Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metode Riset Akuntansi
Dosen Pengampu : Dr. Sri Rokhlinasari, SE, M.Si.

Disusun Oleh :

1. Nurkholisah 1908205004
2. Mita Rosnia 1908205037
3. Agus Hermawan 1908205040

AKUNTANSI SYARIAH 7A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan Semesta Alam yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
sebuah makalah yang berjudul “Riset Akuntansi Keperilakuan”. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam
yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Sri Rokhlinasari, SE, M.Si
sebagai dosen pengampu mata kuliah Metode Riset Akuntansi yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk membuat makalah ini dengan topik yang telah
disebutkan di atas. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah
ini agar kedepannya dapat kami perbaiki.

Cirebon, 19 November 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A. Pengertian Akuntansi Keperilakuan ................................................................ 3


B. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan ........................................................ 3
C. Perkembangan Akuntansi Keperilakuan ......................................................... 5
D. Jenis Penelitian Akuntansi Keperilakuan ........................................................ 7
E. Landasan Teori Akuntansi Keperilakuan. ....................................................... 8
F. Dimensi Akuntansi Keperilakuan ................................................................... 9
G. Sasaran dari hasil penelitian akuntansi keperilakuan. ...................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 13

Kesimpulan ........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan tentang metodologi sering kali dihubungkan dengan filsafat


ilmu.Fungsi filsafat adalah menguji metode yang digunakan dalam menghasilkan
pengetahuan yang valid. Sementara itu metodologi menentukan prosedur
yangdigunakan baik dalam penciptaan maupun pengujian proposisi (hipotesis) untuk
mendapatkan pengetahuan yang valid. Pemahaman tentang realitas akanmempengaruhi
cara memperoleh ilmu pengetahuan yang benar. Secara epistemologi,akuntansi utama
melihat realitas sebagai materi yang rasional dan empiris. Berdasarkan keyakinan
tersebut, peneliti akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas materi yang
mempunyai suatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansidapat dibangun rasional
dan dunia empiris. Berdasarkan keyakinan tersebut, penelitiakuntansi tersebut, peneliti
akuntansi sangat yakin bahwa satu-satunya metode yangdapat digunakan untuk
membangun ilmu pengetahuan akuntansi adalah metodeilmiah.Pendekatan metodologi
riset yang digunakan mengikuti prosedur metodologiriset yang digunakan dalam ilmu
alam. Pendekatan metodologi ini melakukan deskripsi atau variabel, membangun dan
menyatakan hipotesis., mengumpulkan data kuatitatif dan melakukan analisis secara
statistik. Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan metodologi ini
bukan merupakan satu-satunya metode terbaik dalam memecahkan masalah-masalah
sosial. Untuk mengetahui metode riset yang digunakan dalam riset di bidang akuntansi
keperilakuan, maka penulis menulis makalah ini yang berjudul “Metode Riset
Akuntansi Keperilakuan”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat kami rumuskan permasalahan yang akan
dibahas:
1. Apa pengertian Akuntansi Keperilakuan?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan?

1
3. Bagaimana Perkembangan Akuntansi Keperilakuan?
4. Apa Jenis Penelitian Akuntansi Keperilakuan?
5. Apa Landasan Teori Akuntansi Keperilakuan?
6. Bagaimana Dimensi Akuntansi Keperilakuan?
7. Apa sasaran dari hasil penelitian akuntansi keperilakuan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Akuntansi Keperilakuan.
2. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan.
3. Untuk mengetahui Perkembangan Akuntansi Keperilakuan.
4. Untuk mengetahui Jenis Penelitian Akuntansi Keperilakuan.
5. Untuk mengetahui Landasan Teori Akuntansi Keperilakuan.
6. Untuk mengetahui Dimensi Akuntansi Keperilakuan.
7. Untuk mengetahui sasaran dari hasil penelitian akuntansi keperilakuan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Keperilakuan


Akuntansi Keperilakukan merupakan bidang multidisipliner yang berasal dari
konstruk teori behavioral sciences sehingga akuntansi keperilakuan merupakan
pertemuan antara ilmu akuntansi dan ilmu sosial. Menurut Hofstedt dan Kinard
(1970) definisi akuntansi keperilakuan adalah The study of the behavior of
accountants or the behavior of nonaccountants as they are influenced by accounting
functions and reports. Dari definisi tersebut maka akuntansi keperilakuan adalah
studi mengenai perilaku akuntan atau perilaku non akuntan ketika mereka
dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan pelaporan akuntansi. Dari definisi ini
menyimpulkan bahwa area riset ini berbicara mengenai perilaku manusia sebagai
individu yang mencakup perilaku individu dalam organisasi dan aktivitas terpisah
akibat pengaruh fungsi akuntansi dan pelaporan akuntansi.
B. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan mencakup beberapa hal. Pertama, judgment
(pertimbangan) serta pembuatan keputusan dari auditor dan akuntan. Kedua,
Pengaruh fungsi akuntansi (seperti budgetary participation, information system
characteristics) dan fungsi audit pada perilaku karyawan,manajer, investor, dan wajib
pajak, Ketiga, Pengaruh dari luaran fungsi akuntansi dan audit yaitu informasi
akuntansi pada pertimbangan pengguna dan pembuatan keputusan. Akuntansi
Keperilakuan berkaitan dengan bagaimana perilaku manusia mempengaruhi
informasi akuntansi dan keputusan bisnis dan sebaliknya bagaimana informasi
akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia. Adapun pengguna
informasi akuntansi sendiri terdiri dari pihak internal dan pihak eksternal. Pihak
internal adalah manajemen dan karyawan, sedangkan pihak eksternal terdiri atas
pemegang saham, kreditor, serikat pekerja, analisis keuangan, konsultan eksternal,
dan pemerintah.

3
Bagaimana hubungan antara akuntansi keperilakuan dengan akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen? Pada prinsipnya akuntansi keuangan mengkaji
mengenai informasi keuangan untuk pihak eksternal sedangkan akuntansi
manajemen berhubungan dengan informasi akuntansi dan non akuntansi untuk pihak
internal sehingga akuntansi memiliki hubungan dengan keduanya sepanjang
berkaitan dengan perilaku manusia berkenaan dengan informasi. Akuntansi
keperilakuan memiliki hubungan yang erat ketika manusia memaknai serta
mengambil keputusan mengenai informasi yang tersedia. Sebagai contoh bagaimana
perilaku manusia ketika mengetahui adanya penurunan laba atau kenaikan laba
laporan keuangan pada periode tertentu. Contoh lainnya yaitu bagaimana manusia
berperilaku ketika proyek yang dikerjakan ternyata melampaui anggaran yang sudah
direncanakan.
Ruang lingkup akuntansi keperilakuan cukup luas karena memiliki aspek
sosial yaitu khususnya sosiologi. Ada dua ruang lingkup akuntansi keperilakuan
yaitu sebagai berikut. Pertama, Akuntansi Keperilakuan berhubungan dengan
perilaku manusia dan sistem akuntansi. Fokus ruang lingkup ini adalah mengenai
sikap manajemen dalam mempengaruhi pengendalian dan fungsi organisasi.
Selanjutnya mengenai sistem akuntansi yang mempengaruhi motivasi, pengambilan
keputusan, kinerja serta produktivitas organisasi. Sebagai contoh penelitian Radianto
(2015) menemukan bahwa motivasi merupakan syarat penting untuk menerapkan
pengendalian manajemen yang efektif. Kedua, akuntansi keperilakuan sebagai
metode untuk memprediksi perilaku manusia. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
sistem akuntansi dapat digunakan sebagai strategi untuk mempengaruhi perilaku
manusia. Sebagai contoh ruang lingkup ini mencakup bagaimana peran reward dan
punishment, bagaimana peran performance appraisal di sebuah organisasi.
Dari uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi
keperilakuan bermanfaat untuk beberapa hal.
1. Melalui akuntansi keperilakuan maka pengguna informasi akan dapat memahami
dan mengukur bagaimana dampak proses bisnis terdapat stakeholder dan kinerja
organisasi

