Anda di halaman 1dari 9

VARIABLE SAMPLING UNTUK

PENGUJIAN SUBSTANTIF

Disusun oleh:

1. Tri Fena Anugrah Heni 11021900154


2. Alfira Kusumah Dewi 11021900161
3. Siti Syarah Muzdaliffah 11021900175
4. Sukrani 11021900192
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
A. VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBTANTIF........................................................5
B. VARIABEL SAMPLING UNTUK UJI HIPOTESIS..........................................................................5
1. PENENTUAN TUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL...............................................................5
2. PENENTUAN POPULASI.........................................................................................................6
3. PENENTUAN SAMPLING UNIT..............................................................................................7
4. PENENTUAN BESARNYA SAMPEL.......................................................................................7
5. PENENTUAN METODE PEMILIHAN SAMPEL.....................................................................9
6. PEMERIKSAAN SAMPEL........................................................................................................9
7. EVALUASI HASIL SAMPEL....................................................................................................9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “VARIABLE SAMPLING UNTUK PENGUJIAN
SUBSTANTIF” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mohamad Husni pada mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi 1.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Variable Sampling untuk Pengujian Substantif bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih Bapak Mohamad Husni, selaku Dosen


Pemeriksaan Akuntansi 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 20 Juni 2021

Penulis
VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN
SUBTANTIF

A. VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBTANTIF


Variabel Sampling adalah Teknik statistik yang digunakan oleh auditor untuk
menguji kewajaran jumlah atau saldo untuk mengestimasi rupiah suatu saldo akun
atau kuantitas yang lain.Dalam pengujian subtantif, auditor dapat menghadapi dua
keputusan :Melakukan estimasi suatu jumlah (misalnya saldo suatu akun)Menguji
kewajaran suatu jumlah.

Jika variabel sampling digunakan untuk memperkirakan saldo suatu akun, hasil
perhitunganya akan berupa nilai rupiah (rerata dikalikan dengan besarnya populasi)
ditambah atau dikurangi dengan suatu intervel jumlah rupiah pada tingkat
kepercayaan yang diinginkan.Variabel sampling untuk memperkirakan saldo suatu
akun digunakan oleh auditor dalam kondisi:Jika klien tidak mennyajikan suatu
jumlah yang dapat dianggap benar (misal klien menerapkan secara keliru prinsip
akuntansi yang lazim, atau klien banyak melakukan kekeliruan dalam pencatatan
akuntansinya).Jika suatu saldo akun ditentukan dengan statitical sampling.

Auditor juga dapat menggunakan variabel sampling untuk menilai kewajaran saldo
suatu unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.Jika dalam auditnya auditor
menerima menerima saldo suatu unsur di lap keu itu dan hanya melakukan
adjustment thd nilai jika terdapat salah saji material maka auditor menggunakan uji
hipotesis

B. VARIABEL SAMPLING UNTUK UJI HIPOTESIS


Pengambilan sampel dalam pengujian subtantif dilaksanakan oleh auditor melalui
7 tahap berikut ini: Penentuan tujuan pengambilan sampel Penentuan populasi
Penentuan sampling unit Penentuan besarnya sampel Penentuan metode pemilihan
sampel Pemeriksaan sampel Evaluasi hasil sampel

