Disusun Oleh
2021
i
Kata Pengantar
Pertama-tama puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Tinjauan Terhadap Ilmu Keperilakuan Dalam Perspektif Akuntansi” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Akuntansi Keperilakuan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Aspek Keperilakuan dalam Akuntansi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….…………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….……………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….……………………………………….….1
1.1.LATAR BELAKANG………………………………………………………….……………………………………………1
1.2.RUMUSAN MASALAH………………………………………………….………………………………………………1
1.3.TUJUAN……………………………………………………………………….……………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
3.1.KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………….9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara garis besar, akuntansi adalah suatu proses yang diawali dengan mencatat,
mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan
dengan keuangan. Akuntansi adalah suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan
yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Terlebih dengan kemajuan dalam teknologi,
membuat akuntansi dapat tersedia dengan lebih cepat.
Terkait keperilakuan, kita harus memahami bahwa akuntansi muncul dari interaksi
sosial, seperti interaksi saat bertransaksi dalam produk jasa atau barang, sehingga muncullah
akuntansi keuangan. Atau interaksi antar para manajer perusahaan melalui penggunaan
informasi dari akuntansi, sehingga muncullah akuntansi manajemen.
Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta
kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi. Akuntansi dapat dipandang mempengaruhi
perilaku manusia begitupun sebaliknya. Manusia dapat mengimplementasikan ilmu akuntansi
yang dapat membentuk perilaku manusia seperti yang diharapkan.
1.3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan Pada Akuntansi
Berdasarkan pemikiran perilaku ,amusia dan factor sosial secara jelas didesain dalam
aspek-aspek operasional utama dari seluruh system akuntansi. Belum pernah ada sudut
pandang semacam itu , dan para akuntan belum pernah mengoperasikan perilaku kepada suatu
yang vakum. Para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai
bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterprestasikan dan
menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana system akuntansi mereka sesuai dengan
kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Jika akuntan berhubungan dengan
efektifitas dan prosedur perusahaan secara luas, maka mereka juga selayaknya memonitor
ketepatan asumsi yang bersifat kontradiktif terhadap apa yang mereka lihat dan realitas
perusahaan.
Dalam organisasi, semua anggotanya mempunyai peran yang harus dimainkan dalam
mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung
jawab dan rasa tanggung jawab anggota tersebut terhadap pencapaian tujuan. Rasa tanggug
jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu.
Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk tanggung
jawab organisasi dalam memenuhi keinginannya untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Peran anggota organisasi sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan.
3
Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin
ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, dan sosiologi. Ilmu keperilakuan meliputi
psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu pengetahuan politik, serta aspek
antropologi keperilakuan. Beberapa jurnal telah menerbitkan artikel yang didasarkan pada
metode riset keperilakuan, pengembangan teori, aplikasi praktik, dan uraian perilaku manusia
dalam berbagai pengaturan. Terdapat banyak temuan-temuan riset dari para ilmuan setiap
tahunnya mengenai perkembangan literatur ilmu keperilakuan.
4
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan
manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan
akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, akuntansi keperilakuan
merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keperilakuan. Sedangkan
perbedaannya, ilmuan keperilakuan terlibat dalam riset terhadap aspek-aspek teori motivasi ,
kepuasan sosial, maupun bentuk sikap. Sementara para akuntan keperilakuan menerapkan
unsur-unsur khusus dari riset atau teori tersebut untuk memghasilkan hubungan dengan situasi
akuntansi yang ada. Namun terdapat perbedaan penting diantara keduanya dalam
hubungannya dengan sasaran hasil, fokus, pendidikan, keahlian , dan fungsi masing-masing.
Akuntansi adalah suatu profesi dan adalah sangat diinginkan agar para akuntan menjadi terlatih
untuk memikirkan tindakan secara profesional. Pelatihan ini berbeda dari pengalaman yang
dilihat oleh para ilmuan.
2.6. Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia : Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu bidang kajian didalam psikologi, tetapi memadukan
konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi. Psikologi social memfokuskan pada
pengaruh satu-satu tehadap orang lain.
Dari ketiga ilmu tersebut, yaitu psikologi, sosiologi, dan psikologi sosial menjadi
kontributor utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan
dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruha mereka memiliki perspektif
yang berbeda mengenai kondisi manusia.
5
2.7. Beberapa Hal Penting dalam Perilaku Organisasi
1. Teori Peran
Peran merupakan komponen perilaku nyata yang disebut norma. Norma- norma adalah
harapan dan kebutuhan perilaku yang sesuai untuk suatu peranan tertentu. Tiap-tiap peran
berhubungan dengan suatu identitas yang menggambarkan individu dalam hal bagaimana
mereka perlu bertindak dalam situasi khusus.
2. Struktur Sosial
Studi keperilakuan manusia yang sistematis bergantung pada dua fakta. Pertama, orang-
orang bertindak secara teratur dengan pola yang berulang. Kedua, orang-orang tidak
mengisolasikan bentuk, tetapi mereka saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
3. Budaya
Budaya merupakan satu titik pandang yang pada saat yang bersamaan dijadikan jalan
hidup oleh suatu masyarakat. Tidak terdapat masyarakat tanpa suatu budaya, dan budaya tidak
ada diluar suatu masyarakat.
4. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan
memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk
mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi itu.
5. Konflik Peran
Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi,
yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan berpotensi untuk menurunkan
motivasi kerja.
6. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan menganut pandangan bahwa urusan pribadi harus dipisahkan dari
bisnis serta bahwa kepentingan perusahaan harus lebih didahulukan daripada kepentingan
pribadi, maka banyak eksekutif yang sukses dalam memimpin dan mengatur perusahaan, tetapi
gagal dalam memimpin dan mengatur keluarga. Maka konflik kepentingan dapat merugikan
karyawan dan perusahaan dan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.
6
7. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan Karyawan dilakukan untuk :
a. Meningkatkan motivasi guna mengurangi kesalahan dan mendorong karyawan untuk
bertanggung jawab
b. Meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dan inovasi
c. Mendorong peningkatan kualitas produk dan jasa
d. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mendekatkan karyawan terhadap
pelanggan, sehingga karyawan dapat melayani dengan lebih baik
e. Meningkatkan kesetiaan dan mengurangi tingkat kemangkiran
f. Mendorong kerja sama yang lebih baik
g. Mengurangi tugas pengawasan dari manajemen menengah dalam pekerjaan
operasional sehari hari
h. Menyiapkan karyawan untuk berkembang dan menghadapi perubahan
BAB III
7
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembahasan diatas telah dijelaskan mengenai ilmu keperilakuan. Pada masa lalu,
para akuntan semata mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya, yang
berusaha untuk mempelajari pencapaian kinerja perusahaan dimasa lalu dalam rangka
memprediksikan masa depan. Ilmu pengetahuan keperilakuan mempunyai kaitan
dengan penjelasan dan prediksi mengenai keperilakuan manusia. Akuntansi
keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dan akuntansi.
Sementara itu, ilmu pengetahuan keperilakuan merupakan bagian dari ilmu
sosial, akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan
keperilakuan. Oleh karena itu, ilmuan keperilakuan terlibat dalam riset terhadap aspek
aspek, teori motivasi, kepuasan sosial, maupun bentuk sikap. Para akuntan keperilakuan
bagaimanapun juga akan menerapkan unsur unsur khusus dari riset keperilakuan praktis
diterapkan dengan menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan
memprediksi perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunakan konsep-prinsip, dan
pendekatan dari disiplin ilmu lainnya untuk meningkatkan kegunaanya
DAFTAR PUSTAKA
8
Aranya, dkk. 1990. “Accounting Information and The Outcome of Collective Bargaining: Some
Explanatory Evidence, “Behavioral Research in Accounting, 2:31.
Cherrington, 1994. Organizational Behavior, “Edisi kedua, oleh Allyn dan Bacon. Henry Fayol,
1914. Industrialand General Administration, Paris:Dirrad.
Hofstede, Gerrt, 1980. “Motivation, Leadership and Organization: Do American Theories Apply
Abroad?“ Organizational Dynamics, Musim Panas.
Mas’ud, Fuad, 2002. “40 Mitos Manajemen Sumber daya Manusia, “Universitas Diponegoro.