Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN DALAM PERSPEKTIF


AKUNTANSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan


Dosen Pengampu : Dr. Niswatin, S.Pd,SE,MSA

Disusun Oleh

Ariyananda Mamangkey (921419002)

Anas Bin Malik (921419011)

Siti Muslihah (921419044)

Amar Bayu Syafaa (921419058)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021

i
Kata Pengantar

Pertama-tama puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Tinjauan Terhadap Ilmu Keperilakuan Dalam Perspektif Akuntansi” ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Akuntansi Keperilakuan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Aspek Keperilakuan dalam Akuntansi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Niswatin, S.Pd,SE,MSA, selaku dosen


mata kuliah Akuntansi Keperilakuan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Gorontalo, 6 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….…………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….……………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….……………………………………….….1

1.1.LATAR BELAKANG………………………………………………………….……………………………………………1

1.2.RUMUSAN MASALAH………………………………………………….………………………………………………1

1.3.TUJUAN……………………………………………………………………….……………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

2.1.MENGAPA MEMPERTIMBANGKAN ASPEK KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI…………....2

2.1.1.AKUNTANSI ADALAH TENTANG MANUSIA………………………………………..………………….2

2.1.2.AKUNTANSI ADALAH TINDAKAN…………………………………………………………….……………2

2.2.DIMENSI AKUNTANSI KEPERILAKUAN………………………………………………………………………..3

2.2.1.LINGKUP AKUNTANSI KEPERILAKUAN…………………………………………………………….……3

2.2.2.AKUNTANSI KEPERILAKUAN : PERLUASAN LOGIS DARI PERAN AKUNTANSI


TRADISIONAL………………………………………………………………………………………………………………………..3

2.3.LINGKUP DAN SASARAN HASIL ILMU KEPERILAKUAN………………………………………………….4

2.4.LINGKUP DAN SASARAN HASIL DARI AKUNTANSI KEPERILAKUAN……………………………….4

2.5.PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ILMU KEPERILAKUAN DAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN ……5

2.6.PERSPEKTIF BERDASARKAN PERLUKA MANUSIA : PSIKOLOGI, SOSIOLOGI, DAN PSIKOLOGI


SOSIAL…………………………………………………………………………………………………………………………………..5

2.7.BEBERAPA HAL PENTING DALAM PERILAKU ORGANISASI……………………………………………6

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………8

3.1.KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………….9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan zaman dan tekonlogi yang sekarang terjadi mulai mempengaruhi


perubahan perilaku manusia. Seiring dengan semakin majunya peradaban manusia,
menyebabkan pentingnya pencatatan dan pelaporan sebