Oleh
Tempat
Mengesahkan
Mengetahui
Dosen DPL
Zuwardi, MA
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN MAGANG ONLINE
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah`..........................................................................2
C. Batasan Masalah.........................................................................................3
D. Rumusan Masalah......................................................................................3
E. Tujuan Masalah..........................................................................................3
F. Manfaat......................................................................................................3
A. Landasan Teori...............................................................................................5
2. Pengertian Partisipasi.................................................................................6
3. Pengertian Masyarakat...............................................................................7
III. METODOLOGI
A. Desain Rancangan....................................................................................10
IV. PEMBAHASAN
Kabupaten Pasaman..................................................................................19
V. PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................24
B. Saran.........................................................................................................24
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah, segala puji bagi dan syukur hanya milik Allah SWT,tuhan yang maha
mengetahui dan maha bijaksana, yang telah mengajarkan manusia dengan kalam segala
sesuatu yang tidak diketahui. Tuhan yang telah mengutus Nabi Muhammad SAW
sebagaipembawa rahmat bagi sekalian alam. Rasulullah yang telah berhasil dengan gemilang
meninggikan harkat dan martabat manusia dan kemanusiaan, berhasil mengangkat manusia
darilumpur kebiadapan dan kemusyrikan kepuncak menara ketauhidan,kemuliaan dan
kedamaian.
Berkat rahmat Allah SWT kami bisa menyelesaikan laporan magang ini berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minimnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan
Sumber Daya Alam Kab. Pasaman”, untuk memenuhi salah satu tugas terstrukur pada mata
kuliah Magang. Kami menyadari bahwa laporan ini tidaklah sempurna. Oleh karena
itu,mohon kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini. kami sangat
berterima kasih.
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya adalah sesuatu yang memiliki nilai guna. Sumber Daya Alam
(SDA) adalah keseluruhan faktor fisik, kimia, biologi dan sosial yang membentuk
lingkungan sekitar kita. Hunker dkk menyatakan bahwa sumber daya alam adalah
semua yang berasal dari bumi, biosfer, dan atmosfer, yang keberadaannya tergantung
pada aktivitas manusia. Semua bagian lingkungan alam kita (biji-bijian, pepohonan,
tanah, air, udara, matahari, sungai) adalah sumber daya alam.
SDA adalah unsur-unsur yang terdiri dari SDA nabati (tumbuhan) dan SDA
hewani (satwa) dengan unsur non hayati disekitarnya yang secara keseluruhan
membentuk ekosistem. SDA memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.
Secara yuridis, pengertian SDA termuat dalam Pasal 1 ayat 9 UU No. 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ialah SDA adalah unsur
lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara
keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.
Kegiatan manusia, dalam pola pemanfaatan sumber daya alam dan pola
pembangunan dituding sebagai faktor penyebab penting yang terjadinya
kerusakan ekosistem yang ada di alam. Tindakan manusia seperti membuka lahan
untuk tambak yang melampaui batas daya dukung, maupun memanfaatkan
tanaman yang ada di alam secara berlebih tanpa melakukan rehabilitasi akan
menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem alam. Pola pemanfaatan lahan yang
bersifat tidak ramah lingkungan juga akan mengancam keberadaan ekosistem
alam. Demikian pula pola pembangunan yang dijalankan di daerah akan
mempengaruhi kelestarian sumber daya alam yang ada.
Pada saat ini ada indikasi bahwa kerusakan alam yang semakin meningkat.
Faktor penyebab kerusakan dan akar masalahnya cukup kompleks. Namun inti
dari semua permasalahan degradasi alam itu pada hakekatnya bersumber pada
manusia beserta perilakunya, dalam hal ini adalah masyarakat yang ada di
sekitarnya. Persepsi, dan partisipasi merupakan unsur perilaku manusia yang akan
mempengaruhi bagaimana seorang manusia bertindak. Guna menjamin fungsi
ekosistem alam berjalan dengan baik bagi lingkungan secara keseluruhan di
wilayah Kabupaten Pasaman, maka sangat diperlukan suatu strategi kebijakan
1
pengelolaan ekosistem alam yang efektif yang berlandaskan prinsip-prinsip
pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, yaitu pengelolaan yang dilakukan
secara terpadu (integral) dan menyeluruh (holistik) dari aspek-aspek lingkungan
terkait yang mencakup aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Perumusan strategi
kebijakan itu sendiri memerlukan sejumlah data dan informasi yang memadai agar
menghasilkan arahan kebijakan pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang
jelas. Dalam konteks sosial budaya masyarakat, maka perlu dilakukan studi
komprehensif mengenai aspek sosial budaya masyarakat yang ada di sekitar alam
di Kabupaten Pasaman. Komponen sosial budaya yang diteliti meliputi persepsi
dan partisipasi masyarakat.
Masyarakat Pasaman umumnya sebagian besar bekerja sebagai petani. Dengan
laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pasaman dari tahun 2012 sampai tahun 2018
mengalami penurunan. Pada tahun 2017-2018, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Pasaman tercatat 1,01 persen.Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah
sebagai petani, hal ini didukung oleh geografis Kabupaten Pasaman yang berada di
pegunungan yang subur dan adanya pengairan yang lancar.Sebab tanah dan air
merupakan unsur-unsur yang pokok dalam pertanian.Dengan didukung oleh hal
tersebut, masyarakat Kabupaten Pasaman dapat menghasilkan hasil pertaniannya
terutama padi dengan baik dan lancar.
Karena sebagian besar penduduk Pasaman dengan mata pencarian sebagai
petani maka ada beberapa ekosistem alam yang sering dirusak untuk membuka
lahan sehingga minimya partisipasi masyarakat dalam pelestarian ekosistem alam
yang ada di wilayah Kabupaten Pasaman. Sebab itulah penulis meneliti mengenai
“Pengaruh Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Sumber Daya
Alam Kabupaten Pasaman”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasi beberapa
Kabupaten Pasaman
2
3. Upaya Pemerintah Daerah Kab. Pasaman dalam peningkatan sumber daya
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam
E. Tujuan Masalah
Setelah mengetahui rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dari penelitian ini adalah :
3
F. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
informasi bagi Pemerintah Pusat atau Daerah dalam hal penyusunan kebijakan
menjadikan penelitian ini sebagai bahan referensi dan data tambahan bagi
4
BAB II
A. Landasan Teori
Menurut Isard (1972) sumber daya alam secara umum adalah keadaan
lingkungan dan bahan-bahan mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan dan memperbaiki kesejahteraannya.
Jadi, kesimpulannya sumber daya alam adalah sesuatu yang memiliki nilai
guna. Sumber Daya Alam (SDA) adalah keseluruhan faktor fisik, kimia, biologi
dan sosial yang membentuk lingkungan sekitar kita. Hunker dkk menyatakan
bahwa sumber daya alam adalah semua yang berasal dari bumi, biosfer, dan
atmosfer, yang keberadaannya tergantung pada aktivitas manusia. Semua bagian
5
lingkungan alam kita (biji-bijian, pepohonan, tanah, air, udara, matahari, sungai)
adalah sumber daya alam. SDA adalah unsur-unsur yang terdiri dari SDA nabati
(tumbuhan) dan SDA hewani (satwa) dengan unsur non hayati disekitarnya yang
secara keseluruhan membentuk ekosistem1. SDA memiliki peranan dalam
pemenuhan kebutuhan manusia. Secara yuridis, pengertian SDA termuat dalam
Pasal 1 ayat 9 UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, ialah SDA adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas
sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem.
2. Pengertian Partisipasi
Partisipasi menurut Huneryear dan Heoman dalam Siti Irene Astuti D. (2009:
32) adalah sebagai keterlibatan mental dan emosional dalam situasi kelompok yang
mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi
tanggungjawab bersama mereka.
Pengertian sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan
Dedi Supriadi (2001: 201-202), di mana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat
keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk
penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi
dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji
pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya. H.A.R Tilaar
(2009: 287) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk
mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara
lain perlunya perencanaan dari bawah (bottom-up) dengan mengikutsertakan
masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya.
6
Partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental/pikiran dan
emosi/perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut
bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Namun demikian dari pikiran-
pikiran ahli tentang definisi partisipasi keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental
dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala kegiatan yang dilaksanakan serta
mendukung pencapaian tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatan.
3. Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius,
yang berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab syaraka
yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”. Masyarakat adalah memang sekumpulan
manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi. Suatu
kesatuan dapat mempunyai prasarana melalui apa warga-warganya dapat saling
berinteraksi. Suatu negara modern misalnya, merupakan kesatuan manusia dengan
berbagai macam prasarana, yang memungkinkan para warganya untuk berinteraksi
secara intensif, dan dengan frekuensi yang tinggi.
7
1) partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa
ikut serta dalam pengambilan keputusan
2) Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat peka) pihak masyarakat untuk
meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-
proyek pembangunan;
3) Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan
yang ditentukannya sendiri;
4) Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang
atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan
kebebasannya untuk melakukan hal itu;
5) Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para
staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya
memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial
6) Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri,
kehidupan, dan lingkungan mereka.
Jadi, kesimpulannya bahwa partisipasi masyarakat merupakan peran serta atau
keikutsertaan dan keterlibatan seseorang secara perseorangan atau berkelompok dalam
suatu kegiatan. pendekatan dalam partisipasi masyarakat adalah adanya keterlibatan
langsung masyarakat dalam proses pembangunan.
8
B. Isu Strategis
9
BAB III
METODOLOGI RISET
A. Desain Rancangan
Perancangan master plan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minimnya Minat
Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Kabupaten Pasaman ini
menggunakan desain eksploratori dengan metode kualitatif. Desain ini secara lebih
spesifik diarahkan dalam bentuk Exploratory Research, yang ditujukan untuk
membangun sebuah konsep/model yang secara spesifik digunakan untuk
mengelaborasi berbagai masalah pengaruh partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan sumber daya alam kabupaten Pasaman.
10
2. Wawancara
Wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap beberapa informan di
lapangan antara lain, pejabat/ staf instansi terkait (Bagian Perekonomian dan
SDA) sebanyak 4 orang. Instrumen wawancara digunakan dalam penelitian
kualitatif karena dapat mengungkap informasi lintas waktu, yaitu berkaitan
dengan masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Dan data
yang dihasilkan dari wawancara bersifat terbuka, menyeluruh, dan tidak
terbatas, sehingga mampu membentuk informasi yang utuh dan menyuluruh
dalam mengungkap penelian kualitatif
dalam upaya peningkatan sumber daya alam kabupaten Pasaman. Adapun metode
yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini penulis lakukan
memilih lokasi ini adalah penulis benar-benar ingin mengetahui alasan dari
11
masyarakat Nagari Panti Selatan Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman yang tidak
Kabupaten Pasaman.
b. Objek
Objek rancangan master plan ini adalah para pihak yang berfungsi
sebagai stakeholder dan masyarakat dimana pengaruh dari partisipasi
masyarakat dalam peningkatan sumber daya alam di Kab. Pasaman di
Kabupaten Pasaman yang berdomisili di dalam Kabupaten Pasaman.
12
G. Metode Analisa Data Kualitatif
Analisa data pada penelitian kualitatif terdiri dari persiapan dan pengelolaan
data untuk dianalisa (seperti transkrip wawancara, dokumentasi gambar, dan lain-lain)
lalu meringkasnya menjadi suatu proses pengkodean dan penyederhanaan kode, dan
menghasilkan data berupa gambar, tabel, atau diskusi ilmiah. Merinci proses analisa
data kualitatif berupa:
1. Mengelola data
2. Membaca dan memberikan memo
3. Menggambarkan data menjadi kode dan tema
4. Mengklasifikasikan data menjadi kode dan tema
5. Menginterpretasi data
6. Merepresentasikan dan memvisualisasikan data
13
14
BAB IV
PEMBAHASAN
15
perumusan kebijakan urusan perumusan. Pangan, Pertanian, Perikanan, Penanaman
Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi Kecil dan Menengah,
Perdagangan, Perindustrian,Lingkungan Hidup, Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika,Statistik, Persandian, serta Perbankan dan Lembaga Keuangan Non
Bank.
16
Kabupaten Pasaman dengan jumlah Penduduk Kabupaten Pasaman tersebar
pada 12 kecamatan yang terdiri dari 37 nagari defenitif dan 25 nagari persiapan
dengan total luas 3.947,63 km2, sehingga kepadatan penduduk Kabupaten Pasaman
pada tahun 2019 sekitar 71 jiwa per km2. Berdasakan Tabel 2.1 di atas, terlihat bahwa
penduduk Kabupaten Pasaman terbanyak pada tahun 2019 terdapat di Kecamatan
Lubuk Sikaping, yaitu sebanyak 45,712 jiwa.Sedangkan jumlah penduduk paling
sedikit terdapat di Kecamatan Mapat Tunggul, yaitu sebanyak 9.510 jiwa.Berdasarkan
kepadatannya, Kecamatan Panti merupakan kecamatan yang paling padat penduduk,
yaitu 201 jiwa per km2.Sedangkan kecamatan yang paling jarang penduduk adalah
Kecamatan Mapat Tunggul, yaitu 15 jiwa per km2.Meskipun jumlah penduduk dari
tahun ke tahun selalu bertambah secara absolut, secara relatif laju pertumbuhan
penduduk terus mengalami penurunan.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pasaman dari tahun 2012 sampai
tahun 2018 mengalami penurunan. Pada tahun 2017-2018, laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Pasaman tercatat 1,01 persen.Sebagian besar mata pencaharian
penduduk adalah sebagai petani, hal ini didukung oleh geografis Kabupaten Pasaman
yang berada di pegunungan yang subur dan adanya pengairan yang lancar.Sebab tanah
dan air merupakan unsur-unsur yang pokok dalam pertanian.Dengan didukung oleh
hal tersebut, masyarakat Kabupaten Pasaman dapat menghasilkan hasil pertaniannya
terutama padi dengan baik dan lancar.
17
a. Usia
b. Jenis kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa
menyatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang
berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama
adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran
perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan
pendidikan perempuan yang semakin baik.
c. Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi.
Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap
lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan
seluruh masyarakat di Kabupaten Pasaman.
e. Lamanya tinggal
18
maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam
partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut. Unsur-
unsur dasar partisipasi sosial masyarakat Kabupaten Pasaman yang juga dapat
mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah :
19
b. Iklim sosial, ekonomi, politik dan budaya, baik dalam kehidupan keluarga,
pergaulan, permainan, sekolah maupun masyarakat dan bangsa yang mendorong
tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat. Misalnya karena budaya
masyarakat Pasaman yang cenderung tidak mau tau dan acuh menyebabkan
minimnya partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya alam
Kabupaten Pasaman.
20
Selanjutnya Arnstein (1969) menjelaskan, jika partisipasi hanya dibatasi pada
tingkatan ini, maka kecil kemungkinannya ada upaya perubahan dalam masyarakat
menuju keadaan yang lebih baik. Secara ideal keterlibatan masyarakat baru dikatakan
berpartisipasi secara penuh apabila partisipasi berada pada tahapan delapan, yaitu
pengawasan masyarakat atau paling tidak pada tahapan kemitraan dan pendelegasian
wewenang. Tiga tangga teratas tersebut masuk kedalam tingkat "kekuasaan
masyarakat. Masyarakat dalam tingkatan ini memiliki pengaruh dalam proses
pengambilan keputusan. Pada tingkat ketujuh dan kedelapan, masyarakat (non elite)
memiliki mayoritas suara dalam proses pengambilan keputusan – keputusan bahkan
sangat mungkin memiliki kewenangan penuh mengelola suatu obyek kebijaksanaan
sarana untuk mencapai tujuan, tetapi juga digunakan sebagai tujuan. Secara diagramatis,
sebaran nilai indeks dan derajat partisipasi masyarakat dalam program partisipasi masyarakat
dalam upaya peninkatan sumber daya alam di Kabupaten Pasaman Menurut program kegiatan
berdasarkan stakeholder yang ada, diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat terjadi
pada program partisipasinya (IP) sebesar 1. Ini artinya masyarakat terlibat dari mulai
penyampaian informasi, konsultasi hingga pengawasan.
21
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi
yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam dan
lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, valuasi, dan penguatan
sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedia dan teraksesnya
informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup berupa infrastruktur data
spasial, nilai, dan neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup oleh
masyarakat luas di setiap daerah. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah:
1) inventarisasi dan evaluasi potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup
2) valuasi potensi sumber daya hutan, air,dan mineral
3) pengkajian neraca sumber daya alam
4) penyusunan Produk Domestik Bruto Hijau (PDB Hijau) secara bertahap.
Selain itu dalam program ini juga dilaksanakan kegiatan pokok lainnya,
yaitu:
a) pendataan kawasan ekosistem yang rentan terhadap kerusakan
b) pendataan batas kawasan hutan, pengkajian ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang sistem informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
c) peningkatan akses informasi kepada masyarakat.
22
3) pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis, wilayah
pesisir, dan lahan bekas pengelolaan sumber daya alam
4) penerapan sistem disinsentif dalam bentuk tarif yang progresif dan
rasional untuk melindungi sumber daya alam
5) pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman hayati darat dan perairan,
baik secara insitu maupun eksitu, serta perekayasaan genetika;
6) pengembangan riset terhadap potensi dan pemanfaatan sumber daya alam
7) pelestarian lingkungan hidup dalam usaha meningkatkan nilai tambah
yang optimal di pasar global dan kualitas lingkungan hidup melalui
mekanisme pembiayaan yang berasal dari hasil pemanfaatan sumber
daya alam
8) pengembangan teknologi penggunaan sumber daya alam yang ramah
lingkungan termasuk teknologi yang terbaik, teknologi lokal, dan
teknologi daur ulang yang tersedia
9) pengembangan industri pemanfaatan flora, fauna, serta biota laut lainnya
yang memiliki keunggulan komparatif
10) rasionalisasi dan restrukturisasi industri berbasis sumber daya alam
untuk menjamin keberlanjutan daya dukung sumber daya alam
11) pengembangan jasa pariwisata yang berwawasan lingkungan di berbagai
kawasan yang memiliki ekosistem berciri khusus.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersedianya sarana bagi
masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup
sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan,
pelaksanaan sampai pengawasan. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah:
1) peningkatan jumlah dan kualitas anggota masyarakat yang peduli dan mampu
mengelola sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup
2) pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pemeliharaan lingkungan hidup melalui pendekatan keagamaan, adat, dan
budaya
3) pengembangan pola kemitraan dengan lembaga masyarakat yang melibatkan
berbagai pihak dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
lingkungan hidup
4) perlindungan hak-hak adat dan ulayat dalam pengelolaan sumber daya alam
dan pelestarian lingkungan hidup. Selain itu terdapat kegiatan pokok lain,
yaitu:
a) pemasyarakatan pembangunan berwawasan lingkungan
24
b) pengkajian keadaan sosial-ekonomi dan budaya masyarakat adat dan
lokal
c) pemanfaatan kearifan tradisional dalam pemeliharaan lingkungan hidup
d) perlindungan terhadap teknologi tradisional dan ramah lingkungan
e) peningkakan kepatuhan dunia usaha dan masyarakat terhadap peraturan
perundang-undangan dan tata nilai masyarakat lokal yang berwawasan
lingkungan hidup.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan manusia, dalam pola pemanfaatan sumber daya alam dan pola
pembangunan dituding sebagai faktor penyebab penting yang terjadinya
kerusakan ekosistem yang ada di alam. Tindakan manusia seperti membuka lahan
untuk tambak yang melampaui batas daya dukung, maupun memanfaatkan
tanaman yang ada di alam secara berlebih tanpa melakukan rehabilitasi akan
menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem alam. Pola pemanfaatan lahan yang
bersifat tidak ramah lingkungan juga akan mengancam keberadaan ekosistem
alam. Demikian pula pola pembangunan yang dijalankan di daerah akan
mempengaruhi kelestarian sumber daya alam yang ada.
Pada saat ini ada indikasi bahwa kerusakan alam yang semakin
meningkat. Faktor penyebab kerusakan dan akar masalahnya cukup kompleks.
Namun inti dari semua permasalahan degradasi alam itu pada hakekatnya
bersumber pada manusia beserta perilakunya, dalam hal ini adalah masyarakat
yang ada di sekitarnya. Persepsi, dan partisipasi merupakan unsur perilaku
manusia yang akan mempengaruhi bagaimana seorang manusia bertindak.
25
faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat Kabupaten Pasaman
dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di Pasaman, dalam suatu program,
sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program namun ada
juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor
usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Partisipasi yang
tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Jadi, upaya peningkatan SDA Kabupaten Pasaman yaitu dengan
meningkatkan beberapa segi aspek untuk meningkatkan terutama dari segi ekonomi
dalam hal SDA yang berbasiskan kearifan lokal yang bisa dimanfaatkan sebagai nilai
ekonomi untuk membangun Kabupaten Pasaman. Dengan memperhatikan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan yang merupakan cerminan dari prioritas kegiatan yang
akan dilakukan dalam bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, dijabarkan ke
dalam program pembangunan yang direncanakan dilaksanakan dalam lima tahun
mendatang.
B. Saran
Semoga laporan magang yang kami buat ini dapat memberi penjelasan dan
dapat mengingatkan para pembaca untuk selalu mengetahui penjelasan teori dan
regulasi serta variable penting dalam mengatasi minimnya minat partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam di Kab. Pasaman. Kami juga sangat
berharap semoga Laporan Magang yang kami tulis ini dapat dipahami oleh mahasiswa
atau mahasiswi sehingga dapat dijadikan referensi dalam melakukan kajian-kajian
ilmiah.
26
27
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Akhmad Fauzi. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT Gramedia Pustakan Utama.
Soerjani. 2005. Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
LAMPIRAN
LOG BOOK HARIAN