1802111811
Resume SAPBN
DOKUMEN PERENCANAAN ANGGARAN DAERAH
Rancangan awal RPJPD juga dibahas dengan para pemangku kepentingan melalui
forum konsultasi publik dengan tujuan untuk memperoleh masukan penyempurnaan
rancangan awal RPJPD. Hasil konsultasi publik dirumuskan dalam berita acara
kesepakatan yang ditandatangani oleh setiap unsur yang mewakili pemangku
kepentingan.
Persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah terhadap rancangan Perda tentang
RPJPD dilakukan paling lambat 2 (dua) bulan sejak rancangan Perda tentang RPJPD
disampaikan kepala daerah kepada DPRD.
Tata cara penyusunan RPJMD terdapat pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
sebagai berikut: tahap awal melakukan persiapan penyusunan meliputi penyusunan
rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun RPJMD,
orientasi mengenai RPJMD, penyusunan agenda kerja tim penyusun RPJMD, penyiapan
data dan informasi perencanaan pembangunan daerah berdasarkan SIPD dan penyusunan
rancangan teknokratik RPJMD.
Dalam hal terdapat jeda waktu antara pemilihan kepala daerah sampai dengan
dilantiknya kepala daerah terpilih melebihi jangka waktu 6 bulan, rancangan teknokratik
dapat disempurnakan berpedoman pada visi, misi dan program kepala daerah terpilih.
Penyusunan rancangan awal (ranwal) RPJMD dimulai sejak kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih dilantik. Ranwal RPJMD merupakan penyempurnaan
rancangan teknokratik berpedoman pada visi, misi dan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih. Ranwal RPJMD mencakup penyempurnaan rancangan
teknokratik, penjabaran visi dan misi kepala daerah, perumusan tujuan dan sasaran,
perumusan strategi dan arah kebijakan, perumusan program pembangunan daerah,
perumusan program PD dan KLHS.
Gubernur dan atau bupati/wali kota mengajukan ranwal RPJMD kepada Mendagri
dan atau gubernur untuk dikonsultasikan paling lambat 50 hari setelah kepala
daerah/wakil kepala daerah dilantik, untuk memperoleh masukan. Konsultasi
dilaksanakan paling lambat 5 hari sejak dokumen diterima secara lengkap. Masukan
disampaikan paling lambat 5 hari sejak konsultasi.
e. Penetapan RPJMD
RKPD disusun dengan menjabarkan RPJMD dan mengacu pada RKP. RKPD
merupakan rencana kerja yang menjadi bahan utama dalam proses penganggaran.
Maksud dan tujuan menyusun RKPD adalah menyiapkan dokumen perencanaan daerah
berwawasan waktu 1 tahun sebagai penjabaran RPJMD untuk tahun yang bersangkutan.
Kedudukan dan fungsi RKPD adalah sebagai acuan dalam penyusunan kerangka umum
APBD, dan sigma program dan kegiatan dari seluruh Renja SKPD di Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang bersangkutan
Selain itu penyusunan APBD juga harus mengacu pada penyusunan anggaran
yang terpadu (unified budgeting) dimana dalam penyusunan rencana keuangan tahunan
dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan
pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana.
Penyusunan APBD secara terpadu (unified budgeting) ini selaras dengan penyusunan
anggaran yang berorientasi pada anggaran berbasi kinerja/prestasi kerja.
Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan APBD yang dilakukan oleh pemerintah
daerah dan para stakeholders yang terkait dalam menyusun APBD:
1. Penyusunan dan penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA)
2. Pemerintah Daerah dan DPRD melakukan pembahasan dan penetapan kesepakatan
bersama mengenai KUA.
3. Penyusunan dan penyampaian Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
4. Pemerintah Daerah dan DPRD melakukan pembahasan dan penetapan kesepakatan
bersama mengenai Prioritas Plafon Anggaran (PPA).
5. Penyusunan dan penyampaian surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan
RKA-SKPD kepada seluruh SKPD.
6. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan SKPD melakukan pembahasan
mengenai RKA-SKPD.
7. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
8. Penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD