Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Dwi Rhoma Dona (01031381924142)
2. Fataya Savira Syah (01031381924114)
3. Malvi Kenni Caterine Mendrofa (01031381924138)
4. Tiara Suci (01031381924147)
Dosen Pengampu :
Dr. Inten Meutia, S.E, M.ACC, AK
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa oleh karena
berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
tentang “Teori dan Riset Akuntansi”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah
dari Teori Akuntansi kelas (B). Makalah ini sudah penulis susun dengan maksimal
dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya penulis dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah tentang “Teori dan Riset Akuntansi” ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah memberi
tanggung jawab kepada kami untuk menyusun makalah ini. Tak lupa kami juga
berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Palembang , 7-September-2021
Penulis
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
vi
i
Penelitian akuntansi sebenarnya dapat dibagi kedalam dua periode besar yaitu periode
sebelum Ball & Brown (1968) dan periode setelahnya. Artikel Ball & Brown memberikan
dampak yang luar biasa bagi penelitian akuntansi setelahnya. Sebelum periode Ball and
Brown, penelitian akuntansi lebih bersifat normatif yaitu bagaimana seharusnya suatu
kejadian ekonomis dicatat dan dilaporkan. Setelah Ball & Brown (1968) melakukan
penelitian empiris mengenai dampak dari angka laba terhadap harga saham, penelitian
akuntansi mulai bergeser kearah positif. Riset seperti ini lebih difokuskan kepada prediksi
bagaimana dampak dari informasi akuntansi terhadap perekonomian.
Artikel-artikel yang diterbitkan oleh The Accounting Review sejak tahun 1926 hingga
tahun 1960-an lebih banyak fokus kepada bagaimana kejadian-kejadian ekonomi dilaporkan
dan prinsip-prinsip apa saja yang mendasarinya. Tema-tema normatif lebih fokus kepada sisi
teknis dari akuntansi dan bagaimana hal tersebut harus diterapkan secara ideal. Pada era
tersebut, dapat dikatakan bahwa artikel yang diterbitkan di jurnal tersebut masih terasa sangat
akuntansi. Pada tahun 1940an bahkan terdapat buku yang membahas Matematika Akuntansi.
Buku yang membahas tentang seluk beluk teknis akuntansi yang diturunkan dari ilmu mapan
matematika. Tema-tema seperti itu sangat jarang sekali kita jumpai lagi pada artikel-artikel di
jurnal-jurnal top akuntansi saat ini. Penelitian positif masa kini lebih banyak meminjam teori-
teori dan kutipan-kutipan dari disiplin ilmu lain seperti ekonomi, managemen,
Teori-teori tentang seperti hipotesis pasar efisien (Eugene F. Fama, 1970), teori
keagenan (Michael Jansen & William Meckling, 1976) merupakan dua teori yang paling
banyak dikutip dalam penelitian-penelitian akuntansi keuangan. Kedua teori ini ditemukan
oleh pakar-pakar di bidang ekonomi keuangan, bukan akuntansi! Jika kita membaca
penelitian-penelitian tentang akuntansi managemen, kita akan familiar dengan nama-nama
seperti Tversky dan Kahneman yang mencetuskan Prospect Theory, Albert Bandura dengan
Cognitive Theory-nya, Locke and Latham dengan Goal Setting Theory-nya, Donald C.
Hambrick dengan Upper Echelons Theory, Dennise M Rosseau (Goal Contract Theory),
Barry M Staw (Escalation of Commitment) dan masih banyak lagi nama-nama lainnya yang
sesungguhnya bukan merupakan pakar dalam bidang akuntansi, mereka pada umumnya
adalah ahli-ahli psikologi, tetapi teori-teori yang mereka kemukakan banyak dikutip dalam
penelitian akuntansi.
vi
ii
Pada tahun 1924 Henry Rand Hatfield pernah mempertanyakan, apakah akuntansi
merupakan disiplin akademis, 83 tahun kemudian, John C Fellingham melakukan penelaahan
kembali atas pernyataan tersebut. Secara normatif, akuntansi sesungguhnya lebih dekat
kepada masalah teknis ataupun vokasi. Akuntansi terikat pada aturan-aturan dan tutorial
bagaimana seharusnya suatu transaksi diperlakukan, namun demikian ketika berbicara pada
dampak yang ditimbulkan dari angka-angka yang dihasilkan dari teknik-teknik akuntansi,
wilayah disiplin akademis diperlukan. Teori-teori normatif akuntansi tidak mampu
menjelaskan bagaimana dampak dari informasi akuntansi, oleh karena itu diperlukan teori-
teori yang telah lebih dahulu mapan dari disiplin ilmu-ilmu lainnya, untuk memprediksi
dampak tersebut.
Pertanyaan yang penting untuk dikemukakan saat ini, bagaimanakah sebenarnya
peran penelitian-penelitian akuntansi bagi praktik akuntansi? Begitu banyak penelitian-
penelitian yang telah dilakukan baik secara normatif, deskriptif, kritikal, dan positif, namun
demikian kasus-kasus seperti Enron, Arthur Anderson dan Worldcom yang sangat
menggemparkan dunia dan menciptakan krisis yang cukup serius terhadap kredibilitas proses
akuntansi, pelaporan, dan tatakelola perusahaan tetap terjadi. Bagaimanakah sebenarnya
kontribusi riset-riset akuntansi terhadap krisis keuangan global yang terjadi saat ini ? Pada
tahun 1929 saat terjadi kehancuran pasar modal di Amerika. Audit dan pelaporan akuntansi
datang bagaikan malaikat penyelamat yang memberikan peran ideologi baru dalam
memperbaiki perekonomian Amerika. Praktik akuntansi di Amerika mulai berubah, dari yang
sebelumnya unregulated menjadi regulated. Hal ini ditandai dengan persetujuan awal yang
dilakukan olah AICPA dengan NYSE pada tahun 1930 untuk menyiapkan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi. Apakah peran penelitian akuntansi
mampu memberikan solusi bagi krisi keuangan global saat ini? Penelitian-penelitian positif
akuntansi lebih berada pada wilayah untuk mengurangi timbulnya informasi asimetri,
meningkatkan transparansi yang diperlukan agar pasar dapat berfungsi dengan efisien.
Namun demikian penelitian akuntansi belum dikembangkan secara teoritis untuk
menganalisis, menginterpretasi hubungan antara akuntansi dan makro ekonomi yang
sesungguhnya amat penting terutama dalam kaitannya dengan krisis keuangan global saat ini.
ix
dipertahankan. Para pendukung akuntansi sebagai Art menganggap bahwa akuntansi itu
sangat sarat dengan pertimbangan dan penafsiran pribadi yang dilakukan oleh praktisi di
bidang ini sehinggasukar merumuskannya dalam formula matematis, sehingga mereka
menyimpulkan bahwa akuntansi adalah lebih dekat dengan seni.
Para pendukung akuntansi sebagai Science mengemukakan bahwa ilmu akuntansi itu
lebih banyak didominasi oleh prosedur pengukuran yang ketat yang akan menghasilkan
atribut ekomomis yang mempunyai arti seperti dalam hal pengukuran asset yang dapat
dijadkan sebagai dasar paramalan.
Para pendukung akuntansi sebagai Engineering berpendapat bahwa proses yang
dilalui akuntansi adalah proses Engineering yang mengelola data yang belum berguna yang
diperoleh dari transaksi keuangan perusahaan menjadi laporan keuangan sebagai produk
akhirnya yang berguna bagi masyarakat.
Paradigma Akuntansi
George Ritzer mengemukakan enam paradigma akuntansi, yaitu:
Menurut paradigma ini akunansi diangap sebagai alat ukur yang tepat untuk menilai
laba. Maka idealnya laba harus di ukur dengan menggunakan dasar atau standar yagn
tunggal, karena dengan pendekatan ini akan memenuhi kepentingan semua pihak.
Menurut paradigma ini akuntansi adalah media atau alat dalam proses pengambilan
keputusan sehingga teori teori akuntansi harus menggunakan knsep yang mendukung
proses penambilan keputusan yang tepat.
x
Dalam paradigma ini disebut bahwa ynga menjadi sorotan akuntansi adalah entang
reaksi pasar terhadap data dan angka-angka akuntansi.
Pada paradigma ini disebut bahwa akuntansi dianggap mempunyai pengaruh terhadap
perilaku individu bukan reaksi pasar.
Dalam paradigma ini disebut bahwa kerangka dalam menentukan nilai suatu perubahan
dalam sistem informasi untuk mengambil keputusan individu harus melihat nilai
ekonomis atau cost benefitnya.
Riset di bidang ini mencoba mempertanyakan dan mencari jawaban tentang informasi
apa yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.
Riset dibidang ini mencoba meneliti sampai sejauh mana implikasi infomasi keuangan
yang baru mempengaruhi reaksi masyarakat.
3. Behavioral Research
4. Agency Theory
Teori ini menyebut bahwa perusahaan adalah tempat atau “intersection point” bagi
hubungan kontrak yang terjadi antara manajemen, pemilik, kreditur dan pemerintah.
xi
5. Information Economic
Dalam bidang ini yang menjadi bahan penelituan adalah biaya memproduksikan
informasi akuntansi’
6. Deconstruction
Bidang ini dikenal sebagai tradisi filsafat di Eropa dan diperkenalkan oleh Jacques
Derrida seorang filosof pranscis terkenal.
7. Marxism In Accounting
Marxism didominasi oleh cara berfikir perjuangan kelas. Kalau akuntansi dinilai
menopang kepemlikan probadi dan menilai kekayaan pemilik maka dalam marxism
asset tu dapat ditransfer kepada kelompok buruh melalui berbagai cara.
8. Islam In Accounting
Islam itu bukan saja sebagai tatacara ibadah, tetapi merupakan tata hidup lengkap, meka
tentu juga mempunyai konsep bidang ekonomi, manajemen, dan juga kuntansi. Peluamg
riset ini sebenarnya merupakan ladang penelitian yang sangat besar bagi para ahli
akuntansi.
Dipihak lain Ahmed Belkaoui (1987) membagi empat bidang teori dan riset akuntansi yang
lebih menjelimet, sebagai berikut:
a. Fucsionalist
b. Interpretive
c. Radical Humanst
d. Radical Structuralist
xi
i
Bidang ini membahas abagaimana laporan keungan disusun untuk tujuan publik. Disini
bisa dibahas metode pencatatan, prinsip dan standar akuntansi keuangan , penyajian
laoran yang wajar, [emilihan teknik atau standar akuntansi, metode penyusun,
penyisihan, perbandingan teori akuntansi. Konsentrasi ini dapat lagi dikelompokkan
dala bidang-bidang:
a. Teori akuntansi
b. Standar akuntansi
2. Akuntansi manajemen
Disini dibahas bagaimana caranya agar akuntansi dapat dipergunakan untuk membuat
informasi tentang model-model yang berguna dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan manajemen.
Dalam bidang ini yang dapat dibahas adalah bagaimana reaksi pasar terhadap keluarnya
informasi akuntansi, laporan keuangan periodik atau informasi lainnya.
4. Akuntansi perpajakan
5. Auditing
Disini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan auditing, teori, proses, hasil, perilaku, dan
sebagainya.
xi
ii
Disini dibahas bagaimana mendesain sistem informasi akuntansi dan menghasilkan
informasi yang sudah menjadi komoditi. Dalam pertimbangannya tentu harus
memperatkan “cost benefit ratio”.
7. Trend akuntansi
Disini dibahas berbagi hal yang sudah dibicarakkan dalam lieratur, tetapi masih dalam
tahap pross belum menjadi prinsip yang harus diberlakukan.
8. Topik lain
xi
v
ekspektasi rasional dalam ekonomi, dan model pilihan di bidang keuangan.
Inovasi seperti dalam penelitian akuntansi yang secara praktis tidak ada.
c. Meskipun upaya penelitian yang cukup besar, hal itu tidak tampak bahwa kita
lebih dekat sekarang daripada kami 20-30 tahun yang lalu untuk mengatasi
masalah mendasar dalam akuntansi seperti pilihan yang optimal dari standar
akuntansi dan struktur yang optimal dari lembaga akuntansi.
d. Tampaknya tidak ada permintaan untuk akuntan akademis atau untuk penelitian
akuntansi oleh kantor akuntan (kecuali dalam audit), oleh perusahaan industri,
atau oleh regulator. Sebuah permintaan yang kuat untuk akademisi ada dalam
kebanyakan disiplin profesional lainnya, seperti keuangan.
Akhirnya, evaluasi keseluruhan atas mainstraim dari penelitian akuntansi di AS, membahas
implikasi dari kesimpulan kami untuk Amerika Serikat dan komunitas akuntansi penelitian
internasional, dan membuat saran untuk mempromosikan pembahasan yang lebih baik dalam
penelitian akuntansi.
Watts dan Zimmerman (1995, hlm 12) memanggil filsuf ilmu seperti Toulmin, Friedman,
dan Popper dalam mendukung ringkasan berikut dari proses ilmiah:
Logika memainkan peran dalam perkembangan teori. Teori didasarkan pada asumsi dan
logika yang digunakan untuk menurunkan proposisi. Namun, mengingat logika teori
dikembangkan dengan benar, logika tidak menentukan apakah teori yang didukung oleh
komunitas ilmiah atau tidak. Penerimaan tergantung pada sejauh mana proposisi-
proposisi empiris (prediksi) dari teori ini adalah konsisten dengan fenomena yang
diamati.
x
v
penyelidikan ilmiah. Proses percakapan yang baik kemudian bertindak untuk
mempromosikan program penelitian yang baik dengan mengekspos semua unsur
penelitian, termasuk asumsi latar belakang, untuk pengawasan kritis dan debat oleh
komunitas ilmiah.
Popper, 1972, hlm 239-240):
Saya hanya ingin menekankan bahwa argumen kritis alat kontrol [penekanan dalam
aslinya]: mereka adalah suatu alat untuk mengeliminasi kesalahan, juga sebagai sarana
seleksi. Kami memecahkan masalah kita [penekanan dalam aslinya] dengan ragu-ragu
mengusulkan berbagai teori yang bersaing dan hipotesis, sebagai balon percobaan, karena
itu, dan dengan mengirimkan mereka untuk diskusi kritis dan untuk tes empiris, untuk
tujuan eliminasi kesalahan.
Untuk memperluas pada poin kritik di atas:
1. Kriteria pertama berarti kritik yang harus dihargai, tidak ditekan, dan harus ada
beberapa cara kritik untuk berinteraksi dengan teori-teori yang diterima, yaitu
harus ada forum untuk menyampaikan kritik.
2. Kriteria kedua berhubungan dengan standar dan nilai-nilai dari masyarakat ilmiah
yang diperlukan untuk membuat perhatian terhadap kritik. Jenis standar bersama
dapat mencakup nilai-nilai seperti kecukupan empiris, kebenaran, perluasan
kerangka pengetahuan yang ada, keandalan sebagai arahan suatu tindakan,
relevansi atau kepuasan dari kebutuhan sosial, atau konsistensi dengan teori dari
domain lain
Singkatnya, karakteristik utama yang diperlukan untuk "pembahasan yang baik" adalah kritik
yang harus didorong dan serius. Hal ini tidak hanya bahwa kritik harus diproduksi dan
didengar, itu juga harus dimasukkan ke dalam program penelitian. Kemajuan dalam
penelitian akuntansi didefinisikan oleh penulis kertas putih (Demski et al., 1991) baik dalam
hal inovasi dan relevansi dengan komunitas praktek. Inovasi berasal dari pemahaman
x
vi
kontekstual asumsi dan latar belakang yang cukup baik untuk "melihat" cara-cara berpikir
dan melakukan yang baru dan produktif.
Publikasi (1968) artikel Ball dan Brown dapat dilihat sebagai momen penting dalam
transformasi ilmiah akuntansi
Transformasi atau pengilmiahan akuntansi dimotivasi oleh keinginan untuk
penghormatan akademis (Ryan et al., 1992, hal 46) dan menghasilkan pilihan ilmu
sosial daripada ilmu terapan model penelitian (Bricker & Previts, 1990, hal 10).
Bahwa model ilmu sosial akan menjadi ekonomi neoklasik adalah diprakarsai l oleh
agresivitas University of Chicago yang menegaskan ilmu sosial yang positif (Devine,
1999; Fleming, Graci, & Thompson, 2000). Sebagai contoh, Nicholas Dopuch, editor
Journal of Accounting Research (JAR), selama masa transisi dengan tegas
menyatakan: "Saya percaya bahwa bentuk tradisional dari teori pendapatan normatif
telah mati, dan saya telah melakukan yang terbaik sebagai editor dari JAR untuk
mendorong hal akhir ini (dikutip dari Bell,, 1984 hlm 63). "
Model penelitian yang positif dijelaskan oleh Chua (1996) sebagai NIRD
(New,Innovative, Rigourous, Defensible), karena "hadiah objektivitas ilmiah”,
x
vi
pengujian hipotesis positif, dan kesimpulannya digeneralisasikan berasal dari sampel
penelitian besar" ( hal 131), menjadi suatu norma.
Hasil akhirnya adalah bahwa teori ekonomi neo-klasik merupakan dasar teoritis untuk
penelitian pelaporan keuangan (pasar modal atau pokok / agen, misalnya, Beaver,
1989; Watts & Zimmerman, 1986) dan kebanyakan untuk penelitian akuntansi
manajemen (Ryan et al., 1992, hal 58)
Langkah revolusi penelitian empiris yang cepat. Bricker dan Previts (1990, hal 12)
mengutip dari laporan Komite Akuntansi American Association bahwa persentase
dari penelitian diterbitkan mempekerjakan metode yang "ketat" naik dari 12% pada
tahun 1963 menjadi 86% pada tahun 1975, dan menjadi 98% pada tahun 1986.
Dominasi teori ekonomi dalam transformasi ini ditunjukkan melalui analisis kutipan.
Rodgers dan Williams (1996) mempelajari konstruksi artikel yang ditulis oleh penulis
terkemuka (akuntansi elite13) dalam Tinjauan Akuntansi (TAR) untuk periode 1967-
1993.
x
vi
ekonomi. Seperti suatu perusahaan akan membutuhkan pertimbangan hati-hati dari sifat
asumsi latar belakang dan model ekonomi yang fit dengan fenomena akuntansi yang
dipelajari.
Kami menyelidiki 3 (tiga) kasus''''untuk mengevaluasi kualitas dari pembahasan
utama penelitian akuntansi di AS. Kami melihat pada kriteria jalan dari Longino (1990)
untuk kritik, nilai-nilai bersama yang mempromosikan kritik, dan respon masyarakat untuk
kritik. Pertama, kita menyelidiki respon akuntansi positif untuk atas kritik yang telah
dihasilkan. Selanjutnya, kita menggali kemungkinan untuk kritik transformatif dalam
percakapan di konferensi JAR. Akhirnya, kami mengevaluasi respon dengan krisis utama dari
akuntansi keuangan AS untuk melihat apakah mereka mewakili penggabungan kritik yang
transformatif.
xi
x
dilengkapi dengan teknik berdasarkan asumsi keseragaman lintas budaya dan konteks
sosial.''
Beberapa faktor-faktor tertentu membatasi potensi transformatif hasil penelitian
akuntansi AS dari impor dan lebih-ketergantungan pada teori dan metodologi ekonomi
positif. Sejauh akuntan hanya melayani untuk memvalidasi teori ekonomi tanpa mampu
mempengaruhi teori itu kembali, akan ada sedikit kemajuan dalam penelitian akuntansi.
Beberapa peneliti telah merespon terhadap krisis ini dengan menempatkan isu-isu akuntansi
di pusat perhatian dan menggunakan teori untuk memajukan pemahaman tentang masalah ini,
daripada menggunakan situasi akuntansi untuk memvalidasi teori ekonomi. . Barnes et al 's
(1996, hal 105) mendeskripsi peran Kuhnian adalah nasihat yang baik:
Bagaimana teori harus diterapkan tidak ditetapkan oleh aturan atau definisi, atau
dengan deduksi darinya, itu adalah diputuskan oleh mereka yang menggunakan teori, yang
mengambil aplikasi yang ada sebagai preseden dan melanjutkan dari mereka atas dasar
analogi. Sebuah teori aplikasi contoh nya pada suatu titik waktu tertentu, dan bahwa ini
adalah sumber daya untuk memutuskan apa aplikasi lain akan dibuat, preseden untuk lebih
lanjut pemecahan masalah, dasar untuk lebih lanjut atas kasus-ke-kasus perkembangan 'teori
'. lintas budaya dan konteks sosial.''
Hambatan lain untuk kemajuan dalam penelitian akuntansi adalah struktur hirarkis
yang reputasi kekuatan yang paling peneliti AS sempit mendefinisikan akuntansi untuk
pekerjaan mereka dalam paradigma ekonomi. Lee (1995) jejak pembentukan inti peneliti elit
dalam akuntansi. Dia mencatat bahwa proses produksi dari suatu elit akuntansi
akademis''telah dicapai dalam akademi AS dengan mekanisme seperti program doktor, jurnal
dan penulis peringkat, dewan redaksi, promosi dan proses kepemilikan; penghargaan
penelitian; specialisms subjek, dan konflik internal ''(hal. 250). Jurnal sangat penting dalam
proses ini:
Publikasi dalam apa yang dianggap elit jurnal meningkatkan kemampuan peneliti
untuk kemajuan dalam karir sebagai seorang pendidik. Para editor dan anggota dewan redaksi
jurnal-jurnal ini tidak hanya menentukan apa yang atau tidak diterbitkan sebagai penelitian
akuntansi. Fungsi editorial dasarnya. Menetapkan agenda untuk apa yang atau tidak
penelitian akuntansi diterbitkan, dan peneliti menanggapi ini jika mereka ingin mendapatkan
diterbitkan.
