DISUSUN OLEH :
Elsa Audina Rachmawati (E2B019002)
Jovanca Cindy Septiani (E2B019367)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsolidasi Anak Perusahaan Yang
Dimiliki Penuh”. Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas yang diberikan
Mohammad Ridwan, SE., M. Ak selaku dosen pengampu dari mata kuliah Akuntansi
Lanjutan.
Walaupun sudah disusun secara optimal, kami selaku penulis hanyalah manusia
biasa yang memiliki banyak kekurangan serta kesalahan dalam menyusun makalah ini
serta jauh dari kata sempurna. Karenanya kami memohon kritik serta anjuran yang
membangun dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................3
1.3 TUJUAN MASALAH...........................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAAN...............................................................................................................................5
2.1 DEFINISI KERTAS KERJA....................................................................................................5
2.2 TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA..............................................................................5
2.3 JENIS – JENIS KERTAS KERJA............................................................................................6
2.4 TIPE PEMBUATAN KERTAS KERJA DAN HUBUNGANNYA.................................................6
2.5 METODE PEMBERIAN INDEKS DALAM KERTAS KERJA...................................................11
2.6 PEDOMAN DASAR PEMBUATAN DAN SUSUNAN KERTAS KERJA YANG BAIK.................11
2.7 ISI KERTAS KERJA...........................................................................................................12
2.8 PENGGOLONGAN KERTAS KERJA...................................................................................13
2.9 MANFAAT KERTAS KERJA..............................................................................................13
2.10 KEPEMILIKAN KERTAS KERJA DAN KERAHASIAAN INFORMASI......................................13
2.11 FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN AUDITOR MEMBUAT KERTAS KERJA YANG BAIK
14
2.12 PENGARSIPAN KERTAS KERJA........................................................................................14
2.13 DIGITALISASI AUDIT MENGGUNAKAN APPLIKASI..........................................................15
BAB III................................................................................................................................................16
KESIMPULAN.................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan
catatan klien dengan laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat
penting dalam profesi akuntan publik. Dalam proses auditnya, auditor harus
mengkumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti. Untuk mendukung simpulan dan
pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untuk kepentingan pengumpulan dan
pembuatan bukti itulah auditor membuat kertas kerja SA Seksi 339 kertas
kerja memberikan panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas kerja dalam audit
atas laporan keuangan atau perikatan audit lainnya berdasarkan seluruh standar
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Kertas kerja audit (KKA) merupakan media yang digunakan auditor untuk
mendokumentasikan seluruh catatan, bukti dan dokumen yang dikumpulkan dan
simpulan yang dibuat auditor dalam setiap tahapan audit. Kertas kerja audit akan
berfungsi mendukung laporan hasil audit. Begitu pentingnya KKA sehingga KKA
harus dijaga mutunya melalui proses review secara berjenjang atau berproses dari
waktu kewaktu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Apa definisi kertas kerja ?
2) Apa tujuan pembuatan kertas kerja ?
3) Apa saja jenis – jenis kertas kerja?
4) Apa saja tipe pembuatan dan hubungan kertas kerja ?
5) Apa saja metode pemberian indeks pada kertas kerja ?
6) Apa saja pedoman pembuatan dan susunan kertas kerja yg baik ?
7) Apa isi kertas kerja ?
8) Apa penggolongan kertas kerja ?
9) Apa saja manfaat pembuatan kertas kerja ?
10) Mengapa harus ada kepemilikan dan kerhasiaan informasi dalam kertas kerja ?
11) Bagaimana faktor yang harus di perhatikan oleh auditor dalam pembuatan
kertas kerja yang baik ?
12) Bagaimana cara pengarsipan kertas kerja ?
13)Bagaimana cara auditor melakukan digitalisasi dalam kertas kerja ?
a. Jembatan atau mata rantai yang menghubungkan antara catatan klien dengan
laporan hasil audit.
b. Media bagi auditor untuk mempertanggungjawabkan prosedur atau langkah
audit yang dilakukannya sehubungan dengan penugasan yang dijalankan.
c. Media untuk mengkoordinir dan mengorganisasi semua tahap audit mulai
dari tahap perencanaan sampai pelaporan.
d. Dokumen yang dapat memberikan pedoman bagi auditor berikutnya yang
melakukan penugasan audit pada instansi/satuan kerja yang sama.
1. Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsur
tertentu, sedangkan prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan
tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit.
berfungsi sebagai suatu alat yang bermanfaat untuk menetapkan jadwal
pelaksanaan dan pengawasan pekerja audit. Program audit dapat digunakan
untuk merencanakan jumlah orang yang diperlukan untuk melaksanakan audit
beserta komposisinya, jumlah asisten dan auditor junior yang akan ditugasi,
taksiran jam yang akan dikonsumsi, serta untuk memungkinkan auditor yang
berperan sebagai supervisor dapat mengikuti program audit yang sedang
berlangsung.
Contoh Ringkas Program Audit terhadap KAS
2. Daftar saldo kerja ( Working trial ballance ) merupakan daftar permulaan yang
harus dibuat oleh auditor untuk memindahkan semua saldo akun yang
tercantum dalam daftar saldo (trial balance) klien. Dalam proses audit, working
trial balance ini digunakan untuk meringkas adjustment dan penggolongan
kembali yang diusulkan oleh auditor kepada klient serta saldo akhir tiap-tiap
akun buku besar setelah adjustment atau koreksi oleh auditor. Working trial
balance ini mempunyai fungsi yang sama dengan lembar kerja (work sheet)
yang digunakan oleh klien dalam proses penyusunan laporan keuangan. Dalam
penyusunan laporan keuangan, klien menempuh beberapa tahap sebagai
berikut :
a. Pengumpulan bukti transaksi
b. Pencatatan dan Penggolongan transaksi dalam jurnal dan buku
pembantu
c. Pembukuan ( posting ) jurnal ke dalam buku besar
d. Pembuatan lembar kerja.
e. Penyajian laporan keuangan
D K D K D K D K
1. Indeks angka. Kertas kerja utama dan skedul utama diberi indeks
dengan angka sedangkan skedul pendukung diberi subindeks dengan
mencantumkan nomor kode skedul utama yang berkaitan.
2. Indeks kombinasi angka dan huruf. Kertas kerja utama dan skedul utama
diberi kode huruf sedangkan skedul pendukungnya diberi kode
kombinasi huruf dan angka.
a. Setiap kertas kerja harus bertujuan, dalam arti bahwa sebelum auditor yang
bersangkutan membuat kertas kerja terlebih dahulu ditetapkan tujuan yang ingin
dicapai, informasi yang ingin dikumpulkan dalam kertas kerja yang bersangkutan,
kemudian merencanakan atau merancang bentuk atau formatkertas kerja tersebut.
b. Setiap topik dibuatkan kertas kerja tersendiri dan hanya satu muka yangdigunakan
(tidak bolak-balik. Hal ini dengan tujuan untuk menghindari adanya informasi
penting yang tercatat di halaman sebaliknya yang terlewatkan oleh pengkaji.
c. Adanya identitas yang benar untuk setiap kertas kerja terutama mengenai judul
kertas kerja. Kertas kerja tersebut harus mencantumkan nama perusahaan klien,
tanggal audit, periode yang tercakup, penjelasan atau uraian mengenai informasi
yang disajikan, uraian mengenai prosedur uraian yang telah dilakukan, serta
adanya tanda tangan atau paraf dari pembuat kertas kerja.
d. Setiap kertas kerja harus diberi indek atau indek silang terhadap kertas kerja
neraca saldo atau skedul pertama yang bersangkutan. jika memang diperlukan
maka diberi pula indek atau indek silang di antara kertas kerja satu terhadapkertas
kerja lainnya.
e. Semua langkah - langkah atau prosedur audit yang telah dilakukan harus
dinyatakan pada kertas kerja yang bersangkutan dan atau pada catatan akuntansi
perusahaan klien. Misalnya pengkajian atau review terhadap faktur pembelian
yang telah dibayar, dapat didukung dengan audit terhadap order pembelian dan
dokumen penerimaan barang untuk menguatkan atau membuktikan kebenaran
dan keabsahan dari faktur - faktur yang diperiksanya.
f. Dalam kertas kerja harus termasuk pula komentar auditor yang mencerminkan
kesimpulan terhadap setiap aspek pekerjaan. Dengan kata lain semua informasi
atau bukti yang diperoleh selama melakukan audit harus dituangkan dalam suatu
kertas kerja.
g. Hindarilah pekerjaan menulis kertas kerja kembali karena hal ini hanya akan
membuang waktu dan menambah biaya audit.
h. Kertas kerja yang sudah selesai pekerjaannya harus disimpan tersendiri dan
terpisah dengan kertas kerja yang belum selesai segera setelah kertas kerja
tersebut diselesaikan.
Susunan pembuatan kertas kerja yang baik agar disusun secara sismatik dan
dalam urutan logis adalah untuk memudahkan review atas kertas kerja yang
dihasilkan oleh asistant atau staff auditor.
Urutannya sebagai berikut :
1. Draft Laporan Audit (Audit Report)
2. Laporan Keuangan Auditan
3. Ringkasan Informasi bagi reviewer
4. Program Audit
5. Laporan Keuangan atau Lembar Kerja (Work sheet) yang dibuat klien
6. Ringkasan Jurnal Adjustment
7. Working Trial Balance
8. Skedul Utama
9. Skedul Pendukung
Secara lebih rinci dokumen yang terdapat pada KKA ( Kertas Kerja Audit )
harus meliputi aspek - aspek berikut :
a) Perencanaan
b) Pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas sistem
pengendalian internal
c) Prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, analisa yang
dibuat dan kesimpulan yang dicapai oleh auditor
d) Review atas KKA
e) Pelaporan hasil audit
f) Monitoring tindak lajut terhadap hasil audit
Isi Kertas Kerja menurut SA Seksi 339 Paragraf 05 adalah : Kertas kerja yang
memperlihatkan kecocokan antara Catatan Akuntansi , Laporan Keuangan ,
Informasi Lain dan Standar Auditing yang diterapkan dan dilaksanakan oleh
Auditor dengan isian dokumentasi meliputi :
Standar Pekerjaan I (Pertama) yaitu Perencanaan pemeriksaan dan
Supervisi
Standar Pekerjaan II (Kedua) yaitu Pengendalian Intern untuk
merencanakan audit, menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian
Standar Pekerjaan III (Ketiga) yaitu Bukti Audit, Prosedur Audit dan
Pengujian untuk sebagai dasar memadai menyatakan pendapat atas
laporan keuangan auditan.
Hal-hal yang akan membuat auditor dapat memberikan informasi tentang klien
kepada pihak lain adalah :
Lengkap artinya : Berisi semua informasi yang pokok (komposisi data penting)
dan tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan ( mampu berbicara
sendiri ).
Teliti artinya tidak kesalahan tulis dan hitung.
Ringkas artinya pembatasan informasi pokok sesuai tujuan audit dan tidak
menyajikan rincian yang tidak perlu.
Jelas artinya penggunaan istilah tidak mengandung arti ganda dan penyajian
informasi secara sismatik.
Rapi artinya susunan atau keteraturan penyusunan kertas kerja yang baik.
BAB III
KESIMPULAN
https://docplayer.info/65088845-Makalah-auditing-bukti-audit-dan-kertas-kerja-audit.html
http://arif-zulbahri.blogspot.com/2016/12/kertas-kerja-audit.html
https://www.academia.edu/30080006/makalah_Kertas_Kerja_docx
https://accounting1st.wordpress.com/2011/06/29/kertas-kerja-audit-makalah/
http://makalah17.blogspot.com/2013/06/makalah-auditing-kertas-kerja.html
https://pppk.kemenkeu.go.id/in/post/pppk-mengajak-dosen-audit-mengenalkan-atlas-kepada-
mahasiswa