4
2. Akuntansi keperilakuan dapat menggambarkan dan mengukur perilaku individu
yang berguna untuk mendukung perencanaan dan pengendalian strategis.
3. Pengguna informasi yang memahami akuntansi keperilakuan akan dapat
mempengaruhi perilaku individu untuk memastikan bahwa mereka mendukung
pencapaian tujuan organisasi.
C. Perkembangan Akuntansi Keperilakuan
Tahapan perkembangan akuntansi keperilakuan dapat dilihat dari penelitian
Lord (1989) yaitu sebagai berikut. Tahun 1950an merupakan tahun dimulainya
penelitian mengenai akuntansi keperilakuan walaupun saat itu belum muncul istilah
akuntansi keperilakuan. Tahun ini oleh Lord (1989) disebut dengan “foundation
research paper” karena merupakan tulisan-tulisan awal mengenai akuntansi
keperilakuan. Ferguson (1920) dan Dent (1931) melakukan penelitian mengenai
dampak anggaran terhadap perilaku dan kinerja pekerja. Selanjutnya Argyris (1952)
melakukan penelitian mengenai dampak informasi akuntansi terhadap karyawan.
Temuan dari penelitian ini adalah anggaran berdampak terhadap motivasi dan
perilaku. Karya Argyris ini merupakan karya pertama mengenai pengaruh informasi
akuntansi terhadap perilaku yang diterbitkan dan karya ini seringkali banyak peneliti
yang menganggap merupakan karya monumental karena merupakan karya akuntansi
keperilakuan pertama.
Tahun 1960an merupakan tahun awal dari kebangkitan penelitian akuntansi
keperilakuan. Dalam periode ini akademis memperluas riset mengenai implikasi
informasi akuntansi dan laporan keuangan pada pengambilan keputusan. Pada
periode ini akuntansi keperilakuan pertamakali diterbitkan di Accounting Review.
Carl Devine pada periode ini merupakan periset akuntansi keperilakuan yang sangat
terkenal. Dalam periode ini banyak konferensi dan diskusi yang tidak saja dihadiri
oleh akuntan namun juga oleh eksekutif perusahaan, psikolog, pakar organisasi.
Dalam periode ini juga beberapa peneliti melakukan riset eksperimen. Riset awal
akuntansi keperilakuan banyak yang berhubungan dengan dampak dari bermacam-
macam data akuntansi yang berdampak pada perilaku individual.

