Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERTAS KERJA AUDIT

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
NI WAYAN SUKARMI : 186602130
ARFUSFITA NINGSI : 186602090
JULIAWATI : 186602123
NURQOMARIAH RAMADHANI : 186602170

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM
KENDARI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Kertas Kerja Audit”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Kertas Kerja Audit ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kendari , 22 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................
........i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
.......ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................
......iii....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................


.......1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................


.......1....................................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................


.......1....................................................................................................................................

1.3 Tujuan...........................................................................................................................
.......2

BAB II  PEMBAHASAN..................................................................................................
.......3

2.1 Pengertian Kertas Kerja Audit..................................................................................


.3
2.2 Isi dan Pengoperasian Kertas Kerja Audit............................................................... 3
2.3 Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit....................................................................
.5
2.4 Syarat Kertas kerja Audit.......................................................................................... 7
2.5 Kepemilikan dan Kerahasiaan Informasi Kertas Kerja ......................................... 8
2.6 Pemberian Indeks Kertas Kerja Audit...................................................................... 9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
.....11

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
.....11

3.2 Saran.............................................................................................................................
.....11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Auditor dalam melakukan audit harus tepat dalam memberikan rekomendasi
atau menyimpulkan hasil audit yang akan digunakan oleh pihak yang
berkepentingan. Sehingga rekomendasi tersebut harus dapat diambil secara
baik dan tepat karena akan berpengaruh pada pengambilan keputusan
selanjutnya.
Dengan demikian kertas kerja audit adalah berbagai catatan yang dilakukan
oleh auditor terkait prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang akan
dilakukan, informasi yang akan diperoleh, dan juga kesimpulan yang dibuat
sehubungan dengan audit. Sehingga auditor dapat bertanggung jawab terhadap
rekomendasi ataupun opini yang dihasilkan. Kertas kerja audit atau audit
paperwork pada dasarnya adalah suatu kertas kerja yang sangat penting untuk
para auditor. Kertas kerja audit merupakan rantai yang nantinya akan
menghubungkan catatan klien auditor dengan laporan audit.
Jadi, agar bisa melakukan pengumpulan dan pembuatan bukti, seorang auditor
harus bisa membuat kertas kerjanya. Maka dari itu, kertas kerja juga dikenal
sangat penting bagi seorang auditor.
Oleh sebab itu kita perlu membahas mengenai pedoman pembuatan Kertas
Kerja Audit yang baik bagi seorang auditor.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dapat di uraikan


sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan kertas kerja audit?


2. Bagaimana isi dan pengoperasian kertas kerja audit?
3. Apa tujuan dibuatnya kertas kerja audit?
4. Apa saja syarat dalam pembuatan kertas kerja audit?
5. Bagaimanana cara pemberian indeks kertas kerja audit?
1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memberi pengetahuan lebih
dan memahami mengenai pengertian, isi dan pengoperasian, tujuan, syarat
serta pemberian indeks dalam kertas kerja audit.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kertas Kerja Audit


Berdasarkan penjelasan yang dikeluarkan oleh SA Seksi 339 terkait kertas
kerja pada paragraf ke 3 dikatakan bahwa kertas kerja audit adalah berbagai
catatan yang dilakukan oleh auditor terkait prosedur audit yang ditempuhnya,
pengujian yang akan dilakukan, informasi yang akan diperoleh, dan juga
kesimpulan yang dibuat sehubungan dengan audit.
Beberapa contoh kertas kerja tersebut adalah hasil pemahaman atas struktur
ataupun susunan pengendalian internal, program audit, analisis, surat
konfirmasi, memorandum, representasi klien, ikhtisar yang berasal dari
berbagai dokumen organisasi, dan juga daftar ataupun komentar yang dibuat
ataupun diperoleh auditor.
Selain beberapa contoh diatas, kertas kerja juga bisa berbentuk data ataupun
informasi yang tersimpan di dalam film, pita magnetik ataupun media lainnya.
Audit pada laporan keuangan ini juga harus berdasarkan pada standar auditing
yang sebelumnya sudah ditetapkan di dalam IAI.
Standar pekerjaan lapangan mewajibkan seorang auditor untuk bisa
melakukan perencanaan dan supervisi pada audit yang dilakukannya,
memperoleh pemahaman terkait struktur pengendalian internal, dan juga
mengumpulkan berbagai bukti komponen yang cukup dengan melalui
berbagai prosedur audit.
Selain itu, kerta kerja audit adalah suatu sarana yang bisa digunakan oleh
seorang auditor agar bisa membuktikan bahwa standar pekerjaan lapangan
yang dilakukannya sudah dilakukan dengan baik.

