Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA UNTUK MANAJEMEN

VARIABEL COSTING DENGAN METODE HARGA


POKOK PESANAN DAN POKOK PROSES

DOSEN PENGAJAR
Ani Mahrita, S.E, M.Sc

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
- YANI. A 213030302275
- RISA APRIANI 213020302219
- MARAUW PETER CENG 213020302079
- MUHAMMAD JIHAN ALWI 213020302212
- RONA KHOIRUNISA 213020302095
- DELLA DESLIYANTI 213020302115

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yang Mah-Esa berkat rahmat
dan limpahan karunianya,memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah ini yang mana pokok pembahasannya tentang Variabel
Costing dengan Metode harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses dan
kami juga berterimkasih kepada Ibu Ani Mahrita,SE,MH selaku dosen mata kuliah
Akuntansi Biaya Untuk Manajemen Universitas Palangka Raya yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami sampai saat ini
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya
Untuk Manajemen semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang kami miliki
dan bantuan dari beberapa referensi.Semoga makalah ini dapat menambah wawasan
serta pengetahuan bagi kami dan pembaca.Kami juga menyadari dengan penuh
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata,maupun materi yang disampaikan .
Wabillahi taupik walhidayah wassalamualaikum wr.wb.

Palangka Raya, 10 Februari 2022

Penyususun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 2
1.3. TUJUAN........................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN VARIABEL COSTING ....................................... 3
2.2. MANFAAT VARIABEL COSTING............................................... 5
2.3. KELEBIHAN METODE VARIABEL COSTING ......................... 6
2.4. KEKURANGAN METODE VARIABEL COSTING .................... 6
2.5. PERBEDAAN METODE VARIABEL COSTING DAN FULL
COSTING ....................................................................................... 7
2.6. VARIABEL COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PESANAN DAN METODE HARGA POKOK PROSES ............. 8
BAB 3 PENUTUP
3.1.KESIMPULAN .....................................................................................13
3.2.SARAN................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Variable costing yaitu harga pokok produksi variabel yang merupakan
salah satu cara penentuan harga pokok produksi yang dapat membebankan setiap
elemen biaya produksi seperti biaya overhead, biaya bahan baku, dan biaya
tenaga kerja.
Kelebihan Variabel Costing , pihak manajemen bisa memisahkan biaya
tetap dari laporan laba rugi sehingga pihak manajemen bisa fokus pada perilaku
biaya tetap ini.
Mulyadi juga menjelaskan, bahwa manfaat informasi yang dihasilkan
oleh variable costing adalah pertama: digunakan dalam perencanaan laba jangka
pendek. Kedua, perencanaan laba jangka pendek dilakukan pada saat melakukan
penyusunan anggaran biaya. Ketiga, digunakan dalam suatu pengendalian
biaya.selain itu juga kita dapat mengenal apa yang di amksud dengan Metode
harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan
metode harga pokok proses mengumpulkan biaya produksi per departemen
produksi per periode akuntansi. Pengumpulan biaya produksi dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan dapat dilakukan dengan:
1. Mencatat biaya bahan baku yang dibagi menjadi dua prosedur: Prosedur
pencatatan pembelian bahan baku, dengan jurnal
2. Mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung.
3. Mencatat Biaya Overhead Pabrik
4. Pencatatan produk selesai
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat di tarik beberapa rumusan masalah yaitu:
 Apa yang di maksud Variabel Costing ?
 Apa fungsi-fungsi Variabel Costing?
 Bagaimana hubungan Variabel costing dengan metode Harga Pokok dan
Harga Proses?

1
1.3 Tujuan
Sesuai dengan masalah yang di hadapi tujuan ini adalah agar
mempermudah dalam pemahaman tetang Akuntansi Biaya Manajemen terutama
pada pembahasan. Variabel Costing, fungsi-fungsi Variabel Costing dan
hubungan Variabel costing dengan metode Harga Pokok dan Harga Proses, selain
itu jug untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari Variabel Costing.
Maka dari itu tujuan inilah yang akan mempermudah dalam pemaham
masalah sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan .

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN VARIABEL COSTING


Sebelum masuk lebih dalam mengenai biaya variabel, berikut ini
sedikit ulasan mengenai pengertian biaya menurut ahli. Biaya yaitu suatu
pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai
tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang
akan datang.
Pengertian biaya variabel menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
 Biaya variabel (variable cost) menurut Riwayadi merupakan biaya yang
totalnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan
aktivitas output, sedangkan biaya per unitnya adalah tetap dalam batas
relevan tertentu. (Riwayadi, 2006)
 Menurut Mulyadi biaya variabel (variable cost) merupakan biaya yang
jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
(Mulyadi, 2015) 
 Biaya variabel merupakan biaya-biaya yang totalnya selalu berubah
secara proporsional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan
perusahaan. (Halim, 2018)
 Biaya variabel (variable cost) menurut Gilarso adalah biaya yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya jumlah produksi. 
 Biaya variabel merupakan variabel secara total, namun tetap per unit
(variable in total, but fixed per unit), dimana biaya variabel yang
dikaitkan dengan keluaran (output),  jika dilihat sebagai biaya per unit,
biaya ini akan konstan. (Budi, n.d.-a)
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya
variabel merupakan biaya totalnya selalu berubah sebanding dengan
perubahan jumlah volume kegiatan perusahaan.

3
Pengertian Variable Costing
Variable costing adalah suatu metode perhitungan seluruh biaya yang
digunakan untuk membuat suatu produk, yang mana biaya tersebut memiliki
jumlah yang terus berubah sesuai dengan volume kegiatan bisnis. Artinya,
biaya tersebut juga sifatnya fluktuatif atau naik turunnya secara proporsional
dengan kuantitas output ataupun volume produksi.
Variable costing dalam suatu metode akuntansi bertujuan untuk
menghitung jumlah biaya total yang diperlukan untuk melakukan proses
produksi suatu produk seperti penghitungan biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya overhead pabrik. Dengan begitu, jumlah total biaya bisa
bergantung dengan volume produksi atau jenis kegiatan produksi itu sendiri.
Sehingga dengan kata lain Variable costing dapat dikatakan sebagai
harga pokok produksi variabel yang merupakan salah satu cara untuk
menentukan harga pokok produksi yang dapat membebankan setiap elemen
biaya produksi. Dengan cara menentukan harga pokok produk ciri ini akan
menentukan syarat apa saja yang termasuk kedalam metode variable costing
yaitu sebagai berikut :
• Biaya bahan baku langsung
• Biaya tenaga kerja langsung
• Biaya komisi
• Biaya upah lembur
• Biaya kebutuhan alat-alat produksi

Tujuan Adanya Variable Costing


Pada saat mengambil keputusan dalam jangka pendek, adanya tujuan
variable costing merupakan penentuan harga pokok produksi dengan
memenuhi keinginan pihak manajemen ketika ingin mendapatkan suatu
informasi. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

4
• Pertama dalam segi pihak manajemen, berguna dalam mengetahui adanya
kontribusi dengan menentukan besarnya laba pada rencana yang dilalui dan
dianalisa sebagai hubungan cost-volume-profit dengan adanya pengambilan
keputusan bagi pihak manajemen dengan jangka pendek.
• Kedua dalam segi pihak manajemen, yaitu dapat memudahkan dan dapat
mengendalikan kegiatan operasional yang sudah berjalan. Sehingga bisa
menetapkan dan bertanggung jawab kepada departemen lain pada suatu
perusahaan.

2.2 MANFAAT VARIABEL COSTING


Variabel Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
pembebanannya hanya dibebankan kepada biaya -biaya variabel saja ke dalam
pokok produksi ( Menurut Mulyadi 2004).
Manfaat yang dihasilkan dengan Variabel Costing adalah sebagai berikut :
- Digunakan dalam perencanaan laba jangka pendek.
Perencanaan laba jangka pendek dilakukan pada saat penyusunan
anggaran biaya. Jangka pendek biaya tetap biasanya tidak dapat berubah
sehingga informasi yang diperoleh tidak berdampak terlalu besar terhadap
hasil penjualan yang diperoleh dan biaya variabel yang digunakan dalam
perhitungan laba.
- Digunakan dalam suatu pengendalian biaya
Informasi biaya yang dihasilkan dalam metode ini dapat digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan
biaya ataukah tidak ada penyimpangan dari rencana biaya yang telah di
tetapkan sebelumnya.
- Digunakan dalam pengambilan keputusan
Manfaat variabel costing dalam melakukan pengambilan keputusan,
sangat relvan untuk digunakan karena biaya yang dilaporkan akan
mengalami perubahan sesuai dengan banyaknya volume kegiatan yang
ada atau yang telah direncanakan.

5
2.3 KELEBIHAN METODE VARIABEL COSTING
- Kelebihan Pertama
Dapat Menentukan Pengambilan Informasi Jangka Pendek. Adanya
pihak manajemen dengan menggunakan variable costing, dapat
menentukan pengambilan keputusan dengan jangka pendek. Contoh ketika
menerima pesanan khusus dari pelanggan bisa ditentukan harga jualnya.
- Kelebihan Kedua
Dapat Merencanakan Laba Jangka Pendek. Dari pihak manajemen
untuk mendapatkan suatu informasi laba dengan jangka pendek, mengenai
laba sebaiknya dilakukan perhitungan biaya yang dipisahkan sesuai
dengan perilaku dan perubahan volume produksi.
- Kelebihan Ketiga
Dapat Mengendalikan Biaya. Dengan adanya pihak manajemen
sebaiknya sudah mengetahui biaya tetap dari informasi laporan laba rugi.
Sehingga pihak manajamen fokus terhadap pengendalian biaya tetap.

2.4 KEKURANGAN METODE VARIABEL COSTING


Sesudah membahas kelebihan yang sudah disebutkan diatas, berikut ini
adanya kekurangan variable costing bagi pihak manajemen :
- Kekurangan Pertama
Biasanya dalam menerapkannya akan sangat kesulitan dalam membagi
elemen antara biaya variabel dengan biaya tetap.
- Kekurangan Kedua
Biasanya dalam membagi sifat elemen biaya variable dan biaya tetap akan
terasa sulit dilakukan pada variable costing dalam menentukan biaya.
- Kekurangan Ketiga

6
Untuk pihak manajemen sangat penting ketika tetap harus melakukan
pelaporan keuangan laba rugi untuk keperluan eksternal, walaupun cara
mengimplementasikannya tidak sesuai dengan standar akuntansi.
- Kekurangan Keempat
Dalam penentuan laba dengan volume penjualan menggunakan variable
costing sangat cocok digunakan pada produk yang tidak bersifat musiman,
jika ada perusahaan menggunakannya pada produksi yang bersifat
musiman pasti akan mengalami kerugian besar.

2.5 PERBEDAAN VARIABEL COSTING DAN FULL COSTING


 Perhitungan harga pokok
Perbedaan dari proses perhitungannya terletak dengan pemakaian beban
overhead. Beban overhead sendiri berarti biaya yang tidak termasuk biaya
bahan baku atau biaya tenaga kerja.
Full costing menggunakan beban overhead tetap yang berarti jumlah biayanya
tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan volume produksi, sedangkan
variable costing menggunakan beban overhead variable yang jumlah biayanya
akan sebanding dengan volume produksinya.
 Pelaporan keuangan
Jumlah biaya full costing akan dilaporkan ketika unit produk sudah terjual.
Sedangkan variable costing dapat dilaporkan, baik ketika produk sudah terjual
ataupun belum sehingga jumlah pendapatan perusahaan akan tetap berkurang.
 Biaya per periode
Biaya per periode untuk full costing akan dianggap sebagai biaya yang tidak
ada kaitannya dengan keperluan biaya produksi, tetapi tidak akan mengurangi
laba perusahaan. Untuk variable costing akan dimasukkan sebagai biaya
produksi.

7
2.6 VARIABEL COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PESANAN DAN METODE HARGA POKOK PROSES
 Variabel Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan
Dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan per
pesanan dengan menggunakan kartu harga pokok, yang merupakan rincian
rekening control barang dalarn proses di dalam buku besar. Berdasarkan
biaya produksi variabel yang dikumpulkan dalam kartu harga pokok
produk ini, harga pokok produk jadi dan produk dalam proses dihitung dan
dicatat.

1. Rekening control yang digunakan


Rekening kontrol dalam buku besar yang perlu dibentuk untuk menampung
biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable costing dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan adalah:
- Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Bakar
- Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung.
- Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik
- Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.
- Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya.
- Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya
- Biaya Pabrik Variabel yang Dibebankan
- Biaya Pemasaran.
- Biaya Administrasi & Umum
- Biaya Pemasaran Variabel
- Biaya Pemasaran Tetap.
- Biaya Administrasi & Umum Variabel Biaya Administrasi & Umum tetap.

Karena variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasarkan


perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, maka
akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dilakukan sebagai berikut:

8
1. Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening
barang dalam proses, dan ke dalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.

2. Biaya overhead pabrik variabel dibebankan kepada pesanan tertentu


berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dengan mendebit rekening barang
dalam proses-biaya overhead pabrik, dan ke dalam kartu harga pokok pesanan
yang bersangkutan.

3. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan pertama


kali mendebit rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. Pada akhir
bulan, biaya overhead pabrik yang sesungguhna terjadi, yang didebitkan ke
dalam rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya, dianalisis untuk
menentukan biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.
Teknik analisis yang digunakan dapat merupakan analisis statistik (analisisis
regresi) atau analisis yang sederhana (misalnya metode ini tertinggi dan
terendah).
Hasil analisis terhadap rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya tersebut
digunakan untuk membuat jurnal berikut ini :
Biaya overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya xx
Biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya xx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx

4. Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan kepada produk selama


periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening biaya overhead pabrik variabel
sesungguhnya untuk menhitung pembebanan lebih/kurang biaya overhead
pabrik variable.

9
Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable
costing dibagi menjadi tahap berikut ini:
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong.
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung.
3. Pencatatan pembebanan biaya pabrik variabel kepada produk.
4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variabel
dan biaya tetap,
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan ke
rekening biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersional
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesanan.

 Variabel Costing Dengan Metode Harga Pokok Proses


Dalam variable costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok
produk per satuan dihitung setiap akhir periode, misalnya setiap akhir
bulan, dengan cara membagI total biaya produksi variabel selama satu
bulan dengan total ekuivalensi produksi selama periode yang sama. Dengan
demikian biaya overhead pabrik variabel tidak dibebankan kepada produk
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, namun dibebankan kepada
produk menurut biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu.

1. Rekening Kontrol yang Digunakan

Rekening kontrol yang digunakan untuk mencatat Aliran biaya dalam metode
variable costing dengan menggunakan metode harga pokok proses adalah:

- Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku

- Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung

- Barang Dalam Proses-Biaya Pabrik Variabel

10
- Biaya Pabrik Sesungguhnya

- Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya

- Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya

- Biaya Pemasaran

- Biaya Administrasi & Umum Biaya Pemasamn-Variabel

- Biaya Pemasaran-Tetap

- Biaya Administrasi & Umum-Variabel

- Biaya Administrasi & Umum-Tetap

Karena variable costing dengan metode harga pokok proses menghendaki


biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk menurut biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu, tidak
sebesar tani ditentukan di muka seperti halnya dengan metode harga pokok
pesanan, maka a biaya produksi dilakukan sebagai berikut:

1. Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung dicatat lansung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening
barang dalam proses yang bersangkutan.

2. Biaya overhead pabrik yang sesmgguhnya terjadi dicatat dengan pertama


kali mendebit rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. Pada akhir
bulan overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, yang didebitkan ke dalam
biaya overhead pabrik sesungguhnya, dianalisis untuk menentukan biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Teknik analisis
yang digunakan dapat berupa analisis statistik (analisis regresi) atau analisis
yang lebih sederhana (misalnya metode titik tertinggi dan terendah). Hasil
analisis terhadap rekening overhead pabrik sesungguhnya tersebut digunakan
untuk membuat jurnal berikut:

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya x

11
Biaya Overhead Pabrik tetap Sesungguhnya x

Biaya Pabrik Sesungguhnya x

3. Biaya overhead pabrik variabel dibebankan kepada produk berdasarkan


biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan
jurnal:

Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik x

Biaya Overhead Pabrik Variabel x

4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perlu dipisahkan
menurut; perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan pembahan
volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi umum yang
sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekening kontrol biaya
perpasarao atau biaya administrasi dan umum. Pada akhir bulan, biaya
pemasaran dan biaya administrasi & umum yang didebitkan ke dalam
rekening biaya pemasaran, atau biaya administrasi & umum untuk
menentukan biaya yang berperilaku variabel dan biaya yang berperilaku tetap.
Teknik analisis yang digunakan dapat berupa analisis statistik (analisis
regresi) atau analisis yang lebih sederhana (misalnya metode titik tertinggi
dan terendah).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perhitungan biaya dengan metode harga pokok pesanan atau dengan


metode harga pokok proses akan lebih terperinci dengan menggunakan
Variabel Costing, Yang artinya memperhitungkan biaya-biaya variabel yang
kemungkinan muncul dalam sebuah kegiatan produksi. Dalam praktiknya,
metode harga pokok pesanan cenderung menggunakan kartu pesanan yang di
identifikasikan terdapat pesanan dari pelanggan, sementara untuk metode
harga pokok proses tidak terdapat kartu pesanan tersebut. Namun, Dalam
metode harga pokok proses terdapat beberapa departemen yang memerlukan
serta melakukan kegiatan yang berbeda. Jadi pada akhirnya, kedua metode
tersebut baik metode harga pokok pesanan maupun metode harga pokok
proses sama-sama akan bermuara pada laporan laba rugi.

3.2 Saran

Di sini kami selaku penulis berorientasi dengan di tulisnya makalah ini


pembaca dapat memahami tentang
13 mengenai Variabel costing baik dengan
metode harga pokok pesanan maupun dengan harga pokok proses. Serta dapat
digunakan atau di terapkan sebagai referensi kegiatan belajar dan lain
sebagainya. Kami di sini selaku penulis juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan serta ketidaksempurnaan atas makalah yang kami buat ini. Oleh
karena itu, kritik serta saran dari anda akan sangat berpengaruh terhadap
penulisan makalah kami selanjutnya.

13
14
DAFTAR PUSTAKA
Wadiyo, S.E. 8 Agustus 2021, Cara Menghitung Harga Pokok Produksi dengan
Metode Variable Costing
https://manajemenkeuangan.net/variabel-costing-adalah/

Rabanni, Aletheia . 09 Januari 2021 , Pengertian Variabel Costing, Tujuan,


Kelebihan dan Kekurangannya\

https://www.sosial79.com/2021/09/Pengertian%20Variable%20Costing.html

Sansan . 15 Januari 2020 , Perbedaan Full Costing dan Variabel Costing

https://keysoft.co.id/perbedaan-full-costing-dan-variable-costing/

Anggarsari Fitri . 08 Oktober 2021, Variabel Costing, Apa Itu?


https://zahiraccounting.com/id/blog/full-costing-dan-variabel-costing-apa-itu/

15

Anda mungkin juga menyukai