Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul” SISTEM
BIAYA STANDAR METODE FULL COSTING” ini tepat pada waktunya.Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk dapat memahami materi mengenai
sistem biaya standar dari mata kuliah AKUNTANSI BIAYA 2, dan menambah
wawasan baik bagi pembaca maupun penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
AKUNTANSI BIAYA 2 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam mata kuliah ini.Makalah yang kami buat ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pembaca guna menjadi acuan bagi penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.
i
ABSTRAK
Latar belakang : Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang
merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan
produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi
ekonomi,efisiensi,dan faktor-faktor lain tertentu.
Metode : Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa
biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga
memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode
produksi,pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain. Metode biaya standar antara
metode tunggal dan ganda terdiri atas Metode Tunggal (single plan). Pencatatan
Biaya Overhead Pabrik terdiri atas Metode Dua Selisih, Metode Tiga Selisih dan
Metode Empat Selisih.
Hasil :Pengkungkapan, pengkuran, dan penentuan anggaran fleksibel dan penentuan
tarif biaya overhead pabrik standar sudah menetapkan standar yang berlaku.
Pengukuran perhitungan metode full costing yang dilakukan tarif biaya overhead
yang didapat tinggi karena metode yang dimasukkan komponen-komponen biaya
lebih rinci yang digunakan dalam penentuan anggaran fleksibel.
Kata kunci :Sistem biaya standar, Metode full costing
DAFTAR ISI
ii
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Abstrak .................................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
11. Bagaimana perlakuan terhadap selisih ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari biaya standar
2. Untuk mengetahui manfaat dari biaya standar
3. Untuk mengetahui kelemahan didalam biaya standar
4. Untuk mengetahui pusat pertanggungjawaban biaya standar
5. Untuk mengetahui prosedur penentuan biaya standar
6. Untuk mengetahui jenis biaya standar
7. Untuk mengetahui analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dan
biaya standar
8. Untuk mengetahui analisis selisih biaya overhead pabrik
9. Untuk mengetahui metode biaya standar antara metode tunggal dan
metode ganda
10. Untuk mengetahui selisih komposisi
11. Untuk mengetahui perlakuan terhadap selisih
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1991 : 416). Manfaat sistem biaya standar adalah menyajikan analisis
penyimpangan biaya standar dan biaya aktual.Sehingga memungkinkan
manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan
(exception principle).Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap
keadaan-keadaan yang menyimpang dari keadaan yang
seharusnya.Manajemen diperlengkapi dengan alat yang efektif untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.
4
2.4 Pusat Pertanggungjawaban
Di perusahaan biasanya terdapat pusat pertanggungjawaban yang tidak
semua biayanya dapt dikendalikan dengan sistem biaya standar.Pusat
pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi di dalam perusahaan yang
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.
Secara umum, aktivitas tiap pusat pertanggungjawaban di dalam
perusahaan adalah mengolah masukan menjadi keluaran. Jika masukan suatu
pusat pertanggungjawaban dikalikan dengan harganya, maka akan diperoleh
biaya. Sedangkan jika keluarannya dikalikan dengan harganya, maka akan
diperoleh pendapatan (revenue) pusat pertanggungjawaban tersebut.
Semua pusat pertanggungjawaban dapat diukur masukannya.Tapi
tidak semua keluaran pusat pertanggungjawaban dapat diukur secara
kuantitatif.Dengan mudah kita menentukan satuan ukuran bagi keluaran
Departemen Pembangkit Listrik (yaitu kilowatt hour) Tapi tidak demikian
dengan penentuan satuan ukuran keluaran Pepartemen Personalia.
Berdasarkan atas masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban di
dalam perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
1. Pusat Biaya (Expense Center)
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya diukur berdasarkan masukannya. Pusat biaya dapat dibagi
lagi menurut sifat biaya yang dikeluarkan oleh pusat
pertanggungjawaban tersebut, yaitu:
a. Engineered Expense Center
Adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya
berupa engineered expense yaitu biaya yang masukan dan
keluarannya mempunyai hubungan yang nyata dan erat
Sebagai contoh: Departemen Produksi
Sebagian besar biaya departemen ini memiliki
hubungan yang erat dan nyata dengan keluarannya. Jika
masukan (biaya produksi) ditambah, maka keluaran
departemen tersebut juga akan mengalami kenaikan. Berarti
masukan departemen ini memiliki hubungan yang erat dengan
keluarannya.Di lain pihak, jika keluaran Departemen Produksi
ini ditambah, akan menyebabkan bertambahnya masukan
departemen tersebut.Berarti masukan departemen ini memiliki
hubungan yang nyata dengan keluarannya.
5
b. Discretionary Expense Center
Adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya
berupa berupa discretionary expense, yaitu biaya yang antra
masukan dan keluarannya tidak memiliki hubungan yang erat
dan nyata.
Sebagai contoh: Departemen Pemasaran.
Sebagian besar biaya departemen departemen ini tidak
memiliki hubungan yang erat dan nyata dengan
keluarannya.Biaya promosi tidak memiliki hubungan yang erat
dengan volume penjualan yang merupakan keluaran
Departemen Pemasaran.Jika biaya promosi ditambah, volume
penjualan belum tentu bertambah.Jika Departemen Pemasaran
menetapkan biaya sebesar 2% dari hasil penjualan, biaya iklan
ini seolah-olah memiliki hubungan yang erat dengan keluaran
Departemen Pemasaran.Tapi kenyataannya biaya iklan tersebut
hanya memiliki hubungan yang artifisial (tidak nyata) dengan
keluaran departemen tersebut.Berarti, jika keluaran bertambah,
biaya iklan bertambah.Tapi jika biaya iklan bertambah belum
tentu mengakibatkan bertambahnya keluaran departemen
tersebut.
2. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya diukur berdasarkan keluarannya.
3. Pusat Laba (Profit Center)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya diukur berdasarkan selisih antara keluaran dan masukan.
4. Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya diukur berdasarkan perbandingan antara laba yang
diperoleh dengan investasi di dalam pusat pertanggungjawaban
tersebut.Sistem biaya standar hanya dapat diterapkan sebagai alat
pengendali biaya yang efektif pada engineered expense center.Atau
pusat pertanggungjawaban yang sebagian besar biayanya
adalah engineered expense.Di pusat pertanggungjawaban ini rasio
antara masukan dengan keluaran dapat diukur secara
kuantitatif.Sehingga dapat ditentukan tingkat efisiensinya, dan
6
memungkinkan diterapkannya pengendalian biaya dengan
menggunakan sistem biaya standar.
2.5 Prosedur Penentuan Biaya Standar
2.1 Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari:
7
tersebut.Begitu juga potongan pembelian yang diperkirakan akan
diperoleh dari pemasok harus dikurangkan dari harga beli bruto
dalam penetapan harga standar.
Perhatikan contoh berikut ini:
8
Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga
kerja standar terdiri dari dua unsur, yaitu:
A. Jam Kerja Standar
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah:
9
a. Perjanjian dengan organisasi karyawan
b. Data upah masa lalu, yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar
adalah:
Rata-rata hitung
Rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan masa
lalu.
Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
Perhatikan contoh anggaran fleksibel dan penentuan tarif biaya overhead pabrik
standar berikut ini:
10
Tabel: Anggaran fleksibel biaya overhead pabrik.
11
Standar teoritis disebut pula dengan standar ideal, yaitu standar
yang ideal yang dalam pelaksanaannya sulit untuk dapat dicapai.Pada
awalnya akuntansi biaya standar menjadi terkenal dan ada tendensi
bagi sebagian manajemen untuk menggunakan standar teoritis.Asumsi
yang mendasari standar teoritis ini adalah bahwa standar adalah
tingkat yang paling efisien yang dapat dicapai oleh para pelaksana.
Kebaikan standar teoritis adalah bahwa standar tersebut dapat
digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.Tetapi pelaksanaan
yang sempurna yang dapat dicapai oleh orang atau mesin jarang dapat
dicapai sehingga standar ini seringkali menimbulkan frustasi.Jenis
standar ini sekarang jarang dipakai.
B. Rata-rata Biaya Waktu yang Lalu
Jika biaya standar adalah ditentukan dengan menghitung rata-
rata biaya periode yang telah lampau, standar ini cenderung
merupakan standar yang sifatnya longgar,Rata-rata biaya waktu yang
lalu dapat mengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang
seharusnya tidak boleh dimasukkan sebagai komponen biaya
standar.Tapi, jenis standar ini terkadang berguna pada saat permulaan
perusahaan menerapkan sistem biaya standar.Dan terhadap jenis biaya
standar ini secara berangsur-angsur selanjutnya diganti dengan biaya
yang benar-benar menunjukkan efisiensi.
C. Standar Normal
Standar normal didasarkan atas taksiran biaya di masa yang
akan datang di bawah asumsi kondisi ekonomi dan aktivitas yang
normal.Kenyataannya, standar normal didasarkan pada rata-rata biaya
di masa yan lalu, yang disesuaikan dengan taksiran keadaan biaya di
masa yang akan datang.
Standar normal berguna bagi manajemen dalam perencanaan
kegiatan jangka panjang dan dalam pengambilan keputusan yang
bersifat jangka panjang.Standar normal tidak begitu bermanfaat
ditinjau dari sudut pengukuran pelaksanaan tindakan dan pengambilan
keputusan jangka pendek.
12
Standar jenis ini banyak digunakan dan merupakan kriteria
yang paling baik untuk menilai pelaksanaan.Standar ini didasarkan
pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan
memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapt dihindari
terjadinya.
kapasitas sesungguhnya
kapasitas standar dan
kapasitas normal.
Dimana:
13
St = Total selisih;
Hst = Harga standar;
Kst = Kuantitas standar;
Hs = Harga sesungguhnya;
Ks = Kuantitas sesungguhnya.
2) Model dua selisih (the two way model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar
dipecahkan menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih
kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut ini:
Sh= (Hst-Hs) x Ks dan Sk = (Kst-Ks) x Hst.
Dimana : Sh = selisih harga;
Hst = hargastandar;
Hs = Harga sesungguhnya;
Sk = Selisih kuantitas;
Ks = kuantitas sesungguhnya;
Kst = kuantita standar.
3) Model tiga selisih (the three way model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar
dipecahkan menjadi tiga macam selisih: selisih harga, selisih kuantitas dan
selisih efisiensi. Masing-masing selisih tersebut dapat digambarkan dengan
rumus sebagai berikut:
Sh = (Hst-Hs) x Ks; Sk = (Kst-Ks) x Hst dan Shk = (Hst-Hs) x (Kst- Ks)
14
2.8 Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
Perhitungan biaya overhead pabrik berbeda dengan perhitungan selisih
biaya produksi langsung.Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah
menggunakan kapasitas sesungguhnya yang ingin dicapai.Dalam perusahaan
yang menggunakan system biaya standar, analisis selisih biaya overhead
pabrik dipengaruhi oleh kapasitas standar. Menurut Mulayadi (2001:311) ada
4 model selisih biaya overhead pabrik:
1) Model satu selisih
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara
mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar
dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.
2) Model dua selisih
Selisih BOP yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecahkan
menjadi dua macam selisih: selisih terkendali dan selisih volume. Selisih
terkendali adalah perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP yang
dianggarkan pada kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah
perbedaan antara biaya overhead pabrik yangdianggarkan pada jam standar
dengan BOP yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif
standar)
3) Model tiga selisih
Selisih BOP yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecahkan
menjadi tiga selisih: selisih pengeluaran, selisih kapasitas dan selisih efisiensi.
Selisih pengeluaran adalah perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP yang
dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih efisiensi adalah tarif BOP
dikali dengan selisih antara kapsitas standar dengan kapasitas sesungguhnya
4) Model empat selisih
Model empat selisih merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini
selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecahkan lebih lanjut menjadi dua
selisih berikut: selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
15
2.9 Metode biaya standar antara metode tunggal dan ganda
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli.
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai.
Dalam metode ini, pada saat bahan baku dibeli, rekening persediaan bahan
baku didebit sebesar hasil kali kuantitas bahan baku yang dibeli dengan
harga aktual bahan baku per satuan.Dan rekening utang dagang dikredit
dengan jumlah yang sama.Dengan demikian pada saat pembelian, tidak
diadakan pencatatan selisih harga yang terjadi.Pada saat bahan baku
dipakai, rekening barang dalam proses didebit sebesar hasil kali kuantitas
standar bahan baku dikalikan dengan harga standar bahan baku per satuan.
16
dalam rekening selisih harga bahan baku yang dipakai.Sedangkan seilisih
kuantitas dicatat dalam rekening selisih pemakaian bahan baku.
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan
dipakai.
Metode ketiga ini adalah kombinasi antara metode 1 dan metode 2 yang
telah diuraikan di atas.Pada saat baha baku dibeli, selisih harga yang
terjadi dicatat dalam rekening selisih harga pembelian bahan baku.Pada
saat bahan baku dipakai, sebagian dari selisih harga yang melekat pada
bahan baku yang dipakai ditransfer ke rekening selisih harga bahan baku
yang dipakai.Dalam metode ini, rekening persediaan bahan baku didebit
dan dikredit dengan harga standar bahan baku.
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung dilakukan melalui 3 tahap berikut ini:
17
2) Metode Ganda (partial plan)
Karakteristik metode ganda adalah:
18
Perhatikan rekening barang dalam proses dalam metode ganda berikut ini:
19
2) Selisih Hasil
20
Jadi selisih komposisi dalam satuan Kg adalah:
X = 200 Kg (L)
Y = 200 Kg (R)
Jadi selisih komposisi dalam Rp adalah:
X = Rp. 3.000 (L)
Y = Rp. 4.000 (R)
= Rp. 1.000 (R)
21
Perlakuan terhadap selisih yang terjadi tergantung pada:
1) Jenis selisih: selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja, biaya
overhead pabrik.
2) Besarnya selisih jika jumlah selisih relatif kecil, disajikan langsung dalam
laporan laba rugi, sedangkan jika jumlahnya relatif besar, diperlakukan
sebagaiadjustment terhadap persediaan dan harga pokok penjualan.
3) Pengalaman penggunaan biaya standar
4) Sebab-sebab terjadinya selisih (misalnya: apakah selisih terjadi karena
kesalahan dalam penentuan standar).
5) Waktu terjadinya selisih (misalnya: apakah selisih yang terjadi merupakan
tidak biasa, yang disebabkan karena fluktuasi musim).
Dari contoh prosedur akuntansi biaya standar dengan metode ganda (partial plan)
dapat dibuat ringkasan jenis dan jumlah selisih sebagai berikut:
Jurnal untuk menutup selisih-selisih tersebut ke dalam rekening laba rugi adalah
sebagai berikut:
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang
merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk.Atau
untuk membiayai aktivitas tertentu, dengan asumsi keadaan ekonomi,
efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.Sistem biaya standar suatu alat
pengendalian manajerial terhadap biaya.
Sistem akuntansi biaya standar dibagi menjadi dua, yaitu:
Metode Ganda
Metode Tunggal
Dalam metode ganda, rekening barang dalam proses dicatat dua macam
biaya, yaitu:
Biaya sesungguhnya
Biaya standar
Dalam metode ganda, selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar
baru dapat ditentukan pada akhir periode akuntansi.Karena dalam metode
selisih dihitung berdasarkan keluaran.Dalam metode tunggal, rekening Barang
dalam Proses dicatat pada satu macam biaya, yaitu biaya standar.Dalam
metode ini, selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar ditentukan
sepanjang periode akuntansinya, pada saat selisih tersebut terjadi.
3.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta
https://manajemenkeuangan.net/biaya-standar-adalah/
https://www.kompasiana.com/nuzuliara/565af43e357b6186048b4569/apa-saja-
manfaat-biaya-standar-dan-bagaimana-menentukan-biaya-standar?page=all
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-akuntansi-biaya-standar/14100
24