Anda di halaman 1dari 25

TEORI AKUNTANSI

MAKALAH TEORI DAN RISET AKUNTANSI

Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Dwi Rhoma Dona (01031381924142)
2. Fataya Savira Syah (01031381924114)
3. Malvi Kenni Caterine Mendrofa (01031381924138)
4. Tiara Suci (01031381924147)

Dosen Pengampu :
Dr. Inten Meutia, S.E, M.ACC, AK

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI UNIVERSITAS
SRIWIJAYA

PALEMBANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa oleh karena
berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
tentang “Teori dan Riset Akuntansi”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah
dari Teori Akuntansi kelas (B). Makalah ini sudah penulis susun dengan maksimal
dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya penulis dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah tentang “Teori dan Riset Akuntansi” ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah memberi
tanggung jawab kepada kami untuk menyusun makalah ini. Tak lupa kami juga
berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Palembang , 7-September-2021

Penulis

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Akuntansi didefinisikan sebagai seni pencatatan, penggolongan dan


pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-
kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya
(Harahap, 2003). Sedangkan Horngren & Harrison (2007) menganggap akuntansi sebagai
sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

Untuk pengembangan sistem akuntansi tentunya perlu pengembangan dari basis


teorinya, sehingga sistem akuntansi tersebut bisa lebih bermanfaat bagi pemakainya, lebih
mudah mengembangkannya dan lebih mudah lagi dalam memprediksi apa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang yang tentunya berkaitan dengan praktik akuntansi itu
sendiri.
Teori akuntansi mengandung dua kata, yaitu teori dan akuntansi. Menurut
Webster’s Third New International Dictionary mendefinisikan Teori sebagai suatu
susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dibahas. Sedangkan pengertian Akuntansi
sendiri salah satunya adalah, proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan
informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam mempertimbangakan berbagai
alternatif yang digunakan untuk mengambil kesimpulan atau keputusan bagi pemakainya.
Dari penjelasan diatas maka Teori Akuntansi dapat diartikan sebagai susunan
konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi
yang menjelaskan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dalam
struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang
mungkin akan muncul.
Selain memahami mengenai teori akuntansi kita juga harus dapat memahami
mengenai penelitian atau riset akuntansi. Hal ini berguna untuk mencari kebenaran
terutama di bidang akuntansi. Hasil riset tersebut merupakan hal yang menjembatani
antara fenomena sosial di bidang akuntansi dengan struktur teori akuntansi itu sendiri.
iii
Pada awalnya proses mencari kebenaran itu dimulai dari cara dogmatis dimana
kebenaran itu berasal dari orang atau pihak atau lembaga yang diberi dan diyakini
memiliki otoritas menetapkan kebenaran. Kemudian cara ini berkembang dan
menggunakan cara normatif dengan menggunakan logika ilmiah, pemikiran sehat.
kemudian berkembang dan kemudian menggunakan metode empiris dengan titik berat
melihat kenyataan yang ada di lapangan (fenomena sosial). Di dalam sistem yang terakhir
inilah yang menjadi ajang dari penalitian ilmiah. Sudah merupakan suatu kesepakatan
masyarakat akademisi bahwa proses penelitian ini harus mengikuti aturan-aturan atau
konpensi yang diikuti oleh semua pihak sehingg kualitas hasil penelitian itu terjamin.
Perkembangan ilmu akuntansi yang demikian cepat akhir-akhir ini didasarkan pada
proses penelitian ini. Berbagi teori muncul, teori lama direfute, dan teori baru dibangun.

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah berdasarkan uraian diatas dapat diungkapkan


dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan Teori dan Riset Akuntansi?


2. Bagaimana Arah Riset Akuntansi?

3. Bagaimanakah Riset Akuntansi dan Tantangan di Masa Depan?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini berdasarkan identifikasi


masalah diatas dapat diungkapkan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Teori dan Riset Akuntansi.


2. Untuk mengetahui Arah Riset Akuntansi.

3. Untuk mengetahui Riset Akuntansi dan Tantangan di Masa Depannya.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI DAN RISET AKUNTANSI


Webster’s Third New International Dictionary mendefinisikan Teori sebagai suatu
susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dibahas. Sama juga seperti apa yang
dinyatakan oleh Webster mengenai Riset adalah memeriksa atau mencari kembali.
Menurut Ndraha (1988), riset diartikan sebagai suatu pemeriksaan atau pengujian yang
teliti dan kritis dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tekun guna
memastikan suatu hal. Menurut pendapat pakar yang lain, riset adalah suatu usaha untuk
menemukan suatu hal menurut metode ilmiah sehingga harus memiliki tiga unsur penting
berikut ini: sasaran, usaha untuk mencapainya, dan metode ilmiah yang digunakannya.
Menurut buku A Statement of  Basic Accounting Theory menyatakan Akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai
bahan informasi dalam hal pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para
pemakainya. Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA),
akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu
dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat
keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.   Menurut Accounting Principles
Board (APB), akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, yang fungsinya memberikan
informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan
dalam memilih diantara beberapa alternatif.
Jadi, bisa dikatakan bahwa Riset Akuntansi adalah suatu usaha untuk menemukan
sesuatu hal dimana sasaran utamanya adalah bidang akuntansi yang meliputi kegiatan
identifikasi, klarifikasi, pendataan, dan pelaporan melalui proses perhitungan yang terkait
v
dengan transaksi keuangan sebagai bahan informasi untuk dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dengan menggunakan metode-metode ilmiah dalam hal
penyajiannya. Pendapat lain menyatakan juga bahwa Riset akuntansi adalah upaya yang
dilakukan untuk mencari kebenaran bidang akuntansi. Hasil riset ini menjadi
penyambung antara fenomene sosial dibidang akuntansi dengan struktur teori akuntansi.
Fenomena sosial ini dituangkan dalam berbagai bentuk “statemen ilmiah” sehingga
menjadi teori. Teori ini bisa menjelaskan tentang teori yang ada, mendukung teori yang
ada, mengingkari teori yang sudah lama, atau ingin memanggung teori baru. Usaha-usaha
yang dilakukan dalam mencari kebenaran ini dimaksudkan untuk mengembangkan
disiplin akuntansi ini sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat.

B. ARAH RISET AKUNTANSI

Pendekatan yang didiskusikan di bawah ini mewakili orientasi tertentu atau


arahan riset akuntansi.Pendekatan-pendekatan ini mewakili perubahan yang signifikan
melampaui riset normatif murni pada generasi yang lalu.
1. Pendekatan Model-Keputusan (The Decision-Model Approach)
Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan. Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value, exit
value dan discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan bermanfaat.
Pendekatan ini tidak menyatakan informasi yang diinginkan pengguna melainkan lebih
berkonsentrasi pada informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tertentu.
Orientasinya adalah normatif dan deduktif. Premis yang mendasari riset ini adalah
pembuat keputusan yang perlu diingatkan bagaimana menggunakan informasi jika
mereka tidak familiar dengan informasi tersebut.
2. Riset Pasar Modal (Capital Market Research)
Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan harga
saham perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak bias terhadap
informasi baru. Karenanya harga pasar diasumsikan dapat merefleksikan secara utuh
semua informasi yang tersedia untuk publik. Proposisi ini secara prinsip dari disiplin
keuangan diketahui sebagai efficient market hypothesis atau hipotesis pasar efisien.
Ketika informasi secara cepat direfleksikan dalam harga sekuritas, maka ada permintaan
untuk meningkatkan pengungkapan akuntansi.
3. Riset Keperilakuan (Behavioral Research)
Perhatian utama dari riset ini adalah bagaimana pengguna informasi akuntansivi
membuat keputusan dan informasi apa yang mereka perlukan. Pendekatannya adalah
deskriptif, sedangkan pendekatan decision model adalah normatif. Kebanyakan
penelitian ini menggunakan subyek situasi percobaan yang terkendalikan dengan
seksama. Banyak studi telah memperlihatkan ketidaksesuaian antara model keputusan
normatif dengan proses keputusan aktual dari pengguna (users). Riset lain menemukan
adanya tendensi untuk menggunakan laporan keuangan yang dipublikasikan untuk
tujuan pengambilan keputusan manajerial.

vi
i
Penelitian akuntansi sebenarnya dapat dibagi kedalam dua periode besar yaitu periode
sebelum Ball & Brown (1968) dan periode setelahnya. Artikel Ball & Brown memberikan
dampak yang luar biasa bagi penelitian akuntansi setelahnya. Sebelum periode Ball and
Brown, penelitian akuntansi lebih bersifat normatif yaitu bagaimana seharusnya suatu
kejadian ekonomis dicatat dan dilaporkan. Setelah Ball & Brown (1968) melakukan
penelitian empiris mengenai dampak dari angka laba terhadap harga saham, penelitian
akuntansi mulai bergeser kearah positif. Riset seperti ini lebih difokuskan kepada prediksi
bagaimana dampak dari informasi akuntansi terhadap perekonomian.
Artikel-artikel yang diterbitkan oleh The Accounting Review sejak tahun 1926 hingga
tahun 1960-an lebih banyak fokus kepada bagaimana kejadian-kejadian ekonomi dilaporkan
dan prinsip-prinsip apa saja yang mendasarinya. Tema-tema normatif lebih fokus kepada sisi
teknis dari akuntansi dan bagaimana hal tersebut harus diterapkan secara ideal. Pada era
tersebut, dapat dikatakan bahwa artikel yang diterbitkan di jurnal tersebut masih terasa sangat
akuntansi. Pada tahun 1940an bahkan terdapat buku yang membahas Matematika Akuntansi.
Buku yang membahas tentang seluk beluk teknis akuntansi yang diturunkan dari ilmu mapan
matematika. Tema-tema seperti itu sangat jarang sekali kita jumpai lagi pada artikel-artikel di
jurnal-jurnal top akuntansi saat ini. Penelitian positif masa kini lebih banyak meminjam teori-
teori dan kutipan-kutipan dari disiplin ilmu lain seperti ekonomi, managemen,
Teori-teori tentang seperti hipotesis pasar efisien (Eugene F. Fama, 1970), teori
keagenan (Michael Jansen & William Meckling, 1976) merupakan dua teori yang paling
banyak dikutip dalam penelitian-penelitian akuntansi keuangan. Kedua teori ini ditemukan
oleh pakar-pakar di bidang ekonomi keuangan, bukan akuntansi!  Jika kita membaca
penelitian-penelitian tentang akuntansi managemen, kita akan familiar dengan nama-nama
seperti Tversky dan Kahneman yang mencetuskan Prospect Theory, Albert Bandura dengan
Cognitive Theory-nya, Locke and Latham dengan Goal Setting Theory-nya, Donald C.
Hambrick dengan Upper Echelons Theory, Dennise M Rosseau (Goal Contract Theory),
Barry M Staw (Escalation of Commitment) dan masih banyak lagi nama-nama lainnya yang
sesungguhnya bukan merupakan pakar dalam bidang akuntansi, mereka pada umumnya
adalah ahli-ahli psikologi, tetapi teori-teori yang mereka kemukakan banyak dikutip dalam
penelitian akuntansi.

Peran Riset Akuntansi

vi
ii
Pada tahun 1924 Henry Rand Hatfield pernah mempertanyakan, apakah akuntansi
merupakan disiplin akademis, 83 tahun kemudian, John C Fellingham melakukan penelaahan
kembali atas pernyataan tersebut. Secara normatif, akuntansi sesungguhnya lebih dekat
kepada masalah teknis ataupun vokasi. Akuntansi terikat pada aturan-aturan dan tutorial
bagaimana seharusnya suatu transaksi diperlakukan, namun demikian ketika berbicara pada
dampak yang ditimbulkan dari angka-angka yang dihasilkan dari teknik-teknik akuntansi,
wilayah disiplin akademis diperlukan. Teori-teori normatif akuntansi tidak mampu
menjelaskan bagaimana dampak dari informasi akuntansi, oleh karena itu diperlukan teori-
teori yang telah lebih dahulu mapan dari disiplin ilmu-ilmu lainnya, untuk memprediksi
dampak tersebut.
Pertanyaan yang penting untuk dikemukakan saat ini, bagaimanakah sebenarnya
peran penelitian-penelitian akuntansi bagi praktik akuntansi? Begitu banyak penelitian-
penelitian yang telah dilakukan baik secara normatif, deskriptif, kritikal, dan positif, namun
demikian kasus-kasus seperti Enron, Arthur Anderson dan Worldcom yang sangat
menggemparkan dunia dan menciptakan krisis yang cukup serius terhadap kredibilitas proses
akuntansi, pelaporan, dan tatakelola perusahaan tetap terjadi. Bagaimanakah sebenarnya
kontribusi riset-riset akuntansi terhadap krisis keuangan global yang terjadi saat ini ? Pada
tahun 1929 saat terjadi kehancuran pasar modal di Amerika. Audit dan pelaporan akuntansi
datang bagaikan malaikat penyelamat yang memberikan peran ideologi baru dalam
memperbaiki perekonomian Amerika. Praktik akuntansi di Amerika mulai berubah, dari yang
sebelumnya unregulated menjadi regulated. Hal ini ditandai dengan persetujuan awal yang
dilakukan olah AICPA dengan NYSE pada tahun 1930 untuk menyiapkan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi. Apakah peran penelitian akuntansi
mampu memberikan solusi bagi krisi keuangan global saat ini? Penelitian-penelitian positif
akuntansi lebih berada pada wilayah untuk mengurangi timbulnya informasi asimetri,
meningkatkan transparansi yang diperlukan agar pasar dapat berfungsi dengan efisien.
Namun demikian penelitian akuntansi belum dikembangkan secara teoritis untuk
menganalisis, menginterpretasi hubungan antara akuntansi dan makro ekonomi yang
sesungguhnya amat penting terutama dalam kaitannya dengan krisis keuangan global saat ini.

Akuntansi : Art, Science atau Technology (Engineering)


Dalam literatur masih dipertentangkan apakah akuntansi itu termsuk Art, Science
ataukan Engineering? Ketiga hal ini masing-masing memiliki alasan yang dapat

ix
dipertahankan. Para pendukung akuntansi sebagai Art menganggap bahwa akuntansi itu
sangat sarat dengan pertimbangan dan penafsiran pribadi yang dilakukan oleh praktisi di
bidang ini sehinggasukar merumuskannya dalam formula matematis, sehingga mereka
menyimpulkan bahwa akuntansi adalah lebih dekat dengan seni.
Para pendukung akuntansi sebagai Science mengemukakan bahwa ilmu akuntansi itu
lebih banyak didominasi oleh prosedur pengukuran yang ketat yang akan menghasilkan
atribut ekomomis yang mempunyai arti seperti dalam hal pengukuran asset yang dapat
dijadkan sebagai dasar paramalan.
Para pendukung akuntansi sebagai Engineering berpendapat bahwa proses yang
dilalui akuntansi adalah proses Engineering yang mengelola data yang belum berguna yang
diperoleh dari transaksi keuangan perusahaan menjadi laporan keuangan sebagai produk
akhirnya yang berguna bagi masyarakat.

Paradigma Akuntansi
George Ritzer mengemukakan enam paradigma akuntansi, yaitu:

1. The Antropological / Induktif Paradigma

Dalam paradigma ini disebutkan bahwa akuntansi (berfungs/memfokuskan)


mengutamakan hubungan “accountability” diantara berbagai pihak yang
berkepentingan.

2. The True Income / Deduktif Paradigma

Menurut paradigma ini akunansi diangap sebagai alat ukur yang tepat untuk menilai
laba. Maka idealnya laba harus di ukur dengan menggunakan dasar atau standar yagn
tunggal, karena dengan pendekatan ini akan memenuhi kepentingan semua pihak.

3. The Decision Usefulness / Decstion Model Paradigma

Menurut paradigma ini akuntansi adalah media atau alat dalam proses pengambilan
keputusan sehingga teori teori akuntansi harus menggunakan knsep yang mendukung
proses penambilan keputusan yang tepat.

4. The DecisionUsefulness / aggregate Market bebavior Paradigma

x
Dalam paradigma ini disebut bahwa ynga menjadi sorotan akuntansi adalah entang
reaksi pasar terhadap data dan angka-angka akuntansi.

5. The DecisionUsefulness / Decision Market / Individual User Paradigma

Pada paradigma ini disebut bahwa akuntansi dianggap mempunyai pengaruh terhadap
perilaku individu bukan reaksi pasar.

6. The Information / Economics Paradigma

Dalam paradigma ini disebut bahwa kerangka dalam menentukan nilai suatu perubahan
dalam sistem informasi untuk mengambil keputusan individu harus melihat nilai
ekonomis atau cost benefitnya.

Penelitian Dibidang Akuntansi


Dituliskan oleh Wolk Etal (1989), beberapa bidang riset yang telah silakukan dalam
akuntansi, yaitu:

1. The Decision Model Approach

Riset di bidang ini mencoba mempertanyakan dan mencari jawaban tentang informasi
apa yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.

2. Capital Market Research

Riset dibidang ini mencoba meneliti sampai sejauh mana implikasi infomasi keuangan
yang baru mempengaruhi reaksi masyarakat.

3. Behavioral Research

Bidang ini meneliti bagaimana pemakai informasi akuntansi melakukan pengambilan


keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan.

4. Agency Theory

Teori ini menyebut bahwa perusahaan adalah tempat atau “intersection point” bagi
hubungan kontrak yang terjadi antara manajemen, pemilik, kreditur dan pemerintah.

xi
5. Information Economic

Dalam bidang ini yang menjadi bahan penelituan adalah biaya memproduksikan
informasi akuntansi’

6. Deconstruction

Bidang ini dikenal sebagai tradisi filsafat di Eropa dan diperkenalkan oleh Jacques
Derrida seorang filosof pranscis terkenal.

7. Marxism In Accounting

Marxism didominasi oleh cara berfikir perjuangan kelas. Kalau akuntansi dinilai
menopang kepemlikan probadi dan menilai kekayaan pemilik maka dalam marxism
asset tu dapat ditransfer kepada kelompok buruh melalui berbagai cara.

8. Islam In Accounting

Islam itu bukan saja sebagai tatacara ibadah, tetapi merupakan tata hidup lengkap, meka
tentu juga mempunyai konsep bidang ekonomi, manajemen, dan juga kuntansi. Peluamg
riset ini sebenarnya merupakan ladang penelitian yang sangat besar bagi para ahli
akuntansi.
Dipihak lain Ahmed Belkaoui (1987) membagi empat bidang teori dan riset akuntansi yang
lebih menjelimet, sebagai berikut:

a. Fucsionalist
b. Interpretive

c. Radical Humanst

d. Radical Structuralist

Ruang Lingkup Akuntansi

1. Konsentrasi Akuntansi Keuangan

xi
i
Bidang ini membahas abagaimana laporan keungan disusun untuk tujuan publik. Disini
bisa dibahas metode pencatatan, prinsip dan standar akuntansi keuangan , penyajian
laoran yang wajar, [emilihan teknik atau standar akuntansi, metode penyusun,
penyisihan, perbandingan teori akuntansi. Konsentrasi ini dapat lagi dikelompokkan
dala bidang-bidang:

a. Teori akuntansi
b. Standar akuntansi

c. Akuntansi sebagai pertanggung jawaban

d. Perhitungann laba akuntansi

2. Akuntansi manajemen

Disini dibahas bagaimana caranya agar akuntansi dapat dipergunakan untuk membuat
informasi tentang model-model yang berguna dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan manajemen.

3. Akuntansi pasar modal

Dalam bidang ini yang dapat dibahas adalah bagaimana reaksi pasar terhadap keluarnya
informasi akuntansi, laporan keuangan periodik atau informasi lainnya.

4. Akuntansi perpajakan

Disini dibahas bagaimana akuntansi mengakomodasi masalah peraturan perpajakan,


perbedaan konsep antara akuntansi dan perpajakan, konsep pengakuan biaya.

5. Auditing

Disini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan auditing, teori, proses, hasil, perilaku, dan
sebagainya.

6. Sistem Informasi Akuntansi

xi
ii
Disini dibahas bagaimana mendesain sistem informasi akuntansi dan menghasilkan
informasi yang sudah menjadi komoditi. Dalam pertimbangannya tentu harus
memperatkan “cost benefit ratio”.

7. Trend akuntansi

Disini dibahas berbagi hal yang sudah dibicarakkan dalam lieratur, tetapi masih dalam
tahap pross belum menjadi prinsip yang harus diberlakukan.

8. Topik lain

a. Bidang akuntansi nirlaba/pemerintahan

Disini dibahas kerangka tujuan laporan keuangan pemerintah, nonprofit


organisasi, jenis laporan, prinsip akuntansinya, aspek polotik, sosial, pengaruh
parlemen, praktek akuntansi di masjid, gereja, dsb.

b. Pendidikan dalam bidang akuntansi

Disini diteliti bagaimana aspek pendidikan akuntansi di tanah air atau


perbandingannya dengan luar negeri. Sejarah akuntansi, disini dibahas mengenai
sejarah akuntansi bain internasional maupun di aindonesia. Pendekatan seperti ini
memang lebih sederhana da mudah bagi mahasiswa namun luas dan beraneka
serta saling tumpang tindih apalagi yang dibahas itu lebih dalam. Misalnya saja
teori akuntansi bisa mengenai akuntansi keuangan, nirlaba, perpajakan, dsb.

C. RISET AKUNTANSI DAN TANTANGAN MASA DEPAN


Kemajuan ilmiah adalah tergantung pada kualitas percakapan kritis dalam disiplin dan
bahwa kemajuan, yang didefinisikan sebagai inovasi dan relevansi, adalah fitur penting dari
ilmu pengetahuan yang baik atau beasiswa yang baik secara umum Dokumen
mengidentifikasi sejumlah gejala dari krisis (symptoms of the “crisis”):
a. Tidak seperti banyak disiplin profesional lainnya, (misalnya keuangan,
kedokteran, arsitektur), penelitian akuntansi tidak menyebabkan praktek dan / atau
kebijakan.
b. Sebagian besar penelitian akademik ditandai dengan siklus yang signifikan yaitu
inovasi-ide-ide baru dan konsep yang secara berkala merevolusi lapangan, seperti

xi
v
ekspektasi rasional dalam ekonomi, dan model pilihan di bidang keuangan.
Inovasi seperti dalam penelitian akuntansi yang secara praktis tidak ada.
c. Meskipun upaya penelitian yang cukup besar, hal itu tidak tampak bahwa kita
lebih dekat sekarang daripada kami 20-30 tahun yang lalu untuk mengatasi
masalah mendasar dalam akuntansi seperti pilihan yang optimal dari standar
akuntansi dan struktur yang optimal dari lembaga akuntansi.
d. Tampaknya tidak ada permintaan untuk akuntan akademis atau untuk penelitian
akuntansi oleh kantor akuntan (kecuali dalam audit), oleh perusahaan industri,
atau oleh regulator. Sebuah permintaan yang kuat untuk akademisi ada dalam
kebanyakan disiplin profesional lainnya, seperti keuangan.

Akhirnya, evaluasi keseluruhan atas mainstraim dari penelitian akuntansi di AS, membahas
implikasi dari kesimpulan kami untuk Amerika Serikat dan komunitas akuntansi penelitian
internasional, dan membuat saran untuk mempromosikan pembahasan yang lebih baik dalam
penelitian akuntansi.

Progressive science as ‘‘good’’ conversation

 Watts dan Zimmerman (1995, hlm 12) memanggil filsuf ilmu seperti Toulmin, Friedman,
dan Popper dalam mendukung ringkasan berikut dari proses ilmiah:

Logika memainkan peran dalam perkembangan teori. Teori didasarkan pada asumsi dan
logika yang digunakan untuk menurunkan proposisi. Namun, mengingat logika teori
dikembangkan dengan benar, logika tidak menentukan apakah teori yang didukung oleh
komunitas ilmiah atau tidak. Penerimaan tergantung pada sejauh mana proposisi-
proposisi empiris (prediksi) dari teori ini adalah konsisten dengan fenomena yang
diamati.

 Teori Longino Science sebagai Pengetahuan Sosial (1990), menggambarkan karakteristik


dari sebuah pembahasan yang "baik". Longino menegaskan bahwa itu adalah proses
sosial kolaboratif "interogasi transformatif" dari ide-ide ilmiah yang membuat tujuan
pengetahuan ilmiah, setidaknya dalam arti bahwa ia tidak menunjukkan subyektifitas
individu (hal. 224). Dengan Longino, perhatian bergeser dari mengembangkan aturan
pembatasan untuk menunjukkan bahwa program penelitian yang terbanyak adalah ilmiah
atau kebenaran atau berbuah, menuju keprihatinan dengan meningkatkan proses

x
v
penyelidikan ilmiah. Proses percakapan yang baik kemudian bertindak untuk
mempromosikan program penelitian yang baik dengan mengekspos semua unsur
penelitian, termasuk asumsi latar belakang, untuk pengawasan kritis dan debat oleh
komunitas ilmiah.
 Popper, 1972, hlm 239-240):

Saya hanya ingin menekankan bahwa argumen kritis alat kontrol [penekanan dalam
aslinya]: mereka adalah suatu alat untuk mengeliminasi kesalahan, juga sebagai sarana
seleksi. Kami memecahkan masalah kita [penekanan dalam aslinya] dengan ragu-ragu
mengusulkan berbagai teori yang bersaing dan hipotesis, sebagai balon percobaan, karena
itu, dan dengan mengirimkan mereka untuk diskusi kritis dan untuk tes empiris, untuk
tujuan eliminasi kesalahan.
Untuk memperluas pada poin kritik di atas:

1. Kriteria pertama berarti kritik yang harus dihargai, tidak ditekan, dan harus ada
beberapa cara kritik untuk berinteraksi dengan teori-teori yang diterima, yaitu
harus ada forum untuk menyampaikan kritik.
2. Kriteria kedua berhubungan dengan standar dan nilai-nilai dari masyarakat ilmiah
yang diperlukan untuk membuat perhatian terhadap kritik. Jenis standar bersama
dapat mencakup nilai-nilai seperti kecukupan empiris, kebenaran, perluasan
kerangka pengetahuan yang ada, keandalan sebagai arahan suatu tindakan,
relevansi atau kepuasan dari kebutuhan sosial, atau konsistensi dengan teori dari
domain lain

3. Kriteria ketiga adalah ''keyakinan bahwa komunitas ilmiah sebagai perubahan


secara keseluruhan dan sepanjang waktu dalam menanggapi diskusi kritis yang
terjadi di dalamnya''

4. Kriteria keempat berkaitan dengan kesetaraan otoritas intelektual.

Singkatnya, karakteristik utama yang diperlukan untuk "pembahasan yang baik" adalah kritik
yang harus didorong dan serius. Hal ini tidak hanya bahwa kritik harus diproduksi dan
didengar, itu juga harus dimasukkan ke dalam program penelitian. Kemajuan dalam
penelitian akuntansi didefinisikan oleh penulis kertas putih (Demski et al., 1991) baik dalam
hal inovasi dan relevansi dengan komunitas praktek. Inovasi berasal dari pemahaman

x
vi
kontekstual asumsi dan latar belakang yang cukup baik untuk "melihat" cara-cara berpikir
dan melakukan yang baru dan produktif.

Economics and the structure of accounting “science”


Salah satu karakteristik utama dari tradisi empiris / kalkulatif dalam penelitian
akuntansi adalah ketergantungan pada teori ekonomi. Pada bagian ini, kita menelusuri sejarah
teori ekonomi dalam penelitian akuntansi dan menetapkan dominasi ekonomi sebagai
paradigma teoritis. Kami kemudian menjelaskan bagaimana beberapa karakteristik cara
akuntan menggunakan teori ekonomi berkontribusi untuk mencatat kurangnya inovasi dan
relevansi. Akuntan tidak hanya mengimpor struktur teoritis ilmu ekonomi, mereka juga
mengimpor struktur teori ekonomi dan aturannya. Kami menarik implikasi untuk
pembahasan dalam penelitian akuntansi dari kajian sosiologi ilmu karakterisasi reputasi
struktur ekonomi sejak akuntansi mengadopsi struktur serupa. Akhirnya, kami
mengembangkan bukti tentang kemampuan peneliti akuntansi untuk berpartisipasi dalam
pembhasan penelitian ekonomi.

The empirical research revolution

 Publikasi (1968) artikel Ball dan Brown dapat dilihat sebagai momen penting dalam
transformasi ilmiah akuntansi
 Transformasi atau pengilmiahan akuntansi dimotivasi oleh keinginan untuk
penghormatan akademis (Ryan et al., 1992, hal 46) dan menghasilkan pilihan ilmu
sosial daripada ilmu terapan model penelitian (Bricker & Previts, 1990, hal 10).

 Bahwa model ilmu sosial akan menjadi ekonomi neoklasik adalah diprakarsai l oleh
agresivitas University of Chicago yang menegaskan ilmu sosial yang positif (Devine,
1999; Fleming, Graci, & Thompson, 2000). Sebagai contoh, Nicholas Dopuch, editor
Journal of Accounting Research (JAR), selama masa transisi dengan tegas
menyatakan: "Saya percaya bahwa bentuk tradisional dari teori pendapatan normatif
telah mati, dan saya telah melakukan yang terbaik sebagai editor dari JAR untuk
mendorong hal akhir ini (dikutip dari Bell,, 1984 hlm 63). "

 Model penelitian yang positif dijelaskan oleh Chua (1996) sebagai NIRD
(New,Innovative, Rigourous, Defensible), karena "hadiah objektivitas ilmiah”,

x
vi
pengujian hipotesis positif, dan kesimpulannya digeneralisasikan berasal dari sampel
penelitian besar" ( hal 131), menjadi suatu norma.

 Hasil akhirnya adalah bahwa teori ekonomi neo-klasik merupakan dasar teoritis untuk
penelitian pelaporan keuangan (pasar modal atau pokok / agen, misalnya, Beaver,
1989; Watts & Zimmerman, 1986) dan kebanyakan untuk penelitian akuntansi
manajemen (Ryan et al., 1992, hal 58)

 Langkah revolusi penelitian empiris yang cepat. Bricker dan Previts (1990, hal 12)
mengutip dari laporan Komite Akuntansi American Association bahwa persentase
dari penelitian diterbitkan mempekerjakan metode yang "ketat" naik dari 12% pada
tahun 1963 menjadi 86% pada tahun 1975, dan menjadi 98% pada tahun 1986.
Dominasi teori ekonomi dalam transformasi ini ditunjukkan melalui analisis kutipan.
Rodgers dan Williams (1996) mempelajari konstruksi artikel yang ditulis oleh penulis
terkemuka (akuntansi elite13) dalam Tinjauan Akuntansi (TAR) untuk periode 1967-
1993.

 Pada periode pembelajaran terbaru, 1985-1993, jurnal-jurnal yang paling penting


setelah Journal of Accounting Research (JAR) dan Journal of Accounting and
Economics (JAE) untuk pembangunan artikel TAR, adalah , Journal of Financial
Economics, Journal of Finance, berbagai jenis the Bell Journal, and American
Economic Review.. Selain itu, Econometrica juga di 10 jurnal yang paling sering
dikutip. Brown (1996) memberikan daftar dari 26 artikel "klasik" yang paling sering
dikutip dalam 14 journal akuntansi yang paling bergengsi untuk jangka waktu 30
tahun mulai pada tahun 1963.

Transformative critism in accounting


Kami berpendapat bahwa akuntan telah memilih untuk menjadi ilmuwan
ekonomi''''tetapi bukan peserta penuh dalam pembahsan ilmiah di bidang ekonomi dan,
karena itu, tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi teori ekonomi. Namun, para
peneliti akuntansi dapat memodifikasi teori ekonomi dalam menghadapi masalah akuntansi
dan mensintesis teori ekonomi dengan teori-teori dari disiplin lain (misalnya psikologi,
sosiologi, strategi). Kritik transformatif bisa beroperasi pada penggunaan teori ekonomi
dalam akuntansi bahkan jika menggunakan dan transformasi yang tidak dibagi dengan

x
vi
ekonomi. Seperti suatu perusahaan akan membutuhkan pertimbangan hati-hati dari sifat
asumsi latar belakang dan model ekonomi yang fit dengan fenomena akuntansi yang
dipelajari.
Kami menyelidiki 3 (tiga) kasus''''untuk mengevaluasi kualitas dari pembahasan
utama penelitian akuntansi di AS. Kami melihat pada kriteria jalan dari Longino (1990)
untuk kritik, nilai-nilai bersama yang mempromosikan kritik, dan respon masyarakat untuk
kritik. Pertama, kita menyelidiki respon akuntansi positif untuk atas kritik yang telah
dihasilkan. Selanjutnya, kita menggali kemungkinan untuk kritik transformatif dalam
percakapan di konferensi JAR. Akhirnya, kami mengevaluasi respon dengan krisis utama dari
akuntansi keuangan AS untuk melihat apakah mereka mewakili penggabungan kritik yang
transformatif.

Implication and suggestions


Secara keseluruhan, penyelidikan kami telah menyimpulkan bahwa struktur akademi
akuntansi AS tidak mencukupi untuk menghasilkan peluang dan komitmen untuk
penggabungan kritik transformasional. Produksi dan penyebaran kritik yang berpotensi
transformatif terbatas. Otoritas intelektual berasal dari kepatuhan cerewet dengan norma-
norma ilmu ekonomi dan bukan dari inovasi atau koneksi dengan komunitas praktik
akuntansi. Konsekuensi dari kurangnya pembahasan ilmiah yang ''baik'' dalam akuntansi
meliputi kemajuan yang sangat lambat ke arah penjelasan yang lebih baik dan pemahaman,
relevansi memudarnya program penelitian untuk konstituen luar, dan kemungkinan kurang
dari inovasi masa depan.
Masalah-masalah ini penting untuk lebih dari sekedar komunitas akademis AS. Lukka
dan Kasanen (1996) menunjukkan bagaimana arus utama AS mendominasi akademi
akuntansi produksi pengetahuan dan publikasi baik di luar pantai Utara America. Zeff
(1996) mencatat bahwa dominasi AS untuk penelitian akuntansi global sebagian didasarkan
pada jumlah yang lebih besar dan lebih ketat dari persyaratan penerbitan akademisi AS.
Kebanyakan akademisi non-AS, bagaimanapun, harus berinteraksi dengan para akademisi
Amerika. Hal ini mengganggu dalam bahwa jika ada kelemahan struktural dalam pembahsan
ilmiah di akuntansi, sedemikian rupa sehingga tidak dapat berkembang, ekspor budaya
penelitian Amerika dapat menyebabkan kurangnya kemajuan serupa di tempat-tempat lain di
seluruh dunia. Sebagai Panozzo (1997, hal 475) mencatat, dalam sebuah''. . Dunia
multikultural dan multibahasa yang katanya untuk menghadapi tantangan globalisasi,.
Generasi baru peneliti mungkin akan perlu dilatih untuk mengatasi berbagai ketimbang harus

xi
x
dilengkapi dengan teknik berdasarkan asumsi keseragaman lintas budaya dan konteks
sosial.''
Beberapa faktor-faktor tertentu membatasi potensi transformatif hasil penelitian
akuntansi AS dari impor dan lebih-ketergantungan pada teori dan metodologi ekonomi
positif. Sejauh akuntan hanya melayani untuk memvalidasi teori ekonomi tanpa mampu
mempengaruhi teori itu kembali, akan ada sedikit kemajuan dalam penelitian akuntansi.
Beberapa peneliti telah merespon terhadap krisis ini dengan menempatkan isu-isu akuntansi
di pusat perhatian dan menggunakan teori untuk memajukan pemahaman tentang masalah ini,
daripada menggunakan situasi akuntansi untuk memvalidasi teori ekonomi. . Barnes et al 's
(1996, hal 105) mendeskripsi peran Kuhnian adalah nasihat yang baik:
Bagaimana teori harus diterapkan tidak ditetapkan oleh aturan atau definisi, atau
dengan deduksi darinya, itu adalah diputuskan oleh mereka yang menggunakan teori, yang
mengambil aplikasi yang ada sebagai preseden dan melanjutkan dari mereka atas dasar
analogi. Sebuah teori aplikasi contoh nya pada suatu titik waktu tertentu, dan bahwa ini
adalah sumber daya untuk memutuskan apa aplikasi lain akan dibuat, preseden untuk lebih
lanjut pemecahan masalah, dasar untuk lebih lanjut atas kasus-ke-kasus perkembangan 'teori
'. lintas budaya dan konteks sosial.''
Hambatan lain untuk kemajuan dalam penelitian akuntansi adalah struktur hirarkis
yang reputasi kekuatan yang paling peneliti AS sempit mendefinisikan akuntansi untuk
pekerjaan mereka dalam paradigma ekonomi. Lee (1995) jejak pembentukan inti peneliti elit
dalam akuntansi. Dia mencatat bahwa proses produksi dari suatu elit akuntansi
akademis''telah dicapai dalam akademi AS dengan mekanisme seperti program doktor, jurnal
dan penulis peringkat, dewan redaksi, promosi dan proses kepemilikan; penghargaan
penelitian; specialisms subjek, dan konflik internal ''(hal. 250). Jurnal sangat penting dalam
proses ini:
Publikasi dalam apa yang dianggap elit jurnal meningkatkan kemampuan peneliti
untuk kemajuan dalam karir sebagai seorang pendidik. Para editor dan anggota dewan redaksi
jurnal-jurnal ini tidak hanya menentukan apa yang atau tidak diterbitkan sebagai penelitian
akuntansi. Fungsi editorial dasarnya. Menetapkan agenda untuk apa yang atau tidak
penelitian akuntansi diterbitkan, dan peneliti menanggapi ini jika mereka ingin mendapatkan
diterbitkan.
Oleh karena itu, salah satu solusi krisis dalam penelitian akuntansi akan bekerja pada
cara untuk membuka akademi untuk lebih luas peneliti dan kepentingan penelitian.
Komunitas tanggap terhadap kritik dapat ditingkatkan dengan pendidikan doktor yang lebih

