Anda di halaman 1dari 35

TUGAS PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PERSEDIAAN : RESUME MODUL


Dosen : Nessa Ananda, S.ST., M.T.

Disusun Oleh :

Ni Wayan Widya Riningsih (190102494)

MLIE 4-D2
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA
POLITEKNIK APP JAKARTA

2021
Modul 1
Sistem Informasi Persediaan

Enterprise Resource Planning menurut Lee (2003) dalam Sinatra (2004) merupakan
suatu metode bagi industri dalam mengupayakan proses bisnis yang lebih efisien dengan
membagi informasi di dalam dan antar bisnis proses dan menjalankan bisnis secara
elektronik. Enterprise Resource Planning juga dapat diartikan sebagai sistem informasi yang
mengintegrasikan dan mengotomisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi perusahaan. Proyek sistem informasi memiliki enam
tahap metodologi pelaksanaan (Indrajit, 2000) yaitu tahap perencanaan, analisis, desain,
kosntruksi, penerapan, dan pasca penerapan.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah perangkat lunak utama dari
perusahaan yang bekerja untuk mengintegrasikan informasi yang ada di semua bidang
bisnis yang memiliki tujuan untuk dapat merencanakan dan mengelola semua sumber
daya yang tersedia bagi suatu perusahaan sehingga semua bisnis area dalam perusahaan
bisa berjalan dengan baik. Sistem ERP juga terdiri dari beberapa modul yang terintegrasi
dengan satu sama lain, termasuk manajemen material, penjualan dan distribusi,
perencanaan produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Berikut adalah
beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh sistem informasi perusahaan ERP merupakan
merupakan sistem sistem informasi lintas fungsi yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasikan berbagai proses bisnis dalam manajemen perusahaan, seperti
manufaktur, logistik, distribusi akuntansi, keuangan, dan SDM (O’Brien dan Marakas,
2011). Russel dan Taylor (2003) mendefinisikan ERP sebagai perangkat lunak yang
mengorganisasikan dan mengelola proses bisnis sebuah perusahaan melalui sharing
informasi antar area fungsional. Berikut komponen aplikasi utama dari sistem ERP:

Menurut O’Brien dan Marakas (2011), sistem ERP dapat menghasilkan manfaat bisnis yang
signifikan bagi perusahaan, diantaranya:

1. Kualitas dan Efisiensi


ERP menciptakan kerangka kerja yang dapat mengefisienkan layanan pelanggan, produksi, dan
distribusi
2. Penurunan Biaya
ERP sebagai sistem yang terintegrasi menghasilkan penurunan dalam biaya pemrosesan
transaksi, hardware, software dibandingkan dengan sistem yang tidak terintegrasi.
3. Pendukung Keputusan
ERP menyediakan informasi kinerja bisnis lintas fungsi yang penting secara cepat sehingga
membantu manajer dalam mengambil keputusan tepat waktu.
4. Kelincahan Perusahaan
ERP menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab manajerial, dan peran kerja yang
lebihfleksibel, serta menghasilkan organisasi dan tenaga kerja yang lebih lincah dan adaptif
dalam memanfaatkan peluang baru bisnis.
Jenis-jenis software ERP antara lain SAP, Oracle, PeopleSoft, & Microsoft Dynamics.

SAP Business One (SAP B1)


.Overview SAP B1
SAP Business One adalah salah satu software ERP dengan modul yang lengkap bagi
perusahaan yang mengintegrasikan seluruh fungsi bisnis inti di seluruh perusahaan. Mulai dari
perencanan penjualan, pembelian, penjualan, produksi, inventaris, service, operasional, keuangan
sampai laporan keuangan.
Manfaat dari Implementasi SAP B1 antara lain:
 Mengelola sistem operasional menjadi lebih transparan.
 Melihat dan mengatur pengelolaan sumber daya manusia.
 Memonitor penjualan dan biaya yang dikeluarkan.
 Memeriksa ketersediaan inventaris dari mana saja.
 Meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kolaborasi.

Berikut merupkan Area fungsional SAP B1, berserta isinya :


- Administrative

- Financials
- Sales Opportunities

- Sales-A/R

- Purchasing-A/P
- Bussiness Patners

- Banking

- Inventory
- Production

- MRP
- Service Management dan Human Resources

- Reporting
MODUL 2
MASTER DATA SAP

Master Data SAP B1


Salah satu fungsi lain dari Master data adalah merelasikan dari sebuah satu tabel dengan
tabel lain yang ada pada database untuk melengkapi sebuah laporan yang disajikan atau form
halaman kerja, contohnya saja pendidikan terakhir. Pendidikan terakhir digunakan untuk
melengkapi data pegawai atau karyawan yang tidak dapat digunakan secara manual dalam
pelaporan maupun input data. Penggunaan master data pada sebuah aplikasi sangat membantu
dan mempercepat tugas tugas dari suatu pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan, kebanyakan
master data adalah bersifat tetap dan tidak berubah ubah dan ada juga bersifat dinamis. Master
Data pada SAP merupakan pengorganisasian penyimpanan data secara terpusat dimana data
tersebut disediakan untuk semua aplikasi dan user yang dikenal (terdaftar). Penyimpanan data
secara terpusat dimaksudkan agar data record selalu konsisten, up-to- date, dan bebas dari
redudancy. Master data dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu item master data dan
business partner master data.
Master Data Item
Master Data pada SAP merupakan pengorganisasian penyimpanan data secara terpusat
dimana data tersebut disediakan untuk semua aplikasi dan user yang dikenal (terdaftar).
Penyimpanan data secara terpusat dimaksudkan agar data record selalu konsisten, up-to- date,
dan bebas dari redudancy. Master data dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu master data
partner bisnis dan master data item. Master Data Item merupakan menu yang digunakan untuk
mencatat item, mulai kode, nama, kategorinya, harga jual, management inventorynya, hingga
perhitungan nilai persediaannya. Master Data Item digunakan untuk membuat sales quotation,
purchasing orders (order pembelian), bill of materials, serta dokumen yang digunakan untuk
memindahkan barang dari/ke perusahaan. Master data Item mendukung beberapa proses, yaitu
item inventory produk yang akan dijual serta item inventori untuk barang yang dibeli. Secara
umum Master Data Item mengelola semua item yang berhubungan dengan Stock Dari transaksi
pembelian, penjualan hingga produksi. Gambar berikut menunjukkan tampilan struktur dari
master data item
Header dari master data item terdiri dari informasi umum dari item, seperti nomor ID item,
deskripsi item, jenis item, kelompok item, hingga harga item.
**General tab, berisi beragam informasi tentang proses pembuatan item, informasi tambahanitem,
metode pengiriman, serta metode issue.
**Purchasing Data tab, menyediakan informasi tentang vendor utama yang menjualitem,
katalog item, unit ukuran item, dan ukuran aktual item.
**Sales Data tab, terdiri dari field-field yang mirip dengan Purchasing Data tab seperti unitukuran
item, packaging, serta parameter lain yang menjelaskan penanganan item.
**Inventory Data tab, menerangkan kuantitas warehouse, pengaturan inventori serta parameter
manajemen.
**Planning Data tab, terdiri dari setting-an yang mengatur perencanaan pembelian atau
pembuatan item, seperti pengaturan interval pemesanan, minimum order, dsb
MODUL 3
SET – UP BIN LOCATION

Storage Bin (Bin location) maksudnya setiap storage type dan storage section terdiri dari
deretan ruang penyimpanan yang dalam SAP Business disebut sebagai storage bin. Koordinat dari
storage bin menunjukkan posisi yang tepat di gudang mana barang-barang dapat disimpan.
Untuk menaikkan opening balance ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni :
1. Pastikan warehouse terssebut sudah disetup untuk Bin location nya
2. Pastikan item yang akan diupload sudah di manage item by batch
3. Buka semua validasi yan gada pada dokumen Goods Receipt

Kegiatan 1 pada jurnal adalah membuat bin location

Bin location adalah fitur untuk mencatat unit terkecil suatu area yang ada di gudang
dimana stok barang anda disimpan. Setelah anda mengaktifkan fungsi bin location function
untuk gudang tertentu, pemilihan bin location diperlukan untuk dicatatkan di semua transaksi
barang masuk dan barang keluar dari gudang tersebut. Jadi, catat bahwa setiap transaksi barang
akan terpengaruh dan tidak lagi menjadi sederhana seperti dulu.

Pada bin terdapat :


Lokasi Bin Default
Lokasi bin digunakan untuk menyimpan item masuk secara default. SAP Business One
memungkinkan Anda untuk menentukan lokasi bin default di tiga tingkat berikut:
Gudang
Membantu pengguna menentukan informasi tentang gudang yang digunakan oleh UKM.
Grup Barang
Kelompok barang membantu pengguna mendeskripsikan jenis barang. Jadi, jika UKM
memiliki persediaan barang yang besar, ini memungkinkan untuk gambaran umum, atau jika
ada sedikit barang dalam persediaan, penjelasan yang lebih rinci.
Barang
Pengguna dapat menentukan lokasi bin default untuk item inventaris.
Lokasi System Bin
Lokasi sistem bin ditentukan sebelumnya oleh SAP Business One untuk setiap gudang
tempat UKM telah mengaktifkan fungsi lokasi tempat sampah. Kode lokasi bin di SAP
Business One mengikuti format <Warehouse Code> <Bin Location Code Separator>
SYSTEM-BIN-LOCATION.
Pengaturan default untuk lokasi bin SAP Business One adalah lokasi bin default
gudang. Sistem menggunakan lokasi bin ini untuk menerima dan mengeluarkan barang secara
otomatis jika itu adalah satu-satunya lokasi bin di gudang. Secara default, lokasi sistem bin
adalah tempat SAP Business One akan menyimpan item yang telah diterima secara eksternal
dari vendor atau pelanggan. Misalnya ada pengiriman barang dari gudang lain atau jika UKM
menerima resi produk jadi dari pabrik.
Cara men-set up warehouse dan bin location :
1. Pergi ke main menu
2. Lalu ke modul
3. Lalu ke setup
4. Dan pilih inventori
5. Lalu klik warehouse
Ke administrator>setup>Inventory>warehouses
Lalu pada Warehouse-setup :
1. Buka warehouse setup tampilan window warehouse-setup
2. Warehouse name : isi dengan nama warehouse sesuai
3. Warehouse code : isi dengan kode warehouse yang akan dibuat
4. Account Code :akan terisi secara otomatis sesuai dengan GL/Account determination
yang di buat, namun user bisa melakukan penyesuaian dengan mengganti sesuai
5. Klik ADD/Update/OK
Lalu isi Warehouse code (dengan kode yang akan dibuat), setelah itu isi nama warehouse,
lalu Account Code akan terisi secra otomatis sesuai dengan GL/ Account determintaion
yang di buat namun user masih tetap bisa menggantinya, setealh itu klik ADD>Update>O

Lalu pada Kegiatan 2 = Mengaktifkan Bin Location di masing-masing warehouse


1. Untuk mengaktifkan bin location pada warehouse
Masuk ke menu Administration > Setup > inventory >Warehouse
Lalu Centanglah opsi “Enable Bin Locations”, kemudian klik
tombol Update, atau tombol Add jika anda ingin membuat settingan bin location
di suatu kode warehouse baru.
2. Pilih Type Separator (Pemisah antara warehouse dengan bin location)
3. Masukan default bin location jika ada
4. Pilih Setting Auto Allocation saat barang keluar dan saat barang
5. Klik ok atau Update

Lalu pilih Type Separator yaitu pemisah antara warehouse dengan bin loctaion, lalu
masukan default bin jika ada, setelah itu pilih setting auto allocation saat barang
keluar dan saat barang datang, terakhir klik OK atau Update
b. mengaktif sub level pada Bin Location
masuk ke menu Administration > Steup > Inventory > Bin Location > Bin
Location Field Activation
6. Aktifkan sublevel yang akan di gunakan
7. Klik Ok atau Update
8. Pilih Warehouse yang akan dibuatkan (Warehouse)
9. Masukan Kode bin location atau silahkan buat baru jika belum ada (sub level)
10. Masukan deskripsi bin location (description)
11. Lalu klik add
MODUL 4

LANDED COST

Landed Cost adalah menu yang digunakan untuk menambahkan nilai persediaan yang
disebabkan oleh biaya tambahan selain harga. Misal : biaya import , biaya ekspedisi dan lain-lain.
Adapun penambahan nilai tersebut dapat berdasarkan kuantitas, volume, berat atau perhitungan khusus
lainnya. Oleh karena itu untuk bisa melakukan landed cost maka master data harus diisi sesuai dengan
perhitungan landed costnya. Contoh jika harga dibagi dengan volumemaka di master data harus ada
ukuran panjang, lebar, dan tinggi barang.

Kegiatan 1 membuat landed cost

Admin

1. Membuat purchase order

2. Membuat Good Receipt PO

3. Membuat 2 AP Invoice : Untuk barang yang diterima dan biaya

4. Membuat Landed Cost dari good receipt PO berdasarkan nilai


Vendor

1. Menerima PO dan mengirim barang

2. Setelah membuat good receipt PO admin akan mengirim 2 tagihan untuk barang dan biaya export

Berikut merupakan langkah-langkahnya pembeuatan landed cost :


Langkah Pertama: Siapkan akun Alokasi Biaya Landed. Untuk mengaktifkan entri jurnal otomatis,
Anda harus menentukan akun G / L yang sesuai.
Buka Administrasi> Pengaturan> Pembelian> Biaya Landed untuk menentukan akun alokasi
biaya mendarat. Buka Administrasi> Pengaturan> Inventaris> Grup Bea Cukai untuk menentukan
alokasi bea cukai dan akun pengeluaran.
Adapun pembuatan Landed Cost Secara System adalah sebagai berikut :
1. Buka menu Landed Cost di Module Purchasing Landed Cost
2. Masukkan vendor yang mengirim barang dan broker sebagai pihak yang mengenakan biaya
import dsb.
3. Masukkan tanggal posting.
4. Masuk pada tab cost dan pilih biaya apa saja yang di bebankan pada item tersebut
5. Setelah cost deitambahkan maka kembali ke tab items dan lihatlah penambahanbiayanya
sudah terbagi bedasarkan kriteria Allocation By.
6. Tekan tombol Add untuk melakukan posting

Landed cost document tidak mengubah tingkat kuantitas dalam persediaan. Namun itu
memperbarui biaya unit item, berdasarkan biaya asli PO Penerimaan Barang ditambah biaya
tambahan yang diidentifikasi dalam dokumen biaya mendarat. Entri jurnal akan mendebit akun
inventaris dan mengkredit akun Alokasi Pabean untuk jumlah pabean. Jika Anda lebih suka bea
cukai tidak memengaruhi biaya inventaris, jumlahnya akan dikirim ke akun Pengeluaran Pabean
sebagai gantinya. Sedangkan untuk biaya biaya mendarat, entri jurnal akan mendebit akun
persediaan dan mengkredit akun alokasi biaya mendarat.
Kegiatan 2

Membuat invoice Landed Cost


Pencatatan landed cost adalah dengan mengirim A / P Invoice ke vendor anda yang mewakili
broker tempat anda membayar biaya tambahan. Di sini Anda akan mengkredit vendor, dan mendebit akun
alokasi yang sesuai sehingga jumlahnya dihapus.
Adapun pembuatan invoice untuk biaya importnya dapat menggunakan A/P Invoice Type Service
yang dijelaskan sebagai berikut :
Pertama buka menu A/P di Module Purchasing A/P Invoice
1. Pilih Document Series
2. Plih Vendor
Vendor yang diipilih harus sesuai dengan broker saat landed cost
3. Pilih Currency / mata uang yang digunakan dalam transaksi
4. Tentukan tanggal
Tanggal dalam purchase request terdiri dari 4 jenis yaitu :
a. Posting Date : Tanggal Posting
b. Due Date : Tanggal Jatuh Tempo
c. Document Date : Tanggal Dokumen ( Biasanya sama dengan tanggal posting)
5. Pilih Type Transaksi : Service
6. Isikan Description, Account yang sesuai dengan biaya import, dan total biaya import
7. Isikan Remarks bila ada. Kemudian klik Add untuk melakukan posting.
MODUL 5
Membuat Material Barang

Pembuatan material dibutuhkan untuk mengidentifikasi barang yang akan dibuat dalam proses
WMS (sebuah dokumen yang berisikan tentang variabel parameter pengelasan yang dibuat
dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan seorang welder atau operator las dalam
melakukan pekerjaan pengelasan (sambungan las) yang sesuai dengan ketentuan yang ada di
code (ASME, API dan AWS), dengan adanya pembuatan material barang dapat memudahkan proses
perpindahan stock antara perusahaan, gudang, dan supplier.
Puchasing merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam Manajemen Material, Selain
dilibatkan dalam pembelian Material untuk kegunaan Produksi, Purchasing juga bertugas dalam
pencarian dan pembelian mesin-mesin produksi, peralatan dan perlengkapan produksi berserta fasilitas-
fasilitas lainnya yang mendukung kelancaran proses produksi.Sasaran Utama Purchasing adalah untuk
menjaga ketersediaan dan stabilitas pasokan material dan juga mengurangi biaya-biaya terkaitnya
sehingga biaya pembuatan barang jadi dan ditekan seminimal mungkin.

Kegiatan 1 pada jurnal membuat kategori material

1. Klik main menu


2. Klik setup
3. Klik inventory category maintenance
4. Input category code
5. Pilih stock type
6. Pilih default tax category > exempt
7. Klik enter information
8. Buat kembali seperti awal, sampai material barang terinput semua.
9. Pilih default tax category > exempt
10. Klik enter information
11. Buat kembali seperti awal, sampai material barang terinput semua.

Gambar 3. Menu Kategori Material

KEGIATAN 2 = Membuat satuan material

1. Klik main menu


2. Klik setup
3. Klik unit of measure
4. Input unit of measure yang diinginkanContoh : LQ, PCS, UNIT, dll.
5. Klik enter information
6. Kembali Masuk ke kegiatan 1
7. Edit satuan barang yang sudah dibuat

KEGIATAN 3 = Pembuatan Bill of Material (Material Baru)

Bill of material (BOM) berfungsi sebagai daftar lengkap dari semua bahan dan suku
cadang — hampir setiap item — yang dibutuhkan produsen untuk membuat produk tertentu.
Agar efektif, BOM perlu memasukkan tidak hanya bahan mentah tetapi juga setiap sub-rakitan,
subkomponen, dan suku cadang — dan jumlah persisnya masing-masing.

a. Membuat material bahan baku (raw material)


1. Klik main menu
2. Klik items
3. Klik insert new item
4. Input item code (sesuai dengan kodefikasi yang sudah dibuat pada pertemuansebelumnya)
5. Input part description
(contoh: casing handphone lenovo A-7000)
6. Input kategori barang
7. Input Economic Order Quantity (EOQ) jumlah barang yang diinginkan
8. Input assembly kit “Purchased”
9. Selanjutnya klik enter information
10. Ulangi sampai input material bahan baku selesai

a. Membuat material barang jadi (fix product)


1. Klik main menu
2. Klik items
3. Klik insert new item
4. Input item code (sesuai dengan kodefikasi yang sudah dibuat pada pertemuan sebelumnya)
5. Input part description
(contoh: handphone lenovo A-7000)
6. Input kategori barang
7. Input Economic Order Quantity (EOQ) jumlah barang yang diinginkan
8. Input assembly kit “Manufactured”
9. Selanjutnya klik enter information
10. Klik search now sampai input barang berhasi
MODUL 6
Membuat Proses Produksi

Proses PR dan PO adalah merupakan bagian dari sebuah proses besar dalam ERP yaitu
proses Procurement atau Pengadaan. Proses pengadaan lengkap meliputi proses seperti berikut ini:
1. Purchase Requisition (PR), yaitu permohonan persetujuan untuk pembelian barang atau service.
Permohonan ini biasanya berhubungan dengan persetujuan pembelian tentangnilai dari barang
yang akan dibeli (jumlah barang, harga barang), spesifikasi dari barang, maupun pengaturan
cash, yaitu kapan barang akan dibeli. PR disetujui akan berlanjut ke proses PO.
2. Purchase Order (PO), yaitu proses pembelian barang atau jasa berdasarkan PR yang sudah
disetujui. Proses yang terjadi dalam PO meliputi bidding untuk pemilihan Supplier termasuk
didalamnya tentang detil kontrak, penerbitan PO itu sendiri yang sudah sesuai dengan kontrak
dan ditandatangani oleh Pejabat berwenang sampai dengan dikirim dan dikonfirmasi oleh pihak
Supplier.
3. Good Receipt/Service Receipt, yaitu proses penerimaan barang atau penyelesaian pekerjaan jasa
berdasarkan PO yang sudah disetujui baik oleh pihak Pemesan (Customer) maupun oleh pihak
Supplier/Vendor. Proses detil dalam GR/SR adalah penerbitan surat tanda terima barang/jasa
oleh bagian Store/Warehouse kepada Supplier/Vendor, persetujuan barang diterima oleh
pemohon, pengakuan inventory ke dalam sistem.
4. Invoicing atau A/P, yaitu penerimaan Invoice yang diterbitkan oleh Supplier/Vendor sesuai
dengan surat tanda terima barang/jasa (Receiving). Proses yang terjadi adalah mencocokkan
antara Invoice dengan PO dan GR/SR, pencatatan A/P (pengakuan hutang) ke dalam sistem.
5. Payment, yaitu proses pembayaran A/P oleh Customer kepada pihak Supplier/Vendor. Proses
yang terjadi adalah persetujuan pembayaran oleh Management dan dilanjutkan dengan proses
pembayaran bisa berupa penerbitan Check/Giro atau melalui Cash/Transfer.
6. Retur, yaitu proses pengembalian barang dikarenakan berbagai alasan kepada pihak
Supplier/Vendor. Retur bisa terjadi sebelum atau sesudah proses Payment dilakukan.
Kegiatan 1. Melakukan Perpindahan Stock antar Lokasi

Gambar 6.1. Menu Work Center

Gambar 6.2. Setting Bill of Material


Gambar 6.3 Menu Work Order

Gambar 6.4. Menu Received Work Order


Prosedur pembuatan alokasi gudang ini adalah sebagai berikut:
1. Setting work order
- melakukan setting “hanya 1 kali”
2. Melakukan setting Bill of Material
- dalam 1 barang Finish Good terdapat beberapa bahan-bahan material
- setting komposisi bahan-bahan material tersebut
3. Setelah selesai masuk ke work order
4. Masuk ke menu “manufacturing”
5. Klik Work Order
6. Tulis comment di work order
Contoh : pembuatan Handphone 4G ke 1
7. Pilih existing work order
8. Setelah melakukan work order, lalu klik work order, kemudian lakukan penerimaan barang hasil
work order
Contoh : received info factory A
9. Periksa apakah barang sudah masuk ke dalam stock
10. Klik Items

Kegiatan 2.

Melakukan proses Manufaktur

Gambar 6.4. Menu Modul


Manufacturing

Gambar 6.5. Menu Modul Work centers


Gambar 6.6. Tampilan Bill of Material

Gambar 6.7. Tampilan Work Order Entry

Gambar 6.8. Receive Work Order Entry


Gambar 6.9. Proses Manufactured Receive

Gambar 6.10. Check jumlah inventori received

pembuatan alokasi gudang ini adalah sebagai berikut:


1. Klik menu manufacturing
2. Klik new work center
3. Search component manufaktur
4. Input information item details
5. Masuk ke menu work order
6. Search work order
7. Input comments work order
8. Input quantity order
9. Klik Update
10. Setealh melakukan work order, lakukan penerimaan barang hasil work order
11. Klik receive
12. Check stock barang di warehouse
MODUL 7
Membuat Aplikasi Android

Perkembangan bisnis online yang begitu menjanjikan membuat para pelaku bisnis dijaman ini
ingin membuat website sendiri. Dengan biaya pembuatan website yang kini semakin murah dan
mudah ditemukan, banyak pelaku bisnis yang melebarkan sayap bisnisnya melalui pembuatan
website. Hal ini wajar saja terjadi dan memang diperlukan mengingat banyaknya pengguna Internet
aktif yang terus bertambah sampai sekarang.
Sejalan dengan maraknya penggunaan website untuk bisnis, kebutuhan aplikasi Android untuk
menunjang bisnis memang masih dipertanyakan. Hal ini dikarenakan para pelaku bisnis belum
mengerti kegunaan-kegunaan yang menarik jika bisnisnya memiliki aplikasi bisnis Online sendiri.
Padahal, dengan memiliki aplikasi Android sendiri, para pelaku bisnis dapat memperoleh
kemudahan-kemudahan yang memberikan kelancaran pada bisnisnya.
Bisnis online memang salah satu hal yang paling menjamur saat teknologi Internet berkembang.
Tidak heran banyak orang-orang terutama anak muda memiliki pekerjaan tetap maupun sampingan
berjualan online. Para penjual online mempromosikan produk mereka melalui Sosial Media
(Instagram, Facebook, dll) ataupun Online Marketplace (Tokopedia, BukaLapak, dll) bahkan
sampai memiliki online store sendiri.
Jualan online memang memiliki prospek yang terus berkembang hingga saat ini. Oleh karena
itu, para pemilik bisnis online juga dapat menjual produk-produknya melalui aplikasi Android.
Dengan memasarkan produk melalui aplikasi Android, pembeli dapat lebih mudah melihat produk-
produk yang dijual dengan lebih terorganisir. Yang pasti, aplikasi Android yang dibuat harus sudah
mendukung sistem e-commerce untuk menjual produk di dalam aplikasi.
Kegiatan 1. Membuat diagram alir sebagai draft pembuatan android

pembuatan diagram alir adalah sebagai berikut:


1. Masuk kedalam link : https://www.draw.io/
2. Melakukan pemilihan simpan dokumen
3. Buatlah rancangan bisnis contoh : aplikasi perkuliahan
4. Plihlah basic diagarm
5. Buatlah diagram sesuai perintah pekerjaan

Kegiatan 2. Membuat aplikasi android

pembuatan aplikasi android sebagai berikut:


1. Masuk kedalam link : http://appinventor.mit.edu/explore/index-2.html
2. Kemudian create apps
3. Lakukan start new project
4. Buat nama project
5. Buatlah aplikasi android sesuai diagram alir yang sudah dibuat
6. Mengikuti lnagkah-langkah pemrograman aplikasi android
7. Test aplikasi yang dibuat dengan menggunakan emulator android
MODUL – 8
Simulasi Game Monsoon ERP

Monsoon Simulation (MonsoonSIM) adalah platform pelatihan bisnis yang hebat.


MonsoonSIM mencakup dua belas (12) konsep bisnis yang semuanya dibungkus menjadi satu
langkah sederhana yang secara bertahap mengembangkan permainan bisnis 4 sampai 8 jam.
Permainan ini mudah dimengerti dan sesuai untuk semua level staf. Dari eksekutif sampai fresh
graduate, Anda akan bersaing dengan tim lain untuk menjalankan perusahaan virtual Anda. Untuk
memenangkan permainan, Anda akan dipaksa untuk menghadapi kendala bisnis praktis dan Anda
akan dengan senang hati dipaksa untuk mempelajari konsep bisnis tanpa menyadarinya.
MonsoonSIM telah memenangkan 100% umpan balik positif dari mereka yang telah memainkannya.

Cara bermain :
1. Jika belum punya akun, maka yang anda lakukan click to sign up as a member
2. Lalu mengisi kolom email, your full name, dan membuat password (minimal 4 digit),
lalu ceklis term
3. Selanjutnya sign up as new member
4. Masukan game code
A. Melakukan modul game : General, Finance, Retail, Procurement

1. Perhatikan jendela game


2. Buat strategy tim
3. Perhatikan waktu dan lead time yang diberikan oleh instruktur
4. Perhatikan jendela Finance, pemenang game ini adalah yang menghasilkan net profit
tertinggi
5. Lakukan procurement barang
6. Lakukan Retail barang
7. Lakukan Marketing barang
Gambar 5.3. Tampilan procurement barang

Gambar 5.4. Tampilan retail barang

Gambar 5.5. Tampilan marketing barang


B. Melakukan modul game : Forecast, Warehouse, B2B, Production
1. Klik login
2. Input game code
3. Perhatikan jendela game
4. Buat strategy tim
5. Perhatikan waktu dan lead time yang diberikan oleh instruktur
6. Perhatikan jendela Finance, pemenang game ini adalah yang menghasilkan net profit
tertinggi
7. Lakukan procurement barang
8. Lakukan Retail barang
9. Lakukan Marketing barang
10. Lakukan Forecast barang
11. Lakukan Warehouse barang
12. Lakukan B2B barang
13. Lakukan Production barang

Gambar 5.6. Tampilan Forecast barang

Gambar 5.7. Tampilan menu Warehouse


Gambar 5.8. Tampilan menu Warehouse Replenishment

Gambar 5.9. Tampilan menu B2B Wholesale

Gambar 5.10. Tampilan menu Production


Melakukan Bisnis Proses
1. informasi penting yang perlu diketahui
a. initial cash (modal awal untuk kita melakukan bisnis prosesnya) Jumlahnya sebesar
3.500.000 SGD.
b. Jika nantinya modal awal ini habis, kita bisa lihat di overdraft Limit (jasa pinjaman
atau bank) secara otomatis jika modal awal sudah habis kita akan memakai pinjaman
bank tersebut dimana jumlahnya sebesar 2.500.000 SGD.
c. Overdraft Interest (bunga yang dibebankan kepada kita setelah anda sudah
menggunakan overdraf Limit) bunganya sebesar 60%. Secara system nanti akan
menghitung bahwa ketika anda sudah menghabiskan modal awal anda kemudian anda
sudah menghabiskan pinjaman sebesar 2.500.000 SGD, maka di titik itu juga
perusahaan anda akan bangkrut secar otomatis. Kaitannya dengan jumlah permintaan
konsumen tentunya sangat di sesuaikan dengan sebaran populasi penduduk pada
masing-masing wilayah (consumer store loyalty) contohnya demand di wilayah Jakarta
bisa 4-5x lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan deman di wilayah medan, dst.
d. Terdapat juga kenaikan demand jika terdapat hari libur (holiday sales increase) dimana
kenaikan demand bisa mencapai 300-800% per masing-masing wilayah. Kemudian
anda bisa melihat informasi mengenai hari liburnya (dimulai dari hari 33,34,35, dst.)
2. Melakukan akses modul retail. Anda lihat dimana cara menggunakan modul retail itu yang
pertama:
a. Klik lokasi (tentukan new area/ luas area retail (150,100,dst)), (rental contract 30 day
contract 60%). Ini bertujuan untuk melakukan penyewaan retail. Pertama tentukan dulu
luas area retail, lalu yang kedua tentuka rental contractnya. Pastikan anda melakukan
proses approval, karena jika belum dilakukan proses approval makapenyewaan itu
belum bisa di proses oleh pihak penyedia retail di masing-masing wilayahnya.
b. Kemudian lihat transaction list, untuk melihat apakah proses penyewaan tersebut sudah
terpenuhi atau belum. Anda bisa lihat di time tablenya, di situ nanti ada anda melakukan
penyewaan di hari keberapa dan terpenuhi di hari keberapa.
c. Proses pembelian barang, ada 2 cara yaitu cara pertama barang yang di beli sekaligus
di kirim, cara kedua anda bisa menggunakan blanket( membeli barang dengan kuantitas
yang banyak kemudian di kirim secara berkala). Anda juga boleh memilih vendor 1
atau vendor 2, masing-masin vendor memiliki spesifikasi yang sama tetapi di salah satu
vendor ini yang nantinya leadtimenya tidak sesuai dengan lead time yang di tawarkan
pada saat anda melakukan proses pembelian. Jangan lupa lakukan proses approval,
kemudian jumlah yang nanti akan di beli untuk nanti masing-masing jenis barang itu
juga harus di sesuaikan dengan kapasitas dari masing-masing retail anda.
d. Langkah yang terakhir adalah anda bisa melakukan retail sales. Dimana retail sales ini
hanya kaitannya dengan menaikan dan menurunkan harga jual dari masing-masing
produk. ini dilakukan sesuai dengan cogs( jangan sampai melakukannya di bawah cogs
karena artinya anda tidak mendapat keuntungan bahkan mendapat rugi)
3. Akses modul marketing, kemudian anda klik set marketing expenses. Ini tujuannya
adalah untuk memasarkan produk anda didalam masing-masing wilayah yang anda
nilai kurang laku. Dan disini ada pemasaran dengan media A( cocok untuk wilayah),
B(cocok untuk jenis produk), dan C(cocok untuk jenis yang lain). Lalu ada by
marketing report, dimana kita akan melakukan proses intelegensi bisnis atau memata-
matai proses penjualan dari saingan anda atau kelompok lain. Harga marketing report
cukup mahal, di view marketing report kita bisa lihat pesaing mendirikan toko di
wilayah mana saja, informasi mengenai harga jual dari pesaing.

References
One, S. B. (n.d.). SAP BUSINESS ONE. From https://www.sap-business-one-tips.com/id/what-is-sap-
business-one/

Rosmalina1), A. M. (2018). PERANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNTUK. 1.

TANIA RAMA NOFRI, R. G. (2015). RANCANGAN IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING


(ERP) PT WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG . Jurnal Online Institut Teknologi
Nasional , 274.

Pt. Sterling Tulus Cemerlang. SAP Bussines One Manual. https://www.sapb1-


cloud.com/upload/user-guide/volume1-basic-navigation.pdf

Anda mungkin juga menyukai