2.2 Isi dan Pengoperasian Kertas Kerja Audit


Berdasarkan SA Seksi 339 terkait kertas kerja dalam paragraf ke 5 dijelaskan
bahwa kertas kerja ini harus bisa ataupun cukup membuktikan bahwa suatu
catatan akuntansi harus sudah sesuai dengan laporan keuangan ataupun
informasi lain yang dilaporkan dan standar audit yang digunakannya.
Umumnya, kertas kerja ini audit memiliki dokumentasi yang menunjukkan :
1. Informasi terkait sudah dilakukannya standar pekerjaan lapangan pertama,
yakni pemeriksaan yang sudah direncanakan dan sudah dilakukan
supervisi dengan baik.
2. Pemahaman yang memadai terkait struktur pengendalian internal agar bisa
merencanakan audit dan juga menentukan sifat, saat, dan juga lingkup
pengujian yang sudah dilakukan.
3. Isi kertas audit juga berisi sudah dilakukannya standar pekerjaan lapangan
yang ketika, yakni bukti audit yang sudah diperoleh, prosedur audit sudah
diterapkan, dan pengujian pun sudah dilakukan yang nantinya mampu
memberikan bukti yang cukup kompeten sebagai suatu acuan untuk
menyatakan pendapatan atas laporan keuangan yang sebelumnya sudah
diaudit.
Untuk memudahkan akses dan pemeliharaannya, dokumen KKA perlu dipilah
ke dalam beberapa kategori. Pada umumnya terdapat tiga kategori
berkas KKA, yaitu: Berkas permanen, Berkas tahun berjalan dan Berkas
korespondensi.
 Berkas Permanen ( permanent file) adalah bukti-bukti dan dokumen-
dokumen yang dikumpulkan pada saat pertama kali penugasan audit
dimulai srta akan ditelaah dan disimpan untuk dipakai tahun -tahun
berikutnya.meliputi :
 Informasi penting mengenai klien, meliputi sejarah perusahaan, lokasi
pabrik, dan daftar cabang beserta nama pimpinan perusahaan.
 Akta pendirian beserta perubahan-perubahannya.
 Manual accounting system, meliputi struktur organisasi, uraian tugas
dan tanggung jawab, kebijakan dan prosedur akuntansi, serta sistem
produksi.
 Hasil pelaksanaan kuesioner pengendalian internal (ICQ)
 Surat-surat keputusan mengenai fasilitas perpajakan.
 Contoh tanda tangan pejabat yang berwenang yang memberi
persetujuan
 Kode akun ( chart of account)
 Kontrak-kontrak perjanjian meliputi pinjaman kredit bank, sewa guna
usaha (leasing), kontrak dengan pihak ketiga lainnya, dan kontrak
penjualan/ pembelian.
 Berkas tahun berjalan ( current file) adalah berkas kertas kerja yang berisi
data yang diperoleh auditor hanya berkaitan untuk tahun berjalan yang
terdiri atas :
 Program audit
 Informasi umum
 Kertas kerja neraca saldo yang mencakup kertas kerja neraca dan
kertas kerja laba rugi
 Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi ( summary of adjusting and
reclassifying journal entries)
 Skedul utama ( top schedules/ lead schedules)
 Skedul pendukung ( supporting schedules)
 Skedul yang disiapkan oleh klien ( schedules prepared by clients)
 Catatan pemeriksaan ( audit notes)
 Berkas korespondensi ( correspondence file) adalah berkas kertas kerja
yang berisi data surat -menyurat dengan pihak ketiga selama pemriksaan
audit.

2.3 Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit

Ada beberapa tujuan dibuatnya suatu kertas kerja audit, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut ini.

1. Mendukung Pendapat Auditor atas Laporan Keuangan yang Diaudit-nya.


Standar pekerjaan yang ada pada poin ketiga mensyaratkan setiap auditor
harus bisa memperoleh bukti kompeten yang cukup agar bisa dijadikan
sebagai patokan dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
di audit di dalam laporannya.
Kertas kerja audit bisa digunakan oleh pihak auditor agar bisa mendukung
pendapat yang disampaikannya dan juga sebagai bukti bahwa auditor
harus sudah melakukan audit yang sudah memadai.
2. Memperkuat Berbagai Kesimpulan Auditor dan Kompetensi Audit-nya.
Di masa depan, jika ditemukan ada pihak yang memerlukan penjelasan
terkait kesimpulan ataupun pertimbangan yang dibuat oleh auditor dalam
proses audit yang dilakukannya, maka pihak auditor bisa memeriksa
kembali kertas kerja yang sebelumnya sudah di buat di dalam auditnya.
Pembuatan berbagai lembaran kertas kerja yang sudah lengkap adalah
syarat yang sangat penting agar bisa membuktikan bahwa sudah dilakukan
dengan baik proses audit atas laporan keuangan yang dilakukannya.
3. Mengkoordinasi dan Mengorganisasi Seluruh Proses Audit
Kegiatan audit yang dilakukan oleh seorang auditor ini terdiri dari suatu
proses ataupun tahapan audit yang dilakukan dalam berbagai tempat,
waktu dan juga pelaksanaannya.
Seluruh proses ini akan mampu menghasilkan berbagai jenis bukti yang
nantinya akan membentuk kertas kerja audit. Dengan memakai kertas
kerja, setiap pengkoordinasian dan juga pengorganisasian pada setiap
tahapan atau proses audit bisa dilakukan dengan baik.
4. Memberikan Dasar dalam Audit Selanjutnya
Dalam melakukan proses audit yang berulang kali dengan klien yang sama
dan juga dalam periode akuntansi yang berbeda, seorang auditor
memerlukan data ataupun informasi terkait sifat usaha dari klien nya,
catatan dan juga sistem akuntansi dari klien, dan pengendalian internal
yang dilakukan klien.
Selain itu, rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada pihak klien dalam
proses audit yang sebelumnya dilakukan, serta berbagai jurnal penyesuaian
yang disarankan untuk menyajikan sesuatu secara wajar pada laporan
keuangan yang sebelumnya.
2.4 Syarat Kertas Kerja Audit
Kecakapan dalam hal teknis serta keahlian profesional dari seorang auditor
akan terlihat jelas pada kertas kerja yang sudah dibuat olehnya. Agar bisa
membuktikan bahwa seorang auditor memiliki kompetensi yang baik dalam
melakukan pekerjaan lapangan sesuai dengan standar auditing, maka dirinya
harus bisa membuat kertas kerja yang sangat bermanfaat.
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, ada lima syarat kertas kerja yang harus
diperhatikan, yakni:
1. Lengkap
Suatu kertas kerja audit haruslah lengkap. Artinya, kertas kerja tersebut
harus memiliki seluruh informasi ataupun data penting yang harus
dicantumkan. Seorang auditor harus mampu menentukan komposisi pada
seluruh data penting yang harus dimasukkan di dalam kertas kerjanya.
Selain itu, kertas kerja ini juga tidak memerlukan penjelasan lisan
tambahan. Kenapa? karena kertas kerja tersebut nantinya akan diperiksa
oleh auditor senior dan kemungkinan juga akan diperiksa oleh pihak
eksternal. Untuk itu, kertas kerja ini harus memiliki informasi yang
lengkap. Sehingga, nantinya tidak diperlukan tambahan penjelasan lisan
lagi. Kertas kerja audit ini juga harus disusun dengan baik agar bisa
berbicara sendiri. Untuk itu, sekali lagi, kertas kerja ini harus memiliki
informasi yang lengkap dan tidak berisi informasi yang menggantung atau
belum jelas atau juga pernyataan yang belum terjawab.
2. Teliti
Saat membuat kertas kerja audit, seorang auditor dituntut untuk tetap
mampu mempertahankan ketelitian dalam hal penulisan dan juga
perhitungannya. Sehingga, kertas kerja yang disusun nanti akan terbebas
dari kesalahan tulis dan juga perhitungan.
3. Ringkas
Kerap kali ada seorang auditor yang belum mempunyai pengalaman yang
banyak dalam melakukan kesalahan dengan melakukan kegiatan
pengauditan yang tidak sesuai dengan tujuan audit Hal ini akan berimbas
pada pembuatan ataupun pengumpulan kertas kerja dalam jumlah yang
banyak dan juga cenderung tidak mempunyai manfaat dalam auditnya
tersebut. Sehingga, kertas kerja tersebut harus dibatasi pada data ataupun
informasi penting atau pokok dan tetap relevan dengan tujuan
dilaksanakannya audit, serta harus disajikan secara lebih ringkas. Selain
itu, seorang auditor juga harus bisa menghindari rincian yang sudah tidak
perlu lagi untuk disajikan. Analisa yang dilakukan oleh auditor ini harus
diringkas dan juga memiliki penafsiran informasi ataupun data, jadi bukan
hanya sebagai penyalinan catatan klien pada kertas kerjanya saja.
4. Jelas
Tingkat kejelasan dalam menyusun dan juga menyajikan informasi pada
berbagai pihak yang akan memeriksa kerja harus bisa diusahakan para
auditor. Penggunaan istilah yang bisa menimbulkan makna ganda haris
bisa dihindari. Penyajian informasi ataupun data secara sistematik pun
harus dilakukan.
5. Rapi
Tingkat kerapian dalam hal penyajian kertas kerja audit dan juga
keteraturan dalam menyusunnya akan sangat membantu auditor senior
untuk melakukan review pada performa kerja stafnya, dan juga akan
memudahkan auditor dalam memperoleh informasi dari kertas kerja itu
sendiri.
2.5 Kepemilikan Dan Kerahasiaan Informasi Dalam Kertas Kerja
SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 06 mengatur bahwa kertas kerja
adalahmilik kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik
pribadi. Namun, hak kepemilikan kertas kerja oleh kantor akuntan publik
masih tunduk pada pembatasan-pembatasan yang diatur dalam Aturan
Etika Kompartemen Akuntan Publik yang berlaku, ntuk meghindarkan
penggunaan hal-hal yag bersifat rahasia oleh auditor untuk tujuan
yangtidak semestinya.
Kertas keja yang bersifat rahasia berdasarkan SA Seksi 339
paragraf 08 “mengatur bahwa auditor harus menerapkan
prosedur memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja dan
harus menyimpannya sekurang-kurangnya 10 tahun.
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik memuat aturan yang
berkaitan dengankerahasiaan kertas kerja. Aturan Etika 301 berbunyi sebagai
berikut: “Anggota Kompartemen Akuntan Pubik tidak
diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia tanpa
persetujuan dari klien”.
Hal-hal yang membuat auditor dapat memberikan informasi tentang
klien kepada pihak lain adalah:
 Jika klien tersebut menginginkannya.
 Jika misalnya praktek kantor akuntan dijual kepada akuntan publik
lain, jika kertas kerjanya diserahkan kepada pembeli harus atas seijin
klien.
 Dalam perkara pengadilan (dalam perkara pidana).
 Dalam program pengendalian mutu, profesi akuntan publik dapat
menetapkan keharusan untuk mengadakan peer review di antara
sesama akuntan publik. Untuk me-review kepatuhan auditor terhadap
standar auditing yang berlaku,dalam peer review informasi yang
tercantum dalam kertas kerja diungkapkan kepada pihak lain (kantor
akuntan public lain) tanpa memerlukan izin dari klien yang
bersangkutan dengan kertas kerja tersebut.
2.6 Pemberian Indeks Kertas Kerja Audit
Tata cara pemberian indeks kertas kerja pemerikasaan (audit) sebagai berikut :
1. Indeks ditempatkan di sudut kanan atas atau kanan bawah dari kertas kerja
pemeriksaan (audit)
2. Penulisan kode dan tanda tickmark sebaiknya menggunakan tinta
berwarna, misalnya warna merah untuk indeks dan centang (√)
3. Ditandai nomor halaman “1 of n halaman “ untuk setiap kertas kerja
sejenis.
4. Perhatikan prosedur indeks silang ( cross indexing) atau referensi silang (
cross referencing)
5. Kertas kerja pendukung diberi indeks sesuai dengan kertas kerja induk
( lead schedule) dengan nomor setelah indeks induk.
BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Jadi bisa kita simpulkan bahwa kertas kerja audit adalah berbagai catatan yang
dilakukan oleh auditor terkait prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian
yang akan dilakukan, informasi yang akan diperoleh, dan juga kesimpulan
yang dibuat sehubungan dengan audit. Untuk itu setiap akuntan perusahaan
harus bisa menyajikan laporan keuangan yang baik agar proses audit bisa
dilakukan dengan tepat dan cepat.

3.2 Saran
Dalam pembuatan kertas kerja audit harus sesuai dengan syarat dalam pembuatan
kertas kerja audit yang akan mempermudah dalam proses audit. Dengan kertas
kerja yang baik auditor dapat menyimpulkan hasil audit dengan baik dan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/kertas-kerja-audit/

https://www.coursehero.com/file/p2kuf8id/6-Kepemilikan-Kertas-Kerja-Dan-
Kerahasiaan-Informasi-Dalam-Kertas-Kerja-SA/

Anda mungkin juga menyukai