Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KLASIFIKASI DAN PERILAKU BIAYA

Diajukan sebagai
Tugas Kelompok Mata Kuliah Praktikum Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu:

Ibu Partiwi, S.E., M.M.

Disusun oleh:

1. Gita Nuur Matiniah (20010005)


2. Khairunissa (20010013)
3. Yunida Sari (20010016)
4. Ella Puspita Sari (20010017)

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


INSTITUT MARITIM PRASETYA MANDIRI
BANDAR LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang MahaPengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
praktikum akuntansi manajemen tentang klasifikasi dan perilaku biaya.

Adapun makalah praktikum akuntansi manajemen tentang klasifikasi dan perilaku biaya ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasa maupun lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki makalah pendidikan anti
korupsi ini.

Bandar Lampung, Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

I.1. Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................2

1.3 TUJUAN...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pola Perilaku Biaya.....................................................................................................3

2.2 Analisi Biaya Campuran..............................................................................................4

2.3 Penilaian Manajerial....................................................................................................7

2.4 Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya..........................................8

2.5 Contoh soal..................................................................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat menuntun para
pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang optimal. Hal ini dapat
dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan mampu secara tepat
memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengatasi
kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa yang akandatang,
manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber daya yangdiperlukan,
karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan menjadi biayatetap untuk
rentang waktu dan aktivitas tertentu di masa yang akan datang.

Kebanyakan keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumitk hususnya


keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih ekstensif menenai prilaku biaya.
Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan versus
biaya tetap. Biasanya biaya variabel adalah relevan sementara biaya tetap tidak di dalam
akauntansi manajerial, istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai hal. Alasannya
adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya tersebut diklasifikasikan sesuai
kebutuhan manajemen seperti, seorang manajer yang ingin menyusun laporan keuangan
eksternal, membuat anggaran, atau mengambil keputusan akan menggunakan data biaya.

Setiap penggunaan atas data yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya
yang berbeda juga. Seperti contohnya laporan keuangan eksternal membutuhkan data
biaya historis karena pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di
masa mendatang. Ketika kita akan mengawali pembahasan mengenai konsep biaya
dengan berfokus pada perusahaan manufaktur, karena aktivitas perusahaan tersebut
terdapat dalam hampir sebagian besar aktivitas di organisasi lainnya.

Perusahaan manufaktur seperti melakukan aktivitas seperti membeli bahan baku,


memproduksi barang jadi, memasarkan, mendistribusikan, mengirimkan tagihan,dan
hampir semua aktivitas bisnis lainnya. Makalah ini berupaya untuk menghadirkan
konsep perilaku biaya dalam akuntansi manajerial, mengunakan metode pemisahan
biaya, dan penyusunan dalam laporan laba rugi format kontrbusi.
iv
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Pola perilaku biaya?


2. Seperti Apa analisis biaya campuran?
3. Seperti Apa penilaian manajerial?
4. Pengertian Estimasi Biaya?
5. Sebutkan Metode Estimasi biaya?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui Pola perilaku biaya


2. Mengetahui analisis biaya campuran
3. Mengetahui penilaian manajerial
4. Mengetahui Pengertian Estimasi Biaya
5. Mampu mnyebutkan Metode Estimasi biaya

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pola Perilaku Biaya

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk
menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Biaya-biaya
bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara .
Perilaku biaya dapat dibedaan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
1. Biaya tetap (fixed cost)
adalah suatu biaya yang konstan dalam total tanpa mempertimbangakan perubahan-
perubahan tingkat aktivitas dalam suatu relevant range tertentu. Bila suatu biaya tetap
dinyatakan menurut biaya per unit, maka biaya tersebut akan beruabah secara terbalik
dengan tingkat aktivitas. Biaya tetap selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai
committed fixed cost dan discretionary fixed cost.

a. Committed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang berhubungan dengan


investasi dalam fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasai sebuah
perusahaan. Biaya- biaya ini sulit ditelusuri hubungannya dengan volume output,
seperti unit prodksi.
b. Discretionary fixed cost atau dikenal juga sebagai managed fixed cost meliputi
biaya-biaya tetap yang timbul dari keputusan-keputusan tahunan manajeman untuk
membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu seperti iklan, dan penelitian.

Sebagai contoh, untuk meningkatkan penjualannya dalam satu periode tertentu


manajemen memutuskan untuk meningkatkan biaya iklan sampai pada jumlah
tertentu. Begitu rencana tersebut dilaksanakan, misalnya mengikat kontrak dengan
sebuah stasion televise untuk iklan setahun penuh maka biayanya akan menjadi biaya
tetap yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan.

2. Biaya variabel (variabel cost)

vi
yaitu biaya yang secara total berubah secara professional dengan perubahab dalam
tingkat aktivitas. Suatu biaya variabel, konstan per unut. Biaya variabel selanjutnya
dapat dikelompokkan sebagai engineered variable cost dan discretionary variable.
a. Engineered variable cost atau true variable cost yaitu biaya yang memiliki
spesifikasi hubungan fisik yang eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas. Biaya
ini timbul dalam rangka aktivitas operasi normal perusahaan. Contoh konkrit untuk
biaya ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang berubah
volumenya karna proses perekayasaan produk.
b. Discretionary variable cost atau step variable cost yaitu semacam biaya
discretionary yang memiliki pola grafis variabilitas, tetapi bukan karena alas an
yang sama seperti bahan langung atau tenaga kerja langsung. Pertamabahan biaya
ini mungkin lebih berhubungan dengan otoritas manajemen dalam
membelanjainya.
c. Mixed cost atau semivariable cost yaitu biaya yang di dalamnya terdiri dari
elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini pada umumnya terdapat
dalam komponen biaya tidak langsung. Karakteristik perilakunya tidak konstan
seperti dua kelompok biaya yang diuraikan di atas. Dalam keadaan tertentu jumlah
biaya semivariabel akan menjadi lebih tinggi dalam satu tingkat aktivitas, akan
tetapi dalam keadaan lain bisa terjadi biayanya akan lebih rendah pada tingkat
aktivitas yang sama. Untuk itu diperlukan cara tersendiri untuk mengidentifikasi
perilakunya.

2.2 Analisi Biaya Campuran

Agar dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih baik, informasi biaya semivariabel
sebaiknya dipisahkan lebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dari unsur-unsur biaya
tetapnya. Apabila pemisahan ini tidak dilakukan maka alternative keputusan yang dihasilkan
juga kurang memuaskan akurasinya terutama bila jumlah biaya semivariabel ini cukup
signifikan disbanding total biaya secara keseluruhan.

vii
Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya semivariabel dapat dilakukan
dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah, analisis regresi kuadrat terkecil,
metode diagram pencar dan metode regresi kuadrat terkecil.

1. Metode titik tertinggi dan terendah (high low method) yaitu suatu metode pemisahan
biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabelnya dengan
mendasarkan analisis pada selisih biaya antara tingkat aktivitas tertinggi dan terendah.
Metode titi tertinggi dan terendah merupakan cara perhitungan yang relative lebih
sederhana dalam memisahkanbiaya tetap dan biaya variabel dari suatu kelompok biaya
seni variabel. Secara umum perhitungannya dapat dilakukan dengan cara :
 Memilih jumlah biaya yang paling tinggi dari data yang tersedia.
 Memilih jumlah biaya yang paling rendah dari data yang tersedia.
 Menghitung selisih jumlah aktivitas dan selisih biaya dari dua titik tertinggi dan
terendah.
 Memasaukkan selisih tersebut ke dalam formula untuk menghitung komponen biaya
tetap dan biaya variabel.

Untuk keperluan analisis sederhana metode titik tertinggi terendah lebih mudah
penggunaannya karena analisisnya dapat dibuat dengan cara yang lebih mudah. Metode ini
antara lain sangat berguna dalam membantu memberikan gambaran sederhana dalam
pengujian secara cepat atas penaksiran perubahan biaya. Hasil perhitungan dengan
mengunakan metode kuadrat terkecil memiliki akurasi yang lebih tinggi karena
mempergunakan semua data volume aktivitas dan data biaya yang tersedia sebagai dasar
analisisnya. Hasil perhitungan metode titik tertinggi dan terendah tidak sebaik metode
yang pertama karena dalam analisisnya hanya digunakan dua data yang tertinggi dan
terendah saja. Konsekuensinya, semakin banyak data yang dianalisis maka hasil
perhitungan ini semakin tidak mewakili. Apalagi bila terdapat data dengan fluktuasi yang
tajam dari waktu ke waktu.

2. Analisis regresi kuadrat terkecil (least squares regression analysis) yaitu suatu metode
yang dapat digunakan dalam pemisahan biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya
tetap dan variabelnya dengan mencocokan suatu kuadrat garis regresi yang
meminumumkan jumlah kesalahan.

viii
Pada umumnya analissi regresi dimulai dari asumsi bahwa terrdapat hubungan yang linier
antara variabel terkait dan variabel bebasnya. Asumsi ini juga dapat diterapkan dalam
analisi hubungan perilaku biaya dengan faktor yang menyebabkan terjadinya biaya
bersangkutan.
Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan
berbagai pertimbangan atas dasar:
 Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable
bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari
prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya
merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya
tetap.
Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang
memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan
karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang
dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak
manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.

 Sumber daya dan ukuran output


Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan
dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output
adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan
aktivitas, semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami
perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait,
yang  berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak
aktivitas ini dibagi menjadi:
1. Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit
yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
2. Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain
selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin

3. Metode diagram pencar (scrattergraph method) yaitu suatu metode pemisahan biaya
campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan variabelnya. Dengan metode ini
sebuah garis regresi ditarik diantara pencaran titik-titik yang diplot secara sederhana
berdasarkan pengamatan visual.
Cara lain yang cukup sederhana adalah metode diagram pencar yang dapat digunakan
untuk melihat kecenderungan perubahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara

ix
menempatkan titik-titik perpotongan biaya dengan volume jam kegiatan dalam satu grafik
yang terdiri dari sumbu x dan y.

4. Cara lain yang dapat digunakan adalah metode biaya berjaga. Cara ini lebih praktis
digunakan untuk menaksir jumlah biaya yang masih harus dipenuhi oeleh perusahaan
bilan terjadi penghentian kegiatan normal untuk sementara.
Metode biaya terjaga praktis digunakan untuk menaksir biaya tetap dan variabel bila
sebuah perusahaan menutup kegiatannya untuk sementara istilah biaya terjaga digunakan
untuk mewakili biaya tetap yang akan terjadi selama masa transisi tersebut. Metode ini
disebut biaya berjaga karena dimaksudkan untuk menghitung cadangan dana yang harus
disiapkan untuk berjaga-jaga selama tenggang waktu tanpa kegiantan noramal, selisih total
biaya pada saat perusahaan menjalankan kegiatnan operasi komersilnya. Dengan biaya
yang diperkirakan akan terjadi pada saat kegiatan komersil dihentikan diperhitungkan
sebagai biaya variabel. Biaya variabel ini selanjutnya dapat dibebankan kepada setiap unit
produk atau satuan aktivitas dengan cara membagikan total unit produksi atau satuan
aktivitas dari total biaya variable. Hasil pembagian tersbut merupakan hasil biaya produksi
varibel per unit produksi atau persatuan aktivita.

Biaya yang dikeluarkan pada tingkat aktivitas 50.000 jam mesin Rp. 6.000.000
Biaya terjaga sebagai biaya tetap Rp 1.500.000
Selisih atau total biaya variabel Rp. 4.500.000

Dengan demikian biaya variabel per jam dapat dihitung dengan cara membagikan jumlah
jam mesin prosuksi dari total biaya variabel sebagai berikut:
Biaya variabel per jam = Rp 4.500.000 / 50.000 jam
= Rp. 90,- per jam

Formula biaya produksi selanjutnya dapat dtianyakant sebagai persamaan linier


y= a+bx atau y= Rp. 1.500.000,- dan biaya variabelnya Rp. 90 setiap jam.

2.3 Penilaian Manajerial

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku
biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini

x
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas
tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan
kemungkinan biaya campuran.

Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih metode ini,
manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan
keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-
biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang
merupakan biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan
pembayaran sewa mesinn fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun
lainnya.

Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan
akun-akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah.
Kemudian, komponen variabel dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data
biaya/ volume. Hal ini memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan
terhadap jenis kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan
mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.

Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan
variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang
baik. Akan tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang
baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan
pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.

2.4 Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa
banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien atas
kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang terjadi

xi
kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku
biaya penting untuk mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.
1. Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau dibutuhkan.
Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variable. Contoh : biaya
bahan baku
2. Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh karena
itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih
pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas
aktivitas jangka pendek. Contoh : biaya iklan.

Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat
kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal dengan
fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang
output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya
tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan
rentang output yang mengharuskan diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian
rentang juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel, sedangkan
rentang yang lebar merupakan biaya tetap.

2.5 Contoh soal

1. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method).

Berikut disajikan data kegiatan dan biaya reparasi & pemelihara an pada PT Mustika
tahun 2003 yakni :

Bulan Ke Biaya Reparasi & Jam Mesin


Pemeliharaan
1 750.000 6.000
2 715.000 5.500
3 530.000 4.250
4 600.000 4.000

xii
5 600.000 4.500
6 875.000 7.000
7 800.000 6.000
8 1.000.000 8.000
9 800.000 6.000
10 750.000 6.000
11 550.000 4.500
12 600.000 4.500
Jumlah 8.570.000 66.250

Unsur Biaya Variabel dalam biaya reparasi dan pemeliharaan dihitung sebagai berikut :
Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000
= Rp. 100 per jam mesin

Perhitungan unsur biaya tetap dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin disajikan sebagai
berikut :

Titik Kegiatan Tertinggi Titik Kegiatan Terendah


Biaya Reparasi & Rp. 1000.000 Rp. 600.000
pemeliharaan yang terjadi
Rp. 100 x 8.000   800.000
Rp. 100 x 4.000 Rp. 400.000
Biaya Reparasi & Rp.  200.000 Rp. 200.000
Pemeliharaan tetap

Fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dinyatakan secara matematis, berbentuk
fungsi linier yakni :
Y = 200.000 + 100x

xiii
2. Metode Kuadrat Terkecil ( Least Squares Method)
Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable tidak
bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh
perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable).
Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan.

Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :


b. = n ∑(xy) - ∑x ∑ y
n ∑x2 - (∑x)2

a = ∑y - b(∑x)
n

Bln ke Bia Repr&Peml Jam Mesin


(Rp.1000)
x. xy. x2
1 750 6000 4.500.000.000 36.000.000
2 715 5500 3.932.500.000 30.250.000
3 530 4000 2.120.000.000 16.000.000
4 600 4000 2.400.000.000 16.000.000
5 600 4500 2.700.000.000 20.250.000
6 875 7000 6.125.000.000 49.000.000
7 800 6000 4.800.000.000 36.000.000
8 1000 8000 8.000.000 64.000.000
9 800 6000 4.800.000.000 36.000.000
10 750 6000 4.500.000.000 36.000.000
11 550 4500 2.475.000.000 20.250.000
12 600 4500 2.700.000.000 20.250.000
∑y ∑x. ∑xy. ∑x2
8570000 66000 41.060.500.000 380.000.000

xiv
b. = 12 x 41.060.500.000 – 66.000. x 8570000 =
12 x 380.000.000 – (66.000)2

a. = 8.570.000 – b x 66.000 =
12

Jadi biaya reaparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari

Biaya variabel = Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000)


Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan

Atau fungsi linier biaya tersebut adalah :

Y = 79.270 + 115x

xv
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Perilaku biaya dapat dibedaan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap (fixed cost) adalah suatu biaya yang konstan dalam total tanpa
mempertimbangakan perubahan-perubahan tingkat aktivitas dalam suatu relevant range
tertentu. Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya yang secara total berubah secara
professional dengan perubahab dalam tingkat aktivitas. Suatu biaya variabel, konstan per
unut.
Agar dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih baik, informasi biaya semivariabel
sebaiknya dipisahkan lebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dari unsur-unsur biaya
tetapnya. Apabila pemisahan ini tidak dilakukan maka alternative keputusan yang dihasilkan
juga kurang memuaskan akurasinya terutama bila jumlah biaya semivariabel ini cukup
signifikan disbanding total biaya secara keseluruhan.
Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya semivariabel dapat dilakukan
dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah, analisis regresi kuadrat terkecil,
metode diagram pencar dan metode regresi kuadrat terkecil.
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan.
Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya
aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa
menghiraukan kemungkinan biaya campuran.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

http://kepinginlagi.blogspot.com/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-3.html

http://art-buleleng.blogspot.com/2013/12/priaku-biaya.html?m=1

xvii

Anda mungkin juga menyukai