AKUNTANSI MANAJEMEN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “ANALISIS BIAYA VOLUME LABA :
ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan_makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa memberikan anugrah-Nya kepada kita. Amin.
penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis biaya, volume, laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP)
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua
informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat menjadi
suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan
ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya.
Analisis CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang
harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik
impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji
dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP,
kita harus ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan
keuangan dan pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal
seluruh konsep-konsepnya, bukan hanya mekanikanya.
4
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis biaya volume lama merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua
informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya.
Titik impas (break-even point) adalah titik di mana total pendapatan sama dengan
total biaya, titik di mana laba sama dengan nol.
Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVP
Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variabel – Beban tetap
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya variabel per unit x
Jumlah unit terjual) – Total biaya tetap
Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Impas
Menghitung unit impas lebih cepat dengan berfokus pada margin kontribusi.
Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya
variabel. Pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Jumlah unit = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit
Penjualan dalam Unit yang diperlukan untuk Mencapai Target Laba
Target laba dalam jumlah dolar, target laba dalam presentase dari
pendapatan penjualan, target laba setelah pajak.
6
2.2 Titik Impas dalam Dolar Penjualan
Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer lebih suka
menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada
unit yang terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu
ukuran pendapatan penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan
unit yang terjual. Pada kasus ini, variabel yang penting adalah dolar penjualan
sehingga pendapatan dan biaya variabel harus dinyataakan dalam dolar, bukan unit.
Karena pendapatan penjualan selalu dinyatakan dalam dolar, pengukuran variabel
tidak menjadi masalah. Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya
variabel didefinisikan sebagai suatu presentase dari penjualan bukan sebagai
sebuah jumlah per unit yang terjual.
Target Laba dan Pendapatan Penjualan
Di atas impas, rasio margin kontribusi merupakan rasio laba. Oleh karena
itu, rasio tersebut menggambarkan bagian dari setiap dolar penjualan yang
dapat diperuntukkan bagi laba. Secara umum, dengan asumsi biaya tetap
tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui
dampak terhadap laba atas perubahan pendapatan penjualan. Untuk
memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan
pendapatan, kalikan rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam
penjualan.
Membandingkan Kedua Pendekatan
Untuk produk tunggal, rumus pendapatan penjualan memungkinkan untuk
mencari pendapatan secara langsung. Untuk multiproduk, pendekatan
pendapatan penjualan jauh lebih mudah untuk digunakan.
7
2.3 Analisis Multiproduk
8
Asumsi-Asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba
- Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk
linear
- Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per
unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang
rentang yang relevan.
- Analisis mengasumsikan apa yang diproduksi dapat dijual
- Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui
- Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti
9
Risiko dan Ketidakpastian
Metode menghadapi risiko dan ketidakpastian; pertama, pihak manajemen
harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya, dan kuantitas di masa
depan. Selanjutnya, para manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke
pertimbangan yang disebut “kisaran titik impas”. Jadi, titik impas tidak
diestimasi pada titik tertentu. Selain itu, manajer menggunakan analisis
sensitivitas. Dalam hal ini, penggunaan spreadsheet akan membantu dalam
menentukan hubungan titik impas kemudian memeriksanya untuk melihat
dampak harga dan biaya yang bervariasi terhadap kuantitas yang terjual.
Margin Pengaman
Unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan
atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas.
Operating Leverage
Penggunaan biaya tetap untuk menciptakan perubahan presentase laba yang
lebih tinggi ketika aktivitas penjualan berubah. Semakin besar tingkat
operating leverage, semakin banyak perubahan dalam aktivitas penjualan
yang akan memengaruhi laba.
Tingkat operating leverage untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur
dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.
Tingkat operating leverage = margin kontribusi/laba
10
Analisis Sensitivitas
Adalah teknik “bagaimana-jika” yang menguji dampak dari perubahan
asumsi-asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban. Analisis ini
relatif mudah, yaitu dengan memasukkan data mengenai harga, biaya
variabel, biaya tetap, dan bauran penjualan, serta dengan menggunakan
rumus untuk menghitung titik impas dan laba yang diharapkan. Selanjutnya,
data dapat diubah-ubah sebagaimana diinginkan untuk mengetahui dampak
perubahan-perubahan terhadap laba yang diharapkan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Titik impas (break-even point) adalah titik di mana total pendapatan sama
dengan total biaya, titik di mana laba sama dengan nol.
Asumsi-Asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba
- Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk
linear
- Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per
unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang
rentang yang relevan.
- Analisis mengasumsikan apa yang diproduksi dapat dijual
- Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui
- Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti
12
DAFTAR PUSTAKA
13