Dosen Pembimbing :
Oleh:
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2021
Statement of Authorship
Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk
makalah/ tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/ kami menyatakan
dengan jelas bahwa saya/ kami menggunakannya.
Saya/ kami memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.
Puji syukur kami ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
tentang “Hubungan antara struktur pengendalian internal, resiko pengendalian
dan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengampuh, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Kami sadar, makalah yang kami buat masih banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf. Kritik serta saran dari
dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
REFERENSI .......................................................................................................... 25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh
diauditnya. Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
yang cukup dan kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan
bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindar dari tuntutan pihak – pihak yang
Tipe bukti audit berupa dokumentasi (bukti dokumenter) juga penting bagi auditor.
organisasi klien merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak
kan dengan baik dalam kertas kerja audit, disertai dengan keterangan mengenai
klasifikasi bukti auditnya. Hal tersebut dimaksudkan agar auditor mudah dalam
catatan klien dengan laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat
penting dalam profesi akuntan publik. Dalam proses auditnya, auditor harus
dan pembuata bukti itulah auditor membuat kertas kerja. SA Seksi 339 kertas kerja
memberikan panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas kerja dalam audit atas
laporan keuangan atau perikatan audit lainnya, berdasarkan seluruh standar auditing
Kertas kerja audit (KKA) merupakan media yang digunakan auditor untuk
simpulan yang dibuat auditor dalam setiap tahapan audit. Kertas kerja audit akan
berfungsi mendukung laporan hasil audit. Begitu pentingnya KKA ini sehingga
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEMUAN AUDIT
akan mebuat laporan menjadi seimbang dan objektif. Materi temuan audit yang
bersangkutan dan hubungan kerja yang sehat antara auditor dan pihak yang diausit.
Temuan audit merupakan fakta yang disusun berdasarkan data dari sudut
pandang auditor. Temuan audit ini berfungsi sebagai media antara auditor dan
Temuan audit ini dapat pula digunakan sebagai sarana untuk mengadakan
check and balance antara temuan audit yang diperoleh selama audit dan tujuan audit
yang ditetapkan pada saat perencanaan audit. Komentar auditee harus didapatkan
3
secara tertulis yang setidaknya memuat apakah auditee sependapat atau tidak
Semua unsur temuan harus didukung oleh bukti yang cukup agar
c. Temuan audit harus mengandung unsur temuan (kondisi, kriteria dan sebab-
akibat) Temuan audit harus menguraikan secara jelas kondisi, kriteria, dan
sebab akibat. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai komponen temuan audit.
yang biasanya berupa input serta standar proses kerja dan output.
4
mengadakan perbaikan kinerja entitas yang diaudit. Sebab dapat terjadi
muncul atau timbul. Akibat suatu temuan harus dapat menunjukkan bahwa
3. Tentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kondisi dan kriteria
yang menghasilkan temuan audit.
4. Identifikasi dampak yang ditimbulkan oleh temuan audit tersebut.
mengubah kondisi yang berkaitan dan menempatkannya secara tepat dalam suatu
lingkaran sebab akibat yang cukup tegas. Berikut ini beberapa panduan dalam
5
B. BUKTI AUDIT
menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan criteria
yang sangat persuasif, misalnya perhitungan auditor atas sekuritas yang dapat
Pendekatan Auditor biasanya datang dari dua arah secara simultan. Pada satu
sisi, auditor bertolak dari pemahaman mereka atas bisnis dan industri yang
mengembangkan harapan yang berkenaan dengan laporan keuangan. Pada sisi lain,
dari transaksi-transaksi tersebut. Salah satu tantangan dalam audit ini adalah
bisnis inti, serta laba dan arus kas yang dihasilkan. Prosedur audit Top-
6
klien, bagaimana klien menanggapi risiko tersebut , dan kelangsungan
hidup entitas.
atas transaksi, saldo akun, serta sistem yang mencatat transaksi tersebut
Sifat pengujian audit mengacu pada sifat dan efektivitas pengujian audit yang
bukti tentang kinerja kompetitif suatu entitas atau terkait dengan tujuan audit
spesifik yang ingin dicapai auditor. Akhirnya bukti tersebut harus relevan
7
substantif. Setiap keputusan tersebut mencerminkan pertimbangan audit yang
Saat mengacu pada kapan auditor akan melaksanakan pengujian audit serta
Sheet Date (SAS 45) menyatakan bahwa pengujian audit pada tanggal interim
yang dapat mempengaruhi laporan keuangan pada akhir tahun buku (sebagai
banyak bukti audit yang harus diperoleh. Bukti yang lebih banyak diperlukan
dengan tingkat risiko yang tinggi. Sebagai contoh, seorang auditor dapat
mengirim permintaan konfirmasi sebanyak 50% dari akun yang ada dalam
akun piutang usaha atau hanya 10% saja dari akun-akun yang ada.
8
sedang diperiksa. (AU 316.27), consideration of fraud in a financial
risiko salah saji material yang disebabkan oleh kecurangan dengan cara
ditugaskan sesuai dengan penilaian auditor atas tingkat risiko yang berkaitan
bukti audit; 1) bukti apa yang akan diperoleh (sifat), 2) bilamana akan
memperoleh bukti (saat), 3) berapa banyak bukti yang akan diperoleh (luas),
audit).
Keputusan utama yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan
jumlah bukti audit yang tepat untuk dikumpulkan agar dapat memberikan
b. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu
9
4. Jenis-jenis Bukti Audit
Dalam menentukan prosedur audit mana yang akan digunakan, auditor dapat
memilihnya dari delapan kategori bukti yang luas, yang disebut tipe - tipe atau jenis
- jenis bukti audit. Menurut Fachrudin (2007 : 7), ada beberapa jenis bahan bukti
yang dapat dipilih oleh auditor dalam rangka mengevaluasi bukti audit, yaitu :
a. Pemeriksaan Fisik
saham, wesel tagih, aset tetap berwujud ; seperti bangunan, mesin, kendaraan
deskripsi, kondisi dan kualitas dari aset yang diperiksa. Dalam pemeriksaan
fisik ini indera yang digunakan dapat lebih dari satu indera dari panca indera
b. Konfirmasi
Konfirmasi adalah jawaban atas permintaan auditor baik tertulis maupun lisan
10
b) Konfirmasi negatif. Pada konfirmasi ini, pihak ketiga diminta untuk
c. Prosedur Analitis
- hubungan untuk mengetahui apakah suatu angka atau data merupakan angka
atau data yang logis. Prosedur analitis pada garis besarnya dapat dilakukan
yang sama.
d. Dokumen
1) Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang
luar klien yang berisi verifikasi ketelitian yang diminta oleh auditor.
11
2) Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang
disimpan dalam arsip klien, misalnya rekening koran bank, faktur dari
Tanya jawab dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Tanya jawab
dilakukan kepada personil atau pihak perusahaan. Apa saja yang kurang jelas,
Tetapi dalam tanya jawab ini harus hati – hati, karena pihak perusahaan
jawaban yang bias tetap ada. Dalam tanya jawab sebaiknya dilakukan dengan
sehingga informasi yang diperoleh lebih baik. Sebagian hasil tanya jawab ini
mungkin saja dapat diperkuat atau di cek kesesuaiannya dengan bukti lain
jawab.
f. Observasi
Observasi adalah penggunaan penglihatan dan indera lain untuk menilai atau
akuntansi untuk melihat apakah ada 15 orang yang bekerja di bagian akuntansi.
12
Jika kurang dari 15 orang, perlu ditanyakan apakah ada personil yang cuti atau
sedang keluar kantor. Demikian juga, jika di catatan tidak ada barang setengah
menghasilkan 1.000 unit produk per jam. Untuk memeriksa hal diatas, auditor
Pengerjaan Kembali
Pengerjaan kembali adalah mengulangi apa yang telah dilakukan atas suatu
data atau informasi. Misalnya suatu faktur penjualan, jumlah rupiah di faktur
dijual dengan harga per unit dari barang tersebut, kemudian menguranginya
jika ada diskon dan sebagainya, sehingga diperoleh angka Rp. 5 juta.
geologist, ahli teknik dan lain – lain. Pada umumnya spesialis yang digunakan
auditor bukan orang yang mempunyai hubungan dengan klien. Auditor harus
membuat surat perjanjian kerja dengan spesialis, tetapi tidak boleh menerima
13
5. Data Akuntansi dan Informasi Penguat
audit untuk mencapai tujuan audit spesifik, ia harus mempertimbangkan sifat bukti
yang akan diperoleh. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari
data akuntansi yang mendasari, dan informasi penguat yang tersedia bagi auditor.
