Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AUDIT INTERNAL

PROSES PELAPORAN PENGAUDITAN INTERNAL

(Dosen Pengampuh: Teri, SE.,M.SI,AK,CA.,CTA )

OLEH KELOMPOK 1:

Hasanudding Samsu (2010321017)


Febryanto (2010321018)
Andi Sulfadianti (2010321040)
Anastasia Desi Bokko (2010321056)
Alprilia A (2010321067)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk
dan kemudahan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah “AUDIT INTERNAL”
yang dibahas mengenai “Proses pelaporan pengauditan internal”.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,kami megharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pemerhati
pendidikan pada umumnya, Serta merupakan wujud sebuah pengabdian kami kepada Allah
SWT.

Makassar, 23 Maret 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Kertas Kerja Audit.....................................................................................................................2
B. Program Kerja Audit..................................................................................................................5
C. Pelaporan Audit.........................................................................................................................6
D. Rumusan Rekomendasi Audit....................................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit internal merupakan suatu rangkaian proses dan teknis dimana karyawan suatu
perusahaan mencari kepastian atas keakurat-an informasi keuangan dan jalannya operasi
sesuai dengan yang ditetapkan. Di samping meningkatkan keandalan informasi dan
memastikan dipatuhinya kebijakan manajemen, lingkup pekerjaan audit internal juga meliputi
perlindungan terhadap harta perusahaan dan penilaian terhadap apakah penggunaan sumber
daya telah dilakukan secara ekonomis dan efisien. Dengan demikian sangatlah jelas bahwa
audit internal telah menjadi suatu alat yang dominan bagi pimpinan perusahaan untuk
memantau dan mengawasi jalannya kegiatan operasional perusahaan. Apalagi para pemeriksa
(pengawas) internal ini tentu saja lebih mengetahui mengenai segala kebijakan, prosedur dan
berbagai permasalahan perusahaan secara lebih rinci dibandingkan pemeriksa eksternal
(akuntan publik).

Audit internal terhadap kegiatan operasional perusahaan perlu dilakukan secara teratur,
baik sebelum dirasakan adanya suatu masalah maupun sesudah terlanjur terjadi masalah.
Audit internal yang dilakukan secara teratur dapat mencegah terjadinya suatu masalah;
manajemen akan dapat dengan segera mengetahui dan mengatasi masalah serta sebab-
sebabnya sebelum masalah tersebut menjadi berkelanjutan, atau secara tepat mengidentifikasi
masalah yang sebenarnya, sumber-sumber penyebabnya dan mengambil langkah-langkah
yang efektif untuk mengatasinya. Efektifnya peran audit internal di dalam suatu organisasi
diharapkan akan meningkat-kan kinerja organisasi yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kertas kerja audit?


2. Bagaimana program kerja audit?
3. Bagaimana pelaporan audit?
4. Bagaimana rumusan rekomendasi audit?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui kertas kerja audit


2. Untuk mengetahui program kerja audit
3. Untuk mengetahui pelaporan audit
4. Untuk mengetahui rekomendasi audit

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kertas Kerja Audit


Kertas kerja audit mengacu pada dokumen yang disiapkan atau digunakan oleh auditor
sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Dokumen-dokumen tersebut termasuk meringkas
bisnis klien, alur proses bisnis, program atau prosedur audit, dokumen atau informasi yang
diperoleh dari klien, dan dokumen pengujian audit.

Kertas kerja audit terkadang juga disebut sebagai dokumen audit. Dokumen-dokumen ini
adalah bukti yang mendukung auditor untuk membuat kesimpulan mereka atas laporan
keuangan. Misalnya, seorang auditor memiliki perjanjian dengan klien untuk mengaudit
laporan keuangan.

Sebelum menandatangani surat perjanjian audit, auditor harus memperoleh beberapa


informasi tentang klien, melakukan uji tuntas klien, dan menilai apakah mereka harus
menolak atau menerima perjanjian. Dalam hal ini, jika perjanjian sudah siap ditandatangani,
itu berarti penilaian sudah dilakukan dan diterima. Dokumen yang digunakan auditor untuk
mendokumentasikan klien dari bisnis yang melakukan uji tuntas dan penilaian tersebut adalah
contoh kertas kerja audit.

Kertas kerja audit juga mencakup file word dan excel yang digunakan auditor untuk
mendokumentasikan pengendalian secara internal atas klien untuk pelaporan keuangan, sifat
bisnis, dan kertas kerja pengujian audit.

Pada umumnya, kertas kerja audit diperoleh atau disiapkan oleh staf audit atau asisten
audit. Auditor lain yang mempunyai banyak pengalaman dan otoritas, seperti manajer audit
atau mitra audit kemudian meninjau dokumen-dokumen ini dengan lebih detail. Kertas kerja
audit harus diajukan dalam file audit yang benar, baik file audit permanen maupun file audit
saat ini.

Informasi dalam kertas kerja audit

Berikut informasi yang tercantum dalam kertas kerja audit:

 Informasi tentang anggota tim audit dan pekerjaan yang dialokasikan untuk mereka
 Apakah auditor mengikuti semua standar audit (SA) yang berlaku atau tidak
 Apakah pihak yang bersangkutan merencanakan audit atau tidak

2
 Apakah ada pengawasan yang tepat atas pekerjaan yang dilakukan yang
memungkinkan anggota tim audit untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang
mereka lakukan
 Apakah auditor melakukan analisis yang tepat atau tidak
 Apakah bukti-bukti yang dicantumkan tersebut relevan, cukup, dan tepat untuk
mendukung opini auditor

Fungsi kertas kerja audit

Kertas kerja audit mempunyai fungsi sangat penting karena mencatat bukti yang
dikumpulkan oleh auditor yang akan membantunya sampai pada kesimpulan akhir.
Pentingnya kertas kerja Audit adalah sebagai berikut:

 Memberikan bukti atas pekerjaan audit yang dilakukan, berfungsi untuk mendukung
opini auditor.
 Membantu dalam perencanaan dan kinerja audit.
 Membantu dalam pengawasan dan review pekerjaan audit.
 Merekam dan menunjukkan pekerjaan audit.
 Merencanakan waktu dan luas prosedur audit yang akan dilakukan.
 Menarik kesimpulan dari bukti-bukti yang diperoleh.
 Standarisasi kertas kerja untuk meningkatkan efisiensi audit.
 Memfasilitasi pendelegasian pekerjaan sebagai sarana untuk mengontrol kualitasnya.
 Memberikan bimbingan kepada staf audit sehubungan dengan cara memeriksa jadwal.
 Meningkatkan tanggung jawab dari para anggota staf.
 Bertindak sebagai bukti di Pengadilan ketika tuduhan kelalaian diajukan terhadap
auditor.

Jenis-jenis kertas kerja audit

Secara garis besar, ada 5 jenis kertas kerja yang dilakukan oleh seorang auditor:

1. Program Audit

Program audit adalah daftar prosedur audit yang ditujukan untuk setiap audit dengan
elemen tertentu. Prosedur audit yang dimaksud adalah instruksi rinci dalam pengumpulan
jenis bukti audit tertentu yang perlu diperoleh dalam proses audit.

3
2. Neraca Percobaan Bekerja

Neraca saldo kerja adalah daftar yang berisi berbagai saldo akun dari buku besar pada
akhir tahun yang diperiksa dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom penyesuaian,
reklasifikasi yang diusulkan oleh auditor, serta berbagai saldo setelah koreksi auditor yang
akan muncul dalam audit laporan keuangan.

3. Ringkasan Jurnal Penyesuaian

Saat memproses audit, auditor mungkin menemukan kesalahan dalam laporan klien.
Oleh karena itu, auditor dapat membuat draft jurnal penyesuaian yang akan didiskusikan
lebih lanjut dengan kliennya. Auditor juga akan membuat jurnal reklasifikasi untuk elemen
yang tidak memiliki kesalahan dalam catatan klien.

4. Jadwal Utama

Jadwal induk adalah kertas kerja audit yang digunakan untuk meringkas informasi
yang dicatat dalam skedul pendukung untuk berbagai akun terkait. Jadwal induk digunakan
dalam menggabungkan berbagai akun dalam buku besar umum yang serupa, yang saldo
totalnya akan disajikan dalam laporan keuangan satu jumlah.

5. Jadwal Pendukung

Kertas kerja pendukung juga diperlukan oleh auditor untuk menguatkan informasi
keuangan dan operasional yang telah dikumpulkan. Jadwal pendukung juga perlu menyajikan
berbagai kesimpulan yang telah dibuat oleh auditor.

Hal yang mempengaruhi isi kertas kerja audit

Berikut hal-hal yang mempengaruhi isi kertas kerja audit:

 Sifat Keterlibatan.
 Bentuk laporan auditor.
 Sifat & kompleksitas bisnis klien.
 Sifat & kondisi catatan klien.
 Tingkat ketergantungan pada pengendalian internal.

4
B. Program Kerja Audit
Program Kerja Audit (PKA) merupakan rancangan prosedur dan teknik audit yang
disusun secara sistematis yang harus diikuti/dilaksanakan oleh auditor dalam kegiatan audit
untuk mencapai tujuan audit. PKA disusun setelah auditor memperoleh pemahaman yang
cukup tentang tujuan audit. PKA akan menjadi guidance bagi auditor.
Ada beberapa manfaat dari penyusunan program kerja audit antara lain:
1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bias
dikomunikasikan kepada semua tim audit.
2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor
dan supervisornya.
3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang
telah disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan.
4. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka
dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah audit.
5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat perkerjaan yan telah dikerjakan
sebelumnya.
6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan lansung oleh supervisor.

Setiap program kerja audit biasanya mengandung empath al pokok berikut:

1. Informasi pendahuluan, yang memuat:


a) Informasi latar belakang mengenai program/aktivitas yang diaudit yang berguna
bagi para auditor dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya.
Bagian ini harus disajikan seringkas mungkin.
b) Komentar berbagai pihak yan berkompeten berkaitan dengan tujuan
audit,termasuk komentar auditor sendiri.
2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang:
a) Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yan dihadapi dan
perbaikan yan diharapkan dapat tercapai.
b) Cara pendekatan audit yang dipilih.
c) Pola pelaporan yang dikehendaki.
3. Intruksi-intruksi khusus.
4. Langkah-langkah kerja.

5
Langkah-langkah kerja memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan
tugas audit sesuai dengan tahapan auditnya, yaitu:
a) Audit pendahuluan, meliputi:
 Pembicaraan pendahuluan dengan objek yang diaudit
 Penumpulan informasi umum, penelaahan peraturan, evaluasi prosedur
kerja,dan system operasional
 Tes pendahuluan atas informasi yan diperoleh guna mengidentifikasi
tujuanaudit sementara
 Pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan
b) Review dan penujian pengendalian manajemen, meliputi:
 Pengujian pengendalian manajemen.
 Pembuatan ikhtisar hasil temuan pengujian pengendalian manajemen.
c) Audit lanjutan, meliputi:
 Pengembangan temuan hasil penujian pengendalian manajemen.
 Penyajian hasil audit lanjutan (daftar temuan).
 Pembahasan temuan dengan penangung jawab audit.
 Pembahasan hasil audit lanjutan denan objek audit.
 Penyusunan rekomendasi.

C. Pelaporan Audit
1. Penyajian laporan mengikuti arus informasi

Dalam cara ini, auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan
informasi yang diperoleh sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang dilakukan. Seperti
diketahui, seorang auditor memperoleh informasi melalui tahapan-tahapan audit sebagai
berikut:

1) Pengumpulan informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan.


2) Menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective) berdasarkan
hasil review dan pengujian terhadap system pengendalian manajemen.
3) Pengumpulan bukti-bukti audit dan pengembangan temuan yang berkaitan dengan
tujuan audit, pada tahap audit lanjutan.
4) Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang berhasil
dikumpulkan.
5) Merumuskan rekomendasi.
6) Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan.
Sesuai dengan tahap audit, auditor mengorganisasikan laporan hasil auditnya
berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-
tahapan audit.

6
2. Penyajian laporan yang menitikberatkan pada kepentingan pengguna
Penyajian dengan menggunakan cara ini menitikberatkan pada kepentingan para
pengguna laporan hasil audit. Umumnya para pengguna laporan lebih berkepentingan
terhadap temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit. Dengan
demikian dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna
laporan dengan cepat, biasanya berupa kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor.
Dalam penyajian ini, auditor mengikuti format sebagai berikut.
1. Informasi latar belakang
2. Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung
kesimpulan audit.
3. Rumusan rekomendasi
4. Ruang lingkup audit

D. Rumusan Rekomendasi Audit


Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai
kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit. Auditor
harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas yang
diaudit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap rekomendasi
yang diajukan oleh auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya
peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau efektivitas yang akan dicapai pada
pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa depan atau juga termasuk berbagai
kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika rekomendasi tersebut
tidak dilaksanakan. Agar mudah dipahami oleh pengguna laporan, rekomendasi
seharusnya disusun dengan kalimat yang operasional dan tidak teoretis.

Walaupun pelaksanaan rekomendasi tersebut sepenuhnya merupakan


kewenangan manajemen perusahaan, sebenarnya auditor juga berkepentingan
terhadap dilaksanakannya rekomendasi tersebut. Oleh karena itu, dalam proses audit
komunikasi yang konstruktif harus dilakukan oleh auditor dengan berbagai pihak
yang ada dalam perusahaan terutama yang berkaitan dengan program/aktivitas yang
diaudit. Pengomunikasian hasil temuan mutlak harus dilakukan dimana auditor harus
mendapatkan komentar yang seimbang berkaitan dengan berbagai temuan (terutama
yang menyangkut kelemahan pengelolaan) dari berbagai pihak yang berhubungan
dengan permasalahan tersebut. Sebelum mengajukan rekomendasi final di dalam
laporannya, auditor terlebih dahulu harus mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang

7
berkepentingan. Dengan demikian diharapkan rekomendasi tersebut diterima dan
dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanpa keterpaksaan.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kertas kerja audit adalah berbagai catatan yang dilakukan oleh auditor terkait
prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukan, informasi yang akan
diperoleh dan juga kesimpulan yang dibuat sehubungan dengan audit.
Hal-hal yang mempengaruhi isi kertas kerja audit yaitu sifat keterlibatan,
bentuk laporan auditor, sifat & kompleksitas bisnis klien, sifat & kondisi catatan klien
dan tingkat ketergantungan pada pengendalian internal.
Program Kerja Audit (PKA) merupakan rancangan prosedur dan teknik audit
yang disusun secara sistematis yang harus diikuti/dilaksanakan oleh auditor dalam
kegiatan audit untuk mencapai tujuan audit. PKA disusun setelah auditor memperoleh
pemahaman yang cukup tentang tujuan audit.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://multikompetensi.com/artikel-dan-berita/latar-belakang-audit-internal/#:~:text=Latar
%20Belakang%20Audit%20Internal%20%E2%80%93%20Timbul,sehubungan%20dengan
%20era%20globalisasi%2C%20sehingga

https://klikpajak.id/blog/kertas-kerja-audit/#:~:text=Kertas%20kerja%20adalah%20catatan
%20dari,disimpan%20oleh%20auditor%20selama%20audit.

https://pusdiklatwas.bpkp.go.id/asset/files/post/a_74/Teknik_penyusunan_PKA.pdf

https://www.coursehero.com/file/p3b806m/Program-Kerja-Audit-Merupakan-rencana-dan-
langkah-kerja-yang-harus-dilakukan/

10

Anda mungkin juga menyukai