Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Rhoma Dona

NIM : 01031381924142
Kelas : Metodologi Penelitian Akuntansi “B”
Jurusan : S1 Akuntansi Kampus Palembang

Tugas membuat latar belakang masalah!


Judul : ANALISIS MANAJEMEN PEMBERIAN BANTUAN
SEMBAKO OLEH DINAS SOSIAL DAN PEMAKAMAN KOTA PEKANBARU
Topik : Analisis Manajemen Relief Sembako pengelolaan dan
pemberian oleh Dinas Sosial Pemakaman Kota Pekanbaru
Rumusan Masalah : Bagaimana cara mengurangi kemiskinan di Indonesia dengan
membuat kebijakan seperti program pengentasan kemiskinan?
Latar belakang :
Tujuan Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia dan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Kesejahteraan rakyat merupakan salah satu tujuan Negara, dan
dalam pelaksanaannya terdapat permasalahan yang sangat pelik, dan Indonesia harus
mampu mengurangi kemiskinan.
Masalah kemiskinan lebih kompleks dan membutuhkan partisipasi, koordinasi
dan kerjasama semua pihak. Namun, pengobatan sampai saat ini seringkali parsial
dan tidak berkelanjutan. Terlihat bahwa angka kemiskinan di Indonesia semakin
meningkat dari tahun ke tahun, namun tidak signifikan. Oleh karena itu, dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan semesta dan pengentasan kemiskinan, pemerintah pusat
merumuskan kebijakan berupa rencana penanggulangan kemiskinan, antara lain: 1.
Bantuan Operasi Sekolah 2. Beras untuk masyarakat miskin 3. Keluarga Berencana
Menjanjikan 4. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). ) 5. Asuransi untuk
masyarakat miskin 6. Kredit Usaha Rakyat 7. Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri).
Bagi Departemen Sosial( 2011), dorongan sosial merupakan dorongan yang
sifatnya sedangkan yang diberikan kepada warga miskin, dengan iktikad supaya
mereka bisa tingkatkan kehidupannya secara normal. Program dorongan sosial ialah
salah satu komponen program jaminan sosial yang jadi wujud realisasi tanggung
jawab pemerintah pusat ataupun pemerintah wilayah yang sangat hirau terhadap
keadaan warga miskin serta terlantar di tingkatan dasar. Program ini ialah
implementasi UndangUndang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 1 yang melaporkan kalau
fakir miskin serta kanak- kanak terlantar dipelihara oleh negeri. Tidak hanya itu pada
Undang- Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 2 mengatakan kalau negeri meningkatkan
sistem jaminan sosial untuk segala rakyat serta memberdayakan warga yang lemah
serta tidak sanggup cocok dengan martabat kemanusiaan. Kesejahteraan Sosial
merupakan keadaan terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, serta sosial
masyarakat negeri supaya bisa hidup layak serta sanggup meningkatkan diri, sehingga
bisa melakukan guna sosialnya. Pasal 34 ayat( 1) Undang- Undang Dasar Negeri
Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kewajiban negeri buat memelihara
fakir miskin serta anak terlantar. Untuk fakir miskin serta anak terlantar semacam
yang diartikan dalam UndangUndang Dasar Negeri Republik Indonesia Tahun 1945,
Pemerintah Pusat serta Pemerintah Wilayah membagikan rehabilitasi sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, serta proteksi sosial selaku perwujudan penerapan
kewajiban negeri dalam menjamin terpenuhinya hak atas kebutuhan dasar masyarakat
negeri yang miskin serta tidak sanggup.
Karena kasus kesejahteraan sosial yang tumbuh berusia ini menampilkan
kalau terdapat masyarakat negeri yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya
secara layak sebab belum mendapatkan pelayanan sosial dari negeri. Dampaknya,
masih terdapat masyarakat negeri yang hadapi hambatan penerapan guna sosial
sehingga tidak bisa menempuh kehidupan secara layak serta bermartabat.
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial merupakan upaya yang terencana, terpadu,
serta berkepanjangan yang dicoba Pemerintah Pusat, Pemerintah Wilayah, serta
warga dalam wujud pelayanan sosial guna penuhi kebutuhan dasar tiap masyarakat
negeri, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, serta
proteksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai