Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PELAPORAN AUDIT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit 1

Disusun oleh:
Syahbathie Sabariah
2010631030132
3B Audit 1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Audit yang berjudul
“Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan Audit" tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungka makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3. Tujuan ...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
2.1 Perencanaan Program Audit...............................................................................2
2.2 Pelaksanaan Audit..............................................................................................2
2.2.1 Tahap Pelaksanaan Audit Dokumen......................................................2
2.2.2 Tahap Pelaksanaan Audit Kepatuhan....................................................4
2.3 Pelaporan Hasil Audit.......................................................................................5

BAB III PENUTUP........................................................................................................8


3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit adalah kegiatan peninjauan kembali data-data konkrit dalam suatu laporan agar akurat.
Data yang tertulis dalam laporan diperiksa secara detail apakah ada yang melenceng atau sudah
sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu, data-data tadi dievaluasi kembali alasan terjadinya.

Biasanya audit dilakukan untuk memeriksa laporan keuangan. Baik dalam suatu perusahaan
maupun perorangan. Hasil dari audit tadi akan memengaruhi perusahaan dalam mengambil
keputusan ke depannya. Ini penting dilakukan untuk kemajuan perusahaan tersebut. Secara garis
besar, tujuan dilakukannya audit adalah agar suatu perusahaan menjadi lebih baik ke depanya

Tidak hanya membuat perusahaan berjalan ke arah yang lebih baik karena evaluasi dari
laporan keuangan. Audit juga memiliki peran sebagai berikut.
- Laporan keuangan yang sudah diaudit akan lebih dipercaya keabsahannya.
- Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang sudah diaudit lebih dipercaya oleh lembaga
hukum terkait masalah pajak.
- Perusahaan yang sahamnya sudah go public atau memiliki aset yang setara dengan Rp25
miliar, wajib melampirkan laporan keuangan yang sudah diaudit ke Departemen
Perdagangan dan Perindustrian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Audit?
2. Bagaimana Perencanaan Audit?
3. Bagaimana Pelaksanaan Audit?
4. Bagaimana Pelaporan hasil audit?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian audit.
2. Menjelaskan bagaimana terjadinya Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan audit.
3. Menjelaskan tujuan audit bagi perusahaan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Program Audit
Untuk setiap audit, auditor harus mengorganisir kegiatannya sehingga auditor dapat
melaksanakannya secara efisien, ekonomis dan efektif. Perencanaan dan Program audit
adalah perecanaan yang memadai untuk mengumpulkan informasi dan bukti-bukti atas
sasaran pemeriksaan selama pelaksanaan tiaptiap tahap fungsi audit (persiapan pemeriksaan,
pengujian pengendalian manajemen sampai dengan pemeriksaan lanjutan) dengan prosedur
yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan pemeriksaan.
Oleh karena itu auditor harus menetapkan dengan layak/cukup hal-hal sebagai berikut :
1. Tipe/kwalitas dan jumlah petugas yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
2. Informasi apa yang harus dikumpulkan, bagaimana memperolehnya, dan dan bagaimana
mengevaluasi informasi tersebut agar dapat ditentukan sasaran pemeriksaannya.
3. Bukti apa dan berapa banyak yang harus diperoleh kesimpulan yang layak atas sasaran
pemeriksaan
4. Hasil apa yang diharapkan dalam rangka pembuatan laporan untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakannya. Untuk mendukung hal-hal di atas auditor harus menyusun program audit.
Program Audit adalah rencana langkah kerja yang harus dilakukan selama pemeriksaan,
yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta informasi yang ada
tentang kegiatan atau program yang diperiksa. Program audit merupakan alat pengendali
setiap kegiatan audit dan tidak boleh menjadi Check list yang kaku dari langkah-langkah
kerja sehingga mematikan inisiatif auditor dalam pelaksanaan tugasnya. Penyusunan program
audit dimaksudkan agar pelaksanaan tugas audit dapat mencapai tujuan audit yang telah
ditetapkan dengan penggunaan sumber daya yang seminimal mungkin, yang meliputi tenaga,
biaya dan waktu yang dipergunakan.

2.2 Pelaksanaan Audit

2.2.1 Tahap Pelaksanaan Audit Dokumen


Audit dokumen adalah tahapan penyusunan/perumusan checklist atau daftar tilik yang
digunakan sebagai panduan/pedoman pelaksanaan audit kepatuhan/lapangan.

2
CHECKLIST (DAFTAR TILIK) = PROGRAM KERJA AUDIT, terdiri dari:
•Sasaran Standar
• Hal/aspek yang akan ditanyakan
• Dokumen terkait dengan sasaran standar
• Catatan lain yang dianggap perlu diklarifikasi pada saat audit kepatuhan
• Setiap auditor membuat checklist berupa daftar pertanyaan yang disusun berdasar hasil

audit dokumen untuk diverifikasi lebih lanjut dalam audit lapangan/visitasi/kepatuhan.


• Setiap auditor harus menyusun checklist yang didasarkan atas:
• RKS/RKT
• Realisasi RKS/RKT
• Bukti Kinerja/Dokumen Terkait

3
Manfaat Checklist/Daftar Pengecekan
1. Membantu auditor melakukan audit kepatuhan.
2. Membantu auditor untuk menyusun catatan-catatan selama audit.
3. Memastikan kelancaran audit.
4. Sebagai alat bantu utama pada saat penyusunan laporan audit.

2.2.2 Tahapan Pelaksanaan Audit Kepatuhan

Audit Kepatuhan adalah audit lapangan yang dilakukan oleh auditor untuk
memverifikasi/memvalidasi.
• Auditor melakukan audit dengan berpedoman pada checklist yang telah dibuat pada saat
audit dokumen/desk evaluasi/audit sistem.
• HASIL AUDIT KEPATUHAN = RINGKASAN TEMUAN AUDIT = KERTAS KERJA
AUDIT

Proses Pelaksanaan Audit Kepatuhan


• Ketua tim auditor memperkenalkan seluruh anggota tim kepada auditee
• Ketua tim auditor menyampaikan tujuan audit dan lingkup audit.
• Ketua tim auditor menyampaikan jadwal audit untuk kemudian disetujui oleh teraudit dan
dijadikan sebagai patokan pelaksanaan audit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan audit kepatuhan


1. Setiap Auditor harus melaksanakan audit sesuai rencana yang telah disepakati sesuai
dengan \ program audit.
2. Setiap Auditor harus menggunakan daftar pertanyaan /check list untuk menemukan fakta.
3. Setiap auditor harus menyampaikan pertanyaan secara sistematik dan jelas untuk
menemukan fakta.
4. Setiap auditor harus selalu mencocokkan temuan audit dengan bukti-bukti di lokasi.
5. Setiap Auditor harus selalu menjaga hubungan baik dengan teraudit.

4
Hal-Hal Yang Perlu Dicheck Pada Saat Melaksanakan Audit Kepatuhan/Lapangan.
1. Memastikan tanggungjawab teraudit selaku pelaksana standar.
2. Memastikan pengetahuan dan pemahaman teraudit tentang Kelengkapan Dokumen SPMI,

termasuk RKS/RKT yang menjadi tanggungjawab teraudit.


3. Memastikan Efisiensi dan efektivitas operasi yang dijalankan teraudit.
4. Memastikan kemampuan auditi melakukan tindakan koreksi.

2.3 Pelaporan Hasil Audit

Pelaporan hasil audit merupakan komponen utama dalam komunikasi dari audit internal
tentang hasil audit. Untuk mengkomunikasikan hasil audit diperlukan susunan laporan, dimana
hasil audit disusun untuk disajikan dengan rinci dan jelas terkait seluruh kegiatan proses audit
internal. Laporan audit merupakan produk akhir yang paling penting dari proses audit internal
dan akses utama untuk menggambarkan aktivitas audit internal bagi pemangku kepentingan, baik
di dalam maupun di luar perusahaan. Laporan audit memberikan bukti tentang karakter
profesional dari kegiatan audit internal dan memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi
kontribusi ini. Laporan audit yang efektif tentu saja harus didukung oleh pekerjaan audit
berkualitas tinggi, tetapi pekerjaan audit yang sama dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis
dengan buruk atau tidak disiapkan dengan baik.

Karakteristik Laporan Hasil Audit Internal. Laporan hasil audit internal yang baik
memiliki karakteristik:

1. Objektif, yaitu faktual, tidak memihak, serta terbebas dari distorsi baik yang disebabkan oleh
kesalahan dan kelalaian ataupun unsur prasangka.

2. Jelas dan ringkas, yaitu mudah dipahami dan logis, dimana laporan disusun menggunakan
kalimat yang jelas, runtut dan fokus pada pokok masalah dengan mengurangi rincian yang
tidak perlu, serta mengandung informasi yang tidak lengkap. Salah satu cara yang efektif agar
laporan hasil audit jelas dan ringkas adalah dengan menyajikan informasi dalam format yang
mudah untuk dibaca seperti angka dan persentase, tabel atau list, dan diagram, sementara
rinciannya disajikan dalam lampiran.

5
3. Bermanfaat, yaitu informasi yang disajikan dalam laporan hasil audit dapat digunakan sebagai
dasar bagi manajemen terkait untuk melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Manajemen dapat mengoptimalkan informasi hasil audit bila mereka menilai bahwa
laporannya disampaikan tepat waktu, serta kesimpulan dan pendapat auditor adalah
konstruktif (Rustendi, 2017).

Sedangkan karakteristik yang harus dipenuhi oleh suatu laporan hasil audit yang baik
dikutip dari (Mariani, 2013) ialah:

1. Arti Penting. Hal-hal yang dikemukan dalam laporan hasil audit harus merupakan hal yang
menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk dilaporkan. Hal ini perlu ditekankan agar
ada jaminan bahwa penerima laporan yang waktunya sangat terbatas akan menyempatkan diri
untuk membaca laporan tersebut.

2. Tepat-waktu dan kegunaan laporan. Kegunaan laporan merupakan hal yang sangat penting.
Untuk itu, laporan harus tepat waktu dan disusun sesuai dengan minat serta kebutuhan
penerimaan laporan, terlepas dari maksud apakah laporan ditujukan untuk memberikan
informasi atau guna merangsang dilakukannya tindakan konstruktif.

3. Ketepatan dan kecukupan bukti pendukung. Ketepatan laporan diperlukan untuk menjaga
kewajaran dan sikap tidak memihak sehingga memberikan jaminan bahwa laporan dapat
diandalkan kebenarannya. Laporan harus bebas dari kekeliruan fakta maupun penalaran.
Semua fakta yang disajikan dalam laporan harus didukung dengan bukti-bukti objektif dan
cukup, guna membuktikan ketepatan dan kelayakan hal-hal yang dilaporkan.

4. Sifat menyakinkan. Temuan, kesimpulan dan rekomendasi harus disajikan secara


menyakinkan dan dijabarkan secara logis dari fakta-fakta yang ditemukan. Informasi yang
disertakan dalam laporan harus mencukupi agar menyakinkan pihak penerima laporan tentang
pentingnya temuan-temuan, kelayakan kesimpulan serta perlunya menerima rekomendasi
yang diusulkan.

5. Objektif. Laporan hasil audit harus menyajikan temuan–temuan secara objektif tanpa
prasangka, sehingga memberikan gambaran (perspektif) yang tepat.

6
6. Jelas dan sederhana. Agar dapat melaksanakan fungsi komunikasi secara efektif, pelaporan
harus disajikan sejelas dan sesederhana mungkin. Ungkapan dan gaya bahasa yang berlebihan

6
harus dihindari. Apabila terpaksa menggunakan istilah-istilah teknis atau singkatan-singkatan
yang tidak begitu lazim, harus didefinisikan secara jelas.

7. Ringkas. Laporan hasil audit tidak boleh lebih panjang dari pada yang diperlukan, tidak boleh
terlalu banyak dibebani rincian (kata-kata, kalimat, pasal atau bagian-bagian) yang tidak
secara jelas berhubungan dengan pesan yang ingin disampaikan, karena hal ini dapat
mengalihkan perhatian pembaca, menutupi pesan yang sesungguhnya, membingungkan atau
melenyapkan minat pembaca laporan.

8. Lengkap. Walaupun laporan sedapat mungkin harus ringkas namun kelengkapannya harus
tetap dijaga, karena keringkasan yang tidak informative bukan suatu hal yang baik. Laporan
harus mengandung informasi yang cukup guna mendukung diperolehnya pengertian yang
tepat mengenai hal-hal yang dilaporkan. Untuk itu perlu diserahkan informasi mengenai latar
belakang dari pokok-pokok persoalan yang dikemukakan dan memberikan tanggapan positif
terhadap pandangan-pandangan pihak objek audit atau pihak lain yang terkait. Dalam bahasa
yang lain, dapat dinyatakan bahwa laporan hasil audit seyogyanya mempunyai karakteristik:
accurate, clear and concise, complete, objective, constructive, dan prompt.

9. Nada yang konstruktif. Sejalan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu
pelaksanaan kegiatan dari objek audit, maka laporan hasil audit harus disusun dengan nada
konstruktif sehingga membangkitkan reaksi positif terhadap temuan dan rekomendasi yang
diajukan.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan audit adalah tahap awal dari proses auditing yang sangat menentukan dalam
kesuksesan penugasan audit. Rencana audit dimaksudkan supaya menjamin bahwa tujuan dari
audit tercapai serta berkualitas, ekonomis, efektif dan efisien. Oleh karena itu tahapan
perencanaan audit merupakan tahap yang harus menjadi perhatian yang serius dari auditor.

Pelaksanaannya harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengurangi risiko


audit baik hukum maupun penurunan bahkan kehilangan reputasi. Risiko adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan situasi dimana terjadi kejadiankejadian terburuk, yang menciptakan
kerugian financial dan non financial, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Laporan hasil audit juga adalah media yang digunakan oleh auditor internal untuk
mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan maksud
menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan oleh manajemen terkait dengan temuan
audit, kesimpulan dan rekomendasi hasil penugasan audit.

3.2 Saran

Dalam melaksanakan audit harus teliti, dan terlebih dahulu mengumpulkan bukti-bukti yang
ada sebelum pelaporan. Karena hasil auditnya nanti adalah hal yang sangat penting bagi sebuah
perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Yeyet Yulyani, Nirvana Satya Lestari, Rini Siti Aisyah, Khairunnisa Maudy Sofiani, Tuti
Alawiyah, Pelaporan Hasil Audit Dan Tindak Lanjut Audit, 2020, Universitas
Siliwangi.

Revoldi H. Siringoringo, Menulis Laporan Hasil Audit Kinerja Sesuai Standar Audit, Jakarta,
2008, PUSDIKLAT.

Cahyoko, Prosedur Pelaksanaan Audit Operasional, 2005, Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai