PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melihat kehidupan sekarang perlu kiranya kita mengetahui IFAC dan Pronouncements-
Nya yang sekarang ini akan kita bahas. Untuk mengetahui tentang IFAC dan
pengembangan organisasi professional akuntansi dan kantor akuntan, dan kepada praktik-
praktik bermutu tinggi oleh akuntan professional; mendorong nilai-nilai luhur akuntan
professional; menjadi corong tentang isu-isu yang menjadi kepentingan umu di mana
Tujuan dari IFA ini ilah menjadi profesi akuntan global yang diakui kepemimpinannya
dalam nilai-nilai luhur dalam mengembangkan organisasi, pasar uang dan modal, dan
Our Vision
IFAC’S vision is that the global accountancy profession be recognize as a valued in the
velopment of strong and susitanable organization, financial market and economies.
Sumber :http://www.ifac.org/about-ifac/organization-overview
Terjemahan Bebas :
IFAC berkembang pesat. Dalam rilisnya tanggal 17 November 2001, IFAC Menyebut
dirinya sebagai the global organization for the accountancy profession with memberand
associates in 127 countries (organisasi global untuk profesi akuntansi dengan anggota di 127
negara), dengan 167 anggota (anggota penuh dan asosiasi) yang mewakili sekitar dua
setengah juta akuntan yang membuka praktik atau bekerja si bidang idustri dan perdagangan,
di sector public, dan praktik atau bekerja di bidang industry dan perdagangan, di sektro
public, dan dalam bidang pendidikan. Tidak ada organisasi tingkat dunia dan sedikit dari
organisasi professional yang mempunyai basis dan dukungan internasional sedemikian
luasnya, seperti yang dimiliki IFAC.
Gambaran umum mengenai tema dan tujuan strategis IFAC disajikan dalam Gambar 2-1
di halamn berikut. Dalam Gambar 2-1, cara mencapai misi IFAC antara lain dengan
mendorong, dan melanjutkan upaya konvergensi standar-standar secara internasional.
Kotak 2-2 menyediakan anggota dewan (IFAC Board Members) pada saat ini.
Kotak 2-2
Semua bdan pembuat standar yang independen itu (IAASB, IAESB, IESBA, dan
IPSASB) mempunyai consultive Advisory Groups, Consultive Advisory Group memberikan
sudut pandang kepentingan umum, dan terdiri atas masyarakat luas.
Secara kolektif IAASB, IAESB, IESBA, IPSASB dikenal sebagai Public Interst Activity
Commitees (komite kegiatan kepentingan umum). IAASB, IAESB, dan IESBA diawasi
(subject to oversight) oleh Public Interest Oversight Board. Untuk informasi tambahan lihat
http://www.ipiob.org/ .
The Compliance Advisory Panel (CAP) mengawasi ketaatan organisasi anggota IFAC
(yang merupakan member maupun associate). IFAC bekewajiban menunjukan bagaimana
anggotanya berupaya mengimplementasikan standar yang dikeluarkan IFAC dan the
International Accounting Standars Board. Kewajiban anggota IFAC digunakan dalam
IFAC’s Statement of Membership Obligations. Untuk informasi tambahan lihat
http://www.ifac.org/complianceprogram.
2.3 Himpunan Pernyataan IFAC
Meskipun judul buku ini adalah “Audit Berbasis ISA”, pembahasan di dalamnya tidak
terbatas pada International Standards on Auditing saja, tetapi juga beberapa himpunan
pernyataan IFAC yang lain.
Himpunan pernyataan yang diterbitkan IFAC terdiri atasa berikut :
International Standards on Auditing (disingkat ISAs) yang diterapkan dalam audit atas
informasi keuangan masa lalu (historical financial information).
International Standards on Assurance Engagements (disingkat ISAEs) yang diterapkan
dalam penugasan asuransi yang berkenaan dengan hal-hal yang bukan informasi
keuangan masa lalu (assurance engagements dealing with subject matters other than
historical financial information).
International Standards on Related Services (disingkat ISRSs) yang diterapkan dalam
perikatan kompilasi (compilation engagement), perikatan menerapkan prosedur yang
disepakati (engagements to apply agreed upon procedures to information) dan perikatan
lain lainnya yangberkaitan (other related services engagement) yang diterapkan IAASB.
International Standards on Quality Control (disingkat ISQCS) yang diterpakan pada
semua jasa dalam lingkung ISAs, ISAEs, dan ISRSs.
Beraneka ragam standar yang disebut di atas tercermin dari judul sumber buku ini, yakni
Handbook of International Quality Control, Auditing, Review, Other Assurance, and Related
Service Pronouncement (2010 edition) yang diterbitkan IFAC.
Masing-masing dari keloma pokok bahasan tersebut terdiri atas beberapa himpunan
pernyataan, kecuali pokok bahasan terakhir (International Stamdards On Quality Control)
yang ada pada saat penulisan buku ini hanya terdiri atas satu pernyataan.
Untuk ;memudahkan referensi, semua pernyataan diberi nomor indeks dan judul.
Kerangka besar pedoman ini adalah sebagai berikut.
Audits of Historical Information
Related Services
Kerangka besar ini secara skematis disjaikan dalam Gambar 3-1 dihalaman berikut.
Pembahasan inisiatif-inisiatif lain berada diluar lingkup buku ini. Pembaca yang
berminat, dapat memperoleh informasi lebih lanjut disitus-situs yang diacantumkan diatas.
Clarity Project
Dalam bulan Maret 2009, the IAASB mengumukan penyelesaian programnya mengenai
peningkatan kejelasan (clarity) atas ISAs; program ini dikenal sebagai Clarity Project.
Dalam program ini IAASB menerapkan konvensi baru mengenai penyusunan draft (new
drafing conventions) pada seluruh ISAs, sebagai bagian dari revisi substantif (substantive
revision) maupun penyusunan draf ulang secara terbatas (limited redrafing).
Dengan demikiann ISAs yang terbit pasca selesainya Clarity Project (dikenal sebagai
standar yang sudah diklarifikasi, atau clarified standards) tampil sesuai dengan konvensi yang
baru. Tampilan baru ini diharapkan akan meningkatkan kejelasan ISAs secara umum.
Ketika Clarity Project ini selesai, ada 36 ISAs baru yang sudah dimutahirkan dan
diklarifikasi (newly updated and clarified ISAs) dan satu ISQCdiklarifikasi (clarified ISQC)
Pembaca dengan mudah mengenali clarified ISAs dari tampilan struktur yang sama (common
structure). Struktur ISAs yang seragam ini disajikan pada Tabel 2-1.
Tabel 2-1
Struktur dan Sistematika ISAs
Seksi-seksi Penjelasan
Introduction Seksi ini dapat memuat informasi tentang tujuan, lingkup, dan pokok bahasan
(Pengantar) dari ISA tersebut, disamping pembahasan tentang apa-apa yang diharapkan
(menjadi ekspektasi) dari auditor dan pihak-pihak lain yang secara spesifik
disebut dalam ISA tersebut.
Objective Setiap ISA memuat pernyataan yang jelas mengenai tujuan auditor mengenai
(Tujuan) hal-hal yang dibahas dalam ISA tersebut. Untuk mencapai tujuan menyeluruh
(overall objective) auditor harus menggunakan tujuan dari masing-masing ISA
yang relevan , dalam perencanaan dan pelaksanaan auditnya, dengan
memperhatikan hubungan atau keterkaitan (interrelationships) diantara
ISAs.ISA.200.21 (A)[dibaca:ISA 200 alinea 21 huruf (a)] mengharuskan
auditor untuk :
Menentukan apakah setiap prosedur audit di smaping yang diwajibkan
ISAs,memang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan ISAs;
dan mengevaluasi apakah bukti audit yang cukup dan tepat, sudah diperoleh
Definition Sebagai penegasan, ISA yang bersangkutan mencantumkan istikah-istilah yang
(Definis) berkenaan dengan hal-hal yang dibahsanya. Definsi dalam suatu ISA mungkin
juga ada dalam ISA yang lain, dan definisi itu dicantumkan lagi karena
masalahnya berkaitan. Definisi ini berkaitan dalam ISAs tidak dimaksudkan
untuk meniadkan atau mengabaikan istilah (yang sama dengan makna berbeda)
yang digunakan dalam undnag-undnag atau ketentuan perundang-undangan
Requirements Setiap tujuan (objective) didukung oleh penjelasan mengenai persayratan yang
(Persyaratan/ diwajibkan. Kewajiban ini senantiasa dinyyatakan dnegan frasa “the auditor
Ketentuan) shall” atau “auditor wajib”. Kadnag-kadang requrements juga bermakna
ketetapan (di samping persyratan dan kewajiban)`
Application and Seksi ini menjelaskan lebih lanjut persyratan/kewajiban dari ISA tersebut, dan
Other petunjuk untuk melaksanakan persyaratan/kewajiban tersebut. Secara khusus,
Expalnatory seksi ini dapat:
Material Menjelaskan lebih tepat (more precisely) makna dari suatu
(Penerapan dan persyaratan/kewajiban atau apa yang diinginkan cakup;
Materi
Penjelasan Mencantumkan pertimbangan-pertimbangan yang spesifik untuk entitas yang
lain). lebih kecil; dan
Memasukan contohprosedur yang mungkin tepat dalam situasi yang dihadapi.
Pembaca yang baru mengenal struktur ISA yang dijelaskan di atas, akan melihat
banyaknya pengulangan dan cross referecing di dalam ISA yang samamaupun antar ISA
yang berlainan.
Dengan memahami struktur ISAs, dengan mudah kita menemukan hal-hal yang
kitabutuhkan ketika kita menggunakan ISAs sebagai referensi misalnya, jika auditor ingin
mengetahui apa kewajibannya atau kewajiban manajemen (atau pihak yang bertanggung
jawab atas pengawasan secara umum atau oversight, yang diistilahkan sebagai those charge
with governance), ia langsung mencarinya pada subjudul Requirements. Jika ia mencari
makna suatu istilah, ia melihat Definitions. Jika ingin mengetahui apa petunjuk yang
mungkin diberikan ISA mengenai suatu kewajiban, ia dapat menemukannya dalam
Application and OtherExplanatory Material, dan seterusnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Misi IFAC ialah melayani kepentingan umum dengan : pengembangan, pengadopsian,
dan penerapan standar serta petunjuk internasional yang bermutu tinggi; menyumbang
pengembangan organisasi professional akuntansi dan kantor akuntan, dan kepada praktik-
praktik bermutu tinggi oleh akuntan professional, mendorong nilai-nilai luhur akuntan
professional; menjadi corong tentang isu yang menjadi kepentingan umum dimana kepakaran
profesi akuntansi sangan relevan.
Cara mencapai misi IFAC antara lain dengan mendorong dan melanjutkan upaya
konvergensi standar-standar secara internasional.
IFAC mempunyai beberapa badan pembuat standar yaitu IAASB, IAESB, IESBA, dan
IPSASB.
Himpunan pernyataan yang diterbitkan IFAC terdiri atas ISAs, ISREs, ISAEs, ISRSs,
dan ISQCs.
DAFTAR PUSTAKA