ABSTRACT
The objective of this study was to analyze the influence of costumer satisfation, collectability,
the stability of costumer sales, the pay motivation as moderating variable of doubtful account
receivable of PT.KAWASAN INDUSTRI MEDAN(Persero). The study used causal research
method.The population in the study is the tenants that located in Kawasan Industri Medan
(Medan Industrial Park) and all of them were used as the samples (Proportionate stratified
random sampling). Primary data were gathered by using questionares.Hypothesis was tested
by using multiple regression analysis and residual test with an SPSS software program. The
result of the study showed that costumer satisfation, collectibility,and the stability of
costumer sales had significant influence on doubtful account receivable simultaneously.
Partially, costumer satisfation, and the stability of costumer sales had positif significant
influence on doubtful account receivable. Pay Motivation as moderating variable could
moderate the correlation of costumer satisfaction, collectability, stability of costumer sales
with doubtful account receivable on PT.KAWASAN INDUSTRI MEDAN (Persero).
118
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
Piutang yang lancar akan tertagih kerja pada piutang tersebut maka
dalam waktu 30 hari sampai 60 hari (Kieso diperlukan suatu sistem akuntansi yang
et al., 2007 : 347). Dalam masa tenggang baik dalam pencatatan, pengelolaan,
waktu pembayaran tersebut, perusahaan pengakuan, penilaian, penyisihan dan
mempunyai tagihan kepada pembeli, penghapusan piutang merupakan
sehingga penjualan kredit ini tidak segera seperangkat sistem akuntansi yang harus
menerima penghasilan kas. Hal ini akan dijalankan sesuai dengan prosedur.
berdampak bagi perusahaan, yaitu Dalam piutang yang timbul akibat
lambatnya perputaran kas yang nantinya penjualan kreditnya, perusahaan memiliki
akan mempengaruhi efektivitas arus kas beberapa pelanggan yang tidak sanggup
perusahaan. Dampak lain dari piutang ini, membayar atau melunasi hutang mereka.
nantinya dapat menyebabkan munculnya Rekening pelanggan seperti itu umunya
piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih disebut piutang tak tertagih atau piutang
terjadi karena adanya kemungkinan ragu-ragu, yang merupakan suatu kerugian
pelangganmerasa tidak puas atas atau beban penjualan secara kredit.
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, Menurut Rivai et al. ( 2013 : 238 - 239)
bangkrut atau kinerja penagih PT.KIM timbulnya piutang ragu-ragu atau piutang
yang rendah sehingga pelanggan tidak tidak tertagih dapat disebabkan dua faktor
membayar utangnya pada PT.KIM yang yakni dari pihak internal dan eksternal.
berefek pada meningkatnya jumlah Dari pihak internal yakni faktor-faktor
piutang tak tertagih. yang berasal dari dalam perusahaan dan
Tidak ada satupun perusahaan yang pihak eksternal adalah faktor – faktor yang
mengharapkan bahwa dari sekian berasal dari luar perusahaan. Apabila
banyaknya pelanggan terdapat sebagian manajemen suatu perusahaan dapat
yang tidak bisa membayar kewajibannya menerapkan suatu kebijakan prosedur dan
walaupun dalam proses pemberian kredit pengawasan piutang yang baik, maka
telah sesuai dengan ketentuan ataupun frekuensi terjadinya piutang tak tertagih
telah diteliti sebaik-baiknya. Munawir akan dapat dikurangi sehingga kendatipun
(2002 : 55) berpendapat bahwa semakin perusahaan masih memiliki piutang tak
besar day’s receivable suatu perusahaan tertagih, kemungkinan besar hanya
semakin besar pula resiko kemungkinan diakibatkan kondisi pelanggan yang tidak
tidak tertagihnya piutang. Resiko tak dapat dipungkiri.
tertagih atas sejumlah piutang pasti akan Dalam hal ini terlihat masalah yang
ditemui, untuk itu perusahaan sering kali timbul pada PT.KAWASAN INDUSTRI
membuat daftar piutang berdasarkan MEDAN (Persero) yaitu jumlah piutang
umurnya untuk memudahkan perhitungan tak tertagih yang jumlahnya cenderung
piutang yang beredar kemudian lebih besar bila dibandingkan dengan
menghitung cadangan kerugian piutang piutang lancar selama 3 tahun terakhir
yang akan dibebankan pada akhir periode (2012–2014). Peningkatan piutang tak
untuk mengakomodasikan kemungkinan tertagih pada PT.KAWASAN INDUSTRI
piutang tak tertagih. Pihak perusahaan MEDAN (Persero) khususnya Kawasan
menetapkan persentase tertentu untuk Industri Medan 1 dan 2 terlihat seperti
menggambarkan seberapa besar pengaruh pada Tabel 1.1, dan diperjelas dengan
piutang tak tertagih terhadap kondisi gambar Grafik 1.
keuangan perusahaan.
Piutang tak tertagih ini Tabel 1.1
memerlukan perhatian khusus dari Piutang tertagih dan piutang tidak tertagih
perusahaan agar dapat dikelola dengan PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
baik, untuk mencegah terjadinya kerugian Khusus KIM 1 dan KIM 2
bagi perusahaan serta penumpukan modal Periode Tahun 2012 – 2014
119
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
Gambar 1.2
Grafik Piutang tertagih dan tak tertagih pada ketiga
Klasifikasi
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Khusus
KIM 1 dan KIM 2
Periode Tahun 2012 – 2014
120
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
121
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
122
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
kemudian dibagi dengan jumlah penjualan harga barang atau jasa yang diterima,
bersih tahun sebelumnya (tahun ke t-1) melunasi utang, dan sebagainya).
(Agus Sartono, 2001: 268). Motivasi membayar tagihan adalah
Sales = Net Sales t – Net Sales t-1 X 100 % kekuatan potensial yang ada dalam diri
Net Sales t-1 seorang debitur yang melatarbelakangi
seorang debitur untuk membayar
5. Motivasi Membayar tagihannya. Motivasi ini bisa timbul dari
dalam maupun luar individu. Motivasi
Menurut Malthis (2001) motivasi membayar tagihan seorang debitur yang
merupakan hasrat didalam diri seseorang berasal dari luar debitur adalah adanya
yang menyebabkan orang tersebut dorongan dari petugas PT.KIM,
melakukan tindakan. Sedangkan Rivai lingkungan kerja, teman atau kerabat yang
(2004) berpendapat bahwa motivasi adalah mendoronganya untuk membayar tagihan.
serangkaian sikap dan nilai- nilai yang Identifikasi indikator – indikator
mempengaruhi individu untuk mencapai motivasi membayar tagihan yang berasal
hal yang spesifik sesuai dengan tujuan dari dalam diri debitur adalah :
individu. Motivasi adalah sesuatu apa yang 1. Kejujuran Debitur
membuat seseorang bertindak (Sargent, 2. Kesadaran Debitur
dikutip oleh Howard, 1999). 3. Hasrat untuk membayar tagihan
Istilah motivasi (motivation) Identifikasi indikator – indikator
berasal dari bahasa latin yakni “movere” motivasi membayar tagihan yang
yang berarti menggerakkan (to move). berasal dari dalam diri debitur adalah :
Pengertian motivasi dapat pula dinyatakan 4. Dorongan dari petugas PT.KIM
sebagai proses psikologis yang terjadi 5. Lingkungan Kerja
karena interaksi antara sikap, kebutuhan, Didalam kelompok taat membayar
persepsi dan pemecahan persoalan. tagihan maka ia juga akan terdorong untuk
Motivasi adalah kekuatan potensial yang taat membayar tagihan, begitu pula
ada dalam diri individu yang dapat sebaliknya. Motivasi membayar
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan merupakan hal yang melatarbelakangi
luar yang dapat mempengaruhi hasil seorang individu untuk berperilaku.
kinerjanya, baik secara positif maupun Apabila motivasi debitur dalam memenuhi
negative, tergantung pada situasi dan kewajiban tagihannya tinggi maka piutang
kondisi yang dihadapi oleh orang tersebut. tak tertagih dapat dikurangi jumlahnya.
Herzberg (1966) mengemukakan Berdasarkan beberapa pengertian
sebuah teori yang disebut Teori Dua dari para ahli tersebut maka pengertian
Faktor, teori ini mengungkapkan bahwa motivasi membayar adalah suatu
terdapat dua faktor yang mempengaruhi dorongan, hasrat yang kuat serta
motivasi, yang pertama adalah faktor serangkaian sikap dan nilai- nilai yang
motivasional yang merupakan hal – hal membuat seseorang bertindak untuk
yang sifatnya intrinsik atau bersumber membayar sebagai pengganti dari barang
dari dalam diri seseorang, sedangkan atau jasa yang telah diterimanya.
faktor kedua adalah faktor ekstrinsik yang
bersumber dari luar diri individu yang Kerangka Konsep
turut menentukan perilaku seseorang
dalam kehidupannya. Begitu pula dengan Berdasarkan masalah penelitian dan
tagihan terdapat faktor intrinsik yang landasan teori, maka kerangka konseptual
mempengaruhi motivasi debitur dalam peneliti dapat dilihat paada gambar
membayar tagihannya. Menurut kamus dibawah ini :
Bahasa Indonesia definisi dari membayar
adalah memberikan uang (untuk pengganti
123
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
124
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
125
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
ANOVAa S
PENJUALA
Model Sum of df Mean F Sig.
N
Squares Square
PELANGG
Regres 380,652 3 126,884 29,676 ,000b
AN
sion
Hasil uji signifikansi parameter
1 Residu 628,527 147 4,276 individual (Uji Statistik t) variabel
al independen yang mempunyai nilai sig
Total 1009,179 150
lebih kecil dari 0,05 . Secara parsial
variabel yang berpengaruh positif
a. Dependent Variable: PIUTANG TAK TERTAGIH
signifikan terhadap variabel piutang tak
b. Predictors: (Constant), STABILITAS PENJUALAN tertagih yaitu variabel kepuasan
PELANGGAN, KOLEKTIBILITAS, KEPUASAN pelanggan (X1), stabilitas penjualan
PELANGGAN pelanggan (X3), Kolektibilitas (X2) secara
parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap variabel piutang tak tertagih.
Hasil uji statistik F dapat terhadap variabel akuntabilitas
ditunjukkan dari nilai sig lebih kecil dari pengelolaan barang milik daerah.
0,05 (0,000 < 0,05) sehingga hipotesis
yang menyatakan ada pengaruh signifikan Berdasarkan hasil pengujian pada
variabel independen secara simultan tabel 5.15 diperoleh persamaan regresi
terhadap variabel dependen dapat diterima. berganda sebagai berikut :
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
126
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
Y = 8.316 + 0,278 X1 - 0, 175 X2 – 0,520 sebesar 0,019 lebih kecil dari α = 0,05 dan
X3 koefisien regresi yang bernilai -0,131
Model Summaryb sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel motivasi membayar merupakan
Model R R Adjusted Std. Error
variabel moderating yang dapat
Square R Square of the memoderasi hubungan antara variabel
Estimate kepuasan pelanggan, kolektibilitas,
,614 ,377 ,364 2,068 stabilitas penjualan pelanggan dengan
1 piutang tak tertagih.
a
Berdasarkan hasil pengujian residual
a. Predictors: (Constant), STABILITAS pada tabel 5.17 diperoleh persamaan sebagai
PENJUALAN PELANGGAN, KOLEKTIBILITAS, berikut :
KEPUASAN PELANGGAN │e│ = 5.391 – 0.131 Y
b. Dependent Variable: PIUTANG TAK
TERTAGIH V. KESIMPULAN DAN
Hasil uji Koefisien Determinasi KETERBATASAN DAN SARAN
(R2) diketahui nilai R sebesar 0,614, hal ini PENELITIAN
menunjukkan variabel kepuasan
pelanggan, kolektibilitas, stabilitas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penjualan pelanggan sebagai variabel pengaruh kepuasan pelanggan,
independen memiliki hubungan yang kuat kolektibilitas, dan stabilitas penjualan
sebesar 61,4 % dengan variabel piutang pelanggan terhadap piutang tak tertagih
tak tertagih sebagai variabel dependen. pada PT.KAWASAN INDUSTRI
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,364 MEDAN (Persero) dan mengetahui apakah
berarti variabel piutang tak tertagih hanya motivasi membayar dapat memoderasi
dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan pengaruh kepuasan pelanggan,
pelanggan, kolektibilitas, stabilitas kolektibilitas, stabilitas penjualan
penjualan pelanggan sebesar 36,4 % , pelanggan terhadap piutang tak tertagih
sedangkan sisanya 63,6 % dapat dijelaskan PT.KAWASAN INDUSTRI MEDAN
oleh variabel lainnya diluar penelitian ini. (Persero) berdasarkan hasil penelitian
Tabel 4.4 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Pengujian Residual 1. Kepuasan pelanggan, kolektibilitas,
Coefficientsa dan stabilitas penjualan pelanggan
Model Unstandardiz Standardize t Sig.
secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap piutang tak tertagih.
ed d
2. Kepuasan pelanggan dan stabilitas
Coefficients Coefficients
penjualan pelanggan berpengaruh
B Std. Beta positif signifikan, sedangkan
Error kolektibilitas berpengaruh negatif
5,39 1,185 4,548 ,000
signifikan secara parsial terhadap
(Constant) piutang tak tertagih.
1
3. Motivasi membayar dapat memperkuat
1 PIUTANG - ,055 -,191 -2,374 ,019 hubungan kepuasan pelanggan,
TAK ,131 kolektibilitas, dan stabilitas penjualan
TERTAGIH pelanggan terhadap piutang tak
tertagih.
a. Dependent Variable: AbsRes_1
Berdasarkan hasil uji residual
yang dilakukan diketahui bahwa tingkat Keterbatasan dan Saran Penelitian
signifikansi variabel piutang tak tertagih
a. Keterbatasan Penelitian
127
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
128
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
129
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 1 Juni 2019 ISSN: 2620-7443
130