1. PENENTUAN TUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL


Tujuan pengambilan sampel dalam pengujian subtantif:Untuk menentukan jumlah
saldo akun yang dianggap benar oleh auditor dengan menggunakan teknik
penaksiran atau estimasi berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sampel. Untuk
menentukan apakah auditor dapat menerima bahwa perbedaan antara jumlah yang
ditaksir tersebut dengan jumlah yang bersangkutan didalam buku secara material
benar atau menolaknya. ContohMenurut buku kliennya jumlah sediaan yang
dicatat didalam buku besar Rp 500 juta. Misalnya hasil dari pemeriksaan thd
sampel, auditor memperkirakan saldo sediaan tersebut adalah Rp 490 juta.
Terdapat perbedaan RP 10 juta, auditor harus mempertimbangkan apakah
perbedaan tersebut material atau tidak. Hipotesis no dan hipotesis alternatif, tujuan
uji hipotesis adalah untuk membedakan dua kemungkinan yang saling meniadakan
yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Dalam pengujian hipotesis auditor harus
memilih dua alternatif sbb:Hipotesis nol, bahwa nilai yang tercatat di dalam buku
secara material benarHipotesis alternatif, bahwa nilai yang tercatat di dalam buku
secara material tidak benar Simbol untuk hipotesis nol dan hipotesis alternatif
adalah sebagai berikut :H0 = ( AV- BV) < AH1 = (AV - BV) ≥ AAV = audited
value yaitu nilai hasil audit, yang ditaksir dari pemeriksaan thd sampelBV = Book
Value yaitu nila yang tercantum pada lap keuA = Acceptable precision yaitu
besarnya penyimpangan dari saldo yang masih diterima oleh auditorContoh :
seorang auditor melakukan pengujian subtantif terhadap sediaan. Dia ingin
menguji kewajaran saldo sediaan di dalam neraca Rp 30 juta.menurut
pertimbangannya jika beda antara saldo sediaan yang tercantum di dalam lap keu
klien dengan saldi yang dihitung dari sampel yang akan diambil sebesar Rp 2 juta,
perbedaan tsb dianggap material. Atas dasar data tsb hipotesis statistik dpt
dirumuskan sbb :H0 = (AV – Rp 30 juta) < Rp 2 Juta atau Rp 28 juta < AV < 32
jutaH1 = (AV – Rp 30 juta) ≥ Rp 2 juta

2. PENENTUAN POPULASI
Bila tujuan pengambilan sampel sudah ditentukan maka langkah selanjutnya
adalah menentukan populasi. Dalam menentukan populasi auditor harus
mempertimbangkan tiga kondisi sbb: Jika tujuan pengujian diarahkan untuk
mendeteksi kelengkapan unsur yang dicatat, maka populasi yang akan diperiksa
oleh auditor bukan unsur yang dicatat didalam lap keu klien. Misal bila ingin
melalukan pemeriksaan thd utang dengan tujuan subtantif untuk menemukan
hutang yang tidak tercatat maka populasi yang diambil adalah daftar pemasok yang
berbisnis dengan klien selama setahun.Contoh lain bila ingin memeriksa hutang
denga tujuan subtantif menemukan pembayaran yang tidak tercatat maka populasi
yang diambil adalah catatan pengeluaran kas setelah tanggal neraca. Saldo debit
dan saldo kredit dapat digolongkan secara terpisah untuk tujuan pengambilan
sampel.Wujud fisik suatu populasi kemungkinan tidak mencakup semua unsur
dalam populasi tersebut.

3. PENENTUAN SAMPLING UNIT


Sampling unit adalah unsur2 secara individual yang terdapat dalam populasi yang
dapat berupa :Saldo akunSuatu transaksi yang membentuk saldo akun.Suatu
dokumen yang menjadi bukti terjadinya transaksi.Dalam menentukan sampling
unit, auditor harus mempertimbangkan tujuan pengambilan sampel dan
kemungkinan auditor memperoleh hasil yang bermanfaat.

4. PENENTUAN BESARNYA SAMPEL


Besarnya sampel ditentukan oleh auditor dengan mempertimbangkan 4 faktor
berikut ini:Besarnnya standar deviasiTingkat resiko yang ditanggung
auditorBesarnya kekeliruan yang apat diterima auditorKekeliruan rupiah yang
diperkirakan akan dijumpai dalam populasi

Rumus besarnya sampel dengan metode sampling statistik =


n = (UR x SD)AA= M x URUR + Z Beta

STANDAR DEVIASI
Standar deviasi akan menunjukan bila terdapat unsur unsur dalam populasi yang
sangat bervariasiSemakin besar standar deviasi maka semakin besar sampel yang
diambil

TINGKAT RESIKO YANG DITERIMA / DITANGGUNG


Menerima atau menolak suau jumlah yang dihasilkan oleh suatu sampel memiliki
dua macam resiko :Resiko keliru menolak / Kesalahan Alfa Resiko keliru
menerima / Kesalahan Beta
MATRIK HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Kesimpulan auditor
2. Kondisi sesungguhnya nilai yang tercantum di laporan keuangan
3. Secara material benar
4. Secara material salah
5. Menerima nilai yang tercantum di buku sebagai jumlah yang benar
6. Keputusan benar
7. Kesalahan Beta
8. Menolak nilai yang tercantum di buku sebagai jumlah yang salah
9. Kesalahan alfa

Kesalahan Alfa ditentukan dengan menetapkan tingkat kepercayaan misal resiko


alfa adalah sebesar 1-95% =5%. Kesalahan alfa berakibat dilakukan pengujian
tambahan untuk memeriksa obyek yang diaudit.contoh : auditor harus memeriksa
catatan pengiriman barang, jika hasil prosedur audit konfirmasi piutang usaha,
auditor berkesimpulan bahwa saldo piutang yang disajikan klien keliru.

Kesalahan Beta merupakan tingkat resiko keliru menerima secara kuantitatif


dihiutng dengan rumus :Kesalahan Beta = R(IC x AR)R = resiko akhir yang
ditanggung auditorIC = resiko pengendalianAR = resiko anilitical

Contoh : ditentukan resiko akhir sebesar 5%, auditor juga menentukan resiko
pengendalian sebesar 3 % dan resiko analitical sebsar 3 %, maka kesalahan beta
sebesar ?Kesalahan beta = R / (AC x AR)= 0,5 / ( 0,30 x 0,30)= 0,55 = 55%

Materialitas Untuk menentukan besarnya kekeliruan dalam populasi (materialitas)


dapat menempuh cara sbb:Kesalahan rupiah populasi didasarkan pada informasi
dari pemeriksaan tah yang lalu.Auditor dapat mempertimbangkan tipe akun yang
diperiksa.Auditor dapat menggunakan pengujian yang serupa untuk
memperkirakan kekeliruan rupiah.

Ketepatan yang dapat diterima auditor, rumus:

A = M URUR + Z beta
5. PENENTUAN METODE PEMILIHAN SAMPEL

Judgment Sampling pada dasarnya merupakan suatu bentuk Convenience


sampling bila ditinjau dari cara pengambilan unit-unit sampelnya. Sampel diambil
berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh
peneliti. Dalam perumusan kriterianya, subjektifitas dan pengalaman dari peneliti
sangat berperan.

Systematic sampling adalah cara pengambilan sample di mana sample pertama


akan ditentukan secara acak. Setelahnya, sample yang diambil belakangan akan
didasarkan pada satu interval tertentu. Dalam teknik ini, setiap elemen populasi
akan dipilih dengan penerapan jarak interval yang telah ditetapkan sebelumnya.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti adalah detail dari nama semua
populasi. Teknik systematic sampling termasuk teknik yang bisa digunakan dengan
cepat.

Random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel atau elemen secara
acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi sampel.

6. PEMERIKSAAN SAMPEL
Pemeriksaan spesimen adalah pemeriksaan yang dilakukan pada suatu bagian
dari keseluruhan (sampel), yang diambil dengan metode tertentu, untuk diketahui
lebih lanjut.

7. EVALUASI HASIL SAMPEL


Evaluasi Kuantitatif

Jika menggunakan sampling statistik maka sebagian evaluasi akan dilaksanakan


dengan menggunakan bantuan tabel dan penghitungan. Jika menggunakan
sampling nonstatistik, hanya digunakan perkiraan ahli untuk membuat evaluasi
kuantitatif dan kualitatif.
Pertama-tama, nilai yang telah diaudit dibandingkan dengan nilai tercatat dan
menyusun data salah saji. Kemudian jumlah salah saji yang ditemukan harus
diperhitungkan dengan jumlah populasi.

Evaluasi Kualitatif

Sebagai tambahan, untuk memperhitungkan salah saji yang ditemukan dalam


sampel dan hasil evaluasi kuantitatif atas sampel, auditor harus melakukan evaluasi
kualitatif. Pertimbangan harus diberikan atas sebab dan sifat salah saji dan
hubungan dari salah saji tersebut dengan tahap lain dari proses audit. Jika
ditemukan banyak salah saji signifikan yang tidak diperkirakan, auditor harus
mengulang evaluasi atas penetapan resiko pengendalian dikaitkan dengan saldo
perkiraan.

Anda mungkin juga menyukai