Disusun Oleh :
Kelompok I ( Satu )
JUMAINI. S ( 19.2800.055 )
2021
KATA PENGANTAR
الحمد هلل رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين والصالة والسالم على سيد نا محمد وعلى اله
واصحابه اجمعين
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Sejarah dan Perkembangan Akuntansi
Perilaku” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Akuntansi
Keprilakuan”.
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Definisi Akuntansi Perilaku.................................................................................3
B. Ruang Lingkup dan Sasaran Hasil Akuntansi Perilaku...................................6
C. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan.............................................8
D. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan............................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat modern tidak dapat terlepas dari apa yang dinamakan
akuntansi. Namun, akuntansi yang telah diterapkan sekarang, baik di
perusahaan profit oriented maupun non profit oriented, sebenarnya telah
mengalami evolusi. Tonggak sejarah yang masih tertulis dan dikatakan
sebagai awal dan cikal bakal akuntansi adalah zaman Luca Pacioli. Pacioli
memperkenalkan system pembukuan berpasangan, yang disebut double entry
bookkeeping system.
Perkembangan akuntansi hingga saat ini telah mengalami beberapa
fase. Mulai dari zaman prasejarah telah menunjukan bahwa manusia di zaman
itu telah mengenal adanya hitung-menghitung meskipun dalam bentuk yang
sangat sederhana. Dengan semakin majunya peradapan manusia
menyebabkan pentingnya pencatatan, pengihktisaran dan pelaporan sebagai
bagian dari proses transaksi. Sehingga akuntansi sebagai hasil dari proses
transaksi telah mengalami metamorfosis yang panjang untuk menjadi bentuk
yang modern seperti saat ini.
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam pengambilan
keputusan. Keterampilan matematis sekarang ini telah berperan dalam
menganalisis permasalahan keuangan yang kompleks. Begitu pula dengan
kemajuan dalam tehnologi komputer akuntansi yang memungkinkan
informasi dapat tersedia dengan cepat. Tetapi, seberapa canggih pun prosedur
akuntansi yang ada, informasi yang dapat disediakan pada dasarnya bukanlah
merupakan tujuan akhir. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan
petunjuk untuk memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan
sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun,
1
pemilihan dan penetapan keputusan tersebut melibatkan berbagai aspek
termasuk perilaku dari para pengambil keputusan.
Dengan demikian akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku
manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi. Kesempurnaan
teknis tidak pernah mampu mencegah orang untuk mengetahui bahwa tujuan
jasa akuntansi bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas
dari segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana
prilaku orang-orang di dalam organisasi. Oleh karena itu, kami menyusun
Makalah tentang Tinjauan Terhadap Ilmu Keprilakuan untuk memberikan
gambaran mengenai definisi akuntansi keprilakuan, ruang lingkup dan
sasaran hasil dari akuntansi keprilakuan, Perkembangan SEjarah Akuntansi
Perilaku dan Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun yang menjadi tujuan
masalah adalah sebagai berikut:
2
1. Untuk mengetahui definisi akuntansi keprilakuan;
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi
keprilakuan;
BAB II
PEMBAHASAN
3
Akuntansi adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi
akuntansi. Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi tidak lepas dari perilaku
manusia selaku pemakai dan yang memberikan responnya. Perkembangan
akuntansi pun tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan
pentingnya peranan manusia (akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi, maka
dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi khususnya
psikologi kognitif, antropologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan.
Banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat
bidang akuntansi keperilakuan.
Akuntansi keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi yang
mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem informasi
akuntansi. Istilah sistem informasi akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti luas
meliputi seluruh desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem
pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggungjawaban, desain
organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain kolektibilitas biaya,
penilaian kinerja, serta laporan keuangan.
4
yang diperkirakan berguna dalam pengembalian – pengembalian keputusan
ekonomi (Hermawan, dkk 2016)”
5
5) Sosiologi organisasional (organizational sociology)
1) Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang
baru yang ingin diperkenankan
6
1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang
dan kinerja perusahaan
7
harus menyadari bahwa tujuan mereka melakukan pekerjaan itu adalah untuk
kelangsungan hidup organisasi. Para akuntan keperilakuan juga menyadari
bahwa mereka bebas mendesain sistem informasi untuk memengaruhi
motivasi, semangat, dan produktivitas karyawan. Tanggung jawab mereka
menjangkau ke luar pengumpulan dan pengukuran data yang sederhana untuk
mencakup persepsi dan penggunaan laporan akuntansi oleh orang lain.
Akuntansi keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi
adalah memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi dilakukannya tindakan
yang diinginkan. Sebagai contoh, keberhasilan suatu perusahaan dalam
merundingkan kerja sama dengan kelompok organisasi lainnya sangat
ditentukan oleh apakah orang-orang dalam organisasi tersebut berjalan ke arah
tujuan sama dengan perusahaan tersebut atau malah ke arah yang berlawanan.
Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena bentuk dan isi dari laporan anggaran
telah melemahkan produktivitas karyawan sehingga orang-orang pada akhirnya
tidak dapat bekerja sama.
Mereka mungkin bahkan menciptakan konflik internal dan memprakarsai
kepuasan individu. Pengenalan hubungan timbal balik antara alat akuntansi dan
perilaku telah memunculkan modifikasi atas definisi akuntansi konvensional.
Definisi akuntansi terbaru dalam lingkaran profesional akademis menyiratkan
komunikasi dan pengukuran data ekonomi untuk berbagai pengambilan
keputusan serta sasaran hasil keprilakuan lainnya.
Terdapat tiga pilar utama Akuntansi Keperilakuan yaitu: perilaku manusia,
akuntansi, dan organisasi. Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting)
adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia
dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et al. 1989). Istilah sistem akuntansi yang
dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi seluruh alat pengendalian
manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran,
manajemen pertangungjawaban, dan lain-lain. Secara lebih terinci ruang
lingkup akuntansi keperilakuan meliputi:
8
a. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap penggunaan sistem
akuntansi, yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana
sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat
pengendalian akuntansi dalam perusahaan.
Awal perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji dalam studi yang
dilakukan Lord (1989) mengelompokkan perkembangan riset akuntansi
keperilakuan (behavioral accounting research) dari tahun 1952 samapai dengan
tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan perkembangan hasil penelitian yang
berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan menjadi enam fokus
penelitian, antara lain akuntansi dalam konteks organisasi (accounting in an
9
organizational context), penganggaran (budgeting), pemikiran psikologi (early
psychology thoughts), pemrosesan informasi manusia (human information
processing), kontingensi teori (contingency theory), dan koferensi dan peristiwa
(conferences and events).
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hamper sama dengan studi Lord
(1989), yaitu mengkaji perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987. Hasil
riset yang dikaji diambil dari artikel yang dipublikasikan pada tiga jurnal, yaitu
The Accounting Review (AR), Journal of Accounting Research (JAR),
Accounting Organization and Society (AOS). Artikel yang dituls oleh Lord
(1989) maupun Burgstahler dan Sundem (1989) merupakan invited paper dalam
rangka penerbitan pertama jurnal behavioral Research in Accounting. Hal ini
berawal dari cikal bakal penelitian Argyris (1952) yang pertama kali focus pada
anggaran sehingga akhirnya sekarang berkembang pada bidang lain, seperti
auditing, pajak dan akuntansi keuangan.
10
akuntansi syariah. Hasil penelitian dibidang akuntansi manajemen dijadikan satu
pembahasan dengan akuntansi keperilakuan karena kedua bidang ini sama-sama
membahas tentang manusia.
11
Pada bulan Juni 1951, Controllership Foundation of America mensponsori
suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Sejumlah
penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada
anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat
sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan.
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai
akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori
dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi
serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan
studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai
oleh akademisi profesi akuntan. Penggabungan aspek-aspek perilaku pada
akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini.
12
Hidayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan
(behavior science), teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset
empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, peranan riset
dalam pengembangan ilmu itu sendiri tidak diragukan lagi.
Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain riset
akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan
dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen
suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat
deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi
oleh para pelaku organisasi.
13
muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidang
riset, yaitu pendekatan kontinjensi (contingency approach).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu
menggunakan konsep, prinsip, dan pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk
meningkatkan kegunaannya.
B. Saran
16
1. Diperlukan observasi terkait dengan perilaku manusia dalam
lingkungan akuntansi.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://jenifirjani.wordpress.com/2012/06/10/tren-akuntansi/
18