Bagi yang menekuni bidang auditing, tentunya lebih akrab dengan komponen
dasar dari data akuntansi yang mendasari yaitu (jurnal, buku besar, kertas kerja,
laporan keuangan . dewasa ini data-data tersebut seringkali ada dalam bentuk data
elektronik.
Bukti documenter telah digunakan secara luas dalam auditing dan dapat
dikaitkan dengan setiap tujuan audit spesifik, tergantung pada situasi yang ada.
Dokumen yang dimaksud dapat berasal dari luar entitas, dari dalam entitas dengan
C. KERTAS KERJA
kerja (working papers) sebagai catatan yang di simpan oleh auditor tentang
diperoleh, dan kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit. Kertas kerja
memberikan :
14
1. Isi Kertas Kerja Audit
Kertas kerja audit meliputi semua berkas yang dibuat mulai dari perencanaan
sampai dengan konsep laporan hasil audit, antara lain terdiridari: program audit,
konfirmasi, pernyataan dari klien, ikhtisar dan salinan/copy dari dokumen yang
dikumpulkan, daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor, draft laporan
hasil audit, dan sebagainya. Kertas kerja tidak hanya berwujud kertas, tetapi dapat
pula berupa pita magnetis, film, atau media yang lain. Kertas kerja berupa
ditugaskan manajemen.
Secara lebih rinci dokumen yang terdapat pada kertas kerja audit harus
a. Perencanaan
15
melaksanakan tugasnya akan menghasilkan kertas kerja yang bermanfaat.Agar
kan bahwa kertas kerja akan direviu dan digunakan oleh seniornya
c. Kertas kerja harus dibatasi pada informasi pokok saja yang diperlukan dan
relevan dengan tujuan audit dan disajikan secara ringkas, tidak memuat data
d. Kertas kerja harus mampu menyajikan informasi yang jelas dan sistematis,
Terdapat banyak jenis kertas kerja yang ada di dalam suatu audit. Jenis-jenis
tersebut meliputi (1) kertas kerja neraca saldo, (2) skedul dan analisis, (3)
memoranda audit dan dokumentasi informasi penguat, dan (4) ayat jurnal
16
1. Kertas Kerja Neraca Saldo
Pada contoh kertas kerja neraca saldo tersedia kolom-kolom untuk saldo buku
Kertas kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling penting di
1. Menjadi mata rantai penghubung antara akun buku besar klien dan item-
3. Megindetifikasi kertas kerja spesifik yang memuat bukit audit bagi setiap
Tidak adanya nomor akun untuk Kas menunjukkan bahwa item laporan
keuangan ini merupakan gabungan dari beberapa akun buku besar kas. Dalam
kasus seperti ini, kertas kerja awal dengan indeks A harus memuat skedul
kelompok yang menunjukkan akun buku besar apa yang telah digabungkan
Istilah skedul kertas kerja (working paper schedule) dan analisis kertas
item-item dalam kertas kerja neraca saldo. Dalam paragraf sebelumnya telah
17
disebutkan bahwa apabila beberapa akun buku besar digabung untuk tujuan
atau sering juga disebut sebagai skedul utama (lead schedule). Selain
kerja individu yang memuat bukti audit yang diperoleh untuk masing-masing
pada tanggal neraca (atau pada tanggal lain menurut kepentingan audit)
seperti yang terdapat pada kertas kerja A-1 pada contoh kertas kerja kas
terintegrasi. Contoh lain berupa sebuah daftar saldo pelanggan yang terdiri
dari saldo akun pengendali piutang usaha serta sebuah daftar investasi yang
auditor dapat menulis sebuah memo yang berisikan ikhtisar dari lingkup
18
2. Reprensentasi tertulis dari manajemen dan para pakar yang berasal dari
luar organisasi
klien sebagai akibat pengabaian atau salah penerapan GAAP. Oleh karena
klien sehingga saldo buku besar dapat disesuaikan. Sebaliknya, ayat jurnal
dengan saldo akun yang sesuai. Pada dasarnya ayat jurnal reklasifikasi
hampir sama dengan ayat jurnal penyesuaian, namun pengaruh material pada
Ikhtisar ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal reklasifikasi pada awalnya
yang harus dibuat auditor atas ayat jurnal tersebut mungkin tidak akan terjadi
sampai audit tersebut berakhir. Pada akhirnya susunan setiap ayat jurnal yang
diusulkan tersebut harus dicatat dalam kertas kerja. Namun, apabila klien
menolak untuk membuat ayat jurnal penyesuaian dan ayat jrunal reklasifikasi
19
1. Judul (heading). Setiap kertas kerja harus memuat nama klien, judul
deskriptif yang dapat mengidentifikasi isi dari kertas kerja tersebut, seperti
2. Nomor Indeks (index number). Setiap kertas kerja diberi nomor indeks atau
nomor referensi untuk tujuan identifikasi atau pengarsipan, seperti A-1, B-1,
dan seterusnya.
