Anda di halaman 1dari 19

Vol. 6 No. 1.

Juni 2020 p-ISSN : 2476-910X


e-ISSN : 2621-8291

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN DAN


PEMBELIAN PADA PT. CATUR ANUGERAH SEJATI MEDAN

Monica1, Sunarji Harahap2 dan Elidawati3


1
Alumni STIE Professional Manajemen College Indonesia
email: monica199870@gmail.com
2
Dosen STIE Professional Manajemen College Indonesia
email: sunarjiharahappmci@gmail.com
3
Dosen STIE Professional Manajemen College Indonesia
email: elida_wen@yahoo.com

Abstract. The problem in this study is there is a concurrent position of employee doing the
work of buying, paying, reporting usage and watch over the spareparts inventory warehouse
and no approval before purchase which make purchase activity often being exchanged. The
method used is observation, documentation, and study of literature. The object of research in
this study is internal control, inventory and purchasing at PT. Catur Anugerah Sejati, Medan.
The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis. Results of research in the
control environmental components, risk assessment, control activities, and monitoring are not
good because it violates the regulations set by the company. The results of research in
purchase for the control environment, risk assessment and monitoring components are not
good because they have deficiencies that need to be corrected. Conclusion of this research is
necessary to add more workers so the division of tasks can be carried out well and need to
strict regulations so that workers do not make a purchase before getting approval from the
head office.

Keywords: Internal Control, Inventory, Purchasing

I. PENDAHULUAN pembelian sparepart untuk keperluan alat


Di dalam setiap perusahaan terdapat berat. Beberapa aktivitas dalam perusahaan
beberapa aktivitas yang berbeda apalagi jika yang bisa terkena dampak dari pengendalian
bidang usahanya berbeda. Setiap aktivitas internal yang tidak baik adalah pada
dalam perusahaan diharapkan dapat berjalan persediaan dan pembelian.
dengan baik dan benar akan tetapi tidak Pengendalian sangat diperlukan
jarang ditemukan aktivitas yang melanggar dalam aktivitas persediaan karena merupakan
dari yang seharusnya, oleh sebab itu aset yang perputarannya tinggi. Pengendalian
dibutuhkan pengendalian internal. persediaan dalam perusahaan jasa lebih rumit
Pengendalian internal adalah suatu cara karena persediaan dibeli untuk keperluan
pencegahan, pengarahan, dan pengawasan intern sehingga diperlukan pelaporan
segala hal dalam perusahaan agar tidak pemakaian persediaan secara berkala agar
terjadi pelanggaran, penggelapan dan lebih mudah dalam mendeteksi sisa
melindungi sumber daya baik yang berwujud persediaan yang tersedia.
maupun tidak berwujud. Sebelum melakukan pembelian,
PT. Catur Anugerah Sejati, Medan diperlukan pelaporan mengenai alasan
adalah perusahaan yang bergerak di bidang mengapa perlu dilakukan pembelian dan jika
jasa kontraktor/alat berat perkebunan di disetujui, pembelian bisa segera dilakukan.
Kalimantan Timur yang sering melakukan Akan tetapi, dikarenakan tidak adanya

Jurnal Bisnis Kolega 17


Vol. 6 No. 1. Juni 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

persetujuan sebelum melakukan pembelian, ditandingkan dengan pendapatan


maka urutan pembelian sering kali tertukar. sekarang.
c. Masuk Terakhir, Keluar Pertama
II. TINJAUAN PUSTAKA (MTKP/LIFO)
Persediaan Barang yang paling akhir diperoleh
Menurut Rudianto (2018:115), dipakai atau dijual lebih dahulu. Dengan
“Persediaan adalah sejumlah barang jadi, demikian, jumlah persediaan akhir
bahan baku, dan barang dalam proses yang dianggap berasal dari perolehan yang
dimiliki perusahaan yang akan dijual atau pertama kali. Yang mengalir atas dasar
diproses lebih lanjut.” MTKP adalah aliran harga perolehan
Menurut Lubis dan Dewi (2017:33) (cost), sedangkan aliran fisiknya tidak
dalam akuntansi dikenal beberapa metode harus sesuai dengan MTKP.
penilaian persediaan, antara lain metode: Dalam MTKP, harga pokok penjualan
a. Identifikasi Khusus akan berasal dari pembelian yang terakhir.
Metode ini hanya dapat digunakan, Namun, kalau dipandang dari sisi neraca,
apabila barang dagangan secara fisik dapat persediaan akhir yang dihitung dengan
dibedakan dengan mudah. Misalnya, pada metode MTKP akan menghasilkan harga
perusahaan yang melakukan jual beli yang tidak mencerminkan harga pada saat
mobil, sepeda motor, tanah dan bangunan. neraca disusun.
Dalam perusahaan sejenis ini, setiap d. Metode Rata-Rata (Average)
persediaan barang yang masih ada dapat Metode rata-rata menggunakan harga
dilacak (diidentifikasi) asalnya, yaitu dari yang sama (harga rata-rata) sebagai dasar
pembelian yang mana sehingga harga untuk menilai seluruh barang yang
perolehannya dapat ditentukan dengan tersedia untuk dijual yang sejenis dalam
mudah, dengan cara melihat faktur suatu periode.
pembeliannya.
Salah satu alasan yang menolak Pembelian
penggunaan metode ini adalah metode ini Menurut Mulyadi (2016:243),
dapat digunakan untuk manipulasi “Sistem akuntansi pembelian digunakan
terhadap laba bersih perusahaan. Masalah dalam perusahaan untuk pengadaan barang
lain yang timbul dengan penggunaan yang diperlukan oleh perusahaan.”
metode identifikasi khusus ini adalah Menurut Hery (2016:92) terdapat dua
adanya faktor yang subjektif dalam metode akuntansi dalam mencatat
melakukan alokasi beban-beban yang persediaan, yaitu:
timbul sehubungan dengan persediaan. a. Sistem Pencatatan Perpetual
b. Masuk Pertama, Keluar Pertama Yang perlu diperhatikan dalam mencatat
(MPKP/FIFO) transaksi barang dagangan dengan
Barang yang dibeli lebih dahulu, menggunakan metode/sistem perpetual ini
digunakan atau dijual lebih dahulu. adalah bahwa akun pembelian, retur
Dengan demikian, barang yang masih pembelian, potongan pembelian, dan akun
menjadi persediaan (belum dipakai atau ongkos angkut masuk tidak akan pernah
belum dijual) dianggap berasal dari digunakan. Seluruh akun-akun tersebut
pembelian yang paling akhir. digantikan dengan akun persediaan barang
Kebaikan metode FIFO adalah penyajian dagangan.
persediaan akhir yang jumlahnya 1. Mencatat Pembelian
mendekati harga yang berlaku. Pembelian barang dagangan dari
Kelemahan pokok metode FIFO ini adalah pemasok dapat dilakukan baik secara
harga perolehan sekarang tidak tunai maupun secara kredit. Pembelian
tunai dicatat dengan menaikkan saldo

Jurnal Bisnis Kolega 18


akun persediaan barang dagangan dan Sedangkan untuk franko gudang
mengurangi saldo akun kas, sedangkan pembeli, ongkos angkut barang
pembelian secara kredit tentu saja akan dari gudang penjual ke gudang pembeli
menambah saldo akun utang usaha bagi menjadi tanggungan penjual. Akun
perusahaan yang membeli. Retur ongkos angkut keluar akan dicatat di
Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli sebelah debet dalam jurnal. Ayat jurnal
Pembeli dapat mengembalikan barang yang perlu dibuat dalam pembukuan
yang telah diterimanya kepada penjual. penjual adalah sebagai berikut:
Lalu, pembeli akan memperoleh Ongkos angkut keluar xxx
pengurangan utang jika awalnya Kas xxx
pembelian dilakukan secara kredit, atau 3. Potongan Pembelian
pembeli akan menerima pengembalian Persyaratan kredit (credit terms)
kas jika awalnya pembelian telah tertentu dalam transaksi pembelian
dilakukan secara tunai. Transaksi ini yang dilakukan secara kredit
dikenal sebagai retur pembelian. memungkinkan pembeli untuk
Pembeli bisa juga memilih untuk tidak mendapatkan potongan tunai apabila
mengembalikan barang yang telah pembeli melakukan pembayaran dalam
dibelinya tersebut kepada penjual waktu yang segera.
asalkan penjual bersedia untuk Salah satu contoh dari persyaratan
memberikan penyesuaian atau kredit adalah 2/10, n/30 yang artinya
pengurangan harga dari harga beli bahwa pembeli akan mendapatkan
semula. Transaksi ini dikenal sebagai potongan tunai sebesar 2% dari nilai
penyesuaian harga beli. transaksi pembelian apabila
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pembayaran dilakukan dalam waktu 10
mencatat transaksi retur pembelian atau hari sejak tanggal pembelian dan jika
penyesuaian harga beli adalah sebagai potongan tunai tidak dimanfaatkan oleh
berikut: si pembeli maka batas waktu akhir bagi
Kas xxx si pembeli untuk melunasi seluruh
Persediaan barang dagangan xxx utangnya kepada penjual adalah paling
(apabila awalnya pembelian dilakukan lambat 30 hari sejak tanggal pembelian.
secara tunai) Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh
Utang usaha xxx pembeli pada saat melakukan
Persediaan barang dagangan xxx pembayaran utangnya dengan
(apabila awalnya pembelian dilakukan memanfaatkan potongan tunai (dalam
secara kredit) periode potongan) adalah sebagai
2. Ongkos Angkut berikut:
Ada dua jenis alternatif persyaratan Utang usaha xxx
pengangkutan (freight terms), yaitu Kas xxx
franko gudang penjual (free on board Persediaan barang dagangan xxx
shipping point) dan franko gudang Namun, jika pembeli gagal untuk
pembeli (free on board destination memanfaatkan potongan yang ada
point). maka ayat jurnal yang dibuat oleh
Franko gudang penjual berarti pembeli pembeli pada saat melakukan
yang harus menanggung ongkos angkut pembayaran utrangnya adalah:
barang. Ayat jurnal yang perlu dibuat Utang usaha xxx
dalam pembukuan pembeli adalah Kas xxx
sebagai berikut: b. Sistem Pencatatan Periodik
Persediaan barang dagangan xxx Dengan sistem periodik, akun-akun
Kas xxx berikut ini secara terpisah (masing-
masing) akan digunakan: potongan (jika dibayar langsung oleh
pembelian, retur pembelian dan pembeli) Ongkos angkut masuk xxx
penyesuaian harga beli, dan ongkos Utang usaha xxx
angkut masuk. (jika ditalangi terlebih dahulu oleh
1. Mencatat Pembelian penjual)
Karena pembelian merupakan akun Apabila persyaratan pengangkutan
sementara, maka akun ini nantinya yang disepakati adalah FOB
pada akhir tahun haruslah ditutup ke destination point, maka ayat jurnal
perkiraan ikhtisar laba rugi agar supaya yang perlu dibuat oleh penjual untuk
saldo akhirnya menjadi nol dan tidak mencatat ongkos angkut keluar adalah
dibawa ke periode akuntansi tahun sebagai berikut:
berikutnya. Ongkos angkut keluar xxx
Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat Kas xxx
transaksi pembelian adalah sebagai 3. Potongan Pembelian
berikut: Akun ini nantinya pada akhir tahun
Pembelian xxx akan ditutup ke perkiraan ikhtisar laba
Kas xxx rugi.
(apabila pembelian dilakukan secara Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat
tunai) transaksi potongan pembelian adalah
Pembelian xxx sebagai berikut:
Utang usaha xxx Utang Usaha xxx
(apabila pembelian dilakukan secara Kas xxx
kredit) Potongan Pembelian xxx

Retur Pembelian dan Penyesuaian Pengendalian Internal


Harga Beli Menurut TMbooks (2015:36),
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk “Pengendalian internal adalah proses yang
mencatat transaksi retur pembelian atau dirancang untuk memberikan jaminan
penyesuaian harga beli adalah sebagai tercapainya tujuan yang berkaitan dengan
berikut: efektivitas dan efisiensi operasi, reliabilitas
Kas xxx pelaporan keuangan, dan ketaatan pada
Retur pembelian & penyesuaian peraturan hukum yang berlaku.”
hrg beli xxx Menurut TMbooks (2017:62)
(apabila awalnya pembelian dilakukan Pengendalian internal terdiri dari 5
secara tunai) komponen, yaitu:
Utang usaha xxx a. Lingkungan Pengendalian
Retur pembelian & penyesuaian 1. Komitmen Terhadap Integritas, Nilai-
hrg beli xxx Nilai Etika, dan Kompetensi.
(apabila awalnya pembelian dilakukan Pelanggaran etika dan kurangnya
secara kredit) integritas sering sekali terjadi. Sebagai
2. Ongkos Angkut contoh, wiraniaga tidak berkata jujur
Apabila persyaratan pengangkutan mengenai produk yang sedang ia
yang disepakati adalah FOB shipping tawarkan kepada konsumen. Budaya
point, maka ayat jurnal yang perlu perusahaan meliputi keyakinan umum,
dibuat oleh pembeli untuk mencatat praktik, dan perilaku dari para
ongkos angkut masuk adalah sebagai karyawannya. Apabila budaya
berikut: perusahaan bermasalah, maka budaya
Ongkos angkut masuk xxx perusahaan tersebut akan menghambat
Kas xxx perilaku etis. Misalnya, apabila fokus
internal perusahaan sangat berlebihan Risiko perekaman terjadi karena tidak
terhadap target penjualan. Selain itu, terekamnya informasi kejadian secara
perusahaan harus mempekerjakan akurat. Kesalahan dalam perekaman
karyawan yang kompeten dengan dapat menyebabkan terjadinya
pengetahuan, pengalaman, pelatihan, kerugian.
dan keahlian yang diperlukan. 2. Risiko Update
2. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi Misalnya, order penjualan tidak dapat
Apabila manajemen meyakini bahwa dilakukan karena kuantitas persediaan
pengendalian merupakan hal yang dilaporkan nol, walaupun sebenarnya
penting, maka kebijakan dan prosedur persediaan produk tersebut tersedia di
pengendalian yang efektif akan gudang.
diterapkan. c. Aktivitas Pengendalian
3. Struktur Organisasi 1. Pengendalian Aliran Pekerjaan
Memberikan kerangka bagi Pengendalian aliran pekerjaan
perencanaan, pelaksanaan, meliputi:
pengendalian, dan pemantauan operasi. a) Pembagian Tugas
Aspek penting dari struktur organisasi Biasanya kecurangan terjadi
adalah sentralisasi atau desentralisasi apabila karyawan yang memiliki
wewenang (pola otorisasi dan tanggung akses ke aset juga memiliki akses
jawab) dalam perusahaan dan ke catatan perusahaan. Misalnya,
bagaimana alokasi tanggung jawab kasir mungkin saja mengambil
tersebut mempengaruhi informasi yang uang hasil penjualan dan
diperlukan. membuang faktur penjualannya.
4. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Untuk mencegah hal-hal seperti itu
Manusia perusahaan harus memisahkan
Kebijakan sumber daya manusia tanggung jawab untuk melakukan
meliputi pembagian tugas, penyeliaan, otorisasi, perekaman transaksi, dan
dan rotasi jabatan. Pembagian tugas penanganan aset.
yang efektif tergantung pada b) Urut-urutan Kejadian yang
perencanaan atas semua prosedur Diwajibkan
secara tepat dan rinci serta penugasan Dalam banyak hal perusahaan
yang tepat ke karyawan. memiliki kebijakan yang
Penyeliaan (supervision) merupakan mewajibkan suatu proses
pemantauan secara langsung atas mengikuti urutan tertentu.
kinerja karyawan. Misalnya, sebuah hotel
Rotasi jabatan menyebabkan karyawan mensyaratkan kartu kredit sebelum
dapat memeriksa atau memverifikasi melakukan booking reservasi,
pekerjaan karyawan lain selama meskipun kartu kredit tersebut
mereka melaksanakan tugas dalam tidak akan dipotong sampai
periode tertentu. pelanggan selesai menginap. Hal
b. Penilaian Risiko tersebut dilakukan untuk
Penilaian risiko merupakan proses mengurangi risiko pelanggan tidak
identifikasi, analisis, dan pengelolaan membayar biaya menginap.
risiko yang berkaitan dengan pencapaian 2. Pembatasan Akses ke Aset dan
tujuan pengendalian internal. Informasi
Dalam sistem informasi, risiko Untuk membatasi akses ke aset,
dikategorikan menjadi dua, yaitu: aset fisik disimpan di tempat yang
1.Risiko Perekaman aman. Sebagai contoh, gudang
hanya boleh dimasuki oleh
karyawan yang mengambil, aktual dengan rencana); memantau
mengirim, dan menerima barang. aktivitas sistem apakah mampu
3. Rekonsiliasi Catatan dengan Bukti mendeteksi akses ilegal, melaporkan
Fisik Aset kelemahan sistem, dan memberikan cara
Aktivitas rekonsiliasi digunakan perbaikan, dan menginstal software untuk
perusahaan untuk menjamin bahwa mendeteksi kecurangan.
kejadian yang direkam dan data
master file berhubungan dengan
aset fisik. III. METODE
4. Review Kinerja PENELITIAN Lokasi dan
Review kinerja meliputi analisis Waktu Penelitian
kinerja, misalnya dengan Penelitian ini dilakukan pada PT.
membandingkan hasil Catur Anugerah Sejati, Medan yang
sesungguhnya dengan anggaran berlokasi di Jalan Haji Misbah Komplek
dan data periode sebelumnya; Multatuli Indah Blok AA No.42-43 Kel.
analisis data; identifikasi masalah; AUR, Kec. Medan Maimun, Kota Medan,
dan pengambilan tindakan koreksi. Sumatera Utara 20151. Penelitian dilakukan
5. Pengendalian Aplikasi dari bulan September 2019 sampai dengan
Pengendalian aplikasi berlaku Desember 2019.
untuk setiap aplikasi SIA,
misalnya mengentry order dan Objek Penelitian
utang usaha. Objek penelitian yang digunakan
6. Pengendalian Umum peneliti dalam penelitian ini adalah
Pengendalian umum merupakan pengendalian internal, persediaan dan
pengendalian yang lebih luas yang pembelian pada PT. Catur Anugerah Sejati,
berkaitan dengan lingkungan Medan.
pemrosesan transaksi.
Pengendalian terhadap input yang Teknik Pengumpulan Data
merupakan bagian dari Untuk memperoleh data yang
pengendalian umum dapat diperlukan dalam penelitian ini peneliti
digunakan untuk meningkatkan menggunakan metode pengumpulan data
akurasi dan validitas entry data. sebagai berikut:
d. Informasi dan Komunikasi 1. Observasi
Sistem informasi merupakan kumpulan Penulis melakukan pengamatan secara
dari prosedur dan catatan yang dibuat langsung terhadap pengendalian internal
untuk memulai, merekam, memproses, khususnya dalam bagian persediaan dan
dan melaporkan kejadian dalam proses pembelian.
bisnis. Komunikasi diperlukan untuk 2. Studi Dokumentasi
memberikan pemahaman atas peranan dan Dengan cara melihat catatan-catatan dan
tanggung jawab individu. dokumen serta dokumen pendukung
e. Pemantauan yang berkaitan dengan persediaan dan
Pemantauan dapat dilakukan dengan pembelian pada PT. Catur Anugerah
melakukan evaluasi atas pengendalian Sejati, Medan.
internal, melakukan supervisi yang efektif 3. Studi Kepustakaan
(meliputi pelatihan karyawan, pemantauan Dalam teknik pengumpulan data ini
kinerja karyawan, mengkoreksi peneliti memperoleh data dari buku-
kesalahan), menerapkan sistem akuntansi buku, karangan ilmiah dan sumber
pertanggungjawaban (seperti anggaran, tertulis lainnya baik tercetak maupun
kuota, biaya, dan membandingkan kinerja melalui elektronik lain dengan periode
dimulai dari tahun 2014.
menjamin ketelitian dan keandalan data
Jenis dan Sumber Data akuntansi (utang dan persediaan).
Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data Teknik Analisis Data
kualitatif berupa alur mengenai penerimaan Teknik analisis data yang digunakan
dan pengeluaran persediaan serta alur dalam dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kegiatan pembelian. kualitatif. Dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis dari data yang telah
Sumber Data tersedia dengan cara mendeskripsikannya
Sumber data yang dikumpulkan kemudian menyimpulkan hasil dari analisis
dalam penelitian ini adalah: yang dilakukan.
1. Data primer
Sumber data primer pada penelitian ini IV. HASIL PENELITIAN DAN
berasal dari pengamatan langsung PEMBAHASAN
peneliti ketika mengunjungi perusahaan. Persediaan Sparepart pada PT. Catur
2. Data sekunder Anugerah Sejati Medan
Sumber data sekunder pada penelitian ini Persediaan dalam perusahaan ini
adalah dokumen yang berkaitan dengan berupa sparepart alat berat yang digunakan
proses dalam persediaan dan pembelian. untuk perawatan atau perbaikan alat berat
pada saat dibutuhkan. Bagian yang terkait
Definisi Operasional dalam kegiatan persediaan sparepart pada
Definisi operasional variabel adalah PT. Catur Anugerah Sejati, Medan adalah
sebagai berikut: sebagai berikut:
1. Menurut Harnanto (2019:225) sistem 1. Mekanik
pengendalian intern (SPI) meliputi semua a. Meminta sparepart yang diperlukan
prosedur, teknik, dan praktik-praktik yang pada kepala Camp Induk karena ada
diterapkan oleh suatu perusahaan agar kerusakan atau diperlukan perawatan
diperoleh suatu sistem informasi akuntansi pada alat berat.
yang efisien dan dapat diandalkan, b. Mekanik segera menuju lokasi-lokasi
sehingga dapat membantu manajemen di alat berat yang perlu diperbaiki
dalam merencanakan dan mengendalikan dengan membawa perlengkapan yang
kegiatan usaha dan menjaga keamanan diperlukan.
aset perusahaan. c. Pemasangan kembali bagian unit yang
2. Menurut Pandiangan (2014:155), dibuka dalam proses perbaikan sangat
“Keuangan perusahaan dapat menumpuk diperhatikan karena dapat
di persediaan sehingga tidak dapat menimbulkan kerusakan lain jika tidak
digunakan untuk hal-hal lain yang lebih dipasang dengan benar.
penting. Oleh karena itu, harus dibuat d. Setelah kembali dari perbaikan alat-
pengendalian internal atas persediaan alat, melaporkan kepada kepala Camp
untuk menghindari penumpukan dana Induk mengenai pemakaian sparepart
perusahaan di persediaan.” dalam proses perbaikan.
3. Menurut Mulyadi (2016:254) unsur 2. Kepala Camp Induk
pengendalian internal yang seharusnya a. Sparepart yang diperlukan akan
ada dalam sistem akuntansi pembelian diserahkan kepada para mekanik yang
dirancang untuk mencapai tujuan pokok akan memperbaiki unit alat berat.
pengendalian internal akuntansi berikut b. Setelah menerima laporan pemakaian
ini: menjaga aset (persediaan) dan dari mekanik, kepala Camp Induk
liabilitas perusahaan (utang dagang atau akan mencatat dan mengirimkan
bukti kas keluar yang akan dibayar),
laporan pemakaian kepada staf c. Memeriksa rekap stok persediaan
administrasi dan pembelian sparepart. sparepart per bulan yang diterima dari
c. Melaporkan kepada staf administrasi staf administrasi dan pembelian
dan pembelian sparepart mengenai sparepart.
sisa stok per bulan. d. Setelah menerima rekap laporan
d. Ketika sparepart bekas sudah banyak, sparepart bekas dari staf administrasi
kepala Camp Induk akan mengangkut dan pembelian sparepart, kemudian
ke Samarinda untuk dijual sebagai membandingkan antara laporan
besi bekas. Kemudian bon penjualan dengan bon penjualan yang diterima
akan diserahkan kepada staf dari kepala Camp Induk.
administrasi dan pembelian sparepart. Berikut penjelasan mengenai
3. Staf Administrasi dan Pembelian dokumen-dokumen yang digunakan dalam
Sparepart kegiatan persediaan pada PT. Catur
a. Jika sparepart yang diperlukan pihak Anugerah Sejati, Medan:
lapangan ada di kantor Medan, maka 1. Surat Jalan/Surat Pengantar Barang
akan segera dikirim. Surat Jalan/Surat Pengantar Barang
b. Setelah menerima laporan pemakaian membantu dalam pengantaran barang dari
sparepart dari kepala Camp Induk Medan ke Samarinda, Kalimantan Timur
segera di input pada komputer dan atau ke supplier agar penerima
diserahkan kepada kepala administrasi mengetahui maksud pengiriman atau
dan pembelian sparepart. menjelaskan informasi mengenai barang
c. Setiap bulannya membuat rekap yang dikirim.
laporan persediaan untuk diserahkan 2. Laporan Pemakaian Sparepart
kepada kepala administrasi dan Sebagai laporan kepada atasan mengenai
pembelian sparepart. pemakaian persediaan pada alat berat agar
d. Membuat rekap laporan besi bekas dapat diperhatikan kewajaran
untuk diserahkan kepada kepala pemakaiannya
administrasi dan pembelian sparepart. 3. Bon Penjualan Sparepart bekas
4. Kepala Administrasi dan Pembelian Sebagai informasi mengenai seberapa
Sparepart banyak sparepart bekas yang telah terjual
a. Menyetujui dikirimnya persediaan dari untuk dibandingkan dengan sparepart
Medan ke Kalimantan Timur untuk bekas pada pencatatan kantor.
keperluan perbaikan alat berat. Prosedur dalam kegiatan persediaan
b. Atas pemakaian sparepart di pada PT. Catur Anugerah Sejati, Medan
lapangan, staf administrasi dan dapat digambarkan sebagai berikut:
pembelian sparepart akan
menyerahkan laporan pemakaian
sparepart.
Camp Induk. Jika sparepart yang
Keterangan gambar: dibutuhkan tidak tersedia, kepala Camp
A: Kepala Administrasi dan Pembelian Induk akan mengajukan permintaan
Sparepart sparepart kepada kepala administrasi dan
B: Direktur pembelian sparepart. Setelah kepala
C: Staf Keuangan administrasi dan pembelian sparepart
memastikan sparepart benar-benar
Prosedur dalam kegiatan persediaan dibutuhkan dan menyetujuinya, kemudian
adalah sebagai berikut: staf administrasi dan pembelian sparepart
1. Terdapat alat berat yang memerlukan akan mengirim sparepart menggunakan
perbaikan atau perawatan berkala ekspedisi. Pengiriman sparepart disertai
sehingga mekanik meminta disediakan surat pengantar rangkap 3. Rangkap ke-1
sparepart kepada kepala Camp Induk. dan 2 warna putih dan merah diberikan
2. Kepala Camp Induk mengecek kepada kepala Camp Induk. Rangkap ke-
ketersediaan sparepart yang dibutuhkan 3 warna kuning diarsip oleh staf
mekanik pada penyimpanan sparepart di administrasi dan pembelian sparepart.
3. Setelah sparepart dan surat pengantar dilaporkan kepada kepala administrasi
diterima kepala Camp Induk, lalu dan pembelian sparepart.
diserahkan kepada mekanik. Mekanik 9. Kepala administrasi dan pembelian
biasanya tidak menetap pada suatu tempat sparepart memeriksa Rekap Stok
karena perlu memperbaiki alat berat yang Persediaan per bulan kemudian
lokasi kerjanya berbeda sehingga ada dua menyerahkan kepada direktur.
cara penyerahan yaitu kepala Camp Induk 10. Jika sudah menumpuk, kepala Camp
mengantar ke lokasi mekanik berada atau Induk menjual sparepart bekas yang ada
mekanik datang mengambil di Camp di Camp Induk ke Samarinda. Bon
Induk (sesuai dengan situasi pada saat penjualan dikirim ke staf administrasi dan
itu). pembelian sparepart melalui Whatsapp.
4. Setelah menerima sparepart, mekanik Jika ada pengiriman dokumen lain ke
segera membawanya ke lokasi alat berat kantor pusat maka bon penjualan
dan melakukan tindakan yang diperlukan sparepart bekas yang asli akan dikirim
dalam perbaikan atau perawatan. sekalian. Uang hasil penjualan sparepart
5. Setelah seluruh alat berat selesai akan ditransfer ke rekening perusahaan.
dilakukan perbaikan atau perawatan, 11. Staf administrasi dan pembelian
mekanik menuju Camp Induk untuk sparepart menerima bon penjualan
melaporkan kepada kepala Camp Induk sparepart bekas dari kepala Camp Induk
mengenai sparepart yang telah terpakai. dan membuat daftar barang bekas yang
6. Dari laporan mekanik, kepala Camp mungkin ada di lapangan dengan nama
Induk mencatat pemakaian sparepart ”File Rekap Sparepart bekas”. Bon
setiap alat berat pada kertas “Laporan penjualan dan File Rekap Sparepart
Pemakaian Sparepart” yang sudah bekas di print dan diserahkan kepada
memiliki kolom untuk diisi, kemudian kepala administrasi dan pembelian
dikirim kepada staf administrasi dan sparepart.
pembelian sparepart melalui Whatsapp. 12. Kepala administrasi dan pembelian
Kertas Laporan Pemakaian Sparepart sparepart memeriksa Rekap Sparepart
diarsip oleh kepala Camp Induk. bekas dan membandingkan dengan bon
7. Staf administrasi dan pembelian penjualan. Kemudian Bon penjualan
sparepart menginput “Laporan diserahkan kepada staf keuangan untuk
Pemakaian Sparepart” ke komputer diarsip. Rekap Sparepart bekas
dengan nama “File Laporan Pemakaian diserahkan kepada direktur.
Sparepart” serta menyesuaikan sisa
persediaan setelah pemakaian sparepart. Pembelian Sparepart pada PT. Catur
File Laporan Pemakaian Sparepart Anugerah Sejati Medan
dilaporkan kepada kepala administrasi Pembelian muncul karena adanya
dan pembelian sparepart melalui email. permintaan order dari pihak lapangan tetapi
8. Staf administrasi dan pembelian masih menjadi pertimbangan bagian
sparepart membuat ”File Rekap Stok pembelian apakah benar-benar dibutuhkan
Persediaan per bulan”, berisi sisa atau tidak. Pembelian seharusnya dilakukan
sparepart yang masih ada sebagai oleh kantor pusat tetapi pihak lapangan bisa
persediaan dengan informasi dari kepala melakukan pembelian jika sudah sangat
Camp Induk sebagai bukti kebenaran dibutuhkan. Pembelian yang dilakukan pihak
rekapan yang dibuat dan sisa sparepart di lapangan biasanya dibayar cash pada hari
kantor pusat dengan melihat langsung pembelian. Bisa juga kantor pusat memesan
sparepart yang masih ada di tempat barang dari supplier di Samarinda sehingga
penyimpanan. File Rekap Stok Persediaan pihak lapangan menuju Samarinda dan
per bulan di print ke kertas dan mengambil barang yang telah dipesan tetapi
pembayaran akan disesuaikan dengan cash
perjanjian antara kantor pusat dan penjual.
Biasanya kasus seperti itu terjadi karena
barang yang dibeli cukup mahal sehingga
harus ditalangi oleh kantor pusat. Bagian
yang terkait dalam kegiatan pembelian
sparepart pada PT. Catur Anugerah Sejati,
Medan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Camp Induk
a. Mengajukan permintaan pembelian
sparepart yang tidak tersedia dalam
persediaan atau restock untuk
persediaan yang mendekati habis dan
sering terpakai.
b. Melakukan pembelian sparepart
setelah mendapatkan persetujuan dari
kantor pusat.
c. Mencatat rincian pemasukan dan
pengeluaran uang kas yang diberikan
kantor pusat.
d. Invoice pembelian dan dokumen
penting lain dikirim kepada staf
administrasi dan pembelian sparepart.
2. Kepala Administrasi dan Pembelian
Sparepart
a. Atas permintaan pembelian dari
kepala Camp Induk, sparepart yang
akan dibeli direview sebelum setuju
dilakukan pembelian kemudian
meminta staf administrasi dan
pembelian sparepart mengirimkan PO
kepada supplier. Pembelian yang
menggunakan PO hanya pada supplier
tertentu.
b. Atas pembelian yang dilakukan kepala
Camp Induk maka dilakukan
pengecekan pada Laporan Kas per
bulan dan nota pembelian.
c. Memeriksa invoice pembelian yang
dilakukan staf administrasi dan
pembelian sparepart harus sesuai
dengan pesanan dan barang yang
diterima kemudian menyetujui untuk
dilakukan pelunasan. Pelunasan
invoice dilakukan sesuai dengan
persetujuan antara penjual dan
perusahaan dengan metode
pembayaran yang berbeda-beda
seperti transfer bank, setor tunai,
di kantor, cash di toko penjual atau 4. Staf Keuangan
giro.
d. Setelah menerima Rekap Pembelian
Sparepart per bulan dari staf
administrasi dan pembelian
sparepart, kemudian diperiksa dan
diserahkan kepada direktur.
3. Staf Administrasi dan Pembelian
Sparepart
a. Ketika pihak lapangan
membutuhkan sparepart yang tidak
ada pada stok perusahaan serta
pembelian sudah disetujui kepala
administrasi dan pembelian
sparepart, cara pemesanan barang
ada dua yaitu dengan menerbitkan
PO atau tanpa menerbitkan PO
sesuai permintaan kepala
administrasi dan pembelian
sparepart. Jika tidak menggunakan
PO, pemesanan dilakukan melalui
pengiriman pesan pada Whatsapp
supplier.
b. Setelah pemesanan, supplier akan
mengirim pesanan ke tempat yg
diminta dan menyerahkan dua
lembar Surat Pengantar Barang
yang kemudian oleh staf
administrasi dan pembelian
sparepart akan diserahkan kepada
staf keuangan untuk diarsip.
c. Beberapa hari atau sebulan setelah
pembelian, penjual akan
mengunjungi kantor pusat untuk
melakukan tanda terima. Setelah
tanda terima barulah boleh
dilakukan pelunasan.
d. Terhitung beberapa hari atau
sebulan sejak pembelian (sesuai
perjanjian penjual dan pembeli),
perlu mengajukan persetujuan
pelunasan kepada kepala
administrasi dan pembelian
sparepart kemudian serahkan
kepada staf keuangan.
e. Membuat laporan pembelian
sparepart dengan nama “File Rekap
Pembelian Sparepart per bulan” dan
diserahkan kepada kepala
administrasi dan pembelian
sparepart.
a. Mengirim uang kas kepada kepala saat dokumen sampai di tangan kantor
Camp Induk untuk keperluan pusat, bisa diketahui siapa penerima
pembelian sparepart. barang tersebut di Samarinda.
b. Setelah menerima permintaan 4. Invoice/Nota Pembelian
pelunasan pembelian dari staf Sebagai bukti bahwa benar ada pembelian
administrasi dan pembelian sparepart yang dilakukan sesuai dengan informasi
dan memastikan kebenarannya, maka yang tertera.
akan diserahkan kepada kepala 5. Bukti Pengeluaran Kas
keuangan & accounting untuk Untuk melaksanakan kegiatan
meminta persetujuan dilakukan pengeluaran kas baik dengan tunai, giro,
pelunasan. dll.
c. Jika disetujui, pelunasan dilakukan Prosedur pembelian sparepart pada PT.
sesuai perintah kepala keuangan & Catur Anugerah Sejati, Medan dapat
accounting. Kemudian invoice dan digambarkan sebagai berikut:
dokumen penting lain diberi stempel
PAID.
d. Laporan Kas per bulan dan nota
pembelian yang diterima dari kepala
administrasi dan pembelian sparepart
akan diarsip.
5. Kepala Keuangan & Accounting
a. Memeriksa invoice dan dokumen lain
yang diterima dari staf keuangan.
b. Menetapkan tanggal pelunasan untuk
tiap jenis pembelian.
c. Menetapkan metode pembayaran yang
akan digunakan pada masing-masing
pembayaran.
Berikut penjelasan mengenai
dokumen-dokumen yang digunakan dalam
kegiatan pembelian pada PT. Catur Anugerah
Sejati, Medan:
1. Laporan Kas per bulan
Sebagai informasi transaksi kas keluar
dan kas masuk yang dilakukan kepala
Camp Induk. Kas masuk berasal dari
uang kas yang diterima dari staf
keuangan.
2. Purchase Order (PO)
Dokumen resmi berisi rangkuman barang
atau jasa yang dibeli dari penjual. Keterangan gambar:
3. Surat Pengiriman Barang dari Penjual A: Staf Keuangan
Digunakan pada saat penjual B: Direktur
mengirimkan orderan untuk C: Kepala Camp Induk
ditandatangani sebagai bukti bahwa
barang sudah diterima pembeli. Dalam
PT. Catur Anugerah Sejati, Medan juga
berguna jika barang dikirim penjual
langsung ke Samarinda sehingga pada
1. Jika pembelian dilakukan kepala Camp administrasi dan pembelian sparepart
Induk, staf keuangan memberikan uang memeriksa dan menyetujui dilakukan
kas kepada kepala Camp Induk untuk pelunasan, Bukti Pengeluaran Kas akan
membeli sparepart. Setelah membeli diserahkan kepada staf keuangan. Staf
sparepart, kepala Camp Induk mencatat administrasi dan pembelian sparepart
rincian pemasukan dan pengeluaran per akan menyerahkan invoice kepada staf
bulan disertai lampiran berupa nota keuangan.
pembelian. Kemudian rincian dan nota 6. Staf Keuangan akan menyerahkan Bukti
pembelian dikirim ke kepala administrasi Pengeluaran Kas kepada kepala keuangan
dan pembelian sparepart untuk diperiksa. & accounting lalu diperiksa, ditentukan
Setelah diperiksa, akan diserahkan kepada tanggal dan metode pembayaran.
staf keuangan untuk diarsip. 7. Setelah pembayaran dilakukan, invoice
2. Kantor pusat biasanya membeli sparepart akan diberi stempel PAID oleh staf
dari supplier di Medan, Jakarta, keuangan agar tidak terjadi kesalahan
Samarinda, Balikpapan, dan Jambi. atau celah untuk melakukan kecurangan.
Sparepart yang dipesan dari supplier Kemudian invoice akan di arsip sebagai
Medan akan dikirim ke kantor pusat dan bukti pembayaran.
dikumpul lalu dikirim ke Samarinda 8. Staf administrasi dan pembelian
dengan ekspedisi. Sparepart yang dibeli sparepart membuat laporan pembelian
dari supplier kota lain maka akan sparepart per bulan dengan nama “File
langsung dikirim dari tempat supplier ke Rekap Pembelian Sparepart per bulan”
Samarinda dengan ekspedisi. Jika dan diserahkan kepada kepala
pembelian dilakukan kantor pusat, setelah administrasi dan pembelian sparepart
menyetujui pembelian maka kepala kemudian diperiksa dan diserahkan
administrasi dan pembelian sparepart kepada direktur.
akan meminta staf administrasi dan
pembelian sparepart membuat PO. V. KESIMPULAN DAN SARAN
3. Staf administrasi dan pembelian Kesimpulan
sparepart membuat PO, print, scan, dan Berdasarkan hasil penelitian dan
mengirim ke Email atau Whatsapp pembahasan, maka kesimpulan dari
supplier. Supplier mengirim barang yang penelitian ini adalah sebagai berikut:
dipesan disertai dua lembar surat 1. Persediaan Sparepart pada PT. Catur
pengiriman barang. Surat pengiriman Anugerah Sejati Medan
barang akan diarsip oleh staf keuangan. a. Lingkungan Pengendalian
4. Satu bulan setelah pengiriman PO dan Mekanik melaporkan pemakaian
diterimanya barang yang dibeli, maka sparepart setelah seluruh alat berat
supplier akan melakukan tanda terima selesai diperbaiki dan setelah
invoice. menerima laporan, kepala Camp Induk
5. Terhitung beberapa bulan sejak tanggal tidak segera melapor karena sedang
pembuatan PO sesuai dengan perjanjian berada di luar dari Camp Induk dan
kedua belah pihak, perusahaan akan laporan perlu dicatat dahulu sehingga
melakukan pelunasan. Sebelum dilakukan laporan kepala Camp Induk ke staf
pelunasan, invoice akan diperiksa oleh administrasi dan pembelian sparepart
staf administrasi dan pembelian sparepart dilakukan 2 minggu sekali
apakah sesuai dengan barang yang mengakibatkan sisa persediaan pada
dipesan dan yang diterima kemudian catatan staf administrasi dan
membuat Bukti Pengeluaran kas dan pembelian sparepart tidak sesuai
diserahkan kepada kepala administrasi dengan keadaan.
dan pembelian sparepart. Setelah kepala b. Penilaian Risiko
Kekurangan penilaian risiko adalah pelaporan setelah uang kas untuk
terlalu banyak pekerjaan kepala Camp pembelian sparepart mengalami
Induk yang bisa menyebabkan adanya minus dengan tujuan agar kas minus
kesalahan pada laporan sparepart dan tersebut dibayar oleh staf keuangan
selisih stok. Ketika terjadi selisih stok, kepada kepala Camp Induk.
untuk mempercepat selesainya c. Aktivitas Pengendalian
pekerjaan kepala Camp Induk bisa Aktivitas pengendalian sudah baik
saja melakukan manipulasi laporan karena setelah pelunasan, Bukti
agar tidak terjadi selisih. Pengeluaran Kas, Invoice, Surat
c. Aktivitas Pengendalian Pengantar Barang dari Penjual dan
Tidak ada pembagian tugas untuk berbagai dokumen lain diberi stempel
kepala Camp Induk sehingga memiliki LUNAS sehingga tidak akan terjadi
akses ke fisik dan catatan persediaan dua kali pembayaran dan memperkecil
yang menyebabkan dengan mudah kemungkinan dilakukan manipulasi.
dilakukan manipulasi misalnya d. Informasi dan Komunikasi
sparepart dilapor telah terpakai pada Sistem informasi dalam pembelian
alat berat A padahal sparepart sudah baik karena terdapat prosedur
dipasang ke alat berat B, tidak yang jelas. Komunikasi dalam
dipasang atau mungkin saja dijual. pembelian sudah jelas diberitahukan
d. Informasi dan Komunikasi kepada seluruh anggota dalam
Sistem informasi dalam persediaan perusahaan.
sudah baik karena telah dibuat e. Pemantauan
prosedur dengan alur yang berurutan. Pemantauan dalam pembelian di
Komunikasi dalam persediaan juga Kalimantan Timur memiliki
baik karena prosedur telah kekurangan karena sering kali kepala
disampaikan kepada seluruh anggota Camp Induk membeli sparepart tanpa
dalam perusahaan dengan jelas. meminta persetujuan terlebih dahulu.
e. Pemantauan
Kantor pusat tidak melakukan Saran
pengecekan fisik ke Camp Induk dan Adapun saran dalam penelitian ini
hanya mengandalkan laporan dari adalah:
kepala Camp Induk sehingga bisa 1. Persediaan Sparepart pada PT. Catur
dengan mudah dilakukan manipulasi Anugerah Sejati Medan
laporan. a. Lingkungan Pengendalian
2. Pembelian Sparepart pada PT. Catur Setelah memperbaiki satu alat berat,
Anugerah Sejati Medan mekanik seharusnya segera
a. Lingkungan Pengendalian melaporkan pemakaian melalui
Kepala Camp Induk sering kali telepon atau SMS kepada kepala
membeli sparepart dari penjual yang Camp Induk dan kepala Camp Induk
tidak diotorisasi perusahaan sehingga harus selalu membawa Laporan
muncul kecurigaan bahwa kepala Pemakaian Sparepart sehingga ketika
Camp Induk merekayasa harga menerima laporan bisa segera dicatat
pembelian karena setelah diberitahu dan proses menjadi lebih cepat.
berulang-ulang untuk tidak membeli b. Penilaian Risiko
pada supplier yang tidak diotorisasi Peneliti menyarankan agar menambah
tetapi tetap dilakukan. pekerja untuk membantu kepala
b. Penilaian Risiko Camp Induk dalam melaksanakan
Kekurangan penilaian risiko adalah pekerjaannya sehingga kesalahan dan
kepala Camp Induk melakukan selisih stok bisa berkurang.
c. Aktivitas Pengendalian Sistem informasi dan komunikasi
Peneliti menyarankan untuk dalam pembelian sudah baik sehingga
melakukan pembagian tugas kepada yang diperlukan adalah dilaksanakan
pekerja lainnya, jadi terdapat dua dengan baik oleh pihak internal.
orang yang mengurus persediaan e. Pemantauan
sehingga ketika salah satu mencoba Peneliti menyarankan agar
melakukan manipulasi, yang lainnya diberitahukan kembali bahwa setiap
bisa melaporkan kepada kantor pusat. pembelian harus diinformasikan dan
d. Informasi dan Komunikasi mendapatkan persetujuan pembelian
Sistem informasi dan komunikasi dari kantor pusat, jika pembelian
dalam persediaan sudah baik dilakukan tanpa persetujuan maka
sehingga yang diperlukan adalah atas pembelian tersebut akan
dilaksanakan dengan baik oleh pihak dimasukkan ke pinjaman kepala
internal. Camp Induk.
e. Pemantauan
Setiap bulan seharusnya anggota dari DAFTAR PUSTAKA
kantor pusat berkunjung ke Camp Angkasa, Fanny. 2019. Analisis
Induk untuk mengecek kebenaran Pengendalian Intern Persediaan
laporan kepala Camp Induk dengan Barang Dagang Pada PT. Panca
membandingkan catatan stok Kurnia Niaga Nusantara Medan.
sparepart dengan fisik sparepart di Vol.5. Medan: Jurnal Bisnis Kolega.
Camp. Fauziah, Ifat. 2017. Buku Dasar-Dasar
2. Pembelian Sparepart pada PT. Catur Akuntansi untuk Orang Awam dan
Anugerah Sejati Medan Pemula. Cetakan I. Jakarta: Ilmu.
a. Lingkungan Pengendalian Giri, Efraim Ferdinan. 2017. Akuntansi
Dengan memberikan peringatan Keuangan Menengah I Perspektif
sebanyak tiga kali, jika tetap PSAK dan IFRS. Edisi 2 cetakan
dilakukan maka atas pembelian yang Pertama. Yogyakarta: UPP STIM
dilakukan akan dimasukkan ke YKPN.
pinjaman kepala Camp Induk. Jika Harahap, Sunarji. 2016. Analisis Penerapan
setelah itu kepala Camp Induk tetap Sistem Akuntansi Penerimaan dan
melakukannya maka dengan terpaksa Pengeluaran Kas pada PT. Tulung
dilakukan pemecatan. Agung Medan. Jurnal Bisnis Kolega,
b. Penilaian Risiko Vol. 2 No. 1, Hal. 41.
Peneliti menyarankan agar uang kas Harnanto. 2019. Dasar-Dasar Akuntansi.
dikirim kepada kepala Camp Induk Edisi 1. Yogyakarta: BPFE,
saat akan dilakukan pembelian dan Yogyakarta: Andi.
jumlah disesuaikan dengan Hery. 2014. Pengendalian Akuntansi dan
kebutuhan, dan jika kepala Camp Manajemen. Cetakan ke-1. Jakarta:
Induk membeli sparepart sampai kas Kencana.
mengalami minus maka jumlah minus 2015. Pengantar Akuntansi. Jakarta.
tidak dibayar oleh kantor pusat. PT. Grasindo.
c. Aktivitas Pengendalian 2016. Akuntansi Sektor Jasa dan
Aktivitas pengendalian dalam Dagang untuk Usaha Kecil dan
pelunasan sudah baik sehingga tidak menengah. Jakarta: PT. Grasindo.
akan terjadi dua kali pembayaran dan 2017. Akuntansi Dasar 1 dan 2.
kecil kemungkinan dilakukan Cetakan ke-2. Jakarta: PT. Grasindo.
manipulasi. 2019. Akuntansi Dasar 1 dan 2.
d. Informasi dan Komunikasi Cetakan ke-4. Jakarta: PT. Grasindo.
Hikmawati, Fenti. 2017. Metodologi 2017. Sistem Informasi
Penelitian. Cetakan ke-1. Depok: Akuntansi.
Rajawali Pers. Edisi 1. Yogyakarta: Andi.
Lubis, Rahmat Hidayat dan Ratna Sari Dewi.
2017. Akuntansi Keuangan
Menengah
I. Cetakan Ke-1. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Cetakan
Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Pandiangan, Roristua. 2014. Buku Pintar
Akuntansi dan Pengendalian Usaha.
Cetakan Pertama. Jogjakarta: Laksana
Rudianto. 2018. Akuntansi Intermediate.
Penerbit Erlangga.
Setiyowati, Supami Wahyu, Ati Retna Sari
dan Defia Nurbatin. 2018. Akuntansi
Keuangan dalam Perspektif IFRS dan
SAK-ETAP. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sidabutar, Fransisca Maya Tamara. 2018.
Evaluasi Pengendalian Internal Pada
Sistem Pembelian Bahan Baku (Studi
Kasus di Penerbit dan Percetakan PT.
Pohon Cahaya). Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Cetakan Ke-12.
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi
Penelitian. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
2015. Sistem
Akuntansi. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sulindawati, Ni Luh Gede Erni, Gede Adi
Yuniarta dan Lucy Sri Musmini.
2014. Intermediate Accounting.
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sumarsan, Thomas. 2018. Akuntansi Dasar
dan Aplikasi dalam Bisnis Versi
IFRS. Cetakan I. Jakarta Barat:
Indeks.
Suryabrata, Sumadi. 2014. Metodologi
Penelitian. Cetakan ke-25. Jakarta:
Rajawali Pers.
TMBooks. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi: Esensi dan Aplikasi. Edisi
1. Yogyakarta: Andi.
Waluyo. 2014. Akuntansi Pajak. Edisi 5.
Jakarta: Salemba Empat.
Yuliandes. 2018. Analisis Pengendalian
Internal atas Persediaan Obat. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Anda mungkin juga menyukai