Oleh karena itu, salah satu solusi krisis dalam penelitian akuntansi akan bekerja pada
cara untuk membuka akademi untuk lebih luas peneliti dan kepentingan penelitian.
Komunitas tanggap terhadap kritik dapat ditingkatkan dengan pendidikan doktor yang lebih
x
x
luas dan lebih banyak kontak dengan rekan-rekan dalam disiplin lain. Peneliti akuntansi harus
mencoba untuk memahami dan menghargai penelitian diterbitkan dalam jurnal yang lebih
luas dalam rangka untuk mengatasi keterbatasan pelatihan sempit. Alih-alih memecahkan
masalah dengan akses jurnal dengan menciptakan jurnal lebih dan lebih khusus, akademisi
akuntansi harus membuat jurnal lebih interdisipliner, dan jurnal dan proyek diorganisir
sekitar pertanyaan penelitian pusat di mana pendekatan penelitian yang berbeda mungkin
berinteraksi. Abbott (2001, hlm 230-231) mengamati bahwa nilai studi interdisipliner tidak
terletak pada mimikri, yaitu:
Utilitas nyata dari orang lain menghubungi adalah dalam cara itu membuka pilihan-
pilihan baru bagi kita untuk tidak menjadi seperti mereka, atau bahkan untuk mencuri
metodologi mereka langsung melainkan untuk memberlakukan apa yang mereka
memberlakukan tapi di tempat kita sendiri dan waktu, dalam tradisi kita sendiri; singkatnya,
untuk membuat terjemahan.
Akhirnya, para peneliti akuntansi harus mencari cara untuk mempromosikan praktek-
praktek yang lebih egaliter dan struktur dalam komunitas riset. Hal ini membutuhkan
beberapa pemikiran dan diskusi terbuka tentang cara di mana komunitas riset akuntansi AS
dikelola (atau salah urus). Langkah progresif untuk akademi akuntansi untuk menggeser
beban pembuktian ke anggota struktur kekuasaan akademi akuntansi. Salah satu langkah
yang tampaknya penting untuk menyelesaikan bukti tersebut adalah pergeseran reformasi
American Accounting Association (AAA), dimana Lee (1999) mengdokumentasikan sebagai
dikendalikan oleh perwakilan dari sekolah-sekolah elit dalam ilmu ekonomi. Pengawasan
AAA yang ketat atas agenda ilmiah yang sah melalui jurnal, program, dan penghargaan.
Atas keanggotaan yang terus menurun (AAA, 1999), bahkan dalam menghadapi populasi
global yang meluas dari akademisi akuntansi, AAA menolak setiap perubahan pada
strukturnya. ''''Kemajuan atau perkembangan ini sulit dicapai dalam sebuah struktur
organisasi didirikan terutama untuk menjamin kontrol yang tetap dengan kelompok elit.
x
xi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Riset akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran bidang
akuntansi. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mencari kebenaran ini dimaksudkan untuk
mengembangkan disiplin akuntansi ini sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat. Dalam
pencarian kebenaran ini digunakan berbagai metode dan dari pencarian ini lahir paradigma-
paradigma baru.
x
xi
Riset yang dilakukan oleh masing-masing bidang akuntansi sudah bersifat
multidisipliner. Yang terpenting untuk dibahas adalah bagaimanakah sebenarnya dampak
penelitian tersebut terhadap pengembangan akuntansi secara praktis dan teoritis.
DAFTAR PUSTAKA
x
xi
Anonim. 2012. Riset Akuntansi. (Online),
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/09/riset-akuntansi.html, diakses pada 1
Maret 2013)
Pandji. Ngurah. 2012. Capital Markets Ressearch in Accounting During the 1980’s.
(Online), http://ngurahpandji.blogspot.com/, diakses pada 2 Maret 2013)
x
xi