dari kertas kerja lainnya atau yang digunakan dalam kertas kerja lain harus
4. Tanda koreksi (tick marks). Tanda koreksi berupa simbol-simbol seperti tanda
tambahan tentang item tersebut dapat diperoleh pada bagian lain dalam kertas
kerja tersebut.
harus membubuhkan paraf dan tanggal pada kertas kerja tersebut. Hal ini
diperlukan untuk menetapkan tanggung jawab atas pekerjaan dan review yang
dilaksanakan.
suatu kantor CPA. Review tingkat pertama dilakukan oleh supervisor dari
20
penyusun, seperti atasan atau manajernya. Review dilakukan apabila pekerjaan
pada segmen tertentu dalam suatu audit telah diselesaikan. Pihak yang melakukan
bukti dan temuan yang diperoleh, serta kesimpulan yang tela dicapai oleh
penyusun. Review lainnya dilakukan atas kertas kerja apabila pekerjaan lapangan
Pada umumnya kertas kerja diarsipkan menurut dua kategori sebagai berikut;
(1) file permanen dan (2) file tahun berjalan. File permanen (permanent file)
memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat bagi auditor dalam banyak
perikatan dengan klien di masa mendatang. Sebaliknya, file tahun berjalan (current
file) memuat informasi penguat yang berkenaan dengan pelaksanaan program audit
• Struktur organisasi
• Salinan kontrak jangka panjang, seperti sewa guna usaha, rencana pensiun,
21
8. Kepemilikan dan Penyimpanan Kertas kerja
Kertas kerja menjadi milik kantor akuntan, bukan milik klien atau pribadi
auditor. Namun hak kepemilikikan oleh kantor akuntan tersebut masih tunduk pada
pembatasanpembatasan yang diatur dalam kode etik profesi auditor itu sendiri.
tergolong sebagai file permanen akan disimpan untuk waktu yang tak terbatas.
Sedangkan kertas kerja yang tergolong sebagai file tahun berjalan akan disimpan
selama file tersebut dibuuhkan oleh auditor untuk melayani klien atau diperlukan
b. Jika misalnya praktek kantor akuntan dijual kepada akuntan publik lain, jika
22
dalam peer review informasi yang tercantum dalam kertas kerja diungkapkan
kepada pihak lain (kantor akuntan public lain) tanpa memerlukan izin dari
23
BAB III
KESIMPULAN
keuangan yang dicapai melalui pengumpulan dan mengevaluasi bukti audit. Bab
berkenaan dengan sifat, saat, serta luasnya prosedur audit maupun penetapan staf
audit. Selain itu, auditor harus dapat menetapkan tujuan audit spesifik dari asersi
yang menggunakan bentuk elektronik dalam hal pegolahan setiap data perusahaan.
audit.
Setiap prosdur yang dilaksanakan, bukti yang diperoleh serta evaluasi auditor
atas bukti tersebut harus didokumentasikan dalam program audit dan kertas kerja
yang nantinya aka memberikan dukungan atas laporan auditor serta sebagai bukti
24
REFERENSI
https://www.academia.edu/17733094/TEMUAN_AUDIT
Arens. Alvin A, Elder. Randal j, Auditing dan jasa assurance, 2006, Erlangga,
Jakarta http://triyatmoko.wordpress.com/2009/02/24/bukti-audit-tujuan-audit-
program-audit-dankertas-kerja-audit/
http://rezekiamalia.blogspot.com/2012/06/makalah-bukti-audit-dan-kertas-
kerja.html
25