DISUSUN OLEH :
ABDUL RACHMAT (01031381621150)
MAHARANI AYU WULANDARI (01031381621155)
MUTHIAH DINI SALAMAH (01031381621223)
RM. ILHAM ARSYAD (01031381621148)
SARAH RIZKA FEBRIANA (01031181621052)
SUCI RAHMAWATI (01031381621201)
DOSEN PEMBIMBING :
ERMADIANI, S.E, M.M, AK
DR. YULIA SAFTIANA, S.E, M.SI, AK
DR. E. YUSNAINI, S.E, M.SI, AK
EFVA DONATA GHOZALI, S.E, M.SI, AK
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas
mata kuliah Manajemen Biaya yang berjudul “Biaya Standar, Kaizen Costing, dan Target
Costing”.
Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada ibu ERMADIANI, S.E, M.M,
AK, ibu DR. YULIA SAFTIANA, S.E, M.SI, AK, ibu DR. E. YUSNAINI, S.E, M.SI, AK,
dan ibu EFVA DONATA GHOZALI, S.E, M.SI, AK. Selaku dosen mata Kuliah Manajemen
Biaya yang telah membimbing dalam membuka wawasan kami dan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada pembaca, penulis, dan terutama seluruh civitas akademika Universitas
Sriwijaya.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
Apa kegunaan Standard Costing?
Bagaimana hubungan antara Standard Costing dan Anggaran?
Bagaimana menentukan Jenis-jenis standard?
Apa pengertian Biaya Standar, Target costing dan Kaizen Costing?
Apa perbedaan Target Costing, Kaizen Costing dan Biaya Standar ?
1.3 Tujuan
Mengetahui kegunaan Biaya Standar
Mengetahui hubungan antara Biaya Standar dan Anggaran
Mengetahui cara menentukan Jenis-jenis standard
Mengetahui pengertian Biaya Standar, Kaizen Costing dan TargetCosting
Mengetahui perbedaan Biaya Standar, Kaizen Costing, danTarget Costing
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standard Costing (Biaya Standar)
Merupakan biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, dibawah kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.
Biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang ditentukan
dimuka merupakan pedoman didalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. Apabila terjadi
penyimpangan maka yang dianggap benar adalah biaya standar sepanjang asumsi yang
mendasari penentuannya tidak berubah. Penentuan biaya standar harus dilakukan
penyelidikan terlebih dahulu dengan rancangan produk menggunakan bahan dan proses
produksi yang paling efisien.
Biaya standar merupakan sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau jasa
tertentu yang ditentukan dimuka dengan cara menentukan besarnya biaya dari Material,
Direct Labor dan FOH untuk mengolah satu satuan produk/jasa tertentu.
Kelebihan Standar Costing:
1. Alat penting dalam menilai pelaksanaan kebijaksanaan sebelumnya
2. Pedoman untuk melakukan efisiensi
3. Perencanaan dan pengambilan keputusan
Kelemahan :
1. Tidak flexible, dimana keadaan produksi selalu mengalami perubahan
2. Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tetap
Biaya standar ini dapat digunakan dalam metode harga pokok pesanan maupun
metode hargapokok proses, untuk perusahaan yang aktivitas produksinya bersifat rutin dan
berulang-ulang serta produknya telah distandarisasikan. Biaya standar tidak dapat digunakan
perusahaan yang sejumlah besar produksinya berbeda dalam jangka waktu yang relatif
pendek.
REKENING SELISIH
JURNAL : METODE I
A. Untuk mencatat pembelian bahan baku.
Persediaan bahan baku (harga STD X Kwantitas ssg) xxx
Variance harga bahan baku (unfavorable) xxx
Hutang xxx
Pada metode 4 variance, selisih efisiensi dianalisa berdasarkan komponen biaya tetap dan
komponen biaya variable.
B. Kaizen Costing
Penganggaran Kaizen merupakan pendekatan penganggaran yang menyertakan
harapan perbaikan berkelanjutan dalam anggaran. Pendekatan penganggaran kaizen
menyesuaikan permintaan dari sumber daya yang dibutuhkan berdasarkan manfaat efisiensi
dan produktivitas yang ditargetkan. Sistem tersebut adalah pelengkap yang unggul pada
sistem penganggaran tradisional dan penganggaran berdasarkan aktivitas.
Anggaran kaizen yang menurun tidak sama dengan pemotongan anggaran yang sering
kita lihat, yakni perusahaan atau pemerintah melakukannya ketika menghadapi benturan
anggaran karena laba yang berkurang, penjualan yang menurun, atau pendapatan pajak yang
menurun. Pemotongan anggaran seringkali merupakan respons pasif yang enggan terhadap
perintah yang dicapai melalui pengurangan aktivitas atau jasa yang produktif. Sebaliknya,
penganggaran kaizen meningkatkan keterlibatan aktif dalam mereformasi atau merubah
praktik. Penurunan biaya pada anggaran kaizen merupakan hasil dari melakukan aktivitas
yang sama secara lebih efisien dan dengan kualitas yang lebih tinggi; itu bukan merupakan
hasil dari penghapusan sewenang-wenang.
Penganggaran kaizen tidak terbatas pada perbaikan internal. Banyak perusahaan
mengharapkan dan meminta perbaikan berkelanjutan dari pemasok mereka dan menyertakan
implikasi pengaruh secara eksplisit pada anggaran biaya produksi dan jadwal produksi.
Contohnya, Citizen Watch meminta pemasoknya untuk menurunkan biaya minimum sebesar
3 persen pertahun dan memasukkan penurunan biaya tersebut kedalam anggarannya.
Pemasok memperoleh penghematan biaya di atas 3 persen.
Kaizen costing menurut Mulyadi (2003:422 - 423) merupakan: “sistem akuntansi
biaya yang secara efektif dapat digunakan oleh manajemen di dalam mengelola biaya pada
tahap produksi produk”. Kaizen costing menurut Supriyono (2002:152) adalah: perbaikan
secara terus-menerus yang didukung proses pengurangan biaya dalam tahap pemanufakturan
produk yang sudah ada.”
Kaizen costing menurut Cooper (2005:239) : Perusahaan yang menerapkan kaizen
costing dengan melakukan perubahan secara bertahap dan berkesinambungan, biasa disebut
dengan continuous improvement. “Kata improvement di sini menurut Cooper adalah
pengembangan terus-menerus untuk menyempurnakan keadaan yang telah ada, tanpa
menciptakan sesuatu yang baru.”
Target Kaizen Costing = Biaya Aktual Periode Sebelumnya x Target Rasio Pengurangan Biaya
Jadi, Kaizen costing digunakan untuk menjamin terlaksananya improvement
berkelanjutan sejak saat produk selesai didesain dan dikembangkan sampai saat produk
dihentikan produksinya sebagai discontinued produk.
Berdasarkan paradigma continous improvement, setiap tahun anggran, produsen
merencanakan improvement yang akan dilakukan selama tahun anggaran terhadap sistem dan
proses pembuatan produk. Rencana improvement tersebut dinyatakan dalam cost reduction
target yang akan dicapai dalam tahun anggaran, yang didukung dengan rencana pengurangan
dan penghilangan berbagai aktivitas bukan penambah nilai (non-value added activities) dan
pemilihan dan pembagian aktivitas penambah nilai (value-added activities). Fokus perhatian
produsen diarahkan kepada cost reduction target yang merupakan selisih antara target cost
dengan estimated actual costs yang diperkirakan akan terjadi selama tahun anggaran.
Hubungan antara perhitungan biaya berdasarkan target dan kaizen adalah harga
diasumsikan stabil atau menurun pada perusahaan-perusahaan yang sesuai menggunakan
perhitungan biaya berdasarkan target karena persaingan yang ketat dalam hal harga, kualitas,
dan fungsionalitas produk. Perusahaan ini merespons tekanan persaingan dengan melakukan
desain ulang produk secara periodik, menggunakan perhitungan biaya berdasarkan target
secara simultan menurunkan harga produk dan meningkatkan nilai mereka.
Pada waktu antara desain ulang produk, perusahaan manggunakan kaizen untuk
mengurangi biaya produk dalam proses produksi dengan cara mempersingkat rantai nilai
pemasok dan meningkatkan metode-metode produksi serta program produktivitas. Sehingga
perhitungan biaya berdasarkan target dan kaizen adalah metode yang saling melengkapi yang
digunakan secara berkelanjutan menurunkan biaya dan meningkatkan nilai.
Pada akhir tahun 2010, Indosat mengalami peningkatan jumlah pelanggan seluler,
yaitu sebesar 34,3%. Hal ini bisa terjadi karena Indosat terus meningkatkan kualitas dan
pelayanan kepada pelanggan. Indosat mencurahkan dana dan sumber daya dalam jumlah
yang besar untuk memodernisasi dan melakukan perluasan seluler di tahun 2010. Pada tahun
2010, Indosat mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 12,1% dan peningkatan EBITDA
yang bertumbuh pesat sebesar 9,7%. Peningkatan marjin EBITDA ini menunjukkan
kemajuan Indosat dalam program efisiensi biaya yang mencakup penyesuaian struktur
insentif penjualan pulsa isi ulang untuk distributor dan pengecer, sehingga biaya pemasaran
dan penjualan lebih efisien.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, Indosat melakukan beberapa strategi penting,
diantaranya adalah melakukan pengefisiensian biaya atau Kaizen Costing. Di awal tahun
2010, Indosat berusaha untuk mengevaluasi seluruh pengeluaran perusahaan dan mencoba
untuk memperketat pengeluaran perusahaan. Pengeluaran yang dianggap tidak terlalu
penting, ditekan semaksimal mungkin.
Di bidang Procurement, Indosat menerapkan suatu strategi baru dengan pihak
pemasok, sehingga Indosat memperoleh harga peralatan yang lebih kompetitif. Kemudian
Indosat juga menetapkan prioritas yang lebih ketat untuk pembelanjaan modal (CAPEX),
melalui pengkajian apakah proposal investasi yang diajukan akan menguntungkan secara
komesial. Tanpa mengurangi kualitas jaringan dan pengembangan, Indosat mampu
mengurangi rasio CAPEX-to-sales secara signifikan, yaitu mengalami penurunan sebesar
Rp11.584 miliar dari tahun 2009.
3.1 Kesimpulan
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu.
Manfaat biaya standar yaitu:
1.Merupakan alat yang penting dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan
sebelumnya
2.Memberikan pedoman bagi manajemen dalam pengendalian biaya dengan memperbaiki
metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan kegiatan yang lain
Target Costing atau target biaya adalah metode penentuan biaya produksi dimana
perusahaan terlebih dahulu menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan
harga kompetetif,dengan demikian perusahaan memperoleh laba yang diharapkan.
Kaizen Costing atau penganggaran kaizen merupakan pendekatan penganggaran yang
menyertakan harapan perbaikan berkelanjutan dalam anggaran. Pendekatan ini menyesuaikan
permintaan dari sumber daya yang dibutuhkan berdasarkan manfaat efisiensi dan
produktivitas yang ditargetkan.
3.2 Saran
Penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna. Kedepannya penulis akan
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Berikut ini standar per unit produk yang dihasilkan oleh CV. Anwar untuk periode tertentu
yaitu :
Harga bahan baku standar = 5400
Bahan langsung 4 kg @ Rp. 5.000,- = Rp. 20.000,- / unit output
T.K. langsung 2 jam @ Rp. 8.000,- = Rp. 16.000,- / unit output
Informasi tambahan yang diperoleh mengenai hal-hal yang sesungguhnya terjadi yaitu :
- Unit barang yang diproduksi 10.000 unit
- Biaya bahan baku Rp. 270.000,-
- Bahan baku yang dibeli dan digunakan 50.000 kg
- Harga bahan baku / kg Rp. 5.000,-
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. 171.600,-
- Jam Kerja sesungguhnya 22.000 jam
- Biaya tenaga kerja per jam Rp. 7.800,-
- Bahan baku yang dibeli sesungguhnya 55.000 kg
Diminta :
Hitunglah :
1. Selisih biaya bahan baku
2. Selisih biaya tenaga kerja
Selisih Harga Bahan Baku :
a. Selisih harga bahan baku = (Harga standar/unit - Harga sesungguhnya/unit) x Kuantitas
sesungguhnya dibeli
Selisih harga bahan baku= (Rp. 5.400,- -Rp. 5.000,-) x 50.000 kg
= Rp.20.000.000,- (TM/UF).
b. Selisih efesiensi tenaga kerja langsung = (Jam kerja standar - Jam kerja sesungguhnya)
x Tarip standar/jam
Selisih Efisiensi= (22.000 Jam – 20.000 Jam) x Rp. 8.000,-
= Rp.16.000.000,- (TM).
2. Siverdo parts, Inc. Memproduksi berbagai produk elektronik yang siklus hidupnya singkat.
Pengembangan haruslah cepat, dan profitabilitas produk sangat terkait dengan kemampuan
menemukan berbagai desain yang membuat biaya produksi serta biaya logistik rendah. Baru-
baru ini, pihak manajemen perusahaan juga memustuskan biaya pasca pembelian adalah
biaya yang penting dalam keputusan desain. Bulan lau, sebuah proposal mengenai produk
baru dipresentasikan sebesar 200.000 unit (untuk 2 tahun). Harga jual yang diusulkan adalah
$130 per unit. Biaya produksi dan logistik diperkirakan mencapai $120 per unit. Biaya
pengembangan sebesar $100.000. pemilik silverado menginginkan pengembalian per unit
sebesar $15.
Diminta : Hitunglah biaya target!
Jawaban
Biaya target = harga jual – laba yang diharapkan
= $130-$15
= $15
3.Akuntasi biaya standar dibagi menjadi 2 metode, yaitu metode ganda dan metode tunggal.
Jelaskan perbedaan antara kedua metodetersebut !
Jawab :
Metodeganda :
Jawab :
5.Jelaskanmanfaatbiayasistemstandar !
Jawab :
Jawab :