Anda di halaman 1dari 11

AKUTANSI MANAJEMEN

ANALISIS BIAYA
VOLUME DAN LABA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Kelompok : 4
NOVI RAMADANI (4032020016)
MIRNAWATI (4032020031)
SYARIFAH LUTFIAH AL-IDRUS
(4032020040)

FAKULTAS / JURUSAN : FEBI / MKS


SEMESTER / UNIT : V / 1 (Satu)
DOSEN PEMBIMBING : Zulhilmi, S.Pd., M.Si

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
LANGSA
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tak lupa pula Shalawat seiring salam
sama-sama kita sanjung sajikan kepangkuan Baginda Nabi Muhammad SAW
beserta segenap keluarga dan sahabat beliau.

Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan Dosen Pembimbing


kepada kami dengan segala kerendahan hati, kami mohon dengan tulus ikhlas
kiranya para pembaca berkenan memberikan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Akhirnya penulis ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua


pihak. Atas kekurangan isi tugas ini kami mohon maaf sedalam-dalamnya.

Langsa, 19 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. TITIK IMPAS DALAM UNIT ................................................................................................... 5
B. TITIK IMPAS DALAM DOLAR PENJUALAN ...................................................................... 6
C. ANALISIS MULTIPRODUK .................................................................................................... 6
D. REPRESENTASI GRAFIS DARI HUBUNGAN CVP ............................................................... 7
E. PERUBAHAN DALAM VARIABEL CVP ............................................................................. 8
F. ANALISIS CVP DAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS ............... 9
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan
suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis
biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan
harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat
menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan
ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya.
Analisis CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus
dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan
dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer
untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau
biaya terhadap laba.
Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP, kita harus
ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan keuangan dan
pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal seluruh konsep-
konsepnya, bukan hanya mekanikanya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. TITIK IMPAS DALAM UNIT


Ketertarikan untuk mengetahui pendapatan, beban, dan laba berprilaku ketika volume
berubah adalah sesuatu yang lazim untuk memulai dengan menentukan titik impas perusahaan
dalam jumlah unit yang terjual. Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total
pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan
sama dengan total biaya, kita focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara
menentukan titik impas, kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan
untuk menentukan jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Penggunaan Laba Operasi Dalam Analisis CVP
Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya
– biaya perusahaan dalam kategori tetap dan variable. laporan laba rugi dapat dinyatakan
sebagai persamaan berikut.
Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable –Beban tetap
Perhatikan bahwa kita menggunakan istilah laba operasi untuk menunjukkan penghasilan atau
laba sebelum pajak penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya mencakup
pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah
laba operasi dikurangi pajak penghasilan.
Setelah menghitung jumlah unit yang terjual, kita dapat mengembangkan persamaan
laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan beban variable dalam jumlah unit
dolar dan jumlah unit. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga
jual per unit dikali jumlah unit yang terjual. Dengan demikian, persamaan laba operasi menjadi
:
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit
x jumlah unit terjual ) – Total biaya tetap
Jalan pintas untuk Menghitung Unit Impas
Kita dapat menghitung unti impas lebih cepat dengan berfokus pada margin kontribusi.
Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya
variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variable per unit
pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan mendapatkan
persamaan dasar impas berikut :
Jumlah unit = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit
Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba
Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, sebagian besar perusahaan
ingin memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis CVP menyediakan suatu cara
menentukan jumlah unityang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu.

B. TITIK IMPAS DALAM DOLAR PENJUALAN


Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih suka
menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yang
terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan
penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual.
Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan
bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio
biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja,
persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio
margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari
setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
Target Laba dan Pendapatan Penjualan
Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat
digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba atas perubahan pendapatan penjualan.
Untuk memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan,
kalikan rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam penjualan.

Membandingkan Kedua Pendekatan


Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam unit menjadi impas
dalam pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga jual per unit dengan
unit yang terjual

C. ANALISIS MULTIPRODUK
Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal.
Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa.
Meskipun kompleksiyas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk,
pengoperasiannya tidak berbeda jauh.
Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri
ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada.
Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan
tetap muncul meskipun salah satu produk ditelusuri.
Titik Impas Dalam Unit
Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap lini produk sebelum menghitung titik impas
dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya tetap
umum bersifat acak. Jadi, tidak ada volume impas yang tampak secara langsung.
Bauran penjualan (sales mix) adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang dijual
perusahaan.
Penentuan bauran penjualan, bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau
bagian dari pendapatan.
Bauran penjualan dan analisis CVP, penentuan bauran penjualan terutama memungkinkan
kita untuk mengonversi masalah multiprodduk kedalam format CVP produk tunggal
Pendekatan Dolar Penjualan
Titik impas dalam dolar penjualan secara implicit menggunakan asumsi bauran
penjualan, tetapi mengabaikan persyaratan penghitungan margin kontribusi per paket. Tidak
ada pengetahuan terhadap data produk individual yang diperlukan. Upaya perhitungannya
mirip dengan yang digunakan dalam pengaturan produk tunggal. Selain itu, jawabannya masih
dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Tidak seperti titik impas dalam unit, jawaban atas
pertanyaan CVP yang menggunakan dolar penjualan tetap dinyatakan dalam ukuran ikhtisar
tunggal. Namun pendekatan pendapatan penjualan mengorbankan informasi yang berkaitan
dengan kinerja tiap – tiap produk.

D. REPRESENTASI GRAFIS DARI HUBUNGAN CVP


Untuk memahami hubungan CVP lebih mendalam, dapat dilakukan melalui penggambaran
secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan antara
biaya variable dan pendapatan. Hal itu juga dapat membantu mereka memahami dampak
kenaikan atau penurunan penjualan terhadap titik impas dengan cepat. Dua grafik dasar yang
penting, grafik laba volume dan grafik biaya volume laba, yang akan dijelaskan sebagai berikut
:
Grafik Laba Volume
Grafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan hubungan antara laba dan
volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba
operasi [laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable per unit x unit) – biaya tetap]. Dalam
grafik ini, laba operasi merupakan variable terikat dan unit merupakan variable bebas. Nilai
variable bebas biasanya diukur pada sumbu horizontal dan nilai variable terikat pada sumbu
vertical.

Grafik Biaya Volume Laba


Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara
biaya, volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu dibuat
grafik dengan dua garis terpisah : garis total pendapatan dan garis total biaya. Tiap – tiap garis
ini mempunyai dua persamaan berikut :
Pendapatan = harga x unit
Total biaya = (biaya variable per unit x unit) +
Biaya tetap
Asumsi – asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba
Grafik laba volume dan biaya volume laba yang baru diilustrasikan mengandalkan
beberapa asumsi penting. Berikut beberapa dari asumsi tersebut :
1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear
2. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variable per unit dapat
diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang tentang yang relevan
3. Analisis mengasumsikan apa yang diprosuksi dapat dijual
4. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui
5. Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.

E. PERUBAHAN DALAM VARIABEL CVP


Karena perusahaan beroperasi dalam dunia yang dinamis, mereka harus memperhatikan
perubahan – perubahan yang terjadi dalam harga, biaya variable, dan biaya tetap. Perusahaan
juga harus memperhitungkan pengaruh resiko dan ketidakpastian. Kita akan membahas
pengaruh dari perubahan harga, margin kontribusi per unit, dan biaya tetap terhadap titik impas.
Kita juga akan membahas cara – cara yang dapat ditempuh para manajer untuk menangani
risiko dan ketidakpastian dalam kerangka CVP
Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian
Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui dengan pasti.
Namun, hal tersebut jarang terjadi. Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan
keputusan bisnis dan bagaimananpun hal itu harus ditangani. Secara formal, risiko berbeda
dengan ketidak pastian. Distribusi probabilitas variable pada risiko dapat diketahui, sedangkan
distribusi probabilitas variable pada ketidakpastian tidak diketahui. Namun, pada tujuan
pembahasan kita, kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.
Margin pengaman ( margin of safety ) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau
pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas.
Pengungkit Operasi, dalam ilmu fisika, alat pengungkit adalah mesin sederhana yang
digunakan untuk melipatgandakan kekuatan. Pada dasarnya, pengungkit tersebut
melipatgandakan kekuatan tenaga yang dikeluarkan untuk menghasilkan lebih banyak
pekerjaan. Semakin besar beban yang digerakkan oleh sejumlah tertentu tenaga, semakin besar
keunggulan mekanis dari alat tersebut. Dalam bidang keuangan pengungkit operasi berkaitan
dengan bauran relative dari biaya tetap dan biaya variable dalam suatu organisasi. Pertukaran
antara biaya tetap dengan biaya variable adalah suatu hal yang mungkin dilakukan.
Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage – DOL) untuk tingkat penjualan
tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.
Tingkat pengungkit operasi = Margin kontribusi/laba
Analisis Sensitivitas dan CVP
Meluasnya penggunaan computer dan spreadsheet telah memudahkan para manajer
melakukan analisis sensitivitas. Sebagai sebuah alat penting, analisis sensitivitas (sensitivity
analysis) adalah teknik “bagaimana-jika” yang menguji dampak dari perubahan asumsi –
asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban.

F. ANALISIS CVP DAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS


Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya perusahaan dapat
dikelompokkan dalam dua kategori : biaya yang berubah sejalan dengan volume penjualan
(biaya variabek) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap).
BAB III
KESIMPULAN
Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total
biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya, kita
focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas, kemudian
melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit yang
harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari
operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak
penghasilan.
Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total
biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan
bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio
biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja,
persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio
margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari
setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R & Maryanne M. Mowen.Akuntansi Manajerial, edisi 8.


Jakarta:Salemba.2009.
http://handikadwipratama.blogspot.com/2012/12/analisis-biaya-volume-laba.html

Anda mungkin juga menyukai