KELOMPOK 4
(C1C020009)
(C1C020164)
(C1C020171)
Dosen Pengampu:
Dr. Irwansyah, SE, M.Si., Ak., CA., CFrA
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
kesehatan, kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul “Estimasi Akuntansi”. Serta kami ucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr.Irwansyah SE, M.Si., Ak., CA., CFrA yang telah membimbing
kami dari dalam menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
juga kepada teman-teman serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, dan kami
harap kepada dosen pengampuh dan kepada pembaca sekalian dapat memberikan
kritik dan saran yang sifatnya konstruktif, sehingga dapat menjadi pelajaran bagi
kami, dan semoga dapat diperbaiki pada kesempatan yang lain dan dalam makalah
yang lain pula.
Kelompok 4
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................
3.1. Kesimpulan................................................................................................................
3.2. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Auditor mempunyai tanggung jawab utama dalam melaksanakan proses audit,
auditor akan merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
kepastian terkait laporan keuangan, apakah laporan keuangan tersebut telah
bebas dari kesalahan penyajian yang material yang dapat disebabkan oleh
kekeliruan atau kecurangan. Auditor pun harus memperoleh bukti yang valid
agar kesalahan-kesalahan penyajian dapat diketahui, lalu dengan bukti tersebut
auditor juga bisa mengemukakan opini yang sesuai dengan kesalahan dalam
laporan keuangan tersebut.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa item dalam laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat maka
dari itu harus di estimasi jumlahnya. Estimasi akuntansi beraneka ragam tingkat
kerumitannya, dan berkisar dari yang paling sederhana (seperti net realizable
values atau nilai yang dapat direalisasi untuk persediaan dan piutang usaha)
sampai yang lebih kompleks (seperti dalam hal pendapatan yang harus dicatat dari
kontrak jangka panjang dan kewajiban di masa yang akan datang dalam hal
produk yang dijual dengan jaminan tertentu). Estimasi sering kali melibatkan
banyak analisis data historis, data tahun berjalan dan perkiraan (forecasting)
mengenai peristiwa di kemudian hari seperti transaksi penjualan.
7
2.3. Istilah-Istilah dalam Estimasi Akuntansi
Berikut istilah dalam estimasi akuntansi, istilah berikut mempunyai makna
seperti dijelaskan di bawah ini:
1) Accounting estimate
Accounting estimate merupakan nilai yang mendekati suatu nilai uang,
yang digunakan jika tidak ada pengukuran yang tepat. Istilah estimasi ini
digunakan untuk jumlah (uang) yang diukur dengan nilai wajar (fair
value) di mana ada ketidakpastian dalam estimasi (estimation
uncertainty), maupun jumlah-jumlah lain yang memerlukan estimasi.
Dalam hal ISA hanya membahas estimasi akuntansi (accounting
estimates) dengan pengukuran nilai wajar, istilah "fair value accounting
estimates" ("estimasi akuntansi nilai wajar") yang digunakan.
8
a) Membuat perkiraan atau forecast mengenai outcome satu atau lebih peristiwa,
atau kondisi yang menyebabkan estimasi akuntansi perlu dibuat.
b) Menentukan nilai dari transaksi berjalan atau item laporan keuangan
berdasarkan kondisi yang ada pada tanggal pengukuran. Tingkat
Ketidakpastian Estimasi Tingkat ketidakpastian Rendah (RMM Rendah)
RMM = Risk of Material Misstatement (Risiko Salah Saji Material).
Tabel 1.1
Diambil dari kata (yang didalam fair Telaahan auditor terhadap estimasi
value accounting diistilahkan serupa di tahun yang lalu menunjukkan
sebagai “observable” atau dapat perbedaan yang besar antara estimasi
diamati) yang tersedia, seperti data akuntansi dan hasil sebenarnya (actual
mengenai tingkat bunga yang outcome).
dipublikasi atau harga saham di
bursa.
9
Estimasi akuntansi nilai Estimasi akuntansi nilai wajar yang
wajar yang menggunakan model menggunakan model dari entitas yang
(untuk mengukur estimasi akuntansi) dispesialisasi dalam bidang itu, atau
yang populer atau telah diterima yang menggunakan asumsi atau input
umum, dimana asumsi atau input untuk model itu tidak dapat diamati di
untuk model itu dapat diamati di pasar pasar.
(misal di bursa saham).
Risiko salah saji yang material karena estimasi sering kali didasarkan pada
tingkat ketidakpastian estimasi (estimation uncertainty) dalam membuat
estimasi. Dengan kearifan profesionalnya, auditor harus menentukan apakah
estimasi akuntansi dengan ketidakpastian estimasi yang tinggi mengandung risiko
yang signifikan. Jika auditor mengidentifikasi adanya risiko yang signifikan, ia
juga harus memperoleh pemahaman mengenai pengendalian entitas, termasuk
kegiatan pengendalian.
Ketika bukti audit sudah diperoleh, kewajaran estimasi dievaluasi dan luasnya
salah saji diidentifikasi:
1) Dalam hal bukti mendukung suatu point estimate, perbedaan antara auditor’s
point estimate dan management’s point estimate merupakan suatu salah saji.
2) Dalam hal auditor menyimpulkan bahwa dengan menggunakan auditor’s
range of reasonableness (kisaran yang menurut auditor adalah wajar)
memberikan bukti audit yang cukup dan tepat, maka management’s point
estimate di luar kisaran tersebut tidaklah didukung oleh bukti audit.
10
2.5. Estimasi Akuntansi dalam Tahap Penilaian Risiko
Dalam tabel menyajikan alenia-alenia dari ISA 540 yang relevan dengan
estimasi akuntansi dalam tahap penilaian risiko (risk assesment).
Penjelasan ISA 540 Untuk
ISA Pokok Bahasan
Alinea yang Bersangkutan
540.8 Pemahaman auditor mengenai Sewaktu melaksanakan prosedur
entitas & lingkungannya penilaian risiko dan kegiatan terkait
untuk memperoleh pemahaman
mengenai entitas sebagaimana
diisyaratkan oleh ISA 315, auditor
wajib memperoleh pemahaman
mengenai hal-hal berikut sebagai dasar
untuk mengidentifikasi dan menilai
risiko salahsaji material berkenaan
dengan estimasi akuntansi:
Persyaratkan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku yang relevan
dengan estimasi akuntansi, termasuk
disclosures (yang berkaitan dengan
estimasi akuntansi). Bagaimana
manajemen mengidentifikasi
transaksi, peristiwa, dan kondisi yang
menimbulkan kebutuhan akan estimasi
akuntansi yang harus diakui atau
ditanyakan atau ungkapan dalam
laporan keuangan. Dalam memperoleh
pemahaman, auditor wajib
menanyakan kepada manajemen
mengenai perubahan dalam situasi
yang menimbulkan kebutuhan akan
estimasi akuntansi baru, atau
kebutuhan untuk merevisi estimasi
11
akuntansi. Bagaimana manajemen
membuat estimasi akuntansi dan
pemahaman mengenai data yang
menjadi dasar dari estimasi akuntansi
tersebut, termasuk:
Metode, termasuk model, jika ada,
yang digunakan untuk membuat
estimasi akuntansi;
Pengenalian yang relevan (dengan
estimasi akuntansi);
Apakah manajemen menggunakan
management expert;
Apakah ada atau seharusnya ada
perubahan dalam metode untuk
membuat estimasi akuntansi, dari yang
digunakan tahun lalu;
Apakah ada ketidakpastian estimasi,
dan jika ada, bagaimana manajemen
menilai dampak ketidakpastian
tersebut.
540.9 Review hasil akhir (outcome) Auditor wajib mereviu hasil akhir
estimasi akuntansi (outcome) estimasi akuntansi dalam
laporan keuangan tahun lalu, atau jika
ada, estimasi ulang kemudian
(subsequentre-estimation) untuk
tujuan tahun berjalan. Sifat dan
luasnya reviu auditor
memperhitungkan sifat estimasi
akuntansi, dan apakah informasi yang
diperoleh dari review ini akan relevan
untuk mengidentifikasi dan menilai
12
resiko salah saji material akibat)
estimasi akuntansi yang dibuat dalam
laporan keuangan tahun berjalan.
Namun, reviu ini tidak dimasukkan
untuk mempertanyakan judgments
yang dibuat tahun berdasarkan
informasi yang ada pada waktu itu.
540.10 Dalam mengidentifikasi dan menilai
risiko salah saji material, sebagaimana
diisyaratkan ISA 315, auditor wajib
mengevaluasi tingkat ketidakpastian
estimasi terkait dengan estimasi
akuntansi.
540.11 Auditor wajib menentukan apakah,
dalam
pandangannya, semua estimasi yang
telah diidentifikasi
mempunyai ketidakpastian estimasi
yang tinggi, menimbulkan risiko yang
signifikan
Untuk entitas yang lebih kecil, membuat estimasi tidak terlalu rumit,
karena kegiatan bisnis terbatas dan transaksinya juga tidak kompleks. Kadang-
kadang, satu orang (biasanya pemilik merangkap pengelola), akan
mengidentifikasi kebutuhan akan estimasi akuntansi, dan auditor dapat
memusatkan pertanyaanya pada orang tersebut. Namun, entitas kecil jarang
menggunakan management expert yang dapat menggunakan pengetahuan dan
keahliannya untuk membuat point estimates. Dalam hal ini, risiko salah saji
material akibat estimasi akuntansi, malah meningkat.
13
Perhatian Auditor Penjelasan
14
merupakan hal yang tidak biasa atau
jarang terjadi di entitas itu.
Hasil akhir/realisasi/outcome dari Review outcome dari estimasi yang
estimasi yang dibuat tahun lalu dibuat tahun lalu. Pahami akan
mengenai selisih antara estimasi
tahun lalu dengan realisasi (actual
amount). Prosedur ini akan
membantu memahami:
1. Efektif/tidaknya proses stimasi
manajemen
2. Adanya kemungkinan management
bias (review atas estimasi untuk
melihat kemungkinan fraud,
diharuskan dalam ISA 240);
3. Adanya bukti audit yang penting
untuk estimasi tersebut;
4. Luasnya ketidakpastian estimasi, yang
mungkin perlu diungkapkan
dalam laporan keuangan.
Seberapa luasnya ketidakpastian Pertimbangkan hal-hal berikut.
estimasi dalam proses estimasi ini?
Luasnya management’s judgment
yang digunakan;
Sensitivitas asumsi-asumsi yang
digunakan, terhadap perubahan.
Adanya teknik pengukuran yang
diakui,yang dapat mengurangi
ketidakpastian
Panjangnya forecast period dan
relevansi data yang digunakan.
Tersedianya data andal dari sumber
eksternal.
15
Seberapa banyaknya estimasi itu
menggunakan masukan yang
dapat/tidak dapat diamati (observable
atau unobservable inputs).
Kerentanan terhadap management
bias.
Catatan: Tentukan apakah estimasi
akuntansi dengan ketidakpastian
estimasi yang tinggi juga merupakan
risiko signifikan yang harus
diperhatikan auditor.
Pentingnya estimasi Dalam menilai risiko salah saji
material, pertimbangan :
• Hal-hal yang disajikan dalam kontak
ini;
• Besarnya estimasi, baik yang
berkenaan dengan besaran outcome,
sesungguhnya
signifikan
16
a) apakah manajemen sudah menerapkan dengan tepat persyaratan
(tentang estimasi akuntansi) dalam kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku.
b) apakah metode untuk membuat estimasi akuntansi sudah tepat dan
telah diterapkan secara konsisten, dan apakah perubahan, jika ada,
dalam estimasi akuntansi atau dalam metode untuk membuat estimasi
akuntansi ditahun lalu masih tepat dalam situasi (tahun berjalan).
2) Dalam ISA 540.13, Kewajiban auditor dalam menanggapi risiko.
Dalam menaggapi risiko salah saji material yang dinilai, bagaimana
diterapkan ISA 300, auditor wajib melaksanakan satu atau lebih hal
dibawah, dengan mempertimbangkan sifat estimasi akuntansi:
a) menentukan apakah peristiwa yang terjadi sampai tanggal laporan
auditor memberikan bukti audit mengenai estimasi akuntansi.
b) Menguji bagaimana manjeman membuat estimasi akuntansi dan
menguji data yang digunakan. Dengan demikian, auditor wajib
mengevaluasi apakah:
- metode pengukuran yang digunakan adalah tepat untuk situasi
yang dihadapi.
- asumsi yang digunakan manajeman adalah wajar sehubungan
dengan tujuan pengukuran menurut kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
c) Menguji efektifnya pengendalian menganai bagaimana manjeman
estimasi akuntansi, bersama dengan prosedur substantive yang
tepat.
- metode pengukuran yang digunakan adalah tepat untuk situasi
yang dihadapi.
- asumsi yang digunakan manajeman adalah wajar sehubungan
dengan tujuan pengukuran menurut kerangka pelaporan yang
berlaku.
d) mengembangkan suatu point estimate atau suatu kisaran (range)
untuk mengevaluasi management’s point estimatr. Untuk tujuan
ini:
17
- jika auditor menggunakan asumsi untuk metode yang berbeda
dari manajeman, auditor wajib memperoleh pemahaman
mengenai asumsi atau metode manajeman yang cukup untuk
memastikan bahwa auditor’s point estimate atau kisarannya,
telah memperhitungkan variebel yang relevan dan untuk
mengevaluasi perbedaan yang signifikan dengan mangement’s
point estimate.
- jika auditor menyimpulkan bahwa tepat menggunakan suatu
kisaran auditor wajib menyempitkan kisaran tersebut,
berdasarkan bukti audit yang tersedia, sampai semua outcome
di dalam kisaran itu dipandang wajar.
3) Dalam ISA 540.14, Mempertimbangkan perlunya keterampilan
terspesialisasi (specialized skills).
Dalam menentukan hal-hal yang disebutkan dalam alinea 12 atau dalam
menanggapi risiko salah saji material yang dinilai, yang disebutkan dalam
alinea 13, auditor wajib mempertimbangkan apakah keterampilan
terspesialisasi (specialized skills) atau pengetahuan yang terkait dengan
satu atau lebih estimasi akuntansi, diperlukan untuk memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat.
4) Dalam ISA 540.15, Kewajiban auditor dalam menghadapi risiko
signifikan.
Untuk estimasi akuntansi yang merupakan risiko signifikan, sebagai
tambahan terhadap prosedur susbtantif lain yang dilaksanaan untuk
memenuhi persyaratan ISA 330, auditor wajib mengevaluasi hal-hal
berikut:
a) bagaimana manajeman mempertimbangkan asumsi atau outcome lain,
dan mengapa manajeman menolaknya, atau bagaimanamanajeman
manangani ketidakpastian estimasi dapat membuat estimasi akuntansi.
b) apakah asumsi signifikan yang digunakan manajeman adalah wajar.
c) niat manajeman mengambil tindakan/langkah tertentu dan kemampuan
bertindak, dalam hal-hal yang relevan untuk kewajaran asumsi
18
signifikan yang digunakan manajeman atau penerapan yang tepat dari
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
5) Dalam ISA 540.16, Kewajiban auditor jika manajeman belum cukup
menangani risiko signifikan.
Jika menurut auditor, manajeman belum cukup memperhatikan dan
menangani dampak dari ketidakpastian estimasi terhadap estimasi
akuntansi yang merupakan risiko signifikan, auditor wajib, jika perlu,
mengembangkan suatu kisaran yang digunakan untuk mengevaluasi
kewajaran estimasi akuntansi.
19
Laksanakan satu atau lebih hal dibawah, dengan mempertimbangkan sifat
estimasi akuntansi, sifat bukti yang diperoleh, dan risiko salah saji material
yang dinilai:
a) Review peristiwa yang terjadi sampai tanggal laporan auditor, untuk
memastikan bahwa peristiwa kemudian itu mendukung estimasi
akuntansi yang dibuat manajeman.
b) Uji informasi, metode, dan asumsi yang digunakan.
c) Berdasarkan bukti tersedia dan diskusi dengan manajeman,
kembangkan suatu point estimate atau suatu kisaran (range) untuk
mengevaluasi mangement’s point estimate.
d) Dalam hal periode antara tanggal laporan posisi keuangan dan tanggal
laporan auditor, lebih panjang, review auditor atas peristiwa dalam
periode ini bisa memberikan tanggapan yang lebih efektif terhadap
estimasi akuntansi
3) Kemungkinan adanya management bias?
Ini mungkin terlihat dari perubahan cara menghitung estimasi, atau
pemilihan point estimate yang berindikasi pola (terlalu) optimis atau
pesimis.
20
Auditor wajib memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
mengenai apakah pengungkapan dalam laporan keuangan
540.19 mengenai estimasi akuntansi sesuai dengan persyaratan
dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Audit adalah jasa akuntan publik yang dikenal sebagai jasa asurans
(assurance service). Auditing merupakan sebuah proses pemeriksaan laporan
keuangan suatu entitas
untuk menemukan apakah laporan keuangan tersebut sudah terbebas dari
kesalahan penyajian yang bersifat material. Auditing bersifat analitis,
memeriksa dengan mengurai ke dalam unsur yang lebih kecil.
Prosedur audit yang berhubungan dengan audit atas estimasi akuntansi,
termasuk audit atas estimasi akuntansi dengan nilai wajar dan disclosures atau
pengungkapannya dalam laporan keuangan. terdapat tiga tahap audit atas
estimasi akuntansi dalam proses audit adalah sebagai berikut:
1) Tahap Risk Assessment (Penilaian Risiko)
2) Tahap Risk Response (Menanggapi Risiko)
3) Tahap Reporting (Pelaporan)
Tujuan pengukuran dari suatu estimasi yaitu untuk membuat perkiraan
mengenai outcome satu atau lebih transaksi, peristiwa, atau kondisi yang
menyebabkan estimasi akuntansi perlu dibuat,
Untuk entitas yang lebih kecil, membuat estimasi tidak terlalu rumit,
karena kegiatan bisnis terbatas dan transaksinya juga tidak kompleks. Namun,
entitas kecil jarang menggunakan management expert yang dapat
menggunakan pengetahuan dan keahliannya untuk membuat point estimates.
Dalam hal ini, risiko salah saji material akibat estimasi akuntansi, malah
meningkat.
3.2. Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kata kesempurnaan dan terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
pemakalah mengharapkan kritik dan dasar yang membangun agar pembuatan
22
makalah selanjutnya lebih baik dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
23