Anda di halaman 1dari 15

Jawaban Latihan Soal Bab 13 ‘Sistem Biaya Standar’

Oleh Kelompok 7:

Dina Susanti (C1C020038)

Alda Putri Damayanti (C1C020090)

Muhammad Fathur Irvandi (C1C020117)

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan biaya standar?

Biaya standar adalah biaya produksi suatu unit atau sekelompok produk selama
periode tertentu yang ditentukan di muka. Biaya standar merupakan biaya yang direncanakan
untuk suatu produk pada kondisi operasi tertentu.

2. Jelaskan perbedaan antara standar fisik dan standar harga.

Suatu biaya standar mempunyai dua komponen, yaitu standar fisik dan standar harga.

 Standar fisik adalah kuantitas standar masukan per unit keluaran. Dimana standar ini
adalah jumlah input yang seharusnya dapat digunakan untuk menghasilkan satu unit
produk.
 Standar harga adalah harga perkiraan per unit masukan. Dimana standar ini adalah
harga yang seharusnya dibayar perunit input yang digunakan.

3. Jelaskan komponen-komponen biaya produksi standar.

Komponen-komponen biaya produksi standar antara lain:

 Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli dan
mengelola bahan baku untuk kepentingan produksi. Biaya bahan baku standar terdiri atas
harga bahan baku standar dan kuantitas penggunaan bahan baku standar.

o Harga bahan baku Standar adalah harga beli bahan baku per unit. Harga bahan baku
standar harus mencerminkan harga pasar wajar yang berlaku.
o Kuantitas penggunaan bahan baku Standar adalah kuantitas bahan baku yang
seharusnya digunakan untuk menghasilkan satu unit barang jadi.
 Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan atau upah, tunjangan, dan
asuransi yang dibayarkan kepada pegawai yang terlibat langsung dalam jalannya proses
memproduksi barang.
Biaya tenaga kerja langsung standar terdiri atas tarif tenaga kerja langsung standar dan
kuantitas penggunaan tenaga kerja langsung standar.

o Tarif tenaga kerja langsung Standar adalah harga tenaga kerja langsung yang
ditentukan dimuka untuk suatu periode. Tarif tenaga kerja langsung dapat dipengaruhi
oleh jenis pekerjaan, pengalaman, dan kontrak kerja.
o Penggunaan tenaga kerja langsung Standar adalah jumlah jam tenaga kerja langsung
yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan satu unit produk jadi.

 Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik standar diperoleh dari penguraian standar jam kerja langsung
dan standar tarif overhead. Penetapan biaya overhead pabrik standar mencakup penetapan
standar jam kerja langsung dan standar tarif overhead pabrik.

4. Jelaskan manfaat biaya standar.

Sistem biaya standar bermanfaat untuk melakukan perencanaan, pengendalian


operasi. dan memberikan wawasan kepada manajemen dalam membuat keputusan. Biaya
standar dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:

1. Menyederhanakan prosedur penentuan biaya produk. Penggunaan biaya standar


mengurangi aktivitas klerikal. Sistem biaya standar selalu disertai dengan standardisasi
operasi sehingga biaya produk dapat ditentukan dengan lebih cepat. Laporan biayapun dapat
disajikan secara sistematis. Laporan biaya meliputi biaya standar, biaya sesungguhnya, dan
penyimpangan biaya.

2. Memudahkan pembuatan anggaran. Biaya standar merupakan anggaran biaya per unit.
Oleh karena itu, anggaran biaya total dapat dibuat dengan mengalikan biaya standar dengan
volume kegiatan yang diharapkan.

3. Mengendalikan biaya. Biaya standar membantu manajemen dalam pengendalian biaya


dengan cara memberikan informasi mengenai biaya produksi dengan tingkat biaya serendah
mungkin pada tingkat kualitas tertentu. Oleh karena itu, biaya standar memberi manajemen
suatu dasar perbandingan antara biaya yang sesungguhnya terjadi dan biaya standar untuk
meningkatkan efisiensi.

