Disusun oleh :
Estu Tri Oktavelia (17430095)
Sherin Pratiwi Kusuma (17430108)
Muliani Rahmatika (17430112)
Faradhibbah Rizqi R. (17430120)
Yuanita Beta Sari (18430078)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izin-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini dalam segi bentuk maupun
isi, meskipun masih jauh dari kesempurnaan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini, disamping sebagai tugas mata kuliah
Akuntansi Keperilakuan, makalah ini diberi judul “Pengantar Akuntansi Dan Konsep
Akuntansi Dan Hipotesis Keperilakuan” yang dimaksudkan agar para pebisnis
menjalankan bisnisnya sesuai akad yang disepakati.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bimbingan dan arahan dari
dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Keperilakuan” dan juga bantuan dari teman-
teman yang lain.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, kelemahan
dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis mudah-mudahan mkalah ini dapat
memberikan manfaat, pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengantar Akuntansi Keperilakuan ..................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengantar Akuntansi Keperilakuan ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui tentang Pengantar Akuntansi Keperilakuan.
2. Untuk Mengetahui tentang Apa Yang Dimaksud Dengan Ilmu Keperilakuan.
3. Untuk Mengetahui tentang Berbagai Perspektif Tentang Ilmu Keperilakuan.
4. Untuk Mengetahui tentang Memasuki Akuntansi Keperilakuan.
5. Untuk Mengetahui tentang Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan Pada
Akuntansi.
6. Untuk Mengetahui tentang Dimensi Akuntansi Keperilakuan.
7. Untuk Mengetahui tentang Akuntansi Keperilakuan : Perluasan Logis Dari Peran
Akuntansi KeperilakuanTradisional.
8. Untuk Mengetahui tentang Landasan Teori Dan Pendekatan Akuntansi
Keperilakuan Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif.
9. Untuk Mengetahui tentang Lingkup Sasaran Hasil Akuntansi Keperilakuan.
10. Untuk Mengetahui tentang Persamaan Dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan Dan
Akuntansi Keperilakuan.
11. Untuk Mengetahui tentang Pengaruh Organisasai Terhadap Perubahan Perilaku.
12 . Untuk Mengetahui tentang Perusahaan ( Entitas ) Awal Perdebatan Konsep
Keperilakuan.
13. Untuk Mengetahui tentang Munculnya Perbedaan Persepsi.
14. Untuk Mengetahui tentang Dampak Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja
Perusahaan.
15. Untuk Mengetahui tentang Pengaruh Teori Ekonomi Perusahaan.
16. Untuk Mengetahui tentang Beberapa Hipotesis Keperilakuan Untuk Konsep Yang
Berbeda.
17. Untuk Mengetahui tentang Usaha Merekonsiliasi Konsep Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan Akuntansi
Dibagi menjadi 4 bagian antara lain :
1. Informasi untuk pengambilan keputusan
Sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi
keuangan tentang kegiatan ekonomi.
2. Informasi bagi pengguna
Akuntansi menyediakan cara utnuk mengumpulkan data ekonomis dan
melaporkannya kepa macam-macam individu dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
3. Tujuan pengguna
Setiap kelompok pengguna laporan keuangan memiliki tujuan yang berbeda untuk
pelaporan keuangan.
4. Pertanggungjawaban
Laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan merupakan salah satu
kesulitan lain dalam peentapan tujuan untuk pelaporan keuangan akuntan dimana
pengguna hanya satu sisi dari persamaan informasi.
1. Pengertian Perusahaan
Perusahaan merupakan badan usaha yang menjalankan kegiatan di bidang
perekonomian ( keuangan, industri, dan perdagangan yang dilakukan secara terus
menerus atau teratur, terang-terangan, dan dengan tujuan memperoleh keuntungan atau
laba. Dalam Pasal 1 huruf ( b ) UU Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan dijelaskan bahwa perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang
didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Republik Indonesia, untuk tujan
memperoleh keuntungan atau laba. Secara umum perusahaan adalah suatu unit
kegiatan produksi yang mengolah sumber ekonomi untuk menyediakan brang dan jasa
bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat
memuaskan kebutuhan masyarakat.
