Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

Biaya Volume Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba

Dosen Pengampu : Indrayani, M.Ak

Disusun Oleh

Kelompok 6

Sri Rahayu Sukri 2120203862201004

Vira Widya 2120203862201006

Suriyanti 2120203862201007

Resky Syaputra 2120203862201018

Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Parepare

2023
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur kita panjatkan


kehadirat Allah SWT kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah yang bertema “Biaya Volume Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba”
pada mata kuliah Akuntansi Manajemen.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pembimbing mata kuliah
Ibu Indrayani, M.Ak yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah kami.

Mungkin masih banyak kekurangan pemateri dalam mengerjakan makalah ini


yang harus diperbaiki maka kami mohon saran dan kritik, semoga dengan
pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembacanya seputar masalah Biaya Volume Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II Pembahasan ............................................................................................. 2

A. Pengertian Biaya ...........................................................................2


B. Pengertian Laba ............................................................................3
C. Biaya Analisis Volume Laba ........................................................4
D. Asusmsi-Asumsi Anaisis Biaya Volume ......................................4
E. Basis Analisis Biaya Volume Laba ..............................................5
F. Kegunaan Analisis Biaya Volume Laba.......................................6
G. Perencanaan Laba .........................................................................6
H. Manfaat Perencanaan Laba .........................................................7
I. Faktor-Faktor Perencanaan Laba ...............................................7
J. Model Perencanaan Dalam Identifikasi Atau Analisis
Perencanaan Laba .........................................................................8
K. Pemanfaatan Analisis Biaya Volume Laba Untuk Perencanaan
Laba.................................................................................................9

BAB III Penutup................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................ 12

Daftar Pustaka .................................................................................................... 13

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Besarnya volume penjualan pada suatu perusahaan menandai keberhasilan


perusahaan tersebut, karena besarnya volume penjualan juga mencerminkan
besarnya laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa semakin besar volume penjualan, maka akan semakin besar pula
laba yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kinerja perusahaan tersebut adalah baik. Dengan demikian perusahaan hanya
membandingkan jumlah yang dikeluarkan dan jumlah yang diterima. Karena
kondisi tersebut maka peneliti memutuskan untuk melakukan perencanaan laba
dengan menggunakan analisis biayavolume-laba

B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana Manfaat Metode Laba
b) Metode Perencanaan Laba
c) Tujuan Biaya Analisis Volume Laba

C. Tujuan penulisan
a) Memahami Pengertian Biaya Dan Laba
b) Memahami Faktor-Faktor Perencanaan Laba
c) Memahami Asumsi-Asumsi Analisis Biaya Volume

1
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Biaya

Definisi biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi
perusahaan saat sekarang atau untuk periode mendatang. Biaya adalah kos barang
atau jasa yang telah memberikan manfaat yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan, Jenis-jenis biaya adalah :

a. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tetap sama seiring dengan
kenaikan atau penurunan output kegiatan.

b. Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya yang secara total meningkat seiring
dengan peningkatan output kegiatan dan secara total menurun seiring dengan
penurunan output kegiatan.

1) Penggolongan Biaya Biaya dapat digolongkan berdasarkan:

a. Objek pengeluaran Berdasarkan objek pengeluaran, yang menjadi dasar dalam


penggolongan biaya adalah nama objek pengeluaran.

b. Fungsi pokok dalam perusahaan Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan,


biaya digolongkan berdasarkan fungsi pokoknya

2) Hubungan biaya dengan yang dibiayai.

Sehubungan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi


dua golongan yaitu direct cost (biaya langsung) dan indirect cost (biaya tidak
langsung).

3) Perilaku Biaya

Klasifikasi biaya berdasarkan pola perilaku biaya dapat digolongkan menjadi:

2
a. Variabel cost (Biaya variabel) adalah biaya yang secara total akan berubah
sebanding dengan perubahan aktivitas atau volume produksi, namun jika dilihat
per unit biaya tersebut bersifat tetap.

b. Fixed cost (Biaya tetap) adalah biaya yang secara total tetap walaupun aktivitas
dan volume produksi mengalami perubahan. Tapi jika dilihat secara per unit biaya
tersebut berubah.

c. Mixed cost (Biaya campuran) adalah biaya yang mengandung unsur biaya tetap
dan biaya variabel, biaya campuran disebut juga biaya semi variabel. Biaya semi
variabel adalah biaya yang pada aktivitas tertentu memperlihatkan karakteristik
biaya tetap maupun biaya variabel.

d. Pengertian Volume Penjualan Volume penjualan adalah penjualan bersih dari


laporan laba rugi perusahaan. Penjualan bersih ini diperoleh perusahaan melalui
hasil penjualan seluruh produk selama jangka waktu tertentu dan hasil penjualan
yang dicapai dari market share yang merupakan pasar potensial, yang dapat terdiri
dari kelompok pembeli selama jangka waktu tertentu. Volume penjualan adalah
ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang dan/atau jasa
yang terjual selama periode tertentu.

B. Pengertian Laba
Pengertian laba adalah kelebihan penjualan atas total biaya yang dikeluarkan
dalam memproduksi barang / jasa. Laba adalah aliran masuk atau kenaikan
aktiva suatu badan usaha selama satu periode yang berasal dari penyerahan
atau pembuatan barang, penyerahan jasa atau dari kegiatan lain yang
merupakan kegiatan utama badan usaha. Laba dapat dibedakan atas:
a. Laba operasi / laba kotor (Earning Before Interest and Tax - EBIT) adalah
pendapatan operasi untuk satu periode akuntansi setelah dikurangi seluruh
komponen biaya operasi. Rumus Laba operasi adalah: Laba operasi =
Pendapatan – Total Biaya

3
b. Laba Bersih / Earning After Tax (EAT) adalah laba operasi ditambah
pendapatan non operasi (seperti pendapatan bunga) dikurangi biaya non
operasi (seperti biaya bunga) dikurangi pajak penghasilan. Rumus Laba bersih
adalah : Laba bersih = Pendapatan – Total Biaya – Pajak

C. Analisis Biaya-Volume-Laba
Analisis biaya volume laba merupakan suatu metode analisis untuk
mengetahui pengaruh keputusan operasi dan pemasaran terhadap laba
berdasarkan pemahaman atas hubungan antara biaya variabel, biaya tetap,
harga jual per unit, dan tingkat output. Sedangkan analisis biaya volume laba
adalah metode analisis untuk melihat hubungan antara besarnya biaya yang
dikeluarkan dan besarnya volume penjualan serta laba yang diperoleh selama
satu periode tertentu.

D. Asumsi-asumsi analisis biaya-volumelaba


Asumsi-asumsi yang mendasari dalam melakukan analisis biaya volume laba
adalah:
a. Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan.
b. Biaya bersifat linier dalam retang cakupan yang relevan dan dapat dibagi
secara akurat menjadi unsur biaya tetap dan biaya variabel.
c. Dalam perusahaan dengan multi produk, bauran penjualan tidak berubah.
d. Jumlah persediaan tidak berubah artinya jumlah unit yang diproduksi sama
dengan jumlah unit yang dijual.

Dengan demikian terdapat beberapa keistimewaan dari analisis biaya volume


laba, diantaranya adalah:
a. Memperluas penggunaan informasi yang telah diberikan oleh analisis BEP-
break even point (titik impas).
b. Memberikan informasi yang lebih lengkap tentang margin of safety, degree
of leverage, contribution margin dan shut down point.

4
c. Membuat dan memberikan kalkulasi perencanaan laba dan pengambilan
keputusan dari suatu perusahaan menjadi lebih akurat.
d. Menentukan volume penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target
laba tertentu, dapat juga digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan
dari setiap jenis produk yang diporduksi guna mencapai target yang telah
ditetapkan. e. Menentukan besarnya biaya variabel dan biaya tetap pada
perusahaan dalam hubungannya dengan jumlah produk yang harus diproduksi
dan dijual untuk mencapai laba yang telah ditargetkan.
f. Digunakan sebagai dasar dalam merencanakan kegiatan operasional,
membantu pengendalian anggaran, meningkatkan serta menyeimbangkan
penjualan, menganalisa dampak perubahan volume produksi dan penjualan,
merundingkan gaji maupun upah karyawan, mengendalikan aktivitas berjalan,
dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan dan menganalisa harga
jual.
g. Analisis ini sangat mudah diaplikasikan guna menetapkan besarnya laba
khususnya bagi perusahaan baru yang relatif masih sederhana dan baru
berkembang.

E. Basis Analisis Biaya-Volume-Laba


Laporan laba rugi yang disusun dengan konsep harga pokok variabel
merupakan basis analisis biaya volume laba. Sehingga laporan ini disebut
juga laporan laba/rugi kontribusi. Bentuk umum format laporan laba/rugi
kontribusi adalah sebagai berikut:
Penjualan xxx
Dikurang: Biaya-biaya Variabel xxx
Contribution Margin xxx
Dikurang: Biaya-biaya Tetap xxx
Laba Sebelum Pajak xxx

5
F. Kegunaan Analisis Biaya-VolumeLaba
Analisis biaya volume laba sangat berguna bagi perusahaan yang sedang
menyusun rencana usahanya atau sebagai alat pengendali sewaktu perusahaan
masih dalam kegiatan. Analisis biaya volume laba menitikberatkan sampai
seberapa jauh perubahan-perubahan pada biaya, volume dan harga jual akan
berakibat pada perubahan laba yang direncanakan.
Kegunaan yang telah disebutkan diatas analisis biaya-volume-laba ini juga
dapat digunakan untuk halhal sebagai berikut:
a. Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian
b. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat
keuntungan tertentu.
c. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita kerugian.
d. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya, dan volume
penjualan.
e. Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba
yang ditargetkan.

G. Perencanaan Laba Perencanaan laba


(profit plannng) adalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna
mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Laba penting dalam perusahaan
karena tujuan utama dari suatu rencana adalah laba yang memuaskan.

Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling mendasar yang


berhubungan dengan fungsi manajemen lainnya. Perencanaan manajemen
harus mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia, dan selanjutnya
memilih alternatif yang terbaik untuk memenuhi tujuan perusahaan. Untuk
mencapai laba yang besar (dalam perencanaan dan realisasi) manajemen dapat
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

6
a. Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin dengan
mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada.

b. Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang


dikehendaki.

c. Meningkatkan volume penjualan lebih besar.

H. Manfaat Perencanaan Laba


Perencanaan laba memiliki manfaat bagi perusahaan yaitu:
a. Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan permasalahan
keuangan perusahaan;
b. Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan penelaahan
terhadap masalah keuangan yang dihadapi dan menanamkan kebiasaanpada
organisasi untuk mengadakan telaah yang seksama sebelum mengambil suatu
keputusan yang berhubungan dengan perolehan keuntungan;
c. Menciptakan suasana perusahaan yang mengarah pada pencapaian laba;
d. Merangsang peran serta dan mengkoordinasi rencana operasi berbagai
segmen dari keseluruhan perusahaan sehingga keputusan akhir dan rencana
yang telah dilakukan oleh manajemen dapat saling berkaitan;
e. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap segi atau
aspek perusahaan maupun untuk memeriksa serta memperbarui kebijakan dan
pedoman mengenai keadaan keuangan perusahaan secara berkala.

I. Faktor-faktor perencanaan laba


Perencanaan laba, manajemen sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor
berikut:
a. Laba atau rugi yang diakibatkan dari volume penjualan tertentu;
b. Penjualan yang diperlukan untuk menutup semua biaya dan menghasilkan
laba yang mencukupi untuk membayar dividen serta menyediakan kebutuhan
bisnis masa depan;

7
c. Titik impas;
d. Penjualan yang dicapai dengan kapasitas operasi sekarang;
e. Tingkat pengembalian atas modal yang digunakan.

J. Model perencanaan dalam identifikasi atau analisis perencanaan laba


Mengidentifikasi atau menganalisis perencanaan laba ada beberapa model
perencanaan yang digunakan yaitu:
a. Gross Profit Analysis (Analisis Laba kotor)
Analisis ini menggunakan data penjualan, biaya variabel (harga pokok
produksi), dan laba kotor.
b. Linier Programming Linier Programming
(LP) digunakan untuk merencanakan prediksi kombinasi input biaya yang
paling optimal untuk menghasilkan suatu atau beberapa produk atau output.
c. Delphi Forecasting
System Delphi ini hampir sama dengan metode expert system. Di sini metode
expert system disempurnakan dengan menggunakan metode diskusi antara
para ahli, di debat, dan akhirnya sampai pada kesimpulan terbaik yang
merupakan konsessus para ahli.
d. Time Series Forecasting (tren)
Di sini prestasi yang lalu digambarkan secara berseri kemudian dari gambar
ini dicari garis tren yang terbaik kemudian dari kecenderungan garis itu dilihat
angka masa depan sebagai angka ramalan. Teknik analisis time series dapat
dipakai untuk membuat tren ini.
e. Break Even Analisys
Model yang sering digunakan dalam menganalisis keuangan adalah teknik
break even analysis atau cost-volumeprofit analisys.
f. Just In Time (JIT)
Upaya untuk meningkatkan produktivitas dan menekan pemborosan serta
ketidakefisienan lainnya terus dilakukan para ahli. Salah satu penemuan besar
yang baru-baru ini diperkenalkan adalah model JIT.

8
g. Economic Order Quantity (EOQ)
Model ini dapat memberikan angka berapa order pembelian sehingga kita
mendapatkan biaya yang optimal.

K. Pemanfaatan Analisis Biaya Volume Laba untuk Perencanaan Laba


Analisis biaya volume laba dapat digunakan untuk menentukan tingkat
penjualan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan.
Analisis ini membantu manajer dalam dalam perencanaan pendapatan yang
dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. Berikut ini adalah
metode perhitungan yang berhubungan dengan analisis biaya-volume-laba
sebagai alat perencanaan laba :
a. Taksiran penjualan merupakan perkiraan penjualan yang akan terjadi
dimasa yang akan datang dalam rangka menghadapi adanya ketidakpastian.
Ada 3 (tiga) cara yang dapat digunakan dalam usaha meramalkan tingkat
penjualan yaitu : 1) Berdasarkan pendapat, berupa :
a) Pendapat salesman
b) Pendapat sales manajer
c) Pendapat para ahli
d) Survey konsumen

2) Berdasarkan perhitungan statistik, berupa :


a) Analisis trend
b) Analisis korelasi

3) Metode khusus, berupa :


a) Analisis industri
b) Analisis product line
c) Analisis penggunaan akhir

b. Perilaku biaya mengambarkan reaksi atau respon suatu biaya jika terjadi
perubahan pada tingkat aktivitas perusahaan.

9
c. Alokasi biaya, dengan diproduksinya lebih dari satu produk maka
perusahaan akan menghadapi masalah dalam alokasi biaya, karena setiap
produk yang dihasilkan akan memiliki harga jual yang berbeda.
d. Perencanaan harga jual produk, harga beli bahan baku dan bahan penolong
lainnya serta tingkat upah tenaga kerja.
e. Analisis Break Even Point (Titik Impas). Suatu perusahaan dapat dikatakan
mencapai titik impas (break even) apabila laba sama dengan nol atau ruginya
sama dengan nol.
f. Marjin Kontribusi (Contribution Margin)) adalah jumlah yang tersedia
untuk dijual dikurangi biaya variable (Variabel cost). Hasilnya akan
digunakan untuk menutup biaya tetap dan laba untuk periode tersebut. Untuk
menentukan marjin kontribusi digunakan rumus berikut : MK = TP – TBV
Keterangan : MK = Marjin Kontribusi TP = Total Penjualan/penghasilan
TBV = Total Biaya Variabel
g. Batas Keamanan (Margin of Safety) Analisis margin of safety adalah
analisis yang akan menunjukkan seberapa banyak penjualan boleh turun dari
jumlah penjualan tertentu sehingga perusahaan belum akan menderita
kerugian atau masih dalam keadaan titik impas (Break Even). Margin of
safety adalah angka yang mengambarkan besarnya penjualan yang
direncanakan (budgeted sales) dengan penjualan pada titik impas (break even).
Margin of safety (batas keamanan) merupakan hubungan antara hasil
penjualan pada tingkat titik impas dengan hasil penjualan yang dianggarkan.
Selanjutnya diperoleh informasi tentang sejauh mana toleransi penurunan
volume penjualan yang mengakibatkan perusahaan belum akan mengalami
rugi. Margin of safety dapat dicari dengan rumus :
Margin Penjualan = Total Penjualan – Penjualan Impas Pengamanan
penjualan dapat juga

Dinyatakan dinyatakan dalam rupiah atau dalam bentuk presentase. Presentase


ini dicari dengan membagi margin pengamanan penjualan dengan jumlah
rupiah penjualan, seperti dalam rumus berikut:

10
% Pengamanan Penjualan = Margin Pengamanan Penjualan

Penjualan

h. Degree of Operating Leverage Bagi manajer, leverage menjelaskan


bagaimana dengan kenaikan aktiva yang sedikit dapat mencapai kenaikan laba
besar (dinyatakan dalam presentase). operating leverage adalah salah satu
bentuk leverage yang dapat digunakan manajer untuk hal tersebut. semakin
tinggi seiring dengan Operating leverage merupakan gambaran besarnya
penggunaan fix cost (biaya tetap) oleh suatu perusahaan. Operating leverage
akan meningkatnya fix cost (biaya tetap). Sehingga semakin tinggi.

11
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Tujuan perusahaan dalam perekonomian yang semakin berkembang adalah
untuk memperoleh laba yang semakin besar sesuai dengan pertumbuhan
perusahaan. Demi tercapai tujuan tersebut perusahaan harus merencanakan
dan menggunakan sumber daya yang ada secara optimal agar tercapainya
tujuan perusahaan. Beberapa hal yang berhubungan dengan perencanaan
laba antara lain : volume penjualan, hasil penjualan, biaya produksi serta
biaya operasi perusahaan. Analisis perlu dilakukan apabila kondisi
perusahaan dan perekonomian mengalami perubahan dalam usaha untuk
merealisasikan laba yang telah direncanakan agar tidak menyimpang dari
teknik perencanaan yang digunakan. Dalam hal ini analisis biaya volume
laba dapat dijakdikan sebagai teknik perencanaannya. Sehingga informasi
mengenai besarnya penjualan yang harus dicapai dapat diketahui dengan
baik. Selain memperoleh laba semaksimal mungkin, image perusahaan
dimata konsumen juga menjadi suatu hal yang patut menjadi perhatian
perusahaan. Meskipun laba memang menjadi tolak ukur kesuksesan
manajemen dalam mengelola perusahaannya. Sebagiamana diketahui
bahwa laba dapat diperoleh dengan melihat selisih dari pendapatan
terhadap semua biaya yang dikeluarkan selama periode akuntansi. Untuk
itu diperlukan aplikasi fungsi manajemen demi tercapainya tujuan
manajemen keuangan perusahaan

B. Saran
Penerapan analisis biaya volum laba tersebut hendaknya disertai dengan
pemahaman yang baik mengenai pemisahan biaya tetap dan biaya variabel
yang selama ini dilakukan oleh perusahaan.

12
Daftar Pustaka

D. H. dan E. W. Baldric, Bambang, Akuntansi Biaya, Edisi Kedu. Jakarta:


Salemba Empat, 2015.
Samryn, Akuntansi Manajemen, Edisi Pert. Jakarta: Kencana Prenada Media
Groub, 2012.
Mulyadi, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Angkasa, 2014.
I. Swastha, Basu, Manajemen Pemasaran Modern. 2014.
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Keli. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013.
G. Blocher, David, Manajemen Biaya: Penekanan Strategis, Edisi Keli. Jakarta:
Salemba Empat, 2012.
Baridwan, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, 2016.
R. Gayle, Akuntansi Biaya Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya.
Jakarta: Erlangga, 2014.

13

Anda mungkin juga menyukai