PENYELESAIAN AUDIT
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1.FITHIYA ASHARY 2010622010988
2.SITI GADIJAH
Dosen Pengampu:
SUSAN ESARI
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah berjudul
“Penyelesaian Audit” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
atas bantuan para pihak yang berkontribusi dengan membantu pencarian data untuk makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengauditan. Selain
itu, pembuatan makalah juga memiliki tujuan agar menambah wawasan dan pengetahuan bagi
penulis maupun pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maka kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah semakin lebih baik. Akhir kata,
semoga makalah dapat berguna.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..............................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pekerjaan Penyelesaian Audit......................................................................................................
2.2 Mengevaluasi Temuan Kredit......................................................................................................
2.3 Berkomunikasi Dengan Klien......................................................................................................
2.4 Tanggung Jawab Setelah Audit...................................................................................................
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap
penyelesaian audit sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit terhadap berbagai
siklus. Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap penyelesaian audit dapat menghasilkan
bukti tambahan yang mempengaruhi kesimpulan audit. Prosedur – prosedur yang diterapkan
pada tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu : a. Prosedur –
prosedur tersebut tidak mengacu kesiklus transaksi maupun saldo rekening tertentu b. Prosedur –
prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca c. Prosedur – prosedur tersebut sangat
memerlukan pertimbangan subyektif auditor d. Prosedur – prosedur tersebut biasanya
dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior yang berpengalaman Dalam tahap
penyelesaian audit, auditor bekerja dalam keterbatasan waktu karena umumnya klien
menginginkan untuk memperoleh laporan audit secepat mungkin. Auditor harus menggunakan
waktu guna membuat pertimbangan professional yang baik dan menyatakan pendapat yang tepat.
Tanggung jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori, yakni
menyelesaikan pekerjaan lapangan, mengevaluasi temuan, dan berkomunikasi dengan klien.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang tersebut kami merumuskan masalah yang menjadi topik dalam
pembahasan dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana proses penyelesaian Audit?
2. Bagaimana tahapan dalam penyelesaian Audit?
3. Bagaimana proses penyelesaian pekerjaan lapangan dan peristiwa kemudian?
4. Bagaimana jenis laporan Audit yang disampaikan Auditor?
5. Bagaimana tanggung jawab auditor setelah melakukan proses audit?
1.3 Tujuan Penulisan
Dengan memiliki rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, maka penyusun dapat
mempelajari tema ini dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui proses penyelesaian Audit
2. Menjelaskan tahapan dalam penyelesaian Audit
3. Menjelaskan perbedaan proses penyelesaian pekerjaan lapangan dan peristiwa kemudian
4. Menjelaskan jenis laporan audit yang dibuat oleh Auditor
5. Menjelaskan tanggung jawab sebagai Auditor setelah proses audit
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak semua tugas perlu dilakukan secara bersamaan karena satu tugas pada satu waktu terbukti
menjadi cara paling efisien untuk melakukan audit.
Contoh: Jika Proses A yang berhubungan dengan pembayaran diaudit pada bulan Agustus,
Proses B yang berhubungan dengan pengadaan bahan baku dapat diaudit kapan saja setelah audit
Proses A selesai.
B. MANFAAT SIKLUS
Siklus audit memastikan bahwa audit dilakukan dengan lancar dan tidak ada kebocoran
proses yang terlibat.
Memberi wewenang kepada auditor untuk mempertanyakan prosedur dan norma saat ini.
Proses audit dapat dilacak secara efisien, memastikan tidak ada penundaan dalam
kegiatan dan penyelesaian tepat waktu dari audit lengkap.
Berfokus pada pendekatan sistematis daripada banyak hal pada satu waktu. Akibatnya,
hasil dari siklus audit adalah laporan yang dapat diandalkan.
C.Jenis-Jenis Audit
Audit Internal
Audit internal adalah jenis audit yang dilakukan di dalam organisasi. Jenis audit ini
memberikan visibilitas pada keuangan saat ini untuk pemegang saham dan dewan direksi. Audit
internal dilakukan untuk memeriksa apakah tujuan keuangan terpenuhi dan bisnis sesuai dengan
peraturan.
Audit Eksternal
Audit eksternal dilakukan oleh badan pengatur seperti lembaga audit independen. Auditor
tidak boleh memiliki hubungan apa pun dengan perusahaan. Auditor eksternal ini mengikuti
standar auditing yang berlaku umum dan menghasilkan laporan audit yang mencakup proses
audit dan informasi yang diperoleh.
Audit Operasional
Audit ini biasanya dilakukan secara internal tetapi organisasi memiliki opsi untuk
melakukan audit operasional eksternal.Jenis audit ini mengevaluasi operasi bisnis seperti
penyelarasan tujuan perusahaan, proses perencanaan, prosedur, dan kinerja operasional. Hasil
audit operasional digunakan untuk meningkatkan bisnis.
Audit Kepatuhan
Audit ini memeriksa apakah bisnis mematuhi standar yang ditetapkan oleh bisnis itu
sendiri dan oleh organisasi eksternal. Alasan untuk melakukan audit kepatuhan adalah untuk
menentukan apakah suatu bisnis membayar karyawan mereka secara adil atau memberikan
distribusi pemegang saham yang tepat.
Ini biasanya dilakukan oleh perangkat lunak, TI, dan perusahaan teknologi lainnya, tetapi
bisnis lain yang memiliki departemen TI sendiri juga dapat berpartisipasi dalam Audit Sistem
Informasi. Audit ini membantu menentukan masalah perangkat lunak yang dapat menyebabkan
serangan cyber dan kebocoran data. Audit sistem informasi juga memastikan bahwa pemrosesan
data dan sistem komputer cukup efisien untuk bisnis.
Audit Keuangan
Audit ini secara teratur digunakan oleh bisnis untuk menganalisis keakuratan laporan
keuangan mereka. Audit keuangan wajib dilakukan oleh auditor eksternal. Audit keuangan dapat
dilakukan secara internal tetapi hanya untuk tujuan pengecekan. Auditor eksternal akan
membagikan hasilnya kepada pemberi pinjaman, kreditur, dan investor.
Audit Pajak
Audit pajak dilakukan secara acak secara langsung atau melalui surat. Audit ini akan
menentukan apakah ada perbedaan pada pengembalian pajak yang diajukan oleh bisnis. Ini
berarti pajak yang diajukan harus akurat karena kelebihan pembayaran atau kesalahan informasi
dapat membuat Anda bermasalah dengan IRS.
Audit Penggajian
Audit ini biasanya dilakukan secara internal untuk memperbaiki masalah penggajian yang
dapat menyebabkan audit penggajian eksternal. Disarankan untuk melakukan audit penggajian
tahunan untuk memastikan proses penggajian yang benar diikuti dan sesuai. Audit ini memeriksa
faktor-faktor penggajian seperti tarif gaji, upah, pemotongan pajak, dan informasi karyawan.
Audit Pembayaran
Jangan bingung dengan audit penggajian, audit pembayaran digunakan untuk memastikan
bahwa karyawan dibayar secara adil untuk posisi, pangkat, keterampilan, dan senioritas mereka.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan disparitas adalah ras, agama, usia, dan jenis kelamin
yang tidak ada kaitannya dengan kualitas pekerjaan. Audit pembayaran juga menentukan
pembayaran yang adil oleh bisnis menurut lokasi dan industri.
Ketika sebuah perusahaan siap untuk diaudit oleh pihak ketiga, pihak ketiga akan memberi
perusahaan tanggal mulai dan persyaratan tim audit. Persyaratan biasanya terdiri dari daftar
dokumen yang jika disiapkan sebelumnya, membuat audit selesai lebih cepat
1. Laporan Penggajian
Laporan penggajian sangat penting dari sudut pandang audit karena jumlah karyawan di
suatu perusahaan dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam durasi audit. Analisis
laporan penggajian akan membantu auditor untuk memahami situasi perusahaan saat ini dan
karenanya auditor akan menyarankan untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan atau
memundurkan beberapa dari mereka.
Semua rekening bank perusahaan harus terdaftar dan dokumen yang diperlukan dari
masing-masing rekening perlu dipresentasikan kepada auditor. Ini akan sangat menyederhanakan
pekerjaan auditor karena ia tidak perlu mengumpulkan dokumen yang diperlukan selama audit.
Perusahaan yang diaudit harus menyebutkan semua transaksi yang dilakukan dalam
jangka waktu yang ditentukan dan juga harus memberikan semua faktur dan tagihan untuk
pembelian yang dilakukan. Auditor akan meminta faktur untuk mengetahui berapa total
pengeluaran perusahaan selama jangka waktu tersebut dan apakah jumlahnya sesuai dengan
jumlah dalam pembukuan.
4. Buku Besar
Buku besar berisi rincian semua transaksi yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Hal ini diperlukan bagi seorang auditor agar dapat menghitung jumlah total dengan jumlah yang
disebutkan dalam pembukuan.Saat ini, alih-alih menyiapkan buku besar secara manual, sebagian
besar perusahaan menggunakan software akuntansi yang secara otomatis mengubah data input
menjadi keuangan yang diperlukan. Software akuntansi akan sangat meningkatkan akurasi suatu
perusahaan dan akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan buku besar.
Neraca saldo membantu dalam mengatur dengan benar berbagai transaksi perusahaan dan
dapat membantu auditor untuk melacak kembali sejarah transaksi tertentu. Neraca saldo juga
dapat disiapkan menggunakan perangkat lunak akuntansi.
7. Konfirmasi
Mendapatkan konfirmasi dari bank, pelanggan, pemasok, pemberi pinjaman, dll adalah
dokumen yang sangat penting yang harus dikumpulkan oleh auditor dalam audit. Biasanya
auditor akan memilih sampel dan juga menyediakan format konfirmasi untuk diedarkan ke
berbagai pihak untuk mendapatkan konfirmasi. Merupakan tanggung jawab Perusahaan untuk
memastikan bahwa auditor menerima konfirmasi yang maksimal.
8. Schedule
Ini termasuk jadwal seperti daftar aset, depresiasi, pembayaran di muka, akrual dll yang
disiapkan oleh perusahaan sebagai bagian dari akuntansi.
9. Dokumen Pinjaman
#1 – Perencanaan
Fase terpenting dari siklus audit adalah perencanaan, di mana audit direncanakan sesuai
dengan tujuan audit dan kriteria apa yang paling cocok untuk mencapai tujuan
tersebut.Auditorperlu merencanakan dengan baik sebelumnya mengenai jadwal audit untuk
memberikan tanggal penyelesaian tentatif kepada manajemen agar laporan mereka
dipublikasikan.
#2 – Mengumpulkan Sampel
Setelah rencana dibuat, auditor mendekati pemilik proses/unit bisnis tertentu untuk
memberikan sampel data yang dicari auditor. Sampel ini bisa berupa tanggal acak, dan auditor
dapat mengukur dari sampel ini jika ada anomali dalam proses yang sama untuk tanggal yang
berbeda. Auditor berhak untuk menggali lebih dalam ke dalam proses kecuali dia puas dengan
penjelasan yang diberikan oleh pemilik proses.
Peran auditor adalah membuat draft laporan berdasarkan temuan segera setelah sampel
dikumpulkan. Auditor perlu melaporkan setiap penipuan atau tindakan ilegal atau apa pun yang
setara dalam laporan ini. Materi yang dikoreksi, ketidaksepakatan dengan manajemen tentang
estimasi, kebijakan akuntansi dan setiap kesulitan signifikan yang dihadapi harus dilaporkan
dalam laporan. Setiap koreksi/saran dalam prosedur saat ini akan diberikan kepada pemilik
proses, yang akan memiliki seperangkat prosedur sendiri sebelum koreksi/saran
diimplementasikan pada akhirnya.
#4 – Persyaratan Tambahan
Misalkan auditor memerlukan informasi lebih lanjut, ia masih dapat meminta persyaratan
tambahan untuk dilengkapi. Saat menyiapkan laporan, auditor mungkin menemukan kebutuhan
akan bukti representasi yang dibuat oleh pemilik proses. Jika persyaratan tambahan tidak
dilengkapi, auditor dapat melaporkan ketidakmampuan untuk memberikan bukti pendukung
untuk setiap klaim yang dibuat. Perubahan laporan dapat dilakukan pada tahap ini. Namun, tidak
akan ada ruang untuk koreksi setelah langkah ini.
#5 – Penerbitan Laporan
Laporan akhir diterbitkan hanya setelah ditinjau oleh auditor, manajemen, dan pemilik
proses. Laporan tersebut dipublikasikan kepada manajemen dan investor, yang kemudian
mempelajari laporan tersebut dan memberikan saran mereka. Laporan proses audit tidak
dipublikasikan kepada investor. Sebagai gantinya, laporan konsolidasi dari semua proses dan
laporan keuangan diterbitkan untuk investor. Pasalnya, tumpang tindih laporan dapat
membingungkan investor untuk membaca laporan tersebut.
Subsequent event yang harus diaudit terdiri dari subsequent collection dan subsequent
payment. Subsequent Collection merupakan penagihan sesudah tanggal neraca sampai mendekati
selesainya pekerjaan lapangan/audit field work, serta dilaksanakan dalam pemeriksaan piutang
dan barang dalam perjalanan. Sedangkan Subsequent Payment merupakan pembayaran sesudah
tanggal neraca sampai mendekati selesainya audit field work, serta dilaksanakan pada saat
pemeriksaan hutang dan biaya yang masih harus dibayar. Prosedur audit yang dapat dilakukan
auditor berkaitan dengan peristiwa kemudian, antara lain:
a) Membaca dan menganalisis laporan keuangan interim terbaru setelah tanggal neraca serta
membandingkannya dengan laporan keuangan tahunan
b) Mengajukan pertanyaan kepada manajer atau eksekutif perusahaan mengenai apakah laporan
keuangan interim telah disajikan dengan dasar yang sama dengan penyusunan laporan keuangan
tahunan
c) Mengajukan pertanyaan kepada pejabat atau eksekutif yang bertanggung jawab tasa masalah
keuangan dan akuntansi.
d) Membaca notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya
e) Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien mengenai adanya tuntutan hukum,
klaim, dan keputusan pengendalian
f) Mendapatkan surat representasi dari manajer yang berwenang mengenai peristiwa kemudian
yang perlu penyesuaian dan pengungkapan, yang bertanggal sama dengan tanggal laporan audit.
g) Mengajukan pertanyaan tambahan h) Melaksanakan beberapa prosedur yang dipertimbangkan
perlu dan semestinya dilakukan. Dalam hal ini, auditor dapat mengeluarkan laporan audit sebagai
berikut (tergantung materialitas peristiwa kemudian) yaitu pendapat tidak wajar apabila peristiwa
kemudian sangat material dan pendapat menolak memberikan pendapat.
Beberapa hal yang harus dilakukan akuntan publik, sebelum suatu pemeriksaan akuntan
dinyatakan selesai:
1) Seluruh kertas kerja pemeriksaan harus diparaf oleh pembuatnya dan direview oleh atasannya
2) Hasil review harus didokumentasikan dalam suatu review notes dan harus dijawab oleh staf
yang direview (reviewee) secara tertulis
3) Daftar audit adjustment harus disusun, lengkap dengan indeks working papernya, diskusikan
dengan klien
4) Audit adjustment yang sudah disetujui klien harus diposting ke masing-masing kertas kerja
yang berkaitan
5) Draft report disusun oleh auditor in-charge (pimpinan tim audit), direview oleh audit manager
dan audit partner
6) Sebelum kertas kerja pemeriksaan dan draft report di review oleh audit manager dan audit
partner, maka audit supervisor harus menyusun notes to PPM (catatan untuk Partner, Principal
dan Manager)
7) Setelah draft report direview dan disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Jika klien setuju,
buat final audit report.
8) Sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus meminta Surat Pernyataan
Langganan dari klien. Tanggal surat harus sama dengan tanggal selesainya audit field work dan
tanggal laporan audit.
9) Auditor membuat draft management letter, setelah direview dan disetujui PPM, diskusikan
dengan klien. Klien setuju, buat management letter final untuk klien
10) Tahap akhir, selesaikan urusan pelunasan audit fee
11) Dalam audit working papers, cantumkan “catatan untuk audit tahun berikutnya”.
12) Opini yang diberikan, tergantung hasil pemeriksaan
13) Dalam mereview kertas kerja pemeriksaan, KAP sebaiknya mempunyai daftar “Audit
Working Papers Review Guide”
2. Menelaah Notulen Rapat
Notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya (komite keuangan
dan komite audit) dapat berisi hal – hal yang secara signifikan berkaitan erat dengan audit
yang dilaksanakan, misalnya otorisasi pengeluaran obligasi, 0torisasi pengeluaran saham
baru, otorisasi pembelian kembali saham sendiri, otorisasi pembayaran dividen, dan
otorisasi penghentian jenis produk tertentu. Kelima hal tersebut berpengaruh pada asersi
– asersi managemen dalam laporan keuangan. Informasi yang diperoleh dari penelaahan
tersebut dapat menyebabkan auditor melakukan pengujian substantif tambahan atau
meminta klien mengungkapkan peristiwa kemudian dalam laporan keuangan.
Auditor harus menggunakan waktu guna membuat pertimbangan professional yang baik
dan menyatakan pendapat yang tepat. Tanggung jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi
menjadi tiga kategori, yakni menyelesaikan pekerjaan lapangan, mengevaluasi temuan, dan
berkomunikasi dengan klien. Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk
memastikan audit yang berkualitas. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penyelesaian
perkerjaan lapangan mencakup melakukan review atas peristiwa kemudian, membaca notulen
rapat, mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim dan penilaian, mendapatkan surat representasi
klien, dan melakukan prosedur analitis. Tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan ada
dua. Diantaranya untuk menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan dan untuk
menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor
menyelesaikan langkah-langkah, diantaranya membuat penilaian akhir atas materialitas dan
risiko audit, mengevaluasi kelanjutan usaha, melakukan review teknis atas laporan keuangan,
merumuskan pendapat dan membuat naskah laporan audit. Auditor bertugas untuk
menyampaikan kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang
merupakan kekurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi pengendalian
internal,yang dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan organisasi untuk mencatat,
memproses, mengikhtisarkan,dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan. Selain itu, Auditor bertanggungjawab untuk
menyampaikan hal-hal tertentu berkenaan dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang
bertanggung jawab mengawasi proses pelaporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Totok Budisantoso. 2004. Auditing 2- Dasar-dasar Prosedur Pengauditan
Laporan Keuangan Edisi 3, UPP AMP YKPN:Yogyakarta Agus, Sukrisno. 2012. “Auditing
Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik”. Jilid 1. Edisi Keempat, Salemba
Empat:Jakarta