Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK 2

STANDAR COST I:
PEMBENTUKAN STANDAR COST, PERHITUNGAN,
DAN ANALISIS VARIANS SERTA BACKFLUSH COSTING

DISUSUN OLEH :

 FADIYAH ALIFAH HURIYAH (A031201143)

 ARYA APKAS (A031201083)

 RAIHANAH NABILAH PUTRI BURHAN (A031201101)

 ISMAINAR RAMADANI ISKANDAR (A031201115)

 MUH AKRAM DZAKWAN (A031201081)

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sistem Harga Pokok Pesanan” ini tepat pada waktunya.

Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu kami selaku penulis mengucapkan terima kasih. Dalam makalah ini terdapat
beberapa pembahasan materi mengenai “Standar Cost I : Pembentukan Standar Cost,
perhitungan dan analisis varians serta Backflush costing (Backflush)”.

Namun dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
dan juga agar kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun makalah. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan juga dapat memberikan wawasan tentang “Standar Cost I :
Pembentukan Standar Cost, perhitungan dan analisis varians serta Backflush costing
(Backflush)” bagi para pembaca dan juga penulis.

Makassar, 17 Mei 2021

Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud standard cost?


2. Bagaimana cara menentukan varians biaya standar
3. Bagaimana cara menganalisis varians?
4. Apa yang dimaksud dengan backflushing cost?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui penjelasan tentang standard cot


2. Mengetahui cara menentukan varians biaya standar
3. Mengetahui cara menganalisis varians
4. Mengetahui penjelasan tentang backflushing cost
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standard Cost

1) Pembentukan Standar Cost


Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang telah ditetapkan (diawal) untuk
memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di dalam kurun waktu tertentu. Dan, biaya ini
adalah suatu biaya yang sudah direncanakan dan diharapkan akan terjadi di kurun waktu
tersebut. Meskipun pada kenyataanya sering berbeda dengan biaya aktual yang terjadi.
Dimana perbedaan itu nantinya akan dikenal sebagai variance.
Biaya Standar dijadikan acuan atau batasan dalam perhitungan biaya. Acuan seperti
ini lazimnya digunakan pada biaya produksi yang meliputi biaya standar bahan langsung,
biaya standar tenaga kerja langsung dan biaya standar overhead pabrik variabel.
1. Standar BBB :
Contoh : untuk membuat 1 unit produk  x  dibutuhkan  5 kg bahan dengan harga std per kg
Rp100, maka : standar bahan baku : 5 kg x Rp 100 = Rp 500 
2. Standar BTKL :
Contoh : untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam Rp300,
maka standar upah per unit : Rp 3 x Rp300 = Rp900 
3. Standar BOP :
Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja  3 jam dengan tarif
Rp250, maka BOP standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750   
Maka standard HP produksi/ unit adalah Rp 2.150

Jika kuantitas atau harga input yang terjadi melebihi standart yang telah ditetapkan
oleh manajemen, perhatian manajemen akan terarah pada perbedaan harga atau kuantitas
tersebut dan, memfokuskan usaha-usaha kearah perbaikan. Proses ini dikenal dengan
konsep Management by Exception.

2) Management by Exception.
Management by exception (pengelolaan berdasarkan penyimpangan) menggunakan
anggapan bahwa supaya manajer dapat mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi
secara efektif, mereka harus memusatkan perhatian kepada bidang-bidang yang didalamnya
terdapat penyimpangan hasil sesungguhnya standart yang telah ditetapkan. Anggapan ini
didasarkan atas alasan bahwa dengan melakukan pengelolaan berdasarkan penyimpangan,
organisasi dapat memanfaatkan waktu manajemen yang sangat berharga, serta memusatkan
perhatian manajemen kearah perbaikan dalam organisasi.

3) Keuntungan dan Kelemahan Standard Cost


Keuntungan Standard Cost :
 Dengan adanya konsep manajemen by exception akan membuat waktu manajemen
lebih efisien, karena selama biaya yang terjadi masih dalam standart yang ditetapkan,
maka tidak dibutuhkan waktu manajemen untuk memperhatikan hal tersebut. Dan
apabila terjadi penyimpangan dari standart yang sudah ditetapkan, maka manajemen
akan memperhatikan selisih tersebut, dan melakukan analisa.
 Perencanaan kas & perencanaan persediaan lebih baik karena adanya standart cost.
 Standart cost memungkinkan diterapkannya akuntansi tanggung pertanggung
jawaban, dimana pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya dapat diberikan.
 Standart cost meningkatkan efisiensi didalam perusahaan.

Kelemahan Standard Cost :


 Terdapat kesulitan untuk menentukan masa selisih yang signifikan (material) & mana
yang tidak.
 Dengan hanya memfokuskan pada variance, informasi lain yang mungkin berguna,
seperti misalnya trend dapat tidak terdeteksi secara dini.
 Jika evaluasi kerja karyawan didasarkan pada analisa variance, atau prinsip
penyimpangan (exception), karyawan dapat menutupi kemungkinan selisih yang tidak
menguntungkan supaya kinerja dinilai lebih baik.
4) Standar Unit
Standar uni tmerupakan dasar atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun. Untuk
menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat :
 Jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), yang
menghasilkanstandar kuantitas.
 Jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan
harga), yang menghasilkan standar harga.
Perhitungan untuk unit standar yaitu :
Standar kuantitas x standar harga

Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,


personalia dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan, personalia
dan pembelian memiliki tanggung jawab memperoleh pasar kualitas input sebagaimana
diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang, dan tekanan eksternal
lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam pembuatan harga standar, pembelian
harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman, dan kualitas; personalia harus
mempertimbangkan pembayaran pajak pendapatan, fasilitas tambahan, dan kualifikasi.
Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan mempersiapkan laporan
yang membandingkan kinerja aktual terhadap standar.

5)   Tipe-tipe Standar
 Standar ideal (ideal standards), membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat
dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna.
 Standar yang saat ini dapat dicapai (currently attainable standards), bisa dicapai
dengan beroperasi secara efisien
6)   Dua alasan mengapa biaya standar diterapkan
 Untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran
kinerja.
Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang
merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem
pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan,
dan menghasilkan adanya variansi. Dengan mengembangkan standar harga per unit
dan standar kuantitas, variansi keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga
dan variansi efisiensi atau penggunaan.
 Memfasilitasi perhitungan biaya produk. Dalam sistem perhitungan biaya standar,
biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan
harga untuk dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan
harga untuk ketiga harga pokok produksi, yakni bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya normal menentukan
terlebih dahulu biaya overhead untuk tujuan perhitungan biaya produk, tetapi
membebankan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan
menggunakan biaya aktual. Overhead dibebankan dengan menggunakan tarif yang
dianggarkan dan aktivitas aktual.

B. Menentukan Varians Biaya Standar

Varians adalah perbedaan atau selisih antara biaya standar yang telah ditetapkan
dengan biaya actual yang terjadi. Untuk setiap jenis bahan baku, operasi tenaga kerja, dan
overhead pabrik yang dibebankan ke setiap departemen, pusat biaya, ataupun setiap
aktivitas, biaya actual dibandingkan dengan biaya standar. Jika biaya actual melebihi standar,
maka variansnya tidak menguntungkan, karena kelebihan tersebut memiliki dampak yang
merugikan pada laba. Jika biaya standar melebihi biaya actual, maka variansnya adalah
menguntungkan, karena memiliki dampak yang menguntungkan terhadap laba.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini :
 Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
 Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut
 Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab
 Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara menvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan.
 Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat akal
sehat yang paling mendasar.
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor penyebab
yang mendasari varians laazba keseluruhan.
C. Analisis Varians

Variansi Harga dan Efisiensi


Total Varians = Varians Harga + Varians Kuantitas
= (AP – SP) AQ + (AQ – SQ) SP
= ((AP x AQ) – (SP x AQ)) + ((SP x AQ) – (SP x SQ))
Keterangan:
SP = Standar Price (harga standar per unit suatu input)
SQ = Standar Quantity (kuantitas standar input yang diizinkan untuk output actual)
AP = Actual Price (harga actual per unit input)
AQ = Actual Quantity (kuantitas input aktual yang digunakan)

WILTON MANUFACTURING CORPORATION


Kartu Biaya Standar Untuk Produk Paxel

Bahan Baku Langsung


KOMPONE KUANTITAS HARGA UNIT
N STANDAR STANDAR
 $                   
 1-34 4
6.25
 $                   
 1-71 6
3.75
 $                   
 2-05 10
2.45
 $                   
 3-89 2
7.50

Tenaga Kerja Langsung


TARIF
OPERASI JAM STANDAR STANDAR PER
JAM
 $                 
 1-11  ¾
13.00
 $                 
 1-19  ¼
13.00
 $                 
 2-14  ½
10.00
 $                 
 3-25  1/3
12.00

Overhead Pabrik
DASAR KUANTITAS
OPERASI TARIF
ALOKASI STANDAR
 1-11 Jam Mesin 1½  $        15.60
 1-19 Jam Mesin 2½  $        15.60
 2-14 Waktu pemrosesan 1½  $        18.50
 3-25 Jam tenaga kerja  1/3  $        15.00

1) Standar dan varians harga bahan baku

Ada dua standar yang dikembangkan untuk biaya bahan baku, yaitu standar harga
bahan baku dan standar kuantitas bahan baku (penggunaan bahan baku). Jika harga actual
yang dibayarkan lebih besar atau lebih kecil dari standar, maka terjadi varians harga. Jika
varians harga dicatat ketika bahan baku dibeli, maka varians tersebut disebut varians harga
pembelian bahan baku. Jika dicatat kemudian ketikan bahan baku dikeluarkan ke pabrik,
maka varians tersebut disebut varians harga penggunaan bahan baku.

a. Varians Harga Bahan Baku

· Varians Harga Pembelian Bahan Baku


Untuk mengilustrasikan perhitungan varians pembelian bahan baku, kita lihat contoh
soal:
Diasumsikan 10.000 unit Komponen 3-89 pada kartu biaya standar untuk paxel dibeli
dengan harga per unit sebesar $7,44. Varians harga pembelian bahan baku dihitung
sebagai berikut:

Varians Harga Pembelian


Bahan Baku
Kuantita Harga
s X per unit  = Jumlah
Kuantitas aktual yang dibeli 10,000  $              7.44 Actual  $         74,400
Kuantitas aktual yang dibeli 10,000  $              7.50 Standar  $         75,000
Varians harga pembelian  $           
bahan baku 10,000 (0.06)  $             (600) menguntungkan

Varians pembelian bahan baku sebesar $600 merupakan varians menguntungkan, karena
harga yang dibayarkan lebih rendah dibandingkan standar, atau secara khusus biaya
actual lebih kecil sebesar $0,06 per unit dibandingkan standar.

· Varians Harga Penggunaan Bahan Baku


Misalnya jika 9.500 unit komponen 3-89 dikeluarkan dan digunakan oleh produksi
selama periode tersebut, maka variansharga penggunaan bahan baku dihitung sebagai
berikut :
Varians Harga Penggunaan
Bahan Baku
Kuantita Harga
s X per unit  = Jumlah
Kuantitas aktual yang
digunakan 9,500  $              7.44 aktual  $         70,680
Kuantitas aktual yang
digunakan 9,500  $              7.50 standar  $         71,250
Varians harga penggunaan
bahan baku 9,500  $            (0.06)  $             (570) Menguntungkan

Varians penggunaan bahan baku sebesar $570 merupakan varians menguntungkan,


karena harga yang dibayarkan lebih rendah dibandingkan standar. Selain itu varians
pembelian bahan baku sebesar $600 adalah $30 lebih besar dibandingkaan varians harga
penggunaan bahan baku yang hanya sebesar $570, alasannya adalah karena 500 unit
sisanya dengan varians menguntungkan sebesar $0.06 per unit ditambah ke persediaan.

b. Varians Kuantitas Bahan Baku

Varians kuantitas bahan baku dihitung dengan cara membandingkan kuantitas actual dari
bahan baku yang digunakan dengan kuantitas standar yang diperbolehkan ketika keduanya
diukur dengan biaya standar.
Menghitung varians kuantitas bahan baku (kuantitas penggunan) dapat diilustrasikan
dengan 4.668 unit ekuivalen dari Paxel diproduksi di Departemen Perakitan. Kartu biaya
standar menyatakan bahwa dibutuhkan 2 unit Komponen 3-89 per unit Paxel, sehingga
kuantitas standar bahan baku Komponen 3-89 yang diperbolehkan adalah sebesar 9.336
unit (4.668 x 2). Maka varians kuantitas bahan baku dapat dihitung sebagai berikut :

Varians Kuantitas
Bahan Baku
Harga
Kuantitas X per unit  = Jumlah
Kuantitas aktual yang
digunakan 9,500  $              7.50 standar  $         71,250
Kuantitas standar yang
diperbolehkan 9,336  $              7.50 standar  $         70,020
Varians kuantitas bahan
baku 164  $              7.50 standar  $           1,230 tidak
menguntungkan

Varians kuantitas bahan baku (varians penggunaan) tidak menguntungkan, karena kuantitas
actual yang digunakan melebihi kapasitas standar yang diperbolehkan. Terdapat kelebihan
unit produksi sebesar 164 unit sehingga menambah biaya sebesar $1.230.

2) Standar dan varians tenaga kerja


Ada dua standar yang dikembangkan untuk biaya tenga kerja langsung, standar tarif
(upah atau biaya), dan standar efisiensi (waktu atau penggunaan).

a) Varians Tarif Tenaga Kerja

Untuk mengilustrasikan varians tarif tenaga kerja untuk Operasi 3-25 di kartu biaya standar
untuk Paxel dapat dilihat pada contoh soal berikut:
Diasumsikan bahwa jam actual yang digunakan adalah sebesar 1.632 jam dengan tarif
actual sebesar $12.50 per jam untuk memproduksi 4.512 unit ekuivalen dari Paxel. Hitung
varians tarif tenaga kerja.

Varians Tarif Tenaga


Kerja
Jam X Tarif  = Jumlah
Jam aktual yang
digunakan 1,632  $            12.50 aktual  $         20,400
Jam aktual yang
digunakan 1,632  $            12.00 standar  $         19,584
Varians tarif tenaga kerja 1,632  $              0.50  $               816 tidak
menguntungkan
           
Varians tarif tenaga kerja sebesar $816 tidak menguntungkan karena tarif actual melebihi
standar sebesar $0,50 per jam. Jam tenaga kerja actual yang digunakan tidak termasuk
waktu yang produktif, yang dibebankan ke overhead pabrik.

b) Varians Efisiensi Tenaga Kerja

Varians efisiensi tenaga kerja dihitung di akhir periode pelaporan dengan cara
membandingkan jam actual yang digunakan dengan jam standar yang diperbolehkan,
keduanya diukur dengan tarif tenaga kerja standar.
Misalnya jam standar yang diperbolehkan dari operasi 3-25 untuk 4.512 unit ekuivalen dari
Paxel yang di produksi di Departemen Perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation
adalah sebesar 1.054 jam (4.512 unit ekuivalen x 1/3 jam standar per unit). Varians efisiensi
tenaga kerja untuk operasi 3-25 dihitung sebagai berikut :
Varians Efisiensi
Tenaga Kerja
Jam X Tarif  = Jumlah
Jam aktual yang 1,63  $            standa  $        
digunakan 2 12.00 r 19,584
Jam standar yang 1,50  $            standa  $        
diperbolehkan 4 12.00 r 18,048
Varians efisiensi  $            standa  $          
tenaga kerja 128 12.00 r 1,536 tidak
menguntungkan
Varians efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan sebesar $1.536, disebabkan oleh
jam actual yang digunakan melebihi 128 jam dari jam standar yang diperbolehkan.

3) Standar dan varians overhead pabrik

Misalnya diasumsikan Paxel adalah satu-satunya produk yang dihasilkan oleh Departemen
Perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation selama bulan Maret, dan data berikut ini
tersedia di akhir bulan :
· Overhead Pabrik : $ 24.422
· Jam standar yang diperbolehkan untuk produksi actual : $ 1.504
(4.512 unit x 1/3 jam tenaga kerja standar per unit)
· Jam tenaga kerja langsung actual yang digunakan : $ 1.632
Varians overhead pabrik keseluruhan sebagai berikut :
Overhead pabrik actual..............................................................         $ 24.422
Overhead Pabrik yang dapat dibebankan ke standar barang
   dalam proses (1.504 jam standar yang diperbolehkan x $15
   tarif overhead standar)............................................................         $ 22.560
Varians Overhead Pabrik Keseluruhan......................................         $  1.862  tidak
                                                                                                                        
menguntungkan

D. Backflushing Cost

Backflushing biasa disebut backflush costing atau backflush accounting merupakan


pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari biaya manufaktur. Backflushing dapat diter
apkan ke sistem just in time dimana diperlukan kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tr
adisional tidak lagi praktis. Tujuan backflushing adalah mengurangi jumlah kejadian yang diu
kur dan dicatat dalam sistem akuntansi. Perbedaan backflushing dengan job ordercosting dan
process costing adalah kurangnya penelusuran terinci atas biaya work in process (WIP), akun
persediaan tidak lagi disesuaikan selama periode akuntansi, tetapi saldonya dikoreksi menggu
nakan ayat jurnal pada akhir periode. Hal ini dapat dikatakan bahwa akuntansi Backflush
menyederhanakan biaya karena mengabaikan baik tenaga kerja varians dan bekerja-in-
progress. Akuntansi Backflush digunakan dimana keseluruhan bisnis siklus waktu relatif
singkat dan tingkat persediaan rendah.
Dalam penerbitan pascaproduksi (backflushing) Anda tidak mengeluarkan bahan
sampai produksi yang diposting (dilaporkan) terhadap operasi. Materi dapat terkumpul
melalui segala cara yang paling efisien untuk operasi Anda. Setelah operasi selesai, operator
akan menggunakan sebuah program untuk mengirim produksi terhadap operasi. Operator
biasanya akan memasukkan nomor produksi pesanan, operasi, baik kuantitas, jumlah memo,
dan informasi tenaga kerja dan mesin.Program pelaporan produksi kemudian akan
memunculkan program penerbitan (dasarnya program yang sama seperti dalam praproduksi
mengeluarkan) menggunakan jumlah kuantitas yang baik dan skrap untuk menghitung ulang
bahan yang dibutuhkan. Biasanya Anda kemudian mengeluarkan semua bahan sebagai satu
transaksi seperti yang Anda akan memiliki masalah dalam praproduksi. Anda juga akan
memiliki pilihan untuk mengubah jumlah item individual dan menambahkan jumlah memo
individu untuk baris detail.

Ilustrasi Backflushing
McIntire Company merupakan perusahaan produksi peralatan elektronik. Waktu
penerimaan bahan baku sampai dengan penyelesaian suatu unit kurangdari dua hari.
Biaya bahan baku dalam persediaan termasuk komponen dan bahan baku lain
digabungkandengan biaya barang dalam proses dalam suatu akun persediaan yang bernama b
ahan baku dandalam proses (Raw and in Process/RIP) yang tidak memiliki buku pembantu. 
Dengan jumlah persediaan yang minim, perusahaan ini menggunakan perhitungan fisik berka
la untuk pengendalian.

Saldo akun persediaan pada 1 Januari ($) :


RIP                              21.000
Finished Goods           170.000
Supplies                       20.000

Saldo RIP terdiri dari Materials $20.100 dan estimasi conversion cost $900. Saldo Finished
Goods terdiri dari material cost $84.000 dan estimasi conversion cost 86.000.
Saldo akun persediaan pada 31 Januari ($) :
RIP                              23.000
Finished Goods           174.000
Supplies                       5.000
Saldo RIP terdiri dari Materials $21.600 dan estimasi conversion cost $1.400.Saldo Finished
Goods terdiri dari material cost $85.800 dan estimasi conversion cost 88.200.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang telah ditetapkan (diawal) untuk
memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di dalam kurun waktu tertentu. Biaya Standar
dijadikan acuan atau batasan dalam perhitungan biaya.
Varians adalah perbedaan atau selisih antara biaya standar yang telah ditetapkan
dengan biaya actual yang terjadi. Varians akan menguntungkan apabila biaya standar lebih
besar dibanding biaya actual yang terjadi, sebaliknya varians akan tidak menguntungkan
apabila biaya actual melebihi biaya standar yang telah ditetapkan.
Backflushing biasa disebut backflush costing atau backflush accounting merupakan
pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari biaya manufaktur. Tujuan backflushing adal
ah mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem  akuntansi. 
DAFTAR PUSTAKA
http://alghozaliak.blogspot.com/2013/10/standar-cost-biaya-standar.html

https://kampuskeuangan.wordpress.com/2011/08/14/standard-costing/

Anda mungkin juga menyukai