x
x
luas dan lebih banyak kontak dengan rekan-rekan dalam disiplin lain. Peneliti akuntansi harus
mencoba untuk memahami dan menghargai penelitian diterbitkan dalam jurnal yang lebih
luas dalam rangka untuk mengatasi keterbatasan pelatihan sempit. Alih-alih memecahkan
masalah dengan akses jurnal dengan menciptakan jurnal lebih dan lebih khusus, akademisi
akuntansi harus membuat jurnal lebih interdisipliner, dan jurnal dan proyek diorganisir
sekitar pertanyaan penelitian pusat di mana pendekatan penelitian yang berbeda mungkin
berinteraksi. Abbott (2001, hlm 230-231) mengamati bahwa nilai studi interdisipliner tidak
terletak pada mimikri, yaitu:
Utilitas nyata dari orang lain menghubungi adalah dalam cara itu membuka pilihan-
pilihan baru bagi kita untuk tidak menjadi seperti mereka, atau bahkan untuk mencuri
metodologi mereka langsung melainkan untuk memberlakukan apa yang mereka
memberlakukan tapi di tempat kita sendiri dan waktu, dalam tradisi kita sendiri; singkatnya,
untuk membuat terjemahan.
Akhirnya, para peneliti akuntansi harus mencari cara untuk mempromosikan praktek-
praktek yang lebih egaliter dan struktur dalam komunitas riset. Hal ini membutuhkan
beberapa pemikiran dan diskusi terbuka tentang cara di mana komunitas riset akuntansi AS
dikelola (atau salah urus). Langkah progresif untuk akademi akuntansi untuk menggeser
beban pembuktian ke anggota struktur kekuasaan akademi akuntansi. Salah satu langkah
yang tampaknya penting untuk menyelesaikan bukti tersebut adalah pergeseran reformasi
American Accounting Association (AAA), dimana Lee (1999) mengdokumentasikan sebagai
dikendalikan oleh perwakilan dari sekolah-sekolah elit dalam ilmu ekonomi. Pengawasan
AAA yang ketat atas agenda ilmiah yang sah melalui jurnal, program, dan penghargaan.
Atas keanggotaan yang terus menurun (AAA, 1999), bahkan dalam menghadapi populasi
global yang meluas dari akademisi akuntansi, AAA menolak setiap perubahan pada
strukturnya. ''''Kemajuan atau perkembangan ini sulit dicapai dalam sebuah struktur
organisasi didirikan terutama untuk menjamin kontrol yang tetap dengan kelompok elit.

x
xi
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Riset akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran bidang
akuntansi. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mencari kebenaran ini dimaksudkan untuk
mengembangkan disiplin akuntansi ini sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat. Dalam
pencarian kebenaran ini digunakan berbagai metode dan dari pencarian ini lahir paradigma-
paradigma baru.

x
xi
Riset yang dilakukan oleh masing-masing bidang akuntansi sudah bersifat
multidisipliner. Yang terpenting untuk dibahas adalah bagaimanakah sebenarnya dampak
penelitian tersebut terhadap pengembangan akuntansi secara praktis dan teoritis.

Tidak seperti banyak disiplin profesional lainnya, (misalnya keuangan, kedokteran,


arsitektur), penelitian akuntansi tidak menyebabkan praktek dan / atau kebijakan. Sebagian
besar penelitian akademik ditandai dengan siklus yang signifikan yaitu inovasi-ide-ide baru
dan konsep yang secara berkala merevolusi lapangan, seperti ekspektasi rasional dalam
ekonomi, dan model pilihan di bidang keuangan. Inovasi seperti dalam penelitian akuntansi
yang secara praktis tidak ada. Meskipun upaya penelitian yang cukup besar, hal itu tidak
tampak bahwa kita lebih dekat sekarang daripada kami 20-30 tahun yang lalu untuk
mengatasi masalah mendasar dalam akuntansi seperti pilihan yang optimal dari standar
akuntansi dan struktur yang optimal dari lembaga akuntansi. Tampaknya tidak ada
permintaan untuk akuntan akademis atau untuk penelitian akuntansi oleh kantor akuntan
(kecuali dalam audit), oleh perusahaan industri, atau oleh regulator. Sebuah permintaan yang
kuat untuk akademisi ada dalam kebanyakan disiplin profesional lainnya, seperti keuangan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Definisi Riset Akuntansi. (Online),


http://bluegulzz.wordpress.com/2010/02/15/definisi-riset-akuntansi/, diakses pada
1 Maret 2013)

Anonim. 2011. Arah dan Peran Riset Akuntansi. (Online),


http://akuntanmuda.wordpress.com/2011/06/06/arah-dan-peran-riset-akuntansi/,
diakses pada 2 Maret 2013)

x
xi
Anonim. 2012. Riset Akuntansi. (Online),
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/09/riset-akuntansi.html, diakses pada 1
Maret 2013)

Pandji. Ngurah. 2012. Capital Markets Ressearch in Accounting During the 1980’s.
(Online), http://ngurahpandji.blogspot.com/, diakses pada 2 Maret 2013)

Sigit. 2010. Pengertian Riset Akuntansi. (Online),


http://sigit130589.wordpress.com/2010/02/13/pengertian-riset-akuntansi/, diakses
pada 1 Maret 2013)

x
xi

Anda mungkin juga menyukai