2. Tujuan Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering
dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan
juga tinggi. Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba yang optimum
memaksimalkan nilai para pemegang saham. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan,
perusahaan harus dapat meningkatkan kinerjanya dengan mengelola aktivitas
bisnisnya secara efektif, efisien dan ekonomis. Perusahaan nirlaba ini bertujuan untuk
memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti melakukan penelitian di bidang
kesehatan atau perlindungan terhadap sumber daya alam. Secara umum banyak
metode dan teknik yang dikembangkan dalam penilaian perusahaan di antaranya
adalah :
1. Pendekatan laba seperti metode rasio tingkat laba ,metode kapitalisasi proyeksi laba.
2. Pendekatan arus kas seperti metode diskonto arus kas.
3. Pendekatan dividen seperti metode pertumbuhan divenden.
4. Pendekatan aset seperti pendekatan aset.
5. Metode harga saham.
6. Pendekatan nilai tambah ekonomi.
1. Konsep Kepemilikan
Menurut teori kepemilikan entitas adalah agen, perwakilan, atau pengaturan
dimana seorang wiraswasta atau pemegang saham beroperasi. Sudut pandang dari
konsep ini memandang kelompok pemilik adalah sebagai pusat kepentingan yang
dicerminkan dalam cara-cara dimana catatan akuntansi disimpan dan laporan
keuangan disusun. Tujuan utama teori kepemilikan adalah penentuan dari analisis dari
kekayaan bersih ( net woth ) pemilik. Meskipun teori kepemilkian pada umumnya
dipandang sesuai terutama untuk korporasi yang kepemilikannya bersifat tertutup
( perusahaan keluarga ) seperti perusahaan perseorangan dan firma, pengaruh dari teori
kepemilikan dapat ditemukan dalam beberapa teknik dan terminolagi akuntansi yang
digunakan oleh korporasi yang kepemilikannya bersifat terubuka ( perusahaan terbatas
).
Dalam teori ini persamaan akuntansinya sebagai berikut :
Persamaan rumus tersebut dibaca pemilik memliki aset dan sekaligus juga
mempunyai kewajibn, sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan
dikurangi dengan kewajiban perusahaan. Asset dinilai dari neraca disajikan untuk
mengetahui dan mengukur perubahan hak dan kekayaan pemilik, penghasilan, dan
biaya dianggapnya berasal dari investor atau pengambilan pemilik sehingga biaya dan
dividen adalah pengambilan modal.
2. Konsep Entitas
Konsep entitas ini berorientasi pada Income atau Income oriented atau Income
statement oriented. Pertanggungjawaban pada pemilik dilakukan dengan cara
mengukur prestasi kegiatan dan prestasi keuangan yang ditunjukkan perusahaan.
Dengan demikaian income adalah merupakan kenaikan ekuitas pemilik atau kenaikan
kewajiban entitas kepada pemilik. Setelah dikurangi hal kreditor kenaikan ekuitas
pemilik terjadi setelah dividen sampai suatu saat dibagikan.
Persamaan akuntansi menurut konsep ini adalah :
Asset adalah hak peursahaan equity merupakan sumber aset yang bisa berasal dari
kreditor atas pemilik yang merupakan kewaijab entitas.
Saat ini banyak riset empiris tentang pengaruh struktur kepemilikan terhadap
kinerja perusahaan menjadi topik yang diperdebatkan. Sampai saat ini sebagian besar
riset empiris yang dilakukan tefokus pada masalah apakah konflik kepentingan yang
terjadi diantara pemilik dan manajer perusahaan akan menghasilkan tingkat imbal
hasil yang lebih rendah dari aset yang diinvestasi. Struktur kepemilikan perusahaan
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dapat dijelaskan melalui 2 teori :
Sikap ini adalah pembentukan psikologis yang kita pelajari sejalan dengan
perkembangan kita; ketika dipelajari, sikap tersebut menuntut kita bertindak menurut
karakteristik tertentu. Ini menunjukkan dampak keluarga terhadap perkembangan
sikap setiap individu. Banyak orang menganggap faktor keluarga adalah pengaruh
langsung utama karena keluarga merupakan filter biasa di mana budaya, kelas, agama,
dan sumbersumber lainnya mengalir ke seorang individu di awal usia
perkembangannya. Bukti ini disampaikan oleh ilmuwan bernama Lipset yang dari
temuan penelitiannya melaporkan bahwa terdapat kongruensi yang relatif tinggi antara
suara ayah dengan suara pemilih (voter) pertama. Namun, terdapat pengaruh penting
lain terhadap pengembangan sikap selain keluarga. Budaya adalah pengaruh paling
penting yang sangat berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Ahli
antropologi telah menunjukkan bagaimana perbedaan budaya bertanggungjawab atas
bermacam-macam perbedaan sikap terhadap banyak hal. Namun, dalam pembahasan
ini, budaya total tidak menjadi faktor penting karena terdapat perbedaan persepsi
dalam satu budaya.
Bagian ini akan menjelaskan 2 usaha yang dilakukan para ilmuwan akuntansi
untuk merekonsiliasi konsep kepemilikan dengan konsep entitas dalam teori akuntansi.
Berikut dijelaskan beberapa teori yang digunakan untuk merekonsiliasi kedua konsep
dasar tersebut :
Dalam persamaan ini akuntansi didefinisikan dalam istilah aset. Penggunaan aset ini
adalah terbatas. Kewajiban merupakan suatu pembatasan ekonomi secara hukum
terhadap penggunaan aset.
Konsep entitas menekankan pada perusahaan itu sendiri, pada aset, dan
kapasitasnya. Konsep kepemilikan menekankan pada kepentingan kelompok
kepemilikan dalam perusahaan dan asetnya. Bagi teoretikus entitas, keuntungan yang
diperoleh pada periode tertentu dapat didefinisikan sebagai jumlah maksimum yang
diungkapkan dalam mata uang, ketika tidak ada kapasitas transaksi selama periode
tersebut, yang dapat didistribusikan oleh perusahaan kepada penerima manfaat
(beneficiary) tanpa merusak kapasitas operasi perusahaan. Bagi teoretikus
kepemilikan, keuntungan perusahaan didefinisikan sebagai jumlah maksimum ketika
tidak ada transaksi biaya modal selama periode tersebut, yang dapat didistribusikan
oleh perusahaan kepada penerima manfaat tanpa kontraksi dalam jumlah ekuitas
pemegang saham. Ini merupakan dua konsep berbeda tentang keuntungan, dan
keduanya muncul dari dua konsep kapasitas berbeda. Ketika harga dan nilai berubah.
akuntansi yang berbeda dapat dihasilkan oleh konsep berbeda antara yang dianut oleh
teoretikus entitas dengan yang dianut oleh teoretikus kepemilikan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki berbagai sistem yang saling terkait.
Sistem tersebut dibuat oleh sejumlah orang guna mempermudah proses operasi
perusahaan serta pengendalian aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Dari dua teori
kepemilikan dan teori entitas tersebut bahwa konsep yang diterapkan dalam kehidupan
masyarakat dan banyak pengaruh-pengaruh social yang merubah cara pandang mereka
yang berbeda-beda. Dalam dua sudut pandang berbeda ini kita dapat mengambil
konsep entitas karena pencatatan pemegang saham adalah catatan akuntansi pribadi.
2. Terdapat hipotesis bahwa sebagian besar pemegang saham yang memiliki saham
dari suatu perusahaan dalam jumlah yang substansial menganut pandanagan
kepemilikan. Sebagian besar pemegang saham yang memiliki saham dari perusahaan
dalam yang jumlah yang substansial menganut pandangan kepemilikan.. Terdapat
hipotesis bahwa sebagian besar pegawai perusahaan yang tanggung jawabnya
didelegasikan menganut konsep entitas; semakin tinggi skala hierarkis dari pegawai
ini, semakin kuat mereka menganut konsep ini. Mereka cenderung memandang
pemegang saham sebagai bagian yang penting bagi perusahaan, tetapi bukan bagi
pemiliknya.
3. Akuntansi dana merupakan cara memandang aset, ekuitas dan hutang dimana dana
yang diperoleh dari ekuitas dan hutang penggunanya dibatasi pada aset. Akuntansi
dana melaporkan penggunaan dari dana dan cara memandang dana ketika aliran masuk
meningkat setelah dikurangi dengan pembelanjaan.Dalam Teori Komando, Menurut
Goldberg “tidak ada teori entitas atau teori kepemilikan” semua teori didasarkan pada
ide kepemilikan tetapi kepemilikan adalah konsep yang sangat sulit didefinisikan dan
dianalisis secara memadai untuk digunakan ide dasar akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA