk keputusan
yang lebih baik.
A. Biaya
Biaya adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa dan diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
depan bagi organisasi.
Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu
berarti membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi, biaya
harus dikelola secara strategis. Sebagai contoh, manajer harus memiliki
tujuan menyediakan nilai bagi pelanggan yang sama besar (atau lebih
besar) dengan biaya yang lebih rendah dari pesaingnya. Dengan cara
seperti ini, posisi strategis perusahaan akan naik dan keunggulan
kompetisi akan tercipta.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada
perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti
pendapatan. Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan
pendapatan, biaya tersebut disebut dengan beban (expense). Di setiap
periode, beban akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi
untuk menentukan laba (rugi) periode tersebut.
B. Objek Biaya
Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan
biaya pada entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat
berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas,
dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya.
Seperti contoh, jika sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya unit
operasi, maka objek biayanya adalah unit operasi. Jika sebuah pabrik
mainan ingin menetapkan biaya pengembangan mainan baru, maka objek
biayanya adalah proyek pengembangan mainan baru.
Perkembangan saat ini, Aktivitas muncul sebagai objek biaya yang
penting. Aktivitas merupakan kumpulan tindakan dalam suatu organisasi
yang

berguna

bagi

para

manajer

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

untuk

melakukan perencanaan,
Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 3

pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Aktivitas tidak hanya

bertindak sebagai objek biaya, tetapi juga berperan utama dalam


pembebaban biaya untuk objek biaya lainnya.
Contoh aktivitas meliputi: memasang peralatan

untuk

produksi,

memindahkan bahan dan barang, membeli komponen, mengirim tagihan


kepada pelanggan, membayar tagihan, memelihara peralatan, memenuhi
pesanan, mendesain produk, dan memeriksa produk.
C. Keakuratan Pembebanan
Pembebanan biaya secara akurat pada objek biaya sangatllah penting.
Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan secara
wajar dan logis terhaadap penggunaan metode pembebanan biaya.
Tujuannya adalah mengukur dan membebankan biaya dari sumber daya
yang dikonsumsi objek biaya sebaik mungkin.
Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang
salah dan evaluasi yang buruk. Contoh, jika seorang manajer pabrik
sedang mencoba memutuskan akan melanjutkan produksi listrik secara
internal atau membelinya dari PLN, maka penilaian secara akurat
mengenai besarnya biaya memproduksi listrik adalah mendasar untuk
analisis. Biaya produksi listrik yang dinyatakan terlalu tinggi dapat
mendorong manajer menutup Departemen Listrik Internal dan membeli
listrik dari PLN, padahal pembebanan biaya yang lebih akurat mungkin
menyarankan hal sebaliknya.
Informasi Akuntansi Real-Time Membantu Perusahaan Berkembang
Ketika Jim Kits mulai menjabat sebagai ketua dewan dan CEO Gillette pada
awal tahun 2001, perusahaan berada dalam kesulitan besar. Pangsa pasarnya
untuk sebagian besar lini produknya semakin menurun, penjualan stagnan
dan cenderung menurun, dan nilai saham turun sebesar 30% selama 3 tahun
terakhir. Kits tahu bahwa langkah pertama untuk memulihkan perusahaan
tersebut adalah menerapkan disiplin keuangan melalui akuntansi manajemen
yang lebih terperinci. Penjualan dan penghasilan per lini produk
diperhitungkan dan ditelusuri.
Hal ini memungkinkan Kits untuk melihat bahwa pisau cukur Gillette sangat
menguntungkan, tetapi baterai duracell tidak. Sebelumnya, perusahaan
tersebut menggabungkan berbagi hasil penjualannya pada akhir triwulan,
hingga akan memperlambat bertindak dalam mengatasi masalah. Kini, Kits
dan tim manajemen eksekutif menerima laporan pagi yang akan memerinci
jumlah pisau cukur, baterai, dan sikat gigi yang dijual oleh perusahaan
tersebut sehari sebelumnya.
Kita dapat melihat bahwa Jim Kits membutuhkan informasi keuangan

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 4

D. Penelusuran (Traceability)
Hubungan antara biaya dan objek biaya harus digali untuk membantu
meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan
denga objek biaya secara langsung atau tidak langsung.
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat
ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya. Biaya langsung
(direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat
sebagai objek biaya. ditelusuri dengan mudah berarti biaya dapat
dibebankan denga yang layak secara ekonomi, sedangkan ditelusuri
dengan akurat berarti biaya dapat dibebankan dengan hubungan sebab
akibat. Jadi Penelusuran

adalah kemampuan membebankan biaya pada

objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan


hubungan sebab akibat.
Suatu jenis biaya tertentu mungkin saja digolongkan, baik sebagai biaya
langsung maupun biaya tidak langsung. Sistem akuntansi manajemen
umumnya berurusan denga banyak objek biaya. Semua bergantung pada
objek biaya yang menjadi acuan.
Contoh, jika rumah sakit merupakan objek biaya, maka biaya pemanas
dan pendingin ruang rumah sakit adalah biaya langsung. Akan tetapi, jika
objek biayanya adalah produk yang dihasilkan oleh rumah sakit tersebut,
maka biaya utilitas ini merupakan biaya tidak langsung.
E. Metode Penelusuran
1. Penelusuran langsung (direct tracing)
Suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan
secara

khusus dan fisik dengan objek. Penelusuran langsung paling

sering dilakukan dengan pengamatan secara fisik.


Contoh, objek biaya adalah sebuah produk: sepeda. Produk tersebut
menggunakan bahan baku dan tenaga kerja. Penggunaan bahan baku
dan tenaga kerja dapat diamati secara fisik sehingga dibebankan
langsung sepeda tersebut.
Idealnya, semua biaya harus dibebankan pada objek biaya dengan
menggunakan penelusuran langsung. Sayangnya, objek biaya kerap
bukan merupakan pengguna sumber daya satu-satunya. Dalam kasus
ini, kita menggunakan penelusuran penggerak untuk membebankan
biaya.
2. Penelusuran Penggerak (driver tracing)
Merupakan penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada
objek biaya. Dalam konteks pembebanan

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

biaya, penggerak adalah

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 5

faktor penyebab yang dapat diamati dan faktor penyebab yang


mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh sebab itu,
penggerak

adalah

faktor

yang

menyebabkan

perubahan

dalam

penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan sebab akibat


dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya.
Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat

dibandingkan

penelusuran langsung. Akan tetapi, jika hubungan sebab akibatnya


kuat, maka tingkat keakuratan lebih tinggi dapat diperkirakan.
3. Alokasi
Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan
pada objek-objek biaya, baik dengan menggunakan penelusuran
langsung maupun penggerak. Hal ini berarti tidak ada hubungan sebab
akibat antara biaya dan objek biaya, atau penelusuran tidak layak
dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung pada
objek biaya disebut dengan alokasi. Karena tidak terdapat hubungan
sebab akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada
kemudahan

atau

beberapa

asumsi

yang

berhubungan,

seperti:

pengalokasian berdasarkan proporsional jam tenaga kerja langsung


yang digunakan setiap produk.
Biaya Sumber Daya
Penelusu
ran

Penelusur
an

Alokasi

Pengamat
an Secara

Hubungan
Sebab

Hubungan
yang

Biaya Sumber Daya


Berdasarkan gambar diatas, terdapat 3 (tiga) metode pembebanan biaya
pada objek biaya: penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan
alokasi. Dari ketiga metode tersebut, penelusuran langsung merupakan
metode yang paling akurat. Metode ini bergantung pada hubungan sebab
akibat

yang

dapat

diamati

secara

fisik.

Penelusuran

penggerak

bergantung pada faktor-faktor sebab-akibat, yaitu penggerak untuk


membebankan

biaya

pada

objek

biaya.

Keakuratan

penelusuran

penggerak bergantung pada kualitas hubungan sebab akibat yang


digambarkan

penggerak.

Biaya

pengidentifikasian

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

penggerak

dan

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 6

penilaian

kualitas

dan

hubungan

sebab

akibat

jauh

lebih

besar

dibandingkan dengan penelusuran langsung atau alokasi.


Salah satu keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya
implementasi. Akan tetapi, alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan
pembebanan biayanya paling rendah dan penggunaannya harus sedapat
mungkin dihindari.
IV.

HARGA POKOK PRODUK DAN JASA


Terdapat 2 jenis keluaran yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang-barang
yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja langsung dan
masukan modal seperti pabrik, tanah, dan mesin. Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan
untuk pelanggan atau aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan yang menggunakan produk atau
fasilitas organisasi.
Harga pokok produksi merupakan biaya yang dibebankan pada produk yang memenuhi tujuan
manajerial tertentu. Karena tujuan manajerial bisa berbeda-beda, definisi harga pokok produk pun
bisa berbeda-beda

Keluaran (output) organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada
dua jenis keluaran, yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud (tangible
product) adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui
penggunaan tenaga kerja dan masukan (input) modal, seperti pabrik, lahan, dan
mesin. Televisi, hamburger, mobil, komputer, pakaian, dan perabotan adalah
contoh produk berwujud.
Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau
aktivitas yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau
fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga
kerja dan masukan modal. Perlindungan asuransi, perawatan kesehatan, dan
akuntansi adalah contoh berbagai aktivitas jasa yang dilakukaan untuk
pelanggan.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam 4 (empat) dimensi, yaitu:
a. Tidak berwujud (intangibility)
Pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi
suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli
b. Tidak tahan lama (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan, untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan,
tetapi harus dikonsumsi saat diadakan (untuk jasa-jasa tertentu)
c. Tidak dapat dipisahkan (inseparability)

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 7

Produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontrak langsung


saat terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari
produsennya.

Seperti

contoh,

pemeriksaan

mata

mengharuskan

kehadiran pasien dan dokter spesialis mata.


d. Tidak selalu sama (heterogenity)
Terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa
daripada produksi produk. Penyelenggara jasa bisa saja dipengaruhi oleh
pekerjaan yang dilakukan, bauran individu lainnya yang bekerja dengan
mereka, pendidikan dan pengalaman mereka, serta faktor-faktor pribadi
seperti kehidupan rumah tangga. Faktor-faktor ini yang menyebabkan
penyelenggaran tingkat jasa yang konsisten menjadi sulit.

FITUR

INTERAKSI JASA DENGAN AKUTANSI MANAJEMEN


SIFAT TURUNAN
DAMPAK PADA AKUNTANSI

Tidak

Jasa tidak dapat disimpan

MANAJEMEN
Tidak ada persediaan

Berwujud

Tidak ada perlindungan hak

Kode etik yang ketat

paten
Tidak
atau

dapat

menampilkan

mengkomunikasikan

jasa
Tidak

tahan

lama

Tidak

dapat

dipisah

Tidak
sama

selalu

Perlu adanya pembebanan biaya yang


lebih akurat

Harga sulit ditetapkan


Manfaat
jasa

cepat

Tidak ada persediaan

kadaluarsa

Perlu adanya standar dan konsistensi

Jasa sering berulang untuk

kualitas yang tinggi

satu pelanggan
Pelanggan terlibat langsung

Biaya diperhitungkan sesuai dengan

dalam produksi jasa

jenis pelanggan

Produksi jasa secara massal

Menuntut

dan

pengendalian

tersentralisasi

dilakukan
Variasi yang

luas

sulit
sangat

mungkin terjadi

pengukuran
kualitas

dan
untuk

mempertahankan konsistensi
Pengukuran produktivitas dan kualitas
serta pengendalian harus dilakukan
terus menerus
Manajemen kualitas total adalah hal
yang penting

A. Biaya Yang Berbeda Untuk TUjuan Yang Berbeda


Harga pokok produk (product cost) adalah pembebanan biaya yang
mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Untuk itu, definisi Harga PoKok

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 8

produk sangat tergantung pada tujuan manajerial


dicapai.
Idealnya

dalam

produksi

menjalankanrantai

nilai

dan

pemasaran

internal

dibutuhkan

untuk

memasarkan,

mendistribusikan

yaitu

mendesain,
dan

yang sedang berusaha

suatu

produk,

seperangkat

aktivitas

mengembangkan,
melayani

produk

perusahaan
yang

memproduksi,
(lihat

gambar

dibawah). Rantai Harga Pokok Produk diperoleh dengan membebankan biaya


pada serangkaian aktivitas yang mendefinisikan rantai nilai ini, kemudian
membebankan biaya dari berbagai aktivitas itu pada produk.
Contoh 1.
Anggaplah pihak manajemen tertarik dengan analisis tingkat laba strategis.
Demi mendukung tujuan ini, manajemen memerlukan semua informasi
tentang semua pendapatan dan biaya yang berhubunggan dengan suatu
produk. Pada kondisi seperti ini, semua biaya yang timbul dari rantai nilai
internal sangat relevan dalam penetapan harga pokok produk tersebut.
COntoh 2.
Anggaplah tujuan pihak manajemen adalah jangka pendek atau analisis
tingkat laba taktis. Pada kondisi seperti ini, biaya desain dan pengembangan
mungkin tidak relevan-khususnya untuk produk yang telah ada.

Mendesai

Mengemban

Melayani

Mendistribusi

Memproduksi
Memasar

B. Harga Pokok Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal


Salah satu tujuan utama system manajemen biaya adalah perhitungan harga
pokok produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Dalam penghitungan
harga pokok produk, terdapat konvensi yang berlaku yaitu biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi yang hendak dicapai.

BIAYA
PRODUKSI
MANUFACTURING
BAHAN
LANGSU

TENAGA
KERJA

Biaya Utama

NON PRODUKSI
NONMANUFACTURI
OVERHE
AD

Biaya Konversi

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

BIAYA
PENJUAL
AN

BIAYA
ADMINISTRA
SI

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 9

Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama yaitu: produksi


dan non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan
pembuatan barang atau penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya
yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan , pemasaran,
distribusi, layanan pelanggan dan administrasi umum. Biaya administrasi
dibagi dalam dua kategori umum: biaya penjualan (pemasaran, distribusi,
dan layanan pelanggan) dan biaya administrasi yang mencakup biaya
desain, pengembangan dan administrasi umum.
Untuk barang berwujud, biaya produksi merupakan biaya manufaktur dan
biaya non produksi merupakan biaya non manufaktur.
Biaya produksi dapat diklasifikasikan sebagai:
a. Biaya bahan langsung
Merupakan bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang
atau jasa yang sedang diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung
dibebankan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat
digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi setiap produk.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Merupakan tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada
barang atau jasa yang sedang diproduksi. Seperti halnya biaya bahan
langsung, pengamatan secara fisik dapat digunakan dalam mengukur
kuantitas karyawan yang terlibat dalam memproduksi suatu produk
atau jasa.
c. Biaya Overhead.
Merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Pengelompokkan biaya overhead
terhadap biaya bahan/tenaga kerja dilakukan berdasarkan atas biaya
dan kepraktisan dalam penelusuran.
d. Biaya Penjualan
Biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan, mendistribusikan dan
melayani produk atau jasa . biaya ini juga sering disebut sebagai biaya
mendapatkan pesanan dan biaya memenuhi pesanan.
e. Biaya Administrasi
Seluruh biaya yag berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan
administrasi umum. Administrasi umum bertanggungjawab dalam
memastikan bahwa berbagai aktivitas organisasi terintegrasi secara
tepat sehingg misi perusahan secara keseluruhan dapat terealisasi.

C. Laporan Keuangan Eksternal

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 10

Jika beban dikelompokkan menurut fungsi dan dikurangkan dari


pendapatan, maka diperoleh laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi.
Laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi diperlukan untuk pelaporan
keuangan eksternal. Pada perusahaan manufaktur, klasifikasi fungsional
adalah manufaktur dan nonmanufaktur. Pada organisasi jasa, kategorinya
adalah produksi dan non produksi. Harga pokok produksi pada perusahaan
manufaktur harus dihitung, sedangkan harga pokok produksi pada
organisasi jasa tidak ada keharusan demikian.
Demi memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal, biaya-biaya diklasifikasikan
berdasarkan fungsi. Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi
dipisahkan dari biaya penjualan dan administrasi. Hal ini dilakukan karena
biaya produksi dipandang sebagai harga pokok produk, sedangkan biaya
penjualan dan administrasi dipandang sebagai biaya periode.
Jadi, biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai
beban (harga pokok penjualan) pada laporan laba rugi. Biaya produksi yang
melekat pada produk yang belum terjual dilaporkan sebagai persediaan di
neraca.
Beban administrative dan penjualan dianggap sebagai biaya periode dan
harus dikurangi setiap periode sebagai beban; hal ini tidak tampak dalam
neraca.

C.1 Laporan Laba (Rug)i: Perusahaan Manufaktur


Penjualan
(-/-) Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal barang jadi
+/+ Harga Pokok Produksi
Barang yang tersedia untuk dijual
-/- Persediaan akhir barang Jadi
Margin Kotor
-/- Beban Operasi
Beban Penjualan
+/+ Beban Administrasi
Laba Sebelum Pajak

XXX
XX
XX
XX
(XX)
XX
XX

(XXX)
XXX
(XXX)
XXX

Laporan laba rugi perusahaan manufaktur diatas, disusun berdasarkan


klasifikasi fungsional atau sering disebut dengan perhitungan pemasukan
biaya absorpsi (full costing). Berdasarkan metode ini, semua biaya/beban
dipisahkan menurut fungsi (produk/non produk), kemudian dikurangi dari
penjualan untuk menghasilkan laba (rugi) sebelum pajak.
Untuk dapat menghitung Harga Pokok Produksi (Cost

of

Goods

Manufactured), lihat table dibawah). Harga Pokok Produksi mencerminkan


I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.
Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 11

total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang
hanya dibebankan kepada barang yang diselesaikan adalah biaya
manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Bahan Baku Langsung
Persediaan awal
+/+ Pembelian
Bahan Baku yang tersedia
-/- Persediaan Akhir
Bahan Baku Langsung Terpakai
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Manufaktur
Tenaga Kerja Tidak Langsung
Depresiasi Bangunan Pabrik
Sewa Mesin
Listrik, air, dan lain-lain-Pabrik
Pajak Properti Pabrik
Total Tambahan Biaya manufaktur
+/+ Barang Dalam Proses Awal
Total Biaya Manufaktur
-/- Barang Dalam Proses Akhir
Harga Pokok Produksi

XX
XX
XX
(XX)
XXX
XXX
XX
XX
XX
XX
XX

XXX
XXX
XXX
XXX
(XXX)
XXX

C.2 Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa


Penjualan
(-/-) Harga Pokok Penjualan Jasa
Barang dalam proses awal
Biaya Jasa yang
ditambahkan:
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead
Total
-/- Barang dalam proses
akhir
Margin Kotor
-/- Beban Operasi
Beban Penjualan
+/+ Beban Administrasi

XXX
XX

XX
XX
XX

Laba Sebelum Pajak

XX
XX
(XX)

XX
XX

Pada

perusahaan

jasa,

perhitungan

biaya

jasa

yang

terjual berbeda dari


(XXX
)
XXX

biaya
dalam

penjualan
perusahaan

manufaktur.
(XXX
)
XXX

Sebagaimana
ditunjukkan

pada

laporan diatas, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir
barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa. Contoh: tukang gambar,
dokter gigi.

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 12

V. JENIS-JENIS SISTEM
SINGKAT

AKUNTANSI

MANAJEMEN:

GAMBARAN

UMUM

Sistem manajemen berdasarkan fungsi hanya menggunakan penggerak


berdasarkan unit, cenderung lebih intensif dalam pengalokasian,
menggunakan definisi biaya yang sempit, berfokus pada pengelolaan biaya,
menyediakan sedikit informasi aktivitas, menekankan pada kinerja unit
organisasi individual dan menggunakan ukuran kinerja keuangan.
System manajemen berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak
berdasarkan unit dan nonunit, intensif dalam penelusuran, memungkinkan
definisi perhitungan harga pokok produk yang fleksibel, berfokus pada
pengelolaan aktivitas, menyediakan informasi aktivitas secara terperinci,
menekankan kinerja system secara keseluruhan, serta menggunakan ukuran
System akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan secara umum sebagai
system yang berdasarkan fungsi dan system berdasarkan aktivitas. Sistem
akuntansi manajemen berdasarkan fungsi (functional based managementFBM) telah dikenal dari tahun 1900-an dan masih digunakan secara luas dalam
sector manufaktur dan jasa.
Sistem akuntansi manajemen

berdasarkan

aktivitas

(activity

based

management-ABM) merupakan system yang lebih baru (dikembangakn dalam


tiga decade terakhir). ABM juga digunakan secara luas dan pemanfaatannya
semakin tinggi, khususnya organisasi-organisasi yang memiliki beragam produk
dan pelanggan, produk yang lebih rumit, siklus waktu produk yang lebih pendek,
peningkatan persyaratan kualitas dan tekanan persaingan yang ketat. Seperti di
industry medis (rumah sakit, dan laboratorium medis), industry keuangan (bank,
asuransi dan bursa saham).
A. Sistem Akuntansi FBM vs ABM
Model Manajemen Berdasarkan Fungsi:

TINJAUAN
BIAYA
Sumber

TINJAUAN OPERASIONAL
TINJAUAN
FUNGSI
Analisis
BIAYA

Analisis

Produk

Model Manajemen Berdasarkan Aktivitas

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 13

Sumber
Daya

TINJAUAN PROSES
Analisis

AKTIVITAS

Mengap
a?

Apa?

Analisis
Seberapa Baik?

Produk &
Pelanggan

Perhatikan kedua gambar diatas, kedua model memiliki 2 dimensi: vertical dan
horizontal. Dimensi vertical menggambarkan bagaimana biaya dibebankan
pada objek biaya, seperti produk dan pelanggan, sedangkan dimensi
horizontal memperhatikan bagaimana system mencoba memperbaiki efisiensi
operasional dan mengendalikan biaya.
Elemen utama dari model FBM adalah fungsi, sedangkan elemen utama dari
model ABM adalah aktivitas. Fungsi-fungsi biasanya dikelompokkan dalam
unit-unit

organisasional seperti departemen (teknik, pengendalian kualitas

dan perakitan). Aktivitas-aktivitas

dengan tujuan umum dikelompokkan

bersama dalam satu bentuk proses seperti: pembelian barang, penerimaan


barang dan pembayaran barang adalah aktivitas utama yang menggambarkan
proses pengadaan persediaan.
B. Tinjauan Biaya FBM
Pada system akuntansi FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan pada unitunit yang berfungsi, kemudian pada produk. Dalam pembebanan biaya FBM
menggunakan penelusuran langsung dan penelusuran pengggerak (tapi hanya
penggerak produksi/tingkat unit karena hanya melihat pengukuran konsumsi
yang berkorelasi dengan keluaran produksi). Jadi , unit-unit produk atau
penggerak yang sangat berkorelasi dengan unit-unit yang diproduksi, seperti
jam kerja dari tenaga kerja langsung, bahan langsung dan jam kerja mesin
adalah hanya penggerak yang diasumsikan penting.
Karena system FBM hanya menggunakan penggerak yang berhubungan
dengan fungsi produksi untuk membebani biaya,
biaya ini dianggap sebagai perhitungan

pendekatan pembebanan

biaya berdasarkan produksi atau

fungsi (functional based costing).


Tujuan perhitungan harga pokok produk dari perhitungan biaya berdasarkan
fungsi

dapat

dipenuhi

dengan

pembebanan

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

biaya-biaya

produksi

ke

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 14

persediaan dan harga pokok penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan


eksternal.
C. Tinjauan Biaya ABM
Dalam penghitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity based costing-ABC),
biaya ditelusuri hingga aktivitas, kemudian produk. Sebagaimana perhitungan
biaya berdasarkan fungsi, penelusuran langsung dan penelusuran penggerak
digunakan.

Namun,

peranan

penelusuran

penggerak

secara

signifikan

diperluas dengan mengidentifikasikan dan menggunakan penggerak yang


tidak berhubungan dengan volume produk yang diproduksi (penggerak
berdasarkan

nonunit).

Jadi,

pembebanan

biaya

berdasarkan

aktivitas

menekankan pada penelusuran alokasi dan hal ini lebih intensif. Penggunaan
penggerak unit dan non unit meningkatkan keakuratan pembebanan biaya,
kualitas keseluruhan dan informasi biaya yang relevan.
Penghitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas cenderung fleksibel.
Informasi

biaya

dibuat

untuk

mendukung

berbagai

tujuan

manajerial,

termasuk tujuan pelaporan keuangan. Definisi perhitungan harga pokok


produk

yang

lebih

komprehensif

ditekankan

untuk

perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.


D. Tinjauan Efisiensi Operasional FBM
Penyediaan informasi untuk perencanaan dan pengendalian adalah tujuan lain
dari akuntansi manajemen. Pendekatan manajemen berdasarkan fungsi untuk
pengendalian
menuntut

membebankan

tanggung

jawab

biaya
manajer

pada
untuk

unit

organisional,

mengendalikan

kemudian

biaya

yang

dibebankan (berfokus pada pengelolaan biaya). Kinerja diukur dengan


membandingkan hasil actual dengan standar atau hasil yang dianggarkan.
Penekanannya adalah ukuran keuangan dari kinerja (ukuran non keuangan
biasanya diabaikan). Manajer diberi penghargaan berdasarkan kemampuan
mereka untuk mengendalikan biaya. System penghargaan digunakan untuk
memotivasi individu untuk mengelola biaya dengan meningkatkan efisiensi
operasional unit organisasi mereka.
E. Tinjauan Efisiensi Operasional ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas dengan
tujuan memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima
dengan menyediakan nilai ini. Tinjauan proses berkaitan dengan identifikasi
factor-faktor
munculnya

penyebab
biaya),

biaya

pengukuran

suatu

aktivitas

pekerjaan

apa

(menjelaskan
yang

telah

penyebab
dilakukan

(mengidentifikasi aktivitas) serta evaluasi kinerja pekerjaan dan hasil yang


dicapai (seberapa baik aktivitas dikerjakan).

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 15

Pendekatan baru ini berfokus pada akuntabilitas dari aktivitas daripada biaya
dan menekankan maksimalisasi kinerja system secara luas daripada kinerja
individu. Dalam system informasi akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas,
ukuran keuangan dan non keuangan kinerja adalah penting.
Perbandingan antara Sistem Manajemen Biaya Berdasarkan Fungsi dan Aktivitas

Berdasarkan Fungsi
1 Penggerak berdasarkan unit

2 Intensif dalam pengalokasian


3 Perhitungan harga pokok produk
secara sempit dan kaku
4 Berfokus pada pengelolaan biaya

2
3

5 Informasi aktivitas sedikit


6 Maksimalisasi kinerja unit
individual
7 Penggunaan ukuran keuangan
untuk kinerja

5
6

VI.

Berdasarkan Aktivitas
Pengerak berdasarkan unit dan
non unit
Intensif dalam penelusuran
Perhitungan harga pokok produk
secara luas dan flesibel
Berfokus pada pengelolaan
aktivitas
Informasi aktivitas terperinci
Maksimalisasi kinerja seluruh
system
Penggunaan ukuran keuanga dan
non keuangan untuk kinerja

Soal-Soal Kaji Ulang

A. Proses Manufaktur, Klasifikasi Biaya, Penelusuran Biaya dan Laporan


Laba Rugi
Pops Burger Heaven (PBH) memproduksi dan menjual hamburger ukuran 136
gram. Setiap burger dijual dengan harga $1.5. selama bulan Desember, PBH
menjual 10.000 burger (jumlah rata-rata yang dijual setiap bulan). Restoran
ini mempekerjakan beberapa orang koki, beberapa orang pelayan, dan
seorang supervisor (yaitu pemiliknya sendiri, John Peterson). Semua koki dan
pelayan merupakan karyawan paruh waktu. Pops mempertahankan
sekelompok karyawan sehingga jumlah karyawan yang dijadwalkan dapat
disesuaikan
dengan
perubahan
permintaan.
Permintaan
bervariasi
berdasarkan mingguan dan bulanan.
Seorang petugas kebersihan disewa untuk membersihkan gedung setiap
minggu. Gedung tersebut disewa dari perusahaan property local. Gedung ini
tidak dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk. Seluruh pesanan berdasarkan
drive through.
Supervisor menjadwalkan pekerjaan, membuka gedung, menghitung kas,
mengiklankan serta bertanggungjawab merekrut dan memberhentikan
karyawan. Biaya berikut terjadi selama bulan Desember:
Daging hamburger
Selada

$1.600

Utilitas
Penyusutan

$ 500

300
Tomat

Peralatan Masak

200

250

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 16

Roti

Mesin Kas

50

300
Bahan Lainnya

Iklan

100

Upah Petugas Kebersihan

120

Perlengkapan Kebersihan

50

20
Upah Koki
2.550
Upah Pelayan
2.032
Gaji SUpervisor

Sewa

800

2.000
Diminta:
a. Klasifikasikan biaya operasi PBH selama bulan Desember dalam kategori
berikut: bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead, penjualan dan
administrasi.!
b. Susunlah laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi untuk bulan
Desember!
c. Misalkan, PBH juga membuat sandwich ayam panggang dan Anda ingin
menentukan biaya pembuatan hamburger dan sandwich tersebut.
Bagaimana Anda membebankan biaya depresiasi untuk peralatan masak
pada setiap produk? Apakah hal itu termasuk penelusuran langsung,
penelusuran penggerak atau alokasi?
Penyelesaian
1. Bahan Langsung :
Tenaga Kerja Langsung
Overhead
:

daging hamburger, selada, tomat, dan roti


:
Upah Koki
bahan lainnya, utilitas, penyusutan peralatan
masak, upah petugas kebersihan, perlengkapan
kebersihan dan sewa
Penjualan & Administrasi: upah pelayan, gaji supervisor, penyusutan
mesin kas dan iklan
Penjelasannya: Koki merupakan tenaga kerja langsung karena mereka
membuat hamburger. bahan lainnya merupakan overhead karena biaya
dan kenyamanan meskipun secara teknis merupakan bahan langsung.
Karena tujuan utama gedung adalah produksi (memasak hamburger),
semua biaya yang berhubungan dengan sewa gedung diklasifikasikan
sebagai biaya produksi tidak langsung (satu argumentasi dapat diberikan
dengan mengatakan gedung juga mendukung fungsi penjualan dan
administrasi sehingga sebagian dari biaya yang berhubungan dengan
sewa gedung harus diklasifikasikan sebagai biaya penjualan dan
administrasi). Pelayan bertanggung jawab mengambil dan memenuhi
pesanan sehingga diklasifikasikan sebagai tenaga penjual. Mesin kas
digunakan
untuk
mendukung
fungsi
penjualan.
Supervisor
bertanggungjawab atas pengawasan bisnis secara keseluruhan dan
mengordinasikan fungsi penjualan dan produksi. Jadi, gajinya termasuk
biaya administrasi.

2. Laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi untuk bulan Desember

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 17

Penjualan ($1.5 X 10.000)


(-/-) Harga Pokok Penjualan
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead

$15.000
$2.450
2.550
(6.990)
1.690

Margin Kotor
-/- Beban Operasi
Beban Penjualan
+/+ Beban Administrasi
Laba Sebelum Pajak

$8.310
$ 2.182
2.000

3.
(4.182)
$4.128

4. Depresia
si dari peralatan dapat dibebankan dengan menggunakan jam pemakaian
peralatan atau persentase ruang yang digunakan untuk setiap produk. Hal
ini merupakan penelusuran penggerak. Penelurusan langunsg tidak cocok
karena peralatan tidak digunakan secara ekslusif oleh produk manapun.

B. Jasa, Sistem Biaya dan Laporan Laba Rugi


Celestial Funeral Home (CFH) menawarkan berbagai jasa pemakaman.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, CFH menggunakan rumus beriktu untuk
menguraikan total biaya overhead-nya: Y = $200.000 + $50X, dimana Y =
total biaya overhead, dan X = jumlah pemakaman. Biaya overhead
dibebankan melalui pembagian total overhead dengan jumlah pemakaman.
Pada pemakaman tertentu, biaya bahan langsung berkisar dari $1.500
sampai $10.000 bergantung pada jenis peti mati yang dipilih oleh keluarga
almarhum. Rata-ratanya adalah $4.000. Rata-rata biaya tenaga kerja
langsung adalah $1.000 per pemakaman. Selama tahun 2008, CFH
menyelenggarakan 1.000 pemakaman. Rata-rata harga yang dibebankan
untuk setiap pemakaman adalah $7.000. CFH mengeluarkan beban penjualan
tahunan sebesar $50.000 dan beban administrasi sebesar $150.000.
Diminta:
a. Apakah CFH menjual produk berwujud atau tidak berwujud? Jelaskan!
b. Apakah CFH menggunakan system akuntansi manajemen berdasarkan
fungsi atau berdasarkan aktivitas? Jelaskan! Menurut anda, apakah system
tersebut merupakan pilihan yang tepat? Jelaskan!
c. Berapakah total biaya overhead yang dikeluarkan CFH selama tahun
tersebut?
d. Berapakah biaya overhead per pemakaman selama tahun tersebut?
e. Hitunglah harga pokok produk per unit selama tahun tersebut!
f. Buatlah laporan laba rugi untuk CFH!
Penyelesaian
a. Pemakaman adalah produk tidak berwujud. Pemakaman adalah jasa, tidak
dapat disimpan, dan berhubungan dengan produsennya (tidak dapat
dipisah)
b. Penggunaan penggerak berdasarkan unit (jumlah pemakaman) untuk
membebankan biaya overhead (dan tentu saja bahan langsung dan
tenaga kerja langsung) menunjukkan system berdasarkan fungsi. System

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 18

berdasarkan fungsi mungkin akan bekerja cukup baik pada bisnis


penyelenggaraan pemakaman local. Bisnis ini memiliki variasi produk
yang sangat sedikit, beban penjualan dan administrasi mencerminkan
bagian kecil dari total biaya, serta tidak terdapat biaya praproduksi (biaya
penelitian dan pengembangan tidak ada). Jadi, harga pokok produk pada
dasarnya ditentukan oleh biaya produksi. Selain itu, ketiadaan variasi yang
luas dari produk sejalan dengan fakta bahwa biaya overhead
mencermintakan prosentase kecil dari harga pokok produk yang
menjadikan penelusuran penggerak tidak begitu penting (bahan langsung
dan tenaga kerja langsung dapat dibebankan dengan menggunakan
penelusuran langsung).
c. Y = $200.000 + ($50 x (1.000))
= $250.000
d. $250.000/1.000 = $250
e. Harga Pokok Produk Per Unit:
Bahan Langsung
$4.000
Tenaga Kerja Langsung
1.000
Overhead
250
$5.250
f. Laporan Laba Rugi Celestial Funeral Home untuk tahun berakhir 31
Desember 2006
Laporan Laba Rugi CFH
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Penjualan
(-/-) Harga Pokok Penjualan Jasa
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung

$7.000.000
$4.000.0
00
1.000.0
00

Overhead
250.000
Margin Kotor
-/- Beban Operasi
Beban Penjualan
+/+ Beban Administrasi
Laba Sebelum Pajak

$ 50.000
150.000

(5.250.000
)
$1.750.000

(200.000)
$1.550.000

BAHAN

TUTORIAL KULIAH-1
A. Stanley Company, sebuah perusahaan manufacturing, telah menyediakan
informasi berikut dari catatan akuntansi tahun 2008 (dalam ribuan dollar/$
0000)
Pembelian Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pasokan yang digunakan
Asuransi Pabrik
Komisi yang dibayarkan
Pengawasan Pabrik
Iklan
Penanganan bahan
Persediaan barang dalam proses, 31 Desember 2007

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

$76.000
52.500
5.300
1.050
7.500
9.675
2.400
11.000
47.500
Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 19

Persediaan
Persediaan
Persediaan
Persediaan
Persediaan

barang dalam proses, 31 Desember 2008


bahan, 31 Desember 2007
bahan, 31 Desember 2008
barang jadi, 31 Desember 2007
barang jadi, 31 Desember 2008

42.000
10.400
28.500
20.055
10.750

Diminta:
a. Siapkan laporan harga pokok produksi!
b. Siapkan laporan harga pokok penjualan!
c. Berapa total biaya utama untuk tahun 2008 dan total biaya konversi?

I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin.

Fakultas EkonomiUniversitas Hindu Indonesia - 20

Anda mungkin juga menyukai