5
Perkembangan akuntansi keperilakukan mulai dilirik oleh banyak peneliti sejak
tahun 1970, periode ini oleh Lord (1989) disebut dengan “A Decade of Interest
Expansion in Behavioral Topics”. Dalam periode ini penelitian akuntansi
keperilakuan semakin meningkat baik melalui metode eksperimen maupun non
eksperimen. Perkembangan yang sangat menarik pada dekade ini adalah
meningkatnya perkembangan akuntansi keperilakuan membuat pelajar doktoral
bidang ilmu akuntansi mengambil matakuliah psikologi. Dalam periode ini area
akuntansi keperilakuan yang paling luas adalah human information processing (HIP)
dari informasi akuntansi. Riset mengenai HIP berkenaan dengan pengaruh informasi
terhadap perilaku individu. Ada empat pendekatan riset utama dalam HIP yaitu Lens
model, Probabilistic judgment, Cognitive style, dan Predecisional behavior. Riset-
riset tersebut dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Barefild (1972), Mock, Estrin,
and Vasarhelyi (1972), Dickhaut (1973).
Beberapa studi berkenaan dengan HIP yaitu sebagai berikut dampak anggaran
partisipatif terhadap perilaku manajer (Sweringa dan Moncur, 1972), dampak
anggaran terhadap motivasi karyawan (Milani, 1975), pengaruh anggaran terhadap
perilaku berhubungan dengan organisasi/Kontingensiteori pada organisasi (Bruns
dan Waterhouse, 1975). Salah satu jurnal yang berkontribusi besar dalam riset
akuntansi keperilakuan adalah Accounting Organization and Society (AOS).
Beberapa riset dalam AOS mencakup dampak akuntansi pada perilaku dalam isu
organisasi seperti anggaran, evaluasi kinerja, pengendalian biaya, pembuatan
keputusan, kontingensi teori dalam riset akuntansi, dan isu organisasi dalam riset
sistem informasi akuntansi.
Sampai dengan saat ini penelitian akuntansi keperilakuan mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Tahun 1988 munculnya jurnal yang khusus
mengkaji akuntansi internasional yaitu Behavior Research in Accounting, selanjutnya
pada tahun 1998 terbitnya Advanced in Accounting Behavioral Research.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa peran akuntansi keperilakuan semakin
penting. Beberapa perkembangan akuntansi keperilakuan berasal dari beberapa hal
yaitu sebagai berikut (Burgstahler dan Sundem, 1989):

6
1. Pengujian teori. Sebelumnya penelitian akuntansi keperilakuan hanya mencakup
analisis deskriptif, namun saat ini sudah mulai muncul riset-riset mengenai
pengujian teori.
2. Mempergunakan metode statistika yang tepat. Dalam hal ini kemampuan periset
akuntansi keperilakuan dalam menggunakan metode statistika yang tepat semakin
meningkat.
3. Memiliki validitas trade off internal dan eksternal yang lebih baik. Penelitian
akuntansi keperilakuan sebelumnya memiliki validitas yang lemah namun saat ini
mulai menunjukkan kualitas dalam mengendalikan variabelnya.
4. Peningkatan penggunaan disiplin yang terkait. Saat ini sudah banyak periset
akuntansi keperilakuan yang sudah terlatih dengan ilmu perilaku dan metode riset.
Penggabungan antara ilmu ekonomi dan perilaku meningkat dalam riset akuntansi
keperilakuan.
5. Perspektif yang lebih luas dari Akuntansi keperilakuan. Awal penelitian akuntansi
keperilakuan terkait dengan metode dan ilmu psikologi sosial, namun saat ini
sudah memasukkan unsur perilaku organisasi dan sosiologi.

Perkembangan dalam akuntansi keperilakuan menunjukkan tetap fokus pada


auditing dan akuntansi manajemen tapi penekanannya bergeser dari pengaruh fungsi
akuntansi pada perilaku ke proses informasi oleh pembuat keputusan. Perkembangan
ini menunjukkan perubahan yang terjadi pada isu riset akuntansi keperilakuan.

D. Penelitian Akuntansi Keperilakuan


Penelitian akuntansi termasuk akuntansi keperilakuan akan memiliki nilai jika
meningkatkan produksi informasi akuntansi. Menurut Burgstahler dan Sundem
(1989) ada tiga tipe riset akuntansi adalah:
1. Market research. Penelitian ini mengidentifikasi permintaan informasi akuntansi.
Tujuan yang mendasari riset pasar adalah untuk menentukan bagaimana orang-
orang baik individu maupun berkelompok menggunakan informasi untuk
pembuatan keputusan. Hal ini merupakan isu perilaku inherent.

7
2. Riset pengembangan produk baru. Riset ini mengeksplorasi cara baru dalam
pengukuran, transformasiatau pelaporan data. Dalam hal ini akuntansi
keperilakuan memiliki peran dalam mengidentifikasi permintaan baru dan tes
produk yang mungkin mampu mengisi permintaan yang timbul.
3. Riset teknologi produksi yang mengembangkan metode produksi efisien untuk
informasi.
E. Landasan Teori Akuntansi Keprilakuan
Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavior science), teori-teori akuntansi
keperilakuan dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia dalam
organisasi. Dengan demikian, peranan riset dalam pengembangan ilmu itu sendiri
tidak diragukan lagi. Teori dasar dalam akuntansi keperilakuan adalah Teori
Psikologi (Yuesti, 2014). Teori psikologi yang mempunyai pandangan mendalam
tentang perilaku manusia adalah Theory of Reason Action (Trabelsia, Labelle, dan
Dumontier, 2008) yang kemudian dikembangkan menjadi Theory of Planned
Behaviour (TPB) (Ajzen, 1991, 2005; Ajzen dan Madden, 1986), menjelaskan bahwa
perilaku individu yang berpeluang terjadi karena dipicu oleh beberapa faktor yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi perilaku manusia adalah
pribadi dari manusia itu sendiri, dan faktor eksternal adalah kondisi sosial dan
informasi. Namun demikian, perilaku tidak jujur dan tidak terbuka harus
dikendalikan dan dibatasi dengan berbagai instrumen kontrol perusahaan yaitu sistem
pengendalian internal perusahaan secara berkala oleh bagian akuntansi yang memang
mempunyai kompetensi dalam bidang pengendalian internal dan audit atas laporan
keuangan. Pengendalian perilaku dilakukan secara fleksibel dan mudah dipahami
oleh orang untuk dilaksanakan tanpa mengganggu kegiatan operasi perusahaan.TPB,
dikembangkan kembali menjadi sebuah konsep yang lebih luas yaitu TMB (theory of
Misbehavior) (Vardi dan Weitz, 2004). Vardi dan Weitz (2004) memandang bahwa
dalam organisasi juga muncul perilaku yang menyimpang.
Perilaku menyimpang lebih banyak terjadi pada organisasi. Penyimpangan
perilaku pada organisasi disebabkan oleh faktor kepribadian, nilai, sikap, dan emosi.
Kepribadian, nilai, sikap, dan emosi adalah unsur yang secara kejiwaan tidak dapat

8
lepas dari diri individu. Individu yang mempunyai kepribadian berbeda akan bernilai,
bersikap dan meluapkan emosi secara berbeda yang pada akhirnya mendorong
perilaku yang berbeda.
Konsep TPB dan TMB merupakan dua konsep tentang perilaku manusia yang
disebabkan oleh niat tertentu. Konsep tersebut merupakan pelengkap gagasan Filsuf
ke-45 yaitu Immanuel Kant. Konsep Kant pertama berkaitan dengan konsep Bentuk
Intuitif (form of Intuition) atau Kategori. Ide ini disebut dengan “Revolusi
Copernican”. Konsep dasar Kant adalah manusia itu mampu menginterpretasi dunia
luar menjadi sebuah informasi dimulai dari pikiran diubah menjadi bentuk struktur
kondisi tertentu. Konsep dasar Kant didukung dengan konsep kedua tentang hukum
moral atau Imperatif Kategori dengan konsep deontoligis. Konsep Imperatif kategori
menyebutkan bahwa manusia melakukan sesuatu karena konsep yang tertanam
dalam pikiran kita akan mengarahkan kita melakukan konsep tersebut (Yuana, 2010).
F. Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi biasanya hanya terpusat pada pelaporan informasi keuangan. Selama
beberapa dekade terakhir, para manajer dan akuntan profesional mulai menyadari
kebutuhan akan tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi.
Oleh karena itu, informasi ekonomi dapat ditambah dengan tidak hanya melaporkan
data-data keuangan saja, tetapi juga data-data non keuangan yang terkait dengan
proses pengambilan keputusan. Sehingga para akuntan wajar memasukkan dimensi-
dimensi keprilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang
dihasilkan oleh sistem akuntansi. Menurut Ikhsan (2005), akuntansi mempunyai
beberapa dimensi.
1. Lingkup Akuntansi Keprilakuan
Akuntansi keprilakuan ada di balik akuntansi tradisional yang berarti
mengumpulkan, mengukur, mencatat, dan melaporkan informasi keuangan.
Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga
dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi
yang efisien. Akuntansi keprilakuan dengan mempertimbangkan hubungan antara
perilaku manusia dengan sistem akuntansi mencerminkan dimensi sosial dan

9
budaya manusia dalam suatu organisasi. Secara umum, lingkup akuntansi
keprilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar.
a) Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan penggunaan
sistem akuntansi. Bidang dari akuntansi keprilakuan ini mempunyai kaitan
dengan sikap dan filosofi manajemen yang mempengaruhi sifat
dasarpengendalaian akuntansi yang berfungsi dalam organisasi.
b) Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.Bidang dari akuntansi
keprilakuan ini berkenaan dengan bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi
motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja, serta kerja
sama.
c) Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku
manusia.Bidang ketiga dari akuntansi keprilakuan ini mempunyai hubungan
dengan cara sistem akuntansi digunakan sehingga mempengaruhi perilaku.
2. Aplikasi dari Akuntansi Keprilakuan
Apilkasi utama akuntansi adalah keterbukaan atau transparansi dan akuntabilitas
yang jelas (Yuesti, 2014). Berperilaku terbuka dan transparan merupakan hal yang
penting. Berdasar beberapa penelitian, penyebab individu melakukan tindakan
tidak jujur atau tidak transparan dan terbuka ketika membuat laporan keuangan
adalah motif uang, yaitu keuntungan dan bonus yang tinggi (Andrew, 2007;
Healy, 1985). Selain motif uang, penyebab ketidakjujuran penyajian laporan
keuangan adalah kondisi lingkungan (Kamla, 2009), budaya organisasi (Askary
dan Jackling, 2004; Gelfand, Lim, Raver, 2004), dan juga pemimpin organisasi
(Hall et al., 2004; Ritchie dan Richardson, 2000). Perilaku tidak jujur juga
disebabkan oleh dosa yang telah membelenggu pikiran manusia untuk berbuat
tidak jujur dan etis. Dosa membuat manusia hanya mencintai uang. Cinta uang
adalah akar dari segala kejahatan sehingga membutakan hati setiap manusia. Cinta
uang menunjukkan bahwa manusia hanya mencintai diri sendiri. Akuntansi
menjadi tidak teraplikasi dengan baik.

10
G. Sasaran Hasil Penelitian Akuntansi Keperilakuan
Para akuntan keprilakuan melihat kenyataan bahwa perusahaan yang
melakukan penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan perilaku juru tulis yang
mencatat pesanan pelanggan melalui telepon. Para juru tulis tersebut harus
menyadari bahwa tujuan mereka melakukan pekerjaan itu adalah kelangsungan hidup
organisasi. Para akuntan keprilakuan juga menyadari bahwa mereka bebas
mendesain sistem informasi untuk memengaruhi motivasi, semangat, dan
produktivitas karyawan. Tanggung jawab mereka menjangkau ke luar pengumpulan
dan pengukuran data yang sederhana untuk mencakup persepsi dan penggunaan
laporan akuntansi oleh orang lain. Akuntan keprilakuan percaya bahwa tujuan utama
laporan akuntansi adalah memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi
dilakukannya tindakan yang diinginkan (Ikhsan, 2005), contohnya tidak terbuka.
Selanjutya, laporan keuangan yang tidak terbuka berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan yang salah (Zimme, Arsal, Al-Marzouq, Moore, dan Grover, 2010), dan
informasi menjadi tidak terkontrol (Xiaowen, 2012). Hal ini mengakibatkan
munculnya informasi yang berbeda (Ronena dan Yaari, 2001; Shapiro, 2005;
Trabelsia et al., 2008), dan menurunnya kepercayaan (Lowry, 2009; Robba, Singleb,
dan Zarzeski, 2001; Roberts, 2009). Pengaruh ketidakjujuran laporan keuangan dapat
menimbulkan perilaku individu dan organisasi yang berbeda (Linsley dan Shrives,
2006; Lowry, 2009). Ketidakjujuran penyajian informasi juga berdampak munculnya
pikiran skeptis dan ketidakpercayaan (Quattrone, 2004) dankesehatan mental serta
fisik (Hill dan Pargament, 2008; Powel, Shahabi, dan Thoresen, 2003). Laporan
keuangan yang tidak transparan membuat laporan keuangan menjadi sunyi informasi
(Asenova dan Beck, 2010; Catasus, 2008; Roberts, 2009).
Berbagai pendapat di atas mengisyaratkan bahwa informasi laporan keuangan
lebih banyak dilakukan secara transparan dan terbuka yang lebih banyak
disalahtafsirkan untuk kepentingan stakeholder organisasi. Anggapan manajemen
dan penyaji laporan keuangan bahwa kepentingan stakeholder organisasi harus
diutamakan mengarahkan pikiran untuk mengabaikan keberadaan Stakeholder Sejati.
Keberadaan dan kepentingan Stakeholder Sejati terkungkung oleh kepentingan

11
stakeholder organisasi. Penyajian laporan keuangan hanya didasarkan perjanjian
antara manajemen dan stakeholder dan belum mendasarkan pada perjanjian dengan
Stakeholder Sejati. Penyajian laporan keuangan seharusnya mendasarkan pada dua
perjanjian yaitu stakeholder dan Stakeholder Sejati.

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut Hofstedt dan Kinard (1970) definisi akuntansi keperilakuan adalah


The study of the behavior of accountants or the behavior of nonaccountants as they
are influenced by accounting functions and reports. Ada dua ruang lingkup akuntansi
keperilakuan yaitu sebagai berikut. Pertama, Akuntansi Keperilakuan berhubungan
dengan perilaku manusia dan sistem akuntansi. Kedua, akuntansi keperilakuan
sebagai metode untuk memprediksi perilaku manusia. Perkembangan dalam
akuntansi keperilakuan menunjukkan tetap fokus pada auditing dan akuntansi
manajemen tapi penekanannya bergeser dari pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku
ke proses informasi oleh pembuat keputusan. Tiga tipe riset akuntansi adalah Market
research, Riset pengembangan produk baru, Riset teknologi produksi yang
mengembangkan metode produksi efisien untuk informasi. Teori dasar dalam
akuntansi keperilakuan adalah Teori Psikologi. Teori psikologi yang mempunyai
pandangan mendalam tentang perilaku manusia. Sasaran hasil riset akuntansi
keperilakuan adalah akuntan keprilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan
akuntansi adalah memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi dilakukannya
tindakan yang diinginkan contohnya tidak terbuka laporan keuangan yang tidak
terbuka berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang salah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Burgstahler and Sund 1989. The Evolution of Behavioral Accounting Research in the
United States , Behavioral Research in Accounting, Vol. 1.

Dr.anik yuesti 2019. Akuntansi perilaku. Bali: CV. Noah Alethelia.

Ikhsan, A., danIshak, M. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Radianto 2015. Rekonstruksi Sistem Pengendalian Manajamen: Studi Fenomenologi Di


Entrepreneurial University. Disertasi tidak dipublikasikan. Program Doktor Ilmu
Akuntansi, Universitas Airlangga.

Roberts, J. 2009. No one is perfect: the limits of transparency and an ethic for
‘intelligent’ accountability. Accounting, Organizations and Society, 34, 957 –970.

Yuana, K. A. 2010. Greates Philosophers: 100 Tokoh Filsuf barat dari Abad 6 sebelum
masehi - Abad 21 yang Menginspirasi Dunia Bisnis: CV. Andi Offset Yogyakarta.

Wirawan ED Radianto: Akuntansi Keperilakuan: Memahami lebih dalam Eskalasi


Komitmen.

14

Anda mungkin juga menyukai