4. Menentukan harga jual. Dengan menggunakan biaya standar, perhitungan biaya produk
menjadi lebih cepat dan andal. Oleh karena itu, harga jual yang ditentukan berdasarkan biaya
produk dapat lebih cepat diputuskan tanpa menunggu produk selesai diproduksi. Biaya
standar juga berguna dalam penentuan harga jual produk baru dan produk yang belum
mempunyai harga pasar.
5. Jelaskan perbedaan antara standar sesungguhnya, standar normal, dan standar
teoretis.

1. Standar sesungguhnya yang diharapkan yaitu standar yang dirancang untuk tingkat
kapasitas atau efisiensi yang diharapkan. Standar ini merupakan taksiran yang mendekati
hasil sesungguhnya.

2. Standar normal adalah standar yang dirancang untuk tingkat kapasitas atau efisiensi yang
normal. Standar ini digunakan untuk memberikan tantangan yang dapat dicapai.

3. Standar teoretis adalah standar yang dirancang untuk tingkat kapasitas dan efisiensi yang
ideal Standar ini lebih merupakan tujuan yang ingin dicapai daripada kinerja yang dapat
dicapai saat ini.

6. Jelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang harga


standar bahan baku.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan harga bahan baku


standar adalah sebagai berikut:

1. Peramalan penjualan. Harga bahan baku dapat dipengaruhi oleh volume pembelian bahan
baku sementara volume pembelian bahan baku dipengaruhi oleh volume produksi.
Perencanaan volume produksi sangat dipengaruhi oleh volume penjualan.

2 Kualitas bahan baku yang diinginkan. Tingkat kualitas bahan dapat memengaruhi harga
karena kualitas bahan baku yang tinggi mempunyai harga yang tinggi dan sebaliknya.

3. Melakukan pemilihan pemasok dengan teliti. Pemilihan pemasol harus memperhatikan


harga bahan baku yang ditawarkan dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan
pengiriman yang diinginkan.

7. Jelaskan mengapa penentuan biaya overhead standar lebih kompleks daripada


jenis biaya standar yang lain.

Penentuan biaya overhead pabrik (BOP) standar lebih kompleks daripada penentuan
biaya standar untuk elemen biaya produksi yang lain. Hal tersebut disebabkan BOP standar
meliputi biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi
lain yang bukan merupakan biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung. Biaya
overhead pabrik digolongkan menjadi biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead
pabrik tetap. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik standar terdiri atas biaya overhead pabrik
variabel standar dan biaya overhead pabrik tetap standar berdasarkan tingkat kapasitas
produksi yang ingin dicapai.
8. Apa penyebab timbulnya penyimpangan penggunaan bahan baku yang tidak
menguntungkan?

Penyimpangan penggunaan bahan baku yang tidak menguntungkan terjadi karena


beberapa penyebab. Jika kualitas bahan baku di bawah standar, kesalahan terjadi pada orang
dari bagian pembelian yang bertugas melakukan pemesanan pembelian bahan. Kesalahan
bahan dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian spesifikasi yang tidak ditemukan ketika
inspeksi dilakukan. Pemborosan dalam penggunaan bahan juga dapat disebabkan oleh
karyawan produksi yang kurang terampil, penggunaan mesin baru, perubahan metode
produksi, kegagalan perencanaan produk, dan kurangnya pengawasan proses produksi.

9. Apa penyebab timbulnya penyimpangan penggunaan tenaga kerja langsung


yang tidak menguntungkan?

Penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung dapat terjadi karena penyebab yang
cukup beragam. Penyebab pemborosan penggunaan tenaga kerja meliputi ketidaksediaan
bahan, kesalahan penggunaan bahan, karyawan yang kurang berpengalaman, mesin yang
ketinggalan zaman, kemacetan mesin, penggunaan mesin baru atau yang belum dikenal,
perubahan metode produksi, penjadwalan dan perencanaan produksi yang buruk, kesalahan
spesifikasi rancangan produk, dan ketidakpuasan karyawan.

10. Jelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang biaya


standar.

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang biaya standar dan akan
dijelaskan di bawah ini:

1. Konfigurasi peralatan. Biaya standar yang dirancang sebaiknya mempertimbangkan


konfigurasi peralatan produksi yang digunakan karena konfigurasi peralatan dapat
memengaruhi biaya overhead pabrik yang terjadi.

2 Volume produksi. Production ran yang panjang akan membagi biaya setup pada lebih
banyak unit produk, sebaliknya production run yang pendek akan mengakibatkan biaya setup
per unit produk meningkat.

3. Kondisi peralatan. Pemeliharaan yang tidak memadai dapat menyebabkan mesin hanya
mampu beroperasi dalam jangka waktu pendek sehingga akan mengurangi kemampuan
produksi yang tersedia.

4. Negosiasi dengan serikat kerja. Negosiasi dengan serikat kerja dapat memengaruhi tarif
upah tenaga kerja langsung.

5. Pengalaman dan pelatihan karyawan. Karyawan yang berpengalaman dan terlatih baik
akan meningkatkan efisiensi produksi.
Pilihan Ganda

1. Biaya produksi suatu unit atau sekelompok produk selama periode tertentu yang
ditentukan dimuka adalah...
B. Biaya Standar
2. Biaya produksi standar meliputi...
D. Biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya
overhead pabrik standar.
3. Salah satu manfaat pembuatan biaya Standar adalah...
B. Mengendalikan biaya
4. Standar yang dirancang untuk tingkat kapasitas atau efisiensi yang diharapkan
adalah...
B. Standar Sesungguhnya
5. Standar yang dirancang untuk tingkat kapasitas atau efisiensi yang normal
merupakan...
A. Standar Normal
6. Standar yang dirancang untuk tingkat kapasitas atau efisiensi yang ideal adalah...
D. Standar teoritis
7. Faktor berikut ini perlu dipertimbangkan dalam perancangan harga bahan baku
standar...
A. Kualitas bahan baku yang diinginkan
8. Kuantitas bahan baku yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan satu unit
barang jadi disebut dengan...
D. Kuantitas penggunaan bahan baku standar
9. Harga bahan baku per unit yang seharusnya dibeli merupakan...
B. Harga bahan baku standar
10. Harga tenaga kerja langsung yang ditentukan dimuka untuk suatu periode
merupakan...
A. Tarif tenaga kerja langsung standar
11. Dalam analisis penyimpangan biaya overhead pabrik dengan metode satu
penyimpangan, penyimpangan biaya overhead pabrik dihitung dari selisih antara...
B. Biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya overhead pabrik dianggarkan pada
jam standar
12. Penyimpangan anggaran dalam analisis penyimpangan biaya overhead pabrik
dihitung dari selisih antara...
C. Biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya overhead pabrik dianggarkan pada
jam standar
13. Penyimpangan pengeluaran dalam analisis penyimpangan biaya overhead pabrik
dihitung dari selisih antara...
A. Biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya overhead pabrik dianggarkan
pada jam yang digunakan
14. Dalam analisis penyimpangan biaya overhead pabrik dengan metode dua
penyimpangan, penyimpangan biaya overhead pabrik terdiri atas...
D. Penyimpangan anggaran dan penyimpangan volume
15. Dalam analisis penyimpangan biaya overhead pabrik dengan metode tiga
penyimpangan, penyimpangan biaya overhead pabrik terdiri atas...
B. Penyimpangan pengeluaran, penyimpangan penggunaan, dan penyimpangan
volume

LATIHAN

Latihan 3.1

PT Pelangi menggunakan sistem biaya standar. Perusahaan menetapkan bahwa setiap


unit produk membutuhkan bahan baku 2,10 kg dengan harga Rp 1.000 per kg. Pada
Desember 2010, perusahaan memproduksi 9.500 unit produk dengan data operasi sebagai
berikut.

1. Bahan baku dibeli sebanyak 20.500 kg dengan harga beli @Rp9.500.

2. Bahan baku dipakai untuk produksi bulan Desember adalah 19.500 kg.

Diminta:

Tentukan jumlah dan sifat penyimpangan biaya berikut ini:

a. Penyimpangan harga bahan baku dibeli.


b. Penyimpangan kuantitas (penggunaan) bahan baku.

Jawaban:

a. Penyimpangan harga bahan baku dibeli.

Harga per Kuantitas

Unit bahan x dibeli = Jumlah

Harga sesungguhnya Rp 9.500 20.500 kg Rp 194.750.000

Harga standar (Rp 2.100) 20.500 kg Rp 43.050.000

Penyimpangan harga bahan


baku dibeli Rp 7.400 20.500 kg Rp 151.700.000

(merugikan)
b. Penyimpangan kuantitas (penggunaan) bahan baku

Kuantitas x Harga Beli = Jumlah

standar

Kuantitas sesungguhnya 19.500 kg Rp 2.100 Rp 40.950.000

Kuantitas standar (19.950 kg) Rp 2.100 Rp 41.896.000

Penyimpangan penggunaan
bahan baku 450 kg Rp 2.100 Rp 945.000

(menguntungkan)

latihan 13.2
Pt sinar mengguankan sistem biaya standar untuk mengendalikan biaya produksi. Perusahaan
menetapkan bahwa setiap unit produk memerlukan tenaga kerja langsung 1,9 jam dengan
tarif Rp8.500 per jam. Biaya standar ditetapkan pada kapasitas normal 19.000 jam kerja
langsung per bulan. Pada agustus 2010, perusahaan memproduksi 10.500 unit produk dengan
data operasi sebagai berikut.

1. Tenaga kerja langsung yang digunakan selama agustus adalah 19.400 jam dengan
upaha Rp8.100 per jam.
2. Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi pada bulan agustus adalah
Rp56.000.000

Diminta :

Tentuan jumlah dan sifat penyimpangan biaya berikuti ini.

a. Penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung


b. Penyimpangan efisiensi (penggunaan) tenaga kerja langsung

Jawab :

Tarif TKL Standar = Rp8.5000


Tarif TKL Sesungguhnya = Rp8.1000
JKL Standar = 19.000 Jam
JKL Sesungguhnya = 19.400 Jam

a. Penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung

Penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung pada JKL Sesungguhnya = (Tarif
TKL sesungguhnya – Tarif TKL standar) x JKL Sesungguhnya
Tarif Per
x Jam = Jumlah
Unit
Tarif Sesungguhnya Rp8.100 19.400 jam Rp157.140.000
Tarif Standar (Rp8.500) 19.400 jam (Rp164.900.000)
Penyimpangan tarif tenaga (Rp400) 19.400 jam (Rp7.760.000)
kerja langsung (Menguntungkan)

b. Penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung

Penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung = (JKL Sesungguhnya – JKL Standar)


x Tarif per JKL standar

Jumlah Tarif Beli


x = Jumlah
Jam Standar
JKL Sesungguhnya 19.400 jam Rp8.500 Rp164.900.000
JKL Standar (19.000 jam) Rp8.500 (Rp161.500.000)
Penyimpangan Penggunaan 400 jam Rp8.500 Rp3.400.000
TKL (Merugikan)

Latihan 13.3
PT Cakrawal menggunakan sistem biaya standar. Setiap unit produk mempunyai biaya
standar sebagai berikut.

Tenaga kerja langsung (TKL) = 2 jam @Rp5.100

Overhead Pabrik Variabel = 2jam @Rp2.100

Overhead Pabrik Tetap = 2 jam @Rp3.000

Biaya Overhead Pabrik dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Biaya
standar ditetapkan pada kapasitas normal 12.100 jam tenaga kerja langsung per bulan.
Pada Maret 2009, perusahaan memproduksi 6.100 unit produk denga data operasi
sebagai berikut.

1. Tenaga kerja langsung yang digunakan selama bulan maret adalah 12.100 jam
dengan upah Rp5.000 per jam
2. Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhny terjadi pada bulan maret adalah
Rp53.000.000
Diminta :

Tentukan jumlah dan sifat penyimpangan biaya overhead pabrik dengan menggunakan
analisis tiga penyimpangan

Jawab :

METODE TIGA PENYIMPANGAN

1. Penyimpangan Pengeluaran (Spending)

Penyimpangan pengeluaran = BOP Sesungguhnya – BOP dianggarkan pada JKL


Sesungguhnya

* BOP dianggarkan pada JKL Sesungguhnya = (JKL Sesungguhnya x Tarif BOP


Variabel) + (JKL Normal x Tarif BOP Tetap)
BOP Sesungguhnya Rp53.000.000
BOP dianggarkan pada JKL Sesungguhnya:
Variabel : 12.100 x Rp2.100 Rp25.410.000
Tetap : 12.100 x Rp3.000 Rp36.300.000
(Rp61.710.000)
(Rp8.710.000)
Menguntungkan

2. Penyimpangan Penggunaan (Efisiensi)

Penyimpangan penggunaan = (JKL Standar – JKL Sesungguhnya) x Tarif BOP


Variabel

Jumlah Tarif BOP


x = Jumlah
Jam Variabel
JKL Standar 12.200 jam Rp2.100 Rp25.620.000
JKL Sesungguhnya (12.100 jam) Rp2.100 (Rp25.410.000)
Penyimpangan Penggunaan 100 jam Rp2.100 Rp210.000
Menguntungkan
3. Penyimpangan Volume

Penyimpangan Volume = (JKL Standar – JKL normal) x Tarif BOP Tetap

Jumlah Tarif BOP


x = Jumlah
Jam Tetap
JKL Standar 12.200 jam Rp3.000 Rp36.600.000
JKL Normal (12.100 jam) Rp3.000 (Rp36.300.000)
Penyimpangan Volume 100 jam Rp3.000 Rp300.000
Menguntungkan

Latihan 13.4

PT Alam Raya Menggunakan sistem biaya standar. Setiap unit produk mempunyai biaya
standa sebagai berikut.

Tenaga Kerja Langsung = 2 Jam @Rp5.000


Overhead Pabrik Variabel = 2 Jam @Rp2.000
Overhead Pabrik Tetap = 2 Jam @Rp3.000

Biaya Overhead Pabrik dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Biaya standar
ditetapkan pada kapasitas normal 12.000 jam tenaga kerja langsung per bulan. Bulan Juli
2009, Perusahaan memproduksi 6.100 Unit produk dengan data operasi sebagai berikut.

1. Tenaga kerja langsung yang digunakan selama bulan Juli adalah 12.100 jam dengan
upah Rp4.900 per jam
2. Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi pada bulan Juli adalah
Rp55.000.000

Diminta :

Tentukan jumlah dan sifat penyimpangan biaya overhead pabrik dengan menggunakan
analisis berikut ini :

a. Satu Penyimpangan
b. Dua Penyimpangan
c. Tiga Penyimpangan

Jawab :

a. Satu Penyimpangan
Penyimpanga Total BOP = BOP Sesungguhnya – BOP Standar*
*BOP Standar = JKL Standar x Tarif BOP Standar

BOP Sesungguhnya Rp55.000.000


BOP Standar: (2x6.100)(Rp2.000 + Rp3.0000) (Rp61.000.000)
Penyimpangan Total BOP Rp6.000.000
(Menguntungkan)
b. Dua Penyimpangan
1. Penyimpangan Anggaran /Penyimpangan dapat dikendalikan

Penyimpanan Anggaran = BOP Sesungguhnya – BOP Dianggarkan pada jam


standar*
*BOP dianggarkan pada jam standar = BOP Variabel pada jam standar + BOP
tetap dianggarkan
*BOP dianggarkan pada jam standar = (JKL Standar x Tarif BOP variabel) +
(JKL Normal x Tarif BOP Tetap)

BOP Sesungguhnya Rp55.000.000


BOP dianggarkan pada JKL Sesungguhnya:
Variabel : 12.200 x Rp2.000 Rp24.400.000
Tetap : 12.000 x Rp3.000 Rp36.000.000
(Rp60.400.000)
Penyimpangan Anggaran (Rp5.400.000)
Menguntungkan

2. Penyimpangan Volume

Penyimpangan Volume = (JKL Standar – JKL pada jam normal) x Tarif BOP
tetap

Jumlah Tarif BOP


x = Jumlah
Jam Tetap
JKL Standar 12.200 jam Rp3.000 Rp36.600.000
JKL Normal (12.000 jam) Rp3.000 (Rp36.000.000)
Penyimpangan Volume 200 jam Rp3.000 Rp600.000
Menguntungkan

c. Tiga Penyimpangan
1. Penyimpangan Pengeluaran (Spending)

Penyimpangan pengeluaran = BOP Sesungguhnya – BOP dianggarkan pada JKL


Sesungguhnya
* BOP dianggarkan pada JKL Sesungguhnya = (JKL Sesungguhnya x Tarif BOP
Variabel) + (JKL Normal x Tarif BOP Tetap)

BOP Sesungguhnya Rp55.000.000


BOP dianggarkan pada JKL Sesungguhnya:
Variabel : 12.100 x Rp2.000 Rp24.200.000
Tetap : 12.000 x Rp3.000 Rp36.000.000
(Rp60.200.000)
(Rp5.200.000)
Menguntungkan

2. Penyimpangan Penggunaan (Efisiensi)

Penyimpangan penggunaan = (JKL Standar – JKL Sesungguhnya) x Tarif BOP


Variabel

Jumlah Tarif BOP


x = Jumlah
Jam Variabel
JKL Standar 12.200 jam Rp2.000 Rp24.400.000
JKL Sesungguhnya (12.100 jam) Rp2.000 (Rp24.200.000)
Penyimpangan Penggunaan 100 jam Rp2.000 Rp200.000
Menguntungkan

3. Penyimpangan Volume

Penyimpangan Volume = (JKL Standar – JKL normal) x Tarif BOP Tetap

Jumlah Tarif BOP


x = Jumlah
Jam Tetap
JKL Standar 12.200 jam Rp3.000 Rp36.600.000
JKL Normal (12.000 jam) Rp3.000 (Rp36.000.000)
Penyimpangan Volume 100 jam Rp3.000 Rp600.000
Menguntungkan
Latihan 13.5

PT Subur mengunakan system biaya standar untuk mengendalikan biaya produksi.


Perusahaan menetapkan bahwa setiap unit produk mempunyai biaya standar sebagai berikut.

Tenaga kerja langsung = 2 jam @Rp8.000

Overhead pabrik variable = 2 jam @Rp2.000

Overhead pabrik tetap = 2 jam @Rp1.000

Bahan baku = 2 kg @Rp10.000

Biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Biaya
standar ditetapkan pada kapasitas normal 19.000 jam kerja langsung per bulan. Pada bulan
agustus 2009, perusahaan memproduksi 10.000 unit produk, dengan data operasi sebagai
berikut.

1. Bahan baku dibeli sebanyak 20.500 kg dengan harga beli @Rp9.500. bahan baku
dipakai untuk produksi bulan agustus adalah 19.500 kg.
2. Tenaga kerja langsung yang digunakan selama bulan agustus adalah 19.400 jam
dengan upah Rp8.100 per jam.
3. Biaya overhead pabrik yang sesugguhnya terjadi pada bulan agustus adalah
Rp56.000.000

Diminta :

1. Tentukan jumlah dan sifat penyimpangan biaya berikut ini.


a. Penyimpangan harga bahan baku dibeli
b. Penyimpangan kuantitas (penggunaan) bahan baku.
c. Penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung
d. Penyimpangan efisiensi (penggunaan) tenaga kerja langsung
e. Penyimpangan anggaran (terkendali) overhead pabrik
f. Penyimpangan volume overhead pabrik
2. Membuat jurnal yang diperlukan untuk mencatat hal-hal berikut ini.
a. Pembelian bahan baku dan penyimpangan harga bahan baku dibeli
b. Penggunaan bahan baku dan penyimpangan penggunaan bahan baku
c. Biaya tenaga kerja langsung dan penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung
dan penyimpangan efisiensi (penggunaan) tenaga kerja langsung
Jawab :
1. Tentukan jumlah dan sifat penyimpangan biaya berikut ini.
a. Penyimpangan biaya bahan baku dibeli
Harga /unit x kuantitas dibeli = jumlah
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp9.500 20.500 Rp194.750.000
Biaya bahan baku standar Rp10.000 20.500 Rp205.000.000
Penyimpangan biaya bahan (Rp500) 20.500 (Rp10.250.000)
baku dibeli (menguntungkan)
b. Penyimpangan harga bahan baku pada kuantitas yang digunakan
Harga /unit bahan x kuantitas = jumlah
Harga sesungguhnya Rp9.500 19.500kg Rp185.250.000
Harga standar (Rp10.000) 19.500kg (Rp195.000.000)
Penyimpangan harga Rp500 19.500kg Rp9.750.000
bahan baku digunakan (menguntungkan)

c. Penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung


Jumlah /unit x jam = jumlah
Tarif sesungguhnya Rp8.100 19.400 Rp157.140.000
Tarif standar (Rp16.000) 19.400 (Rp310.400.000)
Penyimpangan (Rp7.900) 19.400 (Rp153.260.000)
tarif (menguntungkan)

d. Penyimpangan efisiensi (penggunaan) tenaga kerja langsung


Jumlah jam x tarif beli std = jumlah
JKL sesungguhnya 19.400 Rp16.000 Rp310.400.000
JKL standar (19.000) Rp16.000 Rp304.000.000
Penyimpangan 400 Rp16.000 Rp6.400.000
Penggunaan TKL (merugikan)

e. Penyimpangan anggaran (terkendali) overhead pabrik


BOP sesungguhnya Rp56.000.000
Variable (19.400 x Rp2.000) Rp38.800.000
Tetap (19.400 x Rp1000) Rp19.400.000
(Rp58.200.000)
(Rp2.200.000)
(menguntungkan)
f. Penyimpangan volume overhead pabrik
Jumlah jam x terif BOP tetap = jumlah
JKL standar 16.000 Rp1.000 Rp16.000.000
JKL normal 19.400 Rp1.000 Rp19.400.000
Penyimpangan 3.400 Rp1.000 Rp3.400.000
Volume (merugikan)

2. Membuat jurnal yang diperlukan untuk mencatat hal-hal berikut ini.


a. Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku dan penyimpangan harga bahan
baku dibeli
Persediaan bahan (20.500 x Rp10.000) Rp205.000.000
Utang dagang (20.500 x Rp9.500) Rp194.750.000
Penyimpangan harga bahan baku Rp10.250.000
b. Jurnal untuk mencatat penggunaan bahan baku dan penyimpangan penggunaan
bahan baku
Barang dalam proses Rp100.000.000
Penyimpangan penggunaan bahan baku Rp95.000.000
Persediaan bahan baku Rp195.000.000
c. Jurnal untuk mencatat Biaya tenaga kerja langsung dan penyimpangan tarif upah
tenaga kerja langsung dan penyimpangan efisiensi (penggunaan) tenaga kerja
langsung
Barang dalam proses Rp304.000.000
Penyimpangan tarif TKL Rp153.260.000
Penyimpangan penggunaan TKL Rp6.400.000
Utang gaji dan upah Rp157.140.000

Anda mungkin juga menyukai