OLEH:
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunianya-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Auditing I. Makalah ini disusun
secara maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu bagi
penulis maupun pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Hal-hal yang Mendasari Audit Laporan Keuangan ................................................... 3
2.2. Pihak-pihak yang Berinteraksi Dengan Auditor ........................................................ 4
2.3. Standar Auditing ........................................................................................................ 5
2.4. Laporan Audit ............................................................................................................ 6
2.5. Tanggung Jawab Auditor ........................................................................................... 7
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mendasari audit laporan keuangan.
2. Untuk mengtahui pihak yang berinteraksi dengan auditor.
3. Untuk mengetahui bagaimana standar auditing.
4. Untuk mengetahui bagaimana laporan auditing.
5. Untuk mengetahui apa saja tanggung jawab seorang auditor.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
diverifikasi terutama berkaitan dengan ketersediaan bukti yang memiliki keabsahan
sesuai dengan audit yang dilakukan.
4
3. Auditor Intern
Akuntan publik biasanya menjalin kerja sama dengan auditor intern pada
perusahaan klien, karena akuntan publik mempunyai kepentingan langsung dengan
pekerjaan auditor intern yang merupakan bagian dari pelaksanaan sistem
pengendalian intern klien. Di samping itu, auditor intern akan memberi bantuan
langsung kepada akuntan publik dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan.
Pekerjaan auditor intern merupakan pelengkap bagi akuntan publik.
4. Pemegang Saham
Para pemegang saham mengandalkan pada laporan keuangan yang telah diaudit
untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang
penting terhadap mereka sebagai pemakai utama laporan auditor.
5
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelaksanaan audit dan pelaporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan lapangan, berfungsi untuk mengatur mutu pelaksanaan auditing.
Standar pekerjaan lapangan terdiri dari:
a. Pekerjaan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan sistem harus
disupervisi dengan semestinya.
b. Pemahaman memadai atas Struktur Pengendalian Intern (SPI) harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan.
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi.
pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan, berfungsi sebagai panduan bagi auditor dalam
mengkomunikasikan hasil audit melalui laporan audit kepada pemakai informasi
keuangan. Standar pelaporan terdiri dari:
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU) di indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukan atau menyatakan jika ada ketidak
konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam menyusun laporan keuangan
periode berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntasi tersebut dalam periode
sebelumnya.
c. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan auditor, harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian
tidak dapat ddiberikan.jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,
maka alasanya harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan
audit yang dilaksanakan jika ada dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh
auditor.
6
2.4 Laporan Audit
Laporan Audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas
laporan keuangan yang diaudit. Laporan audit wajar tanpa pengecualian standar auditor
berisi tujuh bagian berbeda:
1. Judul laporan. Standar auditing mengharuskan laporan tersebut diberi judul dan
judulnya mencantumkan kata independen. Misalnya, judul yang sesuai mencakup
"laporan auditor independen", "laporan auditor independen", atau "pendapat
akuntan independen". Persyaratan judul yang memuat kata mandiri disampaikan
kepada pengguna bahwa audit itu tidak bias dalam semua aspek.
2. Alamat laporan audit. Laporan tersebut biasanya ditujukan kepada perusahaan,
pemegang sahamnya, atau dewan direksi. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah
menjadi kebiasaan untuk menyampaikan laporan kepada dewan direksi dan
pemegang saham untuk menunjukkan bahwa auditor independen dari perusahaan.
3. Paragraf pengantar. Paragraf pertama laporan melakukan tiga hal: Pertama,
membuat pernyataan sederhana bahwa KAP telah melakukan audit. Hal ini
dimaksudkan untuk membedakan laporan dengan laporan kompilasi atau review.
4. Ruang lingkup paragraf. Paragraf ruang lingkup adalah pernyataan faktual tentang
apa yang dilakukan auditor dalam audit.
5. Paragraf opini. Paragraf terakhir dalam laporan standar menyatakan kesimpulan
auditor berdasarkan hasil audit. Bagian dari laporan ini sangat penting sehingga
seringkali seluruh laporan audit hanya disebut sebagai opini auditor. Paragraf opini
dinyatakan sebagai opini bukan sebagai pernyataan fakta mutlak atau jaminan.
6. Nama perusahaan CPA. Nama tersebut mengidentifikasi kantor akuntan publik atau
praktisi yang melakukan audit. Biasanya, nama KAP digunakan karena seluruh
KAP memiliki tanggung jawab hukum dan profesional untuk memastikan bahwa
kualitas audit memenuhi standar profesional.
7. Tanggal laporan audit. Tanggal yang tepat untuk laporan adalah tanggal dimana
auditor menyelesaikan prosedur audit di lapangan. Tanggal ini penting bagi
pengguna karena menunjukkan hari terakhir tanggung jawab auditor atas
penelaahan atas peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.
7
2.5 Tanggung Jawab Auditor
Menurut SA 240, menyatakan bahwa auditor memiliki tanggung jawab untuk
merencanakan dan menjalankan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai
apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji material, yang disebabkan oleh
kesalahan ataupun kecurangan dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk
menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang beraku, dan
melaporkan tentang laporan keuangan, dan berkomunikasi seperti yang diisyaratkan
oleh standar auditing, sesuai dengan temuan auditor (SPAP). Bila auditor juga
melaporkan tentang keefektifan pengendalian internal atas pelaporan keuangan, auditor
juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kelemahan yang material dalam
pengendalian internal atas pelaporan keuagan (Arens, et al 2014:170). Menurut
Mulyadi (2002:55) ada beberapa tanggung jawab auditor, yaitu:
1. Tanggung jawab auditor untuk mendeteksi dan melaporkan kekeliruan dan
ketidakberesan, meliputi mendeteksi dan melaporkan adanya suatu tindak
kesalahan dan kecurangan.
2. Tanggung jawab untuk menemukan pelanggaran hukum oleh klien, meliputi
mendeteksi adanya tindakan kekeliruan dan kecurangan.
3. Tanggung jawab mempertahankan sikap independen, meliputi mempertahankan
sikap mental independen.
4. Tanggung jawab untuk memberikan pertimbangan atas kemampuan entitas dalam
mempertahakan kelangsungan hidupnya, meliputi mengevaluasi tentang
kesangsian dalam kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Audit bertujuan untuk meyakinkan kembali bahwa laporan keuangan yang dimiliki
perusahaan, organisasi dan lembaga telah disusun melalui prinsip dan standar akuntansi
yang berlaku. Dalam audit laporan keuangan akan dipastikan kembali bahwa perusahaan
telah melaporkan jumlah keuangan sesuai dengan keadaan sebenarnya pada tanggal
pelaporan yang dicantumkan.
Auditor memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan menjalankan audit untuk
memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji
material, yang disebabkan oleh kesalahan ataupun kecurangan dan oleh karena itu
memungkinkan auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan
disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan
yang beraku, dan melaporkan tentang laporan keuangan, dan berkomunikasi seperti yang
diisyaratkan oleh standar auditing.
9
DAFTAR PUSTAKA
10