Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MAKALAH RISET OPERASI

MEMECAHKAN PENUGASAN BAIK MASALAH MINIMISASI


MAUPUN MAKSIMISASI

NAMA KELOMPOK : NO.ABSEN:


1. NI KADEK DEWI BUDIARTINI 16
2. NI KADEK AYUNI 21
3. NI MADE DEWI DAMAYANTI 30

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI/ PRODI MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2019/2020
PEMBAHASAN


Pengertian Masalah Penugasan
Manajemen produksi sering menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai sumber daya yang
produktif, terutama tenaga kerja atau personalia, yang mempunyai tingkat
efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda pula. Masalah ini
disebut Masalah Penugasan (Assigment Problem), yang merupakan suatu
kasus khusus dari masalah linear programming pada umumnya
Kasus-kasus yang dapat diselesaikan dengan metode
penugasan adalah:

 1. Penugasan beberapa karyawan untuk menyelesaikan
beberapa pekerjaan
 2. Beberapa mesin untuk menyelesaikan beberapa
pekerjaan.
Masalah Penugasan


 Adapun 2 masalah penugasan yang biasa terjadi, yaitu:
 Biaya Minimum
 a) Jika jumlah kolom = Jumlah baris
 b) Jika jumlah kolom ≠ Jumlah Baris
 Jumlah kolom > Jumlah Baris, maka disebut Dummy Row
 Jumlah Kolom < Jumlah Baris, maka disebut Dummy Coloumn
Contoh soal :


Bagian produksi perusahaan mempunyai 3 (tiga) jenis pekerjaan yang berbeda
untuk diselesaikan oleh 3 (tiga) karyawan. Ketiga karyawan tersebut mempunyai tingkat
keterampilan, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan dan latihan yang bebeda pula.
Karena sifat pekerjaan dan kemampuan karyawan yang berbeda, maka biaya penyelesaian
pekrjaan berbeda-beda.
Matriks Biaya (dalam ribuan Rupiah)

KARYAWAN PEKERJAAN
D1 D2 D3

A1 20 27 30

A2 10 18 16

A3 14 16 12
Langkah-Langkahya

 A.Tuliskan yang ada kedalam matriks
 B. Merubah matriks biaya menjadi matriks kesempatan (peluang)
 C. Tes Optimalisasi
 Apabila belum optimal, maka memilih elemen yang nilainya terkecil
dari matrik pengurangan tadi yang tidak di lalui oleh garis vertical
maupun horizontal (Merevisi total opportunity cost matrix)
Jawaban :
Dari soal matriks diatas yang pertama, kita akan melakukan dalam hal merubah matriks
biaya menjadi matriks kesempatan (peluang ) , dengan cara biaya terkecil pada setiap baris
(pada masing-masing baris) digunakan sebagai biaya pengurang pada masing-masing baris
tersebut. Dan hasil dari pengurangan tersebut dimasukan kedalam matriks yang disebut
Reduce Cost Matriks.
 Matriks Biaya (dalam ribuan Rupiah)

Diketahui : PEKERJAAN
KARYAWAN
Biaya terkecil pada masing-masing baris : D1 D2 D3
A1 20 27 30
A1 = 20
A2 10 18 16
A2 = 10 A3 14 16 12
A3 = 12
Maka :
A1 = 20-20 = 0 A2 = 10-10 = 0 A3 = 14-12 = 2
= 27-20 = 7 = 18-10 = 8 = 16-12 = 4
= 30-20 = 10 = 16-10 = 6 = 12-12 = 0

Reduced cost matriks


PEKERJAAN
KARYAWAN
D1 D2 D3
A1 0 7 10
A2 0 8 6
A3 2 4 0
Langkah selanjutnya :
melakukan pengurangan terhadap kolom yang tidak (belum) mempunyai bilangan bernilai
nol. Pada matriks diatas yaitu pada kolom D2, biaya terkecil pada kolom tersebut digunakan
sebagai pengurang. Dan hasilnya itu disebut dengan total Oportunity Cost Matriks.


Biaya terkecil adalah 4
Maka :
D2 = 7 -4 = 3
= 8-4 = 4
= 4-4 = 0

Total opportunity cost


matriks :

PEKERJAAN
KARYAWAN
D1 D2 D3
A1 0 3 10
A2 0 4 6
A3 2 0 0
Langkah selanjutnya :
Skedul penugasan optimal hanya dapat tercapai bila ada 3 (tiga) “independent zeros” dalam matriks, artinya tidak ada
dua bilangan nol yang berbeda dalam baris atau kolom yang sama tanpa memperhatikan jumlah nol dalam total
opportunity cost matriks. Dengan kata lain, setiap karyawan harus di tugaskan hanya untuk satu pekerjaan total
opportunity cost nol, atau setiap pekerjaan harus diselesaikan hanya oleh satu karyawan. Pedoman praktis untuk
melakukan tes optimalisasi adalah denagn menarik sejumlah minimum garis horizontal? vertikal untuk meliput


seluruh bilangan bernilai nol dalam total opportunity cost matriks. Bila jumlah garis sama dengan jumlah baris atau
kolom, penugasan optimal telah tercapai. Bila tidak sama maka matriks harus di revisi.

Dengan cara :
Pilih elemen terkecil yang belum terliput garis untuk mengurangi seluruh elemen yang
belum terliput garis untuk mengurangi seluruh elemen yang belum terliput garis. Dan
tambahkan jumlah yang sama pada elemen yang mempunyai garis yang saling bersilangan.
Test for Optimal
PEKERJAAN
KARYAWAN
D1 D2 D3
A1 0 3 10
A2 0 4 6
A3 2 0 0

Biaya terkecil pada elemen yang belum terliput adalah 3 :


Maka : D2 = 3-3 = 0 D3 = 10-3 = 7
= 4-3 = 1 = 6-3 = 3
Dan garis yang saling bersilangan adalah biaya yang bernilai 2
Maka : biaya 2 + 3 ( biaya terkecil pada elemen yang belum terliput) = 5

Maka :

Revised total opportunity cost Matriks :


PEKERJAAN
KARYAWAN
D1 D2 D3
A1 0 0 7
A2 0 1 3
A3 5 0 0
Kemudian kita ulangi lagi langkah kedua untuk melakukan tes optimalisasi
.
Test Optimality
PEKERJAAN
KARYAWAN
D1 D2 D3
A1 0 0 7
A2 0 1 3
A3 5 0 0

. Jadi,
kita mempunyai skedul
penugasan optimal dan biaya
minimum sebagai berikut:

Skedul Penugasan Biaya


Minimum
Penugasan Biaya Skedul
A1 – D2 Rp 27.000
A2 – D1 Rp 10.000
A3 – D3 Rp 12.000
Rp 49.000
Biaya Maksimum


 Jika jumlah Kolom = Jumlah Baris
 Jika jumlah Kolom ≠ Jumlah Baris
 Jumlah Kolom > Jumlah Baris, maka disebut Dummy Row
 Jumlah Kolom < Jumlah Baris, maka disebut Dummy Coloumn
Contoh soal :


Masalah penugasan suatu perusahaan yang akan menugasakan 4 (Empat) karyawan yang
berbeda kemampuannya untuk 4 (Emapat) pekerjaan yang berbeda pula. Data terperinci
tentang kontribusi laba masing-masing karyawan dapat dilihat pada table di bawah ini:
Matriks Kontribusi laba (dalam ribuan
rupiah)
KARYAWA PEKERJAAN
N D1 D2 D3 D4
A1 Rp 12,- Rp 14,- Rp 12,- Rp 10,-
A2 16,- 12,- 11,- 17,-
A3 11,- 10,- 9,- 10,-
A4 15,- 17,- 10,- 18,-
Langkah-langkahnya

A.Tuliskan persoalan yang ada dalam matriks
B. Meminimumkan opportunity loss untuk memaksimumkan laba total
C. Tes optimalisasi untuk matriks total opportunity loss

Menjadi :

Matriks Opportunity Loss

KARYAWA PEKERJAAN
N D1 D2 D3 D4
A1 2 0 2 4
A2 1 5 6 0
A3 0 1 2 1
A4 3 1 8 0
KARYAWAN

Langkah selanjutnya :

Matriks Total Opportunity Loss


PEKERJAAN
D1 D2 D3 D4
A1 2 0 0 4
A2 1 5 4 0
A3 0 1 0 1
A4 3 1 6 0

Resived Total Opportunity Matrix dan Test


Menjadi : for Optimality
KARYAWAN PEKERJAAN
D1 D2 D3 D4
A1 2 0 0 5
A2 0 4 3 0
A3 0 1 0 2
A4 2 0 5 0
Maka :

Skedul Penugasan Biaya Maksimum

Skedul Kontribusi Skedul Kontribusi


Penugasan 1 Laba Penugasan 2 Laba
A1 - D2 Rp 14.000,- A1 - D3 Rp 12.000,-
A3 - D3 9.000,- A2 - D4 17.000,-
A2 - D1 16.000,- A3 -D1 11.000,-
A4 - D4 18.000,- A4 - D2 17.000,-
Rp 57.000,- Rp 57.000,-
Masalah Minimisasi


Misalkan sebuah perusahaan memiliki 3 tenaga ahli yang berdomisili di
tiga daerah. Mereka akan dikirim ketiga daerah lain yang membutuhkan
dengan alokasi biaya dalam jutaan. Alokasikan tenaga ahli tersebut
sehingga hanya satu tenaga ahli hanya untuk satu lokasi tujuan dengan
meminimalisasi biaya perjalanan.
Contoh soal :


Min Z = 8 X1 + 5 X2 + 0 X3 + 0 X4
Kendala :
1. 2 X1 + X2 ≥ 15
2. 3 X1 + 2 X2 ≥ 10
3. X1 ≥ 0 dan X2 ≥ 0

Untuk membuat ketidaksamaan menjadi persamaan linear harus dimasukkan variabel


surplus yaitu variabel yang harus dikurangkan agar suatu ketidaksamaan menjadi
persamaan.
 2 X1 + X2 – X3 = 15
 3 X1 + 2 X2 - X4 = 10
 X3 dan X4 adalah variabel surplus, dimana
 X3 ≥ 0 ; X4 ≥ 0, c3 = c4 = 0
Pemecahan Masalah

1. Jika X1 = 0 dan X2 = 0

 Masukkan nilai X1 = 0 dan X2 = 0 pada persamaan 2 X1 + X2 – X3 = 15
 Maka tersisa X3 = - 15
 Masukkan nilai X1 = 0 dan X2 = 0 pada persamaan 3 X1 + 2 X2 - X4 = 10
 Maka tersisa X4 = - 10
 Karena terdapat nilai negatif, maka Z tidak dapat dihitung (tidak layak)
2. Jika X1 = 0 dan X3 = 0
 Masukkan nilai X1 = 0 dan X3 = 0 pada persamaan 2 X1 + X2 – X3 = 15
 Maka tersisa X2 = 15
 Masukkan nilai X1 = 0 dan X2 = 0 pada persamaan 3 X1 + 2 X2 - X4 = 10
 3 (0) + 2 (15) – X4 = 10à 30 – X4 = 10-à 30 – 10 = X4 à X4 = 20
 Masukan nilai X2 dan X4 pada persamaan Z = 8 X1 + 5 X2 + 0 X3 + 0 X4
 Z = 8 (0) + 5 (15) + 0 (0) + 0 (20)
 Z = 75
3. Jika X1 = 0 dan X4 = 0

 Masukkan nilai X1 = 0 dan X4 = 0 pada persamaan 3 X1 + 2 X2 - X4 = 10
 Maka tersisa 2 X2 = 10 à X2 = 5
 Masukkan nilai X1 = 0 dan X4 = 0 pada persamaan 2 X1 + X2 – X3 = 15
 2 (0) + 5 – X3 = 15
 5 – 15 = X3 à X3 = 10 (Tidak Feasible)
 Karena terdapat nilai negatif, maka Z tidak dapat dihitung (tidak layak)
4. Jika X2 = 0 dan X3 = 0
 Masukkan nilai X2 = 0 dan X3 = 0 pada persamaan 2 X1 + X2 – X3 = 15
 Maka tersisa 2 X1 = 15 à X1 = 7,5
 Masukkan nilai X1 = 0 dan X4 = 0 pada persamaan 3 X1 + 2 X2 - X4 = 10
 Maka tersisa 3 (7,5) + 2 (0) – x4 = 10 -à 22,5 – X4 = 10
 X4 = 12,5
 Masukkan nilai X1 dan X4 dalam persamaan Z = 8 X1 + 5 X2 + 0 X3 + 0 X4
 Z = 8 (7,5) + 5 (0) + 0 (0) + 0 (12,5)
 Z = 60
6. Jika X3 = 0 dan X 4 = 0

 Masukkan nilai X3 = 0 dan X4 = 0 pada persamaan 2 X1 + X2 – X3 = 15
 Maka tersisa 2 X1 + X2 = 15 à X2 = 15 – 2 X1
 Masukkan nilai X2 pada persamaan 3 X1 + 2 X2 - X4 = 10
 3 X1 + 2 (15 – 2 X1) = 10
 3 X1 + 30 – 4 X1 = 10 à 3 X1 – 4 X1 = 10 – 30
 - X1 = - 20 -à X1 = 20
 Masukkan nilai X1 pada persamaan X2 = 15 – 2 X1
 X2 = 15 – 2 (- 20)à X2 = - 25
Karena terdapat nilai negatif, maka Z tidak dapat dihitung (tidak layak)

Dari 6 pemecahan dasar diatas, dihasilkan 2 yang layak (feasible) yaitu Z2 dan Z4,
sedangkan yang tidak layak adalah Z1, Z3, Z5 dan Z6.
Diantara 2 pemecahan yang layak (feasible), maka ada satu yang terkecil yaitu Z4 sebesar
60 (Biaya Minimum) dengan jumlah produk A sebesar 7,5 unit , sedangkan produk B tidak
diproduksi dan bahan mentah ke II sisa 12,5 unit.
SEKIAN DAN TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai