AKUNTANSI MANAJEMEN
Disusun Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis bisa selesaikan makalah yang
berjudul “Hubungan Volume Biaya dan Laba” ini.
Makalah ini sudah selesai Penulis susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut
berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, Penulis
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari Pembaca
sehingga Penulis bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik
dan benar.
Besar harapan Penulis makalah ini dapat menjadi sarana membantu masyarakat dalam
memahami perihal ketenagakerjaan dan kemiskinan di Indonesia saat ini.
Demikian yang bisa Penulis sampaikan, semoga Pembaca dapat mengambil manfaat
dari makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
a. Pendekatan Persamaan................................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................19
3.2 Saran..........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan dunia usaha dewasa ini, sejalan dengan kebijakan Pemerintah
untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, maka persaingan antar perusahaan khususnya
yang sejenis saat ini semakin meningkat. Untuk menjaga kesinambungan hidup perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang ketat saat ini diperlukan penanganan dan pengelolaan
yang baik. Penanganan dan pengelolaan yang baik hanya dapat dilakukan oleh manajemen
yang baik pula. Manajemen selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan seluruh sumber
daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk menghasilkan
keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan
mempercepat perkembangan perusahaan. Manajemen hendaknya dapat berfikir kritis dalam
mengambil setiap keputusan, agar setiap keputusan yang diambil tersebut membawa dampak
yang baik bagi perkembangan perusahaan ke depannya.
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal
sehingga salah satu perencanaan yang dibuat oleh manajemer adalah perencanaan laba.
Perencanaan laba tersebut memuat langkah-langkah yang harus ditempuh perusahaan untuk
mencapai besarnya target laba yang diinginkan. Karena laba merupakan selisih antara
pendapatan yang diterima (hasil penjualan) dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian
perencanaan laba dipengaruhi oleh perencanaan penjualan (estimasi penjual) dan
1
perencanaan biaya (estimasi biaya). Untuk membuat perencanaan laba yang baik, maka
diperlukan alat bantu berupa analisis biaya, volume, dan laba (cost-volume-profit/CVP).
Analisis volume, biaya, dan laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis volume, biaya, dan laba (CVP)
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi
keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis hubungan volume, baiaya, dan laba
tidak hanya bermanfaat untuk organisasi yang berorientasi pada laba, tetapi juga dapat
digunakan untuk organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Organisasi tersebut perlu
memahami bagaimana biaya dapat dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan untuk
membantu organisasi dalam mengendalikan biaya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan volume, biaya, dan laba
2. Untuk megetahui bagaimana perhitungan hubungan volume, biaya, dan laba
3.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Break Even Point adalah suatu keadaan dalam kondisi yang tidak mendapatkan laba
atau menderita rugi. Kondisi ini dapat dinyatakan sebagai:
Total penjualan perusahaan sama besar dengan total biaya atas penjualan tersebut
Laba atau profit perusahaan sama dengan nol.
Analisis Break Even Point dapat digunakan dengan asumsi-asumsi yang membatasi,
diantaranya adalah :
Break Even Point dapat dihitung dengan menggunakan berbagai pendekatan yaitu:
Pendekatan persamaan
Pendekatan margin kontribusi
Pendekatan table
Pendekatan grafik
a. Pendekatan Persamaan
Atas dasar pengertian titik impas tersebut dapat disusun ruus perhitungan sebagai
berikut:
3
penjualan=total biaya
Dalam persamaan ini, total biaya adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variable
dengan demikian persamaan yang lengkap adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap
Harga jual per unit −Biaya variabel per unit
Biaya Tetap
Biaya variabel per unit
1−
Harga jual per unit
Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap dan
mencetak laba.
4
Contribution margin ratio dapat digunakan untuk mengitung BEP lebih praktis dan
bermanfaat untuk melihat hubungan penjualan terhadap perubahan laba
Biaya Teta p
Cobtribution Margin
Biaya Tetap
Contibution Margin Ratio
Contoh 1 :
Diketahui :
6.000.000
Pendekatan persamaan = =150.000unit
100−60
6.000.000
Pendekatan margin kontribusi = =150.000unit
40
6.000.000
Pendekatan persamaan = 60 = Rp15.000.000
1−
100
6.000.000
Pendekatan margin kontribusi = =Rp 15.000 .000
40 %
5
3. Contribution margin per unit = Rp 100 – Rp 60 = Rp 40
100−60
4. Contribution margin ratio = x 100 %=40 %
100
CMR = 40% bila terjadi kenaikan penjualan dari 200.000 unit menjadi 250.000
unit maka laba akan naik sebesar 40% x (250.000 – 200.000) x 100 = 2.000.000
Rugi = Rp 2.800.000
6
Tingkat penjualan dalam unit pada laba Rp 500.000
6.000.000+ 500.000
Pendekatan persamaan = −162.500unit
100−60
6.000.000+ 30 X
= =x
40
10x = 6.000.000
X = 600.000
Bukti :
CM = 600.000 x 40 = 24.000.000
FC = 6.000.000
Profit = 18.000.000
Sales = 600.000 x Rp100 = Rp 60.000.000
% laba = 18.000.000/60.000.000 x 100% = 30%
Rumus perencanaan laba yang telah dibahas adalah rumus yang belum
memperhitungkan pajak penghasilan atas laba suatu perusahaan.
Pajak %T = (% t) x iBT
7
Bila dalam soal diketahui laba sesudah pajak, maka untuk menghitung penjualan yang
diinginkan harus pada tingkat laba sebelum pajak. Untuk menghitung laba sebelum pajak
sebagai berikut:
IAT
iBT =
(1−%T )
9. Unit yang harus dijual bila ingin laba Rp.800.000 setelah pajak 20%
6.000.000 + 1.000.000
40
10. Nilai Penjualan bila ingin laba Rp.800.000 setelah pajak 20%
6.000.000 + 1.000.000
penjualan = ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ = 17.500.000
40%
11. Unit yang harus dijual bila ingin laba 12,5 % setelah pajak 37,5%
6.000.000+ 20 x
= =x
40
40x = 6.000.000+20x
20x = 6.000.000
x = 300.000
Bukti :
8
CM = 300.000 × 40 = 12.000.000
FC = 6.000.000
Profit = 6.000.000
Margin of safety adalah selisih antara jumlah penjualan budget atau yang
sesungguhnya dengan jumlah penjualan pada keadaan impas. Angka Margin of Safety dapat
digunakan sebagai alat untuk mengukur risiko yaitu memberi petunjuk tentang sampai
seberapa banyak penjualan boleh turun sebelum perusahaan mengalami kerugian,
Rumus :
M/S = Sales Budget/actual – Sales
M/S Ratio =
M /S
× 100 %
Sales Budget /actual
Berdasarkan data contoh 1
12. Margin of Safety dan margin of safety ratio bila penjualan Rp.20.000.000
Sales = 15.000.000/0,80
9
14. Penjualan bila MS Rp.3.750.000
Operating Leverage adalah bauran relative biaya tetap dan biaya variable yang ada
dalam sebuah organisasi.Bauran yaitu apakah perusahaan dominan di biaya tetap atau dibiaya
variable.
Semakin besar derajat operating leverage semakin besar pengaruh perubahan tingkat
penjualan terhadapa laba,artinya bila operating leverage besar maka setiap kenaikan
penjualan akan meningkatkan laba yang besar tapi sebaliknya bila penjualan turun laba akan
cepat turun.Derajat operating leverage dapat diukur untuk berbagai tingkat penjualan dengan
menggunakan data margin kontribusi dan net income sebagai berikut :
Net Income
10
Kenaikan Laba 160% 280%
Keterangan : dengan laba yang sama tetapi angka DOL yang berbeda, hal ini terjadi
karena komposisi antara biaya variable dan biaya tetap yang berbeda
dominasi.
Bukti perubahan laba akibat perubahan penualan untuk masing-masing struktur biaya
Laba pada karya semula Rp. 10.000.000 menjadi Rp.26.000.000 maka naik sebesar
Rp.16.000.000 yaitu sebesar = 16.000.000/10.000.000 x 100% = 160%
Laba pada modal semula Rp. 10.000.000 menjadi Rp. 38.000.000 maka naik sebesar Rp.
20.000.000 yaitu sebesar = 28.000.000/10.000.000 x 100% = 280%
Rumus :
Berdasarkan contoh 1 bila biaya tetap Rp. 6.000.000 terdiri dari Rp. 4.000.000 biaya
non Cash maka titik penutupan usaha adalah: Dalam rupiah penjualan = (Rp 6.000.000 – Rp
4.000.000) : 40% = 5.000.000
Bukti :
11
Penjualan = 50.000 x Rp. 100 = Rp. 5.000.000
Biaya variable = 50.000 x Rp 60 = Rp. 3.000.000
Contribution margin = Rp. 2.000.000
Biaya tetap tunai = Rp. 2.000.000
Laba = 0
Artinya pada saat penjualan sebesar Rp. 5.000.000 perusahaan harus menutup
usahanya, berbeda dengan BEP, dimana masih dapat berusaha hanya tidak memperoleh laba
Bila salah satu asumsi dari perhitungan titik impas berubah maka titik impas akan
berubah. Hal ini tidak dapat dihindari karena perusahaan beroprasi dalam dunia yang
dinamis. Perubahan hanya terjadi salah satu diantaranya misalnya biaya variable per unit atau
secara simultan antara perubahan harga jual, biaya variable maupun total biaya tetap serta
perubahan volume.
Contoh 4
Berikut data Pt Carita yang sedang berusaha meningkatkan laba, sehingga manajer
melakukan alternative-alternatif perubahan unsur-unsur harga jual, biaya variable, dan
volume dalam rangka meningkatkan laba tersebut, berikut data yang dimiliki dan saat ini
perusahaan dapat menjual 200.000 unit
Alternative 1 menurunkan harga jual Rp 10 per unit agar volume penjualan naik 20%
Alternative 2 menaikan Biaya Tetap sebesar Rp 30.000.000 agar volume penjualan naik 20%.
Alternative 3 menaikan Biaya Variabel sebesar Rp 2,5 agar volume penjualan naik 0%.
Alternative 4 menurunkan Biaya tetap sebesar Rp 30.000 tetapi menaikan Biaya Variabel
sebesar Rp 2,5 agar volume penjualan naik 20%.
12
Diminta : Tentukan alternative yang menguntungkan perusahaan dengan melihat perubahan
laba dan BEP dari masing-masing alternative.
Perhitungan pengaruh Perubahan Cost, Volume dan Harga Jual terhadap laba dan
BEP
13
Keputusan: Dipilih alternatif 2, karena kenaikan labanya lebih besar tapi kenaikan
BEP kecil.
CM rata-rata=
( unit Produk x ×Unit Produk x ) +(
unit Produk y × unit produk y )
14
Harga jual Rp 15 Rp 10
Biaya Variabel Rp 9 Rp 8
Contribution Margin Rp 6 Rp 2
Contribution margin ratio 40% 20%
Berdasarkan data PT Nisrina dilakukan perhitungan kombinasi dari berbagai
komposisi produk sebagai berikut:
Penjualan pada titik impas masing-masing produk dengan komposisi 1:1 (dalam
Rupiah dan Unit)
( 6 x 1 ) +(2 x 1)
CMR rata-rata = x 100 %=32 %
( 15 x 1 )+(10 x 1)
( 6 x 1 ) +(2 x 1)
CM rata-rata per unit = =4
(1+1)
Jumlah BEP Total dalam Rp = Rp 70.000 : 32% = Rp 218.750
15
Penjualan produk B: 10/25 x Rp 281.750 = Rp 112.500
Sedangkan Penjualan Total (Rp) = Rp 70.000 + Rp 20.000) : 4 = 22.500 unit dan unit
penjualan masing-masing produk sbb:
Penjualan produk A: ½ x 22.500 unit = 11.250 unit
Penjualan produk B: ½ x 22.500 unit = 11.250 unit
Laba Rp 20.000 ? ?
Hitunglah Laba Realisasi 1 dan realisasi 2, jelaskan kenapa berubah besar dari Rp
20.000
Tabel perhitungan laba yang dicapai pada komposisi produk 8.000: 14.500
16
Total CM Rp 77.000
Laba Rp 7.000
Laba terjadi penurunan karena CMR yang besar, tetapi komposisinya kecil sehingga
total CM turun.
Tabel perhitungan laba yang dicapai pada komposisi produk 14.500 : 8.000
Total CM Rp 103.000
Laba Rp 33.000
Laba terjadi kenaikan karena CMR yang besar, komposisinya besar sehingga total
CM naik.
Menghitung penjualan pada laba 20% untuk masing-masing produk pada komposisi
1:1 baik dalam Rupiah dan dalam Unit, maka :
Sales = Rp 583.333
17
15
Produk A : x Rp 583.333 = Rp 350.000
25
10
Produk B : x Rp 583.333 = Rp 233.333
25
Bukti :
Laba = Rp 116.667
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan volume, biaya, dan laba ini dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk
mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi divisi dan
membantu mencari pemecahannya. Hubungan volume, biaya, dan laba atau analisi CVP ini
dapat memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji
dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba. Karena analis CVP ini
membantu manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba, analisis CVP
ini sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan yang akan dibuat oleh para manajer.
3.2 Saran
1. Manajer harus menghitung secara pasti sebelum mengambil keputusan.
2. Volume penjualan atau produksi tidak stabil maka manajer harus menentukan pada
level unit berapa perusahaan tidak menderita rugi tetapi tidak memperoleh laba.
3. Manajer harus menentukan batas aman, sehingga bias mengetahui berapa penjualan
dapat turun.
4. Manajer harus mengukur besarnya perubahan tingkat penjualan terhadap laba
perusahaan.
5. Manajer dapat menghitung komposisi produk yang dijual dengan laba maksimum.
19
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku:
Kurniaji, Patuh. 2009. ANALISIS HUBUNGAN BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA
SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA (Survey pada Apotik di Sukoharjo). Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Daftar Jurnal:
20