DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Gusnardi, S.E., M.Si., Ak., CA
Disusun oleh :
SHADIQIN NAWARA (2310246456)
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
dalam menyelesaikan tugas “Ringkasan Materi Kuliah” untuk mata kuliah Audit.
Tugas ini dibuat berguna sebagai pemenuhan atas tugas yang diberikan oleh
kepada Bapak Prof. Dr. Gusnardi, S.E., M.Si., Ak., CA selaku dosen pengampu
mata kuliah Audit yang telah memberikan tugas dan petunjuk sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini dan saya berharap tugas ini dapat bermanfaat dan
bentuk maupun menambah isi tugas ini agar menjadi lebih baik. Mengingat
dalam tugas ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
SHADIQIN NAWARA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18
TOPIK 1
Pengujian substantif audit adalah suatu proses audit yang dirancang berguna
Piutang usaha adalah aset yang dimiliki Perusahaan dalam bentuk hutang orang
lain terhadap Perusahaan. Pada pengujian substantif akun piutang usaha, pengujian
Didalam pengujian substantif audit akun piutang usaha, yang perlu dilihat adalah
jumlah piutang yang harus dibayar oleh pelanggan, karyawan, dan afiliasi yang
yang akan diberikan dalam hal ini adalah piutang kotor dari pelanggan atas transaksi
penjualan secara kredit dan yang berhubungan dengan akun tersebut. Dengan
dilakukannya audit terhadap akun piutang, secara tidak langsung maupun secara
atau pendapat Perusahaan. Penjualan yang paling mungkin terjadi potensi salah saji
adalah penjualan yang tidak tertagih. Untuk merancang pengujian substantif ini,
auditor harus menentukan tingkat risiko pengujian rincian yang dapat diterima oleh
risiko inhern, risiko prosedur analitis dan risiko pengendalian. Penilaian risiko
tersebut yang tepat telah digunakan dalam model risiko audit, yaitu fase
perencanaan. Hal tersebut digunakan untuk mencapai risiko pengujian yang tepat
sesuai dengan yang direncanakan dan ditetapkan dalam strategi audit untuk setiap
setiap asersi laporan keuangan yang disajikan dan pengujian substantif juga bisa
disengaja (salah saji) dalam proses pencatatan atas transaksi akun-akun pada
laporan keuangan.
substantif yang akan dilakukan oleh seorang Auditor. Setelah menentukan tingkat
risiko pengujian substantif, Langkah selanjutnya adalah mencapai tujuan audit untuk
setiap akun dan saldo yang disajikan dalam laporan keuangan. Hal ini dilakukan
agar pengujian substantif yang dilakukan dapat memberikan asersi yang tepat
yang dicatat dan disajikan pada laporan keuangan sesuai dengan transaksi yang
benar-benar ada pada tanggal neraca. Tahap awal untuk memulai setiap pengujian
audit adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri yang dijalankan
oleh klien. Dalam pengujian substantif saldo akun pendapatan, penjualan dan
piutang harus dilakukan verifikasi dengan cara menelusuri saldo akun dari awal
periode hingga akhir periode. Selanjutnya mereview aktivitas pada periode berjalan
dalam buku besar pembantu untuk setiap ayat jurnal yang dicatat. Apabila terdapat
transaksi yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah, hal ini harus memerlukan
investigasi khusus.
Prosedur pengujian analitis adalah salah satu tahap penting dalam setiap
tidaknya anomali sehingga dapat menentukan area dan dokumen yang perlu
terdapat kemungkinan penyajian yang tidak wajar atau salah saji. Prosedur analitis
dilakukan dalam tahap akhir yang bertujuan untuk memastikan bahwa bukti yang
terhadap saldo akun yang disajikan pada laporan keuangan. Untuk melihat
purpose test). Pengujian pisah batas (cut-off test) dilakukan sebagai bagian dari
pekerjaan akhir tahun. Akhirnya, pengujian saldo yang juga merupakan pengujian
transaksi dan transaksi pendapatan yang belum ditagih, yang telah termasuk dalam
piutang usaha, memiliki risiko salah saji yang tinggi dari pada yang telah tertagih.
oleh Perusahaan. Pendapatan yang belum ditagih memiliki risiko salah saji yang
File akun pelanggan yang dilaksanakan oleh klien harus berupa dokumen
mendapatkan bukti yang berkaitan dengan asersi ekstensi atau kejadian atas
transaksi. Pengujian ini dilakukan secara lebih eksistensif apabila tingkat risiko
deteksi yang berlaku yang akan dicapai adalah rendah, apabila prosedur
Penjualan
Pengujian pisah batas penjualan (sales cut-off test) dirancang dan dibuat
1. Penjualan dan Piutang Usaha telah dicatat dalam periode akuntansi dimana
2. Ayat jurnal yang berkaitan dengan persediaan dan harga pokok penjualan
Penjualan harus dicatat dalam periode ketika hak hukum atau barang telah
system FOB (free on board) shipping point, maka hak akan berpindah pada saat
tanggal pengiriman atau saat persediaan barang keluar dari gudang perusahaan
Destination, maka hak akan berpinda pada saat persediaan barang sampai atau
diterima oleh pembeli. Pada situasi ini auditor harus mencurahkan perhatian
Pengujian Pisah Batas Retur Penjualan (sales return cur-off test) adalah
pengujian yang dilakukan untuk melihat jumlah retur penjualan yang terjadi.
Apabila retur penjualan belum dicatat sampai akhir tahun, memiliki potensi yang
waspada terhadap kemungkinan nilai retur penjualan yang sangat besar dan
tidak biasa dapat menandakan bahwa pengiriman yang tidak diotorisasi sebelum
akhir tahun.
dirancang untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa penerimaan kas telah
dicatat dalam periode akuntansi yang tepat. Pisah batas yang tepat pada
tanggal neraca merupakan hal penting untuk menyajikan secara benar baik kas
maupun piutang usaha. Dengan demikan, pengujian ini berkaitan dengan asersi
Pengujian saldo merupakan prosedur untuk menguji salah saji terhadap saldo
akun pada laporan keuangan. Pengujian saldo dirancang untuk melihat apakah
terdapat kesalahan saji atau tidak wajar terhadap nilai saldo akun yang dicatat dan
terhadap nilai saldo akun pada laporan keuangan. Seperti akun piutang usaha yang
harus dikonfirmasi baik secara tertulis langsung antara auditor dan pelanggan.
sebagai berikut :
Menurut “AU 330 Proses Konfirmasi (SAS 67)”, menyatakan ada anggapan
bahwa auditor akan meminta konfirmasi piutang selama melakukan audit, kecuali :
rendah.
Pada tahap melakukan konfirmasi terdapat dua formulir permintaan yaitu (1)
konfirmasi positif, yang mengharuskan debitur untuk menjawab apakah saldo yang
ditunjukkan benar atau tidak, dan (2) konfirmasi negatif, yang meminta debitur untuk
neraca. Sebaliknya, tanggal pengiriman konfirmasi dapat dipilih salah satu atau dua
yaitu :
1. Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk asersi dimana bukti
mengendalikan setiap langkah proses konfirmasi yang dilakukan. Hal ini berarti
bahwa :
1. Memastikan bahwa jumlah, nama dan alamat pada konfirmasi telah sesuai
SOAL ESSAY
Jawaban : Pengujian substantif audit adalah suatu proses audit yang dirancang
dapat menentukan area dan dokumen yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pendapatan dan piutang usaha. Prosedur analitis dilakukan dalam tahap akhir
oleh Perusahaan.
terhadap saldo akun pada laporan keuangan. Pengujian saldo dirancang untuk
melihat apakah terdapat kesalahan saji atau tidak wajar terhadap nilai saldo
4. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang ada dalam melakukan konfirmasi terhadap
saldo akun ?
yaitu :
Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk asersi dimana bukti
5. Jelaskan apa itu pengujian pisah batas atas penerimaan kas (cash receipts cut-
off test) ?
Jawaban : Pengujian pisah batas ata penerimaan kas (cash receipts cut-off test)
dirancang untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa penerimaan kas telah
dicatat dalam periode akuntansi yang tepat. Pisah batas yang tepat pada
tanggal neraca merupakan hal penting untuk menyajikan secara benar baik kas
maupun piutang usaha. Dengan demikan, pengujian ini berkaitan dengan asersi
A. Pengujian Substantif
D. Pengujian Hipotesis
A. Pengujian piutang
C. Pengujian Modal
D. Pengujian Substantif
4. Proses pengiriman barang yang berpindah hak ketika barang keluar dari
B. COD
C. FOB Destination
D. FOB Paylater
5. Proses pengiriman barang yang berpindah hak ketika barang sudah sampai
B. COD
C. FOB Destination
D. FOB Paylater
TOPIK 2
Pengujian substantif audit adalah suatu proses audit yang dirancang berguna
Audit siklus pembelian adalah audit yang dilakukan untuk mengevaluasi apakah
akun yang dipengaruhi oleh transaksi pembelian barang dan jasa dan pelunasan
utang usaha disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
1. Untuk memastikan bahwa pembelian yang tercatat adalah untuk barang dan
dengan benar.
utang auditor perlu mengetahui proses bisnis yang dilakukan oleh klien. Hal ini
bertujuan untuk meminimalisir risiko audit dalam memberikan opini audit yang sesuai
auditor harus memperoleh informasi dan bukti yang tepat serta akun-akun yang
2. Pembayaran
bagaimana proses pembelian bahan baku yang terjadi. Sebagai contoh permintaan
bahan baku oleh staf produksi atau pengawas bagian gudang. Hal ini bertujuan
untuk menghubungkan dan mencocokan antara bahan baku dengan produk barang
atau jasa yang dihasilkan oleh Perusahaan. Bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat salah saji atau ketidakwajaran terhadap penyajian atas laporan keuangan
Perusahaan.
Proses menerima barang dan jasa adalah aktivitas Perusahaan dalam siklus
mengakui pembelian dan utang pada saat kegiatan saat ini. Jika barang telah
Pada saat proses penerimaan barang dan jasa, maka perlu membuat sebuah
laporan atau dokumen atas transaksi yang terjadi. Pada saat barang atau jasa
diterima maka perlu dibuat dokumen laporan penerimaan barang. Laporan ini
merupakan dokumen yang dibuat saat barang atau jasa diterima untuk merekam
data barang atau jasa yang telah diterima. Pada saat barang atau jasa telah
diterima, bagian yang bertanggung jawab penerimaan barang atau jasa harus
Pada saat transaksi kredit terjadi, pengakuan utang dapat dilakukan pada saat
barang diterima atau pada saat faktur dari vendor diterima. Beberapa dokumen yang
dibutuhkan dan catatan yang digunakan sebagai dasar pengakuan utang meliputi :
1. Faktur (Invoice)
2. Voucher
3. File Transaksi
oleh Perusahaan. Dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran kas harus
dicatat dan harus terdapat bukti-bukti yang valid atas transaksi tersebut yang
Hal ini bertujuan untuk mengetahui kas yang dikeluarkan dapat dijadikan bukti audit
terhadap akun pembelian. Dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran kas
adalah :
1. Check
Daftar atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas yang
Pengujian rincian saldo pembelian dan utang usaha adalah prosedur untuk
menguji salah saji atau kewajaran terhadap saldo akun yang disajikan pada laporan
keuangan. Pengujian ini dibuat dan dirancang untuk melihat apakah saldo akun
terdapat kesalahan saji atau disajikan tidak wajar didalam laporan keuangan.
terhadap nilai saldo akun pada laporan keuangan. Akun pembelian dan utang usaha
harus dikonfirmasi baik secara tertulis langsung antara auditor dan pelanggan.
Prosedur pengujian rincian saldo untuk akun utang usaha adalah sebagai berikut :
perjalanan
6. Auditor memeriksa laporan dari vendor dan jawaban konfirmasi utang usaha
SOAL ESSAY
dan jasa dan pelunasan utang usaha disajikan secara wajar sesuai dengan
Untuk memastikan bahwa pembelian yang tercatat adalah untuk barang dan
dengan benar.
berikut :
Faktur (Invoice)
Voucher
File Transaksi
Jawaban : Pada saat proses penerimaan barang dan jasa, maka perlu
membuat sebuah laporan atau dokumen atas transaksi yang terjadi. Pada saat
barang atau jasa diterima maka perlu dibuat dokumen laporan penerimaan
barang. Laporan ini merupakan dokumen yang dibuat saat barang atau jasa
diterima untuk merekam data barang atau jasa yang telah diterima. Pada saat
barang atau jasa telah diterima, bagian yang bertanggung jawab penerimaan
5. Jelaskan apa itu pengujian rincian saldo pembelian dan utang usaha ?
Jawaban : Pengujian rincian saldo pembelian dan utang usaha adalah prosedur
untuk menguji salah saji atau kewajaran terhadap saldo akun yang disajikan
pada laporan keuangan. Pengujian ini dibuat dan dirancang untuk melihat
apakah saldo akun terdapat kesalahan saji atau disajikan tidak wajar didalam
laporan keuangan.
B. Siklus Jual-Beli
A. Purchase Order
B. Permintaan Pembelian
C. Memo Pembelian
D. Memo Debit
A. Retur Penjualan
B. Retur Barang
C. Retur Jasa
D. Retur Pembelian
4. Pilihlah akun-akun bersaldo normal debit yang terdapat pada siklus pembelian ?
A. Keberadaan
B. Kelengkapan
C. Keterjadian
DAFTAR PUSTAKA
Messier/Glover/Prawitt (MGP).