AKUNTANSI BIAYA
Disusun oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT bahwa saya telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Biaya dengan membahas mengenai
Standar Csot II dalam bentuk makalah.
Penulis
21 Mei 2020
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................iii
Bab 1.............................................................................................................
a. Latar Belakang.......................................................................................1
b. Rumusan Masalah..................................................................................1
c. Tujuan Penulisan...................................................................................2
Bab II............................................................................................................
c. Standar Biaya.........................................................................................8
d. Metode Akuntansi Sistem Harga Pokok Standar.................................10
e. Selisih Komposisi dan Selisih Hasil Bahan Baku................................11
Bab III...........................................................................................................
a. Kesimpulan..........................................................................................12
b. Saran.....................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali
arti nilai suatu barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai arti suatu barang,
manusia melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang
dan memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaan (Akuntansi), pencatatan
terus berkembang dari waktu ke waktu sampai dengan kemajuan peradaban
manusia. Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia
usaha muncul dikota Venesia, Italia. Seorang biarawan pakar Matematika yang
bernama Lucas Paciolo pada tahun 1494.
Biaya Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada
harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari standar costing (biaya standar)?
2. Apa manfaat penerapan standar costing bagi perusahaan?
3. Apa saja analisa variance/selisih?
4. Apa saja tipe-tipe standar biaya ?
1
5. Apa saja metode akuntansi sistem harga pokok standar?
6. Apa itu selisih komposisi dan selisih bahan baku?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari standar costing (biaya standar)?
2. Untuk mengetahui apa manfaat penerapan standar costing bagi
perusahaan?
3. Untuk mengetahui apa saja analisa variance/selisih?
4. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe standar biaya ?
5. Untuk mengetahui apa saja metode akuntansi sistem harga pokok standar?
6. Untuk mengetahui apa itu selisih komposisi dan selisih bahan baku?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Sebagai alat perencanaan biaya atau penganggaran
Dengan menggunakan biaya standar yang telah ditetapkan di awal periode,
perusahaan dapat dengan mudah menyusun anggaran untuk satu periode
kedepan. Setiap komponen biaya produksi telah memiliki standar biayanya
masing-masing. Dengan demikian, manajer tinggal menyesuaikan
kapasitas yang akan diproduksi dengan biaya standar tersebut guna
memenuhi permintaan pasar.
2. Sebagai alat kontrol atas penggunaan sumber daya
Standar biaya yang telah ditetapkan di awal dapat berperan sebagai alat
pengendali atas biaya yang dikeluarkan secara riil pada periode berjalan.
Sebagai contoh, ketika biaya riil atas penggunaan raw material melebihi
ambang batas standar yang diperkenankan, manajer harus lekas tanggap
akan hal itu. Manajer harus segera meneliti penyebab kelebihan biaya
aktual dari biaya standar tersebut guna dilakukan tindakan yang tepat.
3. Sebagai alat untuk mengukur hasil kinerja
Penggunaan biaya standar dapat memfasilitasi pengukuran kinerja bagi
perusahaan. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila selisih antara biaya
standar yang ditetapkan dengan biaya aktual yang dikeluarkan bersifat
menyenangkan (favorable). Hal tersebut berarti bahwa biaya aktual lebih
rendah daripada biaya standar. Tentu saja hal tersebut harus tetap
memperhatikan dan menjaga aspek efektivitas kinerja, dimana target dapat
sukses tercapai.
4. Memudahkan dalam hal pembebanan biaya
Pencatatan dengan menggunakan biaya standar dapat dilakukan dengan
lebih mudah dan bersifat segera. Untuk komponen biaya produksi berupa
Direct Material dan Direct Labor, penggunaan standard costing memang
tidak terlalu kentara kemudahannya. Namun, bagi indirect manufacturing
cost, penggunaan standard costing akan sangat membantu dan
mempermudah pencatatan serta pembebanan biayanya. Proses
pengalokasian biaya tidak langsung akan lebih mudah dilakukan. Hal ini
4
dikarenakan sudah adanya standar biaya yang dapat secara langsung
digunakan untuk alokasi biaya FOH.
B. Analisis Varian
Varian yaitu perbedaan yang timbul dengan membandingkan antara biaya
aktual atau kapasitas dengan biaya standar bahan baku, upah dan FOH. Varian
tidak menguntungkan (Unfavorable) yaitu apabila biaya aktual melebihi biaya
standar. Sedangkan Varian menguntungkan (Favorable) yaitu apabila biaya
standar melebihi biaya aktual.
Varian memiliki beberapa jenis, yaitu :
1. Varian BB
Varian harga, merupakan selisih antara biaya standar dan biaya aktual
yang dikeluarkan. Hal ini disebabkan oleh kekuatan luar. Manajemen
tidak dapat mengendalikan penyimpangan semacam ini, karena
diakibatkan oleh perubahan harga barang-barang yang dibeli. Varian
harga dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
SHB = (HS-HSt) KS
Varian Quantitas, merupakan selisih antara input standar yang
dibenarkan dengan input aktual. Penyimpangan ini dapat dikendalikan
oleh manajemen. Persamaannya adalah :
5
(4.000 4.100) x Rp 8.000 = Rp 800.000 (F)
2. Varian BTKL
Varian efisiensi upah, adalah selisih antara jam kerja standar yang
dibenarkan dengan input jam kerja aktual. Penyimpangan ini dapat
dikendalikan oleh manajemen. Persamaannya sbb :
Tersedia data sebagai berikut, jam aktual 5.000 jam dengan tari upah
aktual Rp 4.100 dan tarif upah standar Rp 4.200, jam kerja standar 5.200
jam.
Tentukan varian tarif dan efisiensi upah!
Jawab :
Varian Tarif : (Rp 4.100 Rp 4.200) 5.000 = Rp500.000 (F)
Varian efisiensi upah : (5.000- 5.200) Rp 4.200 = Rp840.00 (F)
3. Varian FOH
Penyimpangan overhead dapat ditimbulkan oleh tiga hal :
Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal
Biaya overhead aktual melebihi atau kurang dari biaya overhead yang
dianggarkan
Jam kerja aktual berbeda dengan jumlah jam kerja standar yang
dibenarkan untuk jumlah produksi yang dicapai.
6
yang dianggarkan berdasarkan pada jumlah unit yang diproduksi).
Penyimpangan akan timbul bilamana jam kerja aktual (jumlah jam kerja
yang dipakai selama periode tertentu) berbeda dari jumlah jam kerja
standar, atau apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar atau kurang dari
yang dianggarkan.
Contoh :
Maka :
7
C. Standar Biaya
KS = kuantitas sesungguhnya
yang dibeli
8
Perhitungan dan analisa selisih biaya overhead pabrik :
Selisih BOP timbul karena perbedaan antara BOP sesungguhnya dengan
BOP standar. Ada beberapa metode analisa selisih BOP, yaitu :
Metode analisa dua selisih
Selisih terkendali (controllable variance)
ST = AFKSt – (KSt x T)
= [(KN x TT) + (KSt x TV)] – [(KSt x TT) + (KSt x TV)]
= (KN x TT) – (KSt x TT)
= (KN – KSt) TT
9
Selisih anggaran (spending variance)
SK = (KN KS) TT
Jika KN > KS, maka selisih
UF
Jika KN < KS, maka selisih F
Selisih efisiensi (efficiency variance)
10
Akun BDP di debit sebesar HP. Sesungguhnya dan di kredit sebesar
HP. Standarnya.
Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periode secara extra
comtable (di luar pembukuan).
E. Selisih Komposisi dan Selisih Hasil Bahan Baku
Di dalam perusahaan manufaktur yang mengolah produk dengan
menggunakan beberapa jenis bahan baku seringkali komposisinya dapat
diubah-ubah di dalam toleransi perubahan komposisi yang dimungkinkan
untuk menghasilkan produk selesai dengan kualitas sama.
1. Standar Komposisi Bahan Baku (material mix standard) dan Selisih
Komposisi Bahan Baku ( material mix variance )
Standar komposisi bahan baku adalah komposisi dari setiap jenis
bahan baku yang seharusnya dikonsumsi di dalam pengolahan produk
tertentu.
Selisih komposisi bahan baku adalah selisih biaya yang timbul
karena perbedaan antara komposisi yang sesungguhnya (dihitung sebesar
kuantitas setiap jenis bahan baku yang dipakai dikali harga standar setiap
jenis BB yang dipakai) dibandingkan dengan komposisi standar.
2. Standar Hasil Bahan Baku (material yield standard) dan Selisih Hasil
Bahan Baku (material yield variance)
Standar hasil bahan baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh
dari pengolahan bahan baku-bahan baku tertentu.
Selisih hasil bahan baku adalah selisih yang timbul karena
perbedaan antara biaya bahan baku pada komposisi standar dibandingkan
dengan hasil yang sesungguhnya diperoleh dari bahan baku yang diolah.
11
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki kesalahan
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Didik. Kodirin., dan Rahayu Kusumawati. (2017, 9 September). Buku
Ajar Akuntansi Biaya. Tangerang Selatan: Politeknik Keuangan Negara
STAN.
13