Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG”

Dosen Pengampu:

Betty, SE

Disusun Oleh:

Firli Adelia Hartanti C 301 21 183

Nanda C 301 21 190

Tirza Fitriani Kawile C 301 21 196

Moh Hafiz Fahrezi C 301 21 203

Agil Ferdeva Putra C 301 21 224

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Penyusunanan
Anggaran Perusahaan Dagang” ini. Adapun penyusunan makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah perilaku konsumen.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Betty, S.E selaku dosen
pengampu mata kuliah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah “ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Palu, 02 November 2023

ii
DAFTAR ISI
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah............................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Ilustrasi Penyusunan Anggaran Tetap.............................................................................2
2.2 Ilustrasi Penyusunan Anggran Variabel..........................................................................5
2.3 Analisis Selisih................................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan Perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan semakin
meluasnya unit usaha yang berada dalam jangakuan. Meluasnya unit usaha dalam
Perusahaan menuntut pihak manajemen atau pemilik untuk menentukan orang-orang
tertentu yang mampu dan bersedia diberi tanggungjawab yang lebih dalam pengelolaan
unit usaha tersebut. Manajamen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan
merencanakan sumber daya Perusahaan. Alat yang dapat digunakan oleh manajemen
dalam pengelolaan Perusahaan dalah anggran.
Anggran merupakan alat manajerial yang menjamin pencapaian sasaran
organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk mata uang untuk operasional sehari-
hari. Proses penyusunan anggran haruslah dianlisis guna mengetahui kuat atau tidaknya
unsur perencanaan keuangan. Lemahnya perencanaan anggaran efektifitas unit kerja
pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat efisien dan Perusahaan.
Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi maka harus
dipersiapakansebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan. Penyusunan
anggaran tidak hanya dilksanakan pada Perusahaan manufaktur akan tetapi juga pada
Perusahaan dagang dan jasa. Perusahaan dagang sendiri memiliki beberapa jenis
anggaran, diantaranya meliputi anggaran operasional, anggaran penjualan, anggaran
pembelian, anggaran baiay operasional, dan anggaran keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana ilustrasi penyusunan anggaran tetap?
2. Bagaimana ilsutrasi penyusunana anggaran variabel?
3. Bagaiamana analisis selisih?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk mengetahui ilustrasi penyusunana anggaran tetap
2. Untuk mengetahui ilustrasi penyusunan anggaran variabel
3. Untuk mengetahui analisis selisih.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ilustrasi Penyusunan Anggaran Tetap


Anggaran tetap melibatkan biaya-biaya yang tidak berubah tergantung pada volume
produksi atau penjualan. Ini mencakup biaya-biaya yang harus dibayar perusahaan setiap
bulan terlepas dari fluktuasi dalam operasi bisnis. Dalam ilustrasi ini, berikut adalah anggaran
tetap per bulan untuk perusahaan dagang yaitu:

a. Gaji Karyawan Tetap: Rp 15.000.000.


Anggaran ini mencakup gaji bulanan untuk karyawan tetap perusahaan. Meskipun
jumlah pekerjaan atau penjualan bisa berubah, gaji karyawan tetap.
b. Biaya Sewa Ruangan: Rp 5.000.000
Ini adalah biaya bulanan untuk menyewa ruangan atau tempat usaha perusahaan.
Biaya sewa tetap dalam anggaran karena sewa memiliki kontrak dengan pembayaran
bulanan yang sama.
c. Biaya Utilitas (listrik, air, dll.): Rp 3.000.000
Biaya ini mencakup listrik, air, dan layanan utilitas lainnya yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis. Meskipun konsumsi bisa bervariasi, pembayaran bulanan tetap.
d. Biaya Asuransi: Rp 2.000.000
Anggaran ini melibatkan pembayaran bulanan untuk asuransi bisnis. Meskipun risiko
bisa berubah, premi asuransi tetap setiap bulan sesuai dengan kesepakatan dengan
perusahaan asuransi.
e. Total Anggaran Tetap per Bulan: Rp 25.000.000

Penyusunan anggaran tetap memungkinkan perusahaan untuk memiliki gambaran


yang jelas tentang biaya operasional minimum yang harus ditanggung setiap bulan,
membantu manajemen merencanakan keuangan dengan lebih baik, serta mengidentifikasi
surplus atau defisit dalam keuangan perusahaan. Hal ini juga membantu perusahaan dalam
membuat keputusan yang lebih baik untuk mengelola sumber daya finansialnya dengan
efisien.

2
2.2 Ilustrasi Penyusunana Anggaran Variabel
Penyusunan anggaran variabel melibatkan biaya-biaya yang berubah sesuai dengan
volume produksi atau penjualan perusahaan. Biaya-biaya ini meningkat atau berkurang
seiring dengan tingkat aktivitas perusahaan. Dalam ilustrasi ini, berikut adalah anggaran
variabel per unit produk yaitu:

a. Biaya Bahan Baku per Unit: Rp 10.000


Biaya ini mencakup pengeluaran untuk bahan mentah atau material yang digunakan
dalam produksi satu unit produk. Biaya ini akan bervariasi tergantung pada harga
bahan baku yang berfluktuasi di pasar.
b. Biaya Produksi Lainnya per Unit: Rp 5.000
Anggaran ini mencakup biaya-biaya produksi selain dari bahan baku, seperti biaya
tenaga kerja langsung, maintenance mesin, dan biaya operasional lainnya yang
berkaitan dengan produksi. Biaya ini berfluktuasi tergantung pada aktivitas produksi
perusahaan.
c. Biaya Distribusi per Unit: Rp 3.000
Biaya distribusi melibatkan pengeluaran untuk mengirimkan atau mendistribusikan
produk ke pelanggan. Biaya ini termasuk pengemasan, pengiriman, dan logistik.
Jumlahnya dapat bervariasi tergantung pada lokasi pelanggan dan metode pengiriman
yang digunakan.
d. Total Anggaran Variabel per Unit: Rp 18.000
Penyusunan anggaran variabel membantu perusahaan memahami biaya tambahan
yang diperlukan untuk setiap unit produk yang dihasilkan. Seiring dengan
peningkatan produksi atau penjualan, biaya variabel juga akan meningkat, sehingga
perusahaan dapat menghitung total biaya variabel dengan mengalikan biaya per unit
dengan jumlah unit yang diproduksi atau dijual.

Anggaran variabel sangat penting dalam perhitungan harga jual produk. Dengan
mengetahui biaya variabel per unit, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang mencakup
biaya variabel, serta memberikan margin keuntungan yang diinginkan. Pengelolaan biaya
variabel juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang untuk mengurangi
biaya produksi atau distribusi, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan
profitabilitas perusahaan.

3
2.3 Analisis Selisih
Analisis selisih pada perusahaan dagang terdiri atas analisis selisih harga pokok jualan
dan analisis selisih volume jualan. Analisis selisih harga pokok jualan mencakup analisis
selisih harga dan analisis selisih volume.
Selisih harga pokok jualan adalah selisih anggaran harga pokok jualan dengan
realisasi harga pokok jualan. Anggaran harga pokok jualan adalah anggaran kuantitas barang
yang dijual dikali harga pokok per unit. Realisasi harga pokok jualan adalah realisasi
kuantitas barang yang dijual dikali harga pokok per unit. Bila anggaran harga pokok jualan
lebih besar dari realisasi harga pokok jualan maka terjadi selisih laba, sedangkan bila
anggaran harga pokok jualan lebih kecil dari realisasi harga pokok jualan maka terjadi selisih
rugi.
Selisih harga pokok jualan terdiri atas selisih harga dan selisih volume :
Selisih harga = (KR x HA) – (KR x HR)
Selisih volume = (KA x HA) – (KR x HA)
Keterangan :
KR = kuantitas realisasi barang yang dijual
HR = harga pokok per unit realisasi
KA = kuantitas anggaran barang yang dijual
HA = harga pokok per unit anggaran
Selisih Harga :
Selisih harga anggaran = KR x HA
Selisih harga realisasi = KR x HR
Bila selisih harga anggaran lebih besar dari selisih harga realisasi, maka terjadi selisih
harga laba. Jika selisih harga anggaran lebih kecil dari selisih harga realisasi, maka terjadi
selisih harga rugi.
Selisih Volume :
Selisih volume anggaran = KA x HA
Selisih volume realisasi = KR x HA
Bila selisih volume anggaran lebih besar dari selisih volume realisasi, maka terjadi
selisih volume rugi. Jika selisih volume anggaran lebih kecil dari selisih volume realisasi,
maka terjadi selisih volume laba.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perusahaan dagang kegiatannya membeli barang dagangan untuk kemudian dijual
kembali pada konsumen tanpa merubah bentuk dari barang dagangan tersebut.
Anggaran Perusahaan dagang adalah anggaran yang disusun secara rinci
mengenai semua aktivitas yang berhubungan dengan pembelian barang dagangan, serta
pendukung lainnya untuk satu periode waktu tertentu dimasa yang akan datang.
Penggaran, Perusahaan dagang meliputi transaksi pembelian dan penjualan.
Transaksi tersebut akan mempengaruhi kas dan persediaan barang dagangan.

5
DAFTAR PUSTAKA
Savitri Enni, 2016, Penganggaran Perusahaan II, Pustaka Sahila Yogyakarta : Yogyakarta
Makalah Penganggaran”Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang”
Oleh : Chynia Aprilia, Fevty Farima, Firman Setiawan, Ginanjar L.Fajar,
dosen.uta45jakarta.ac.id

Anda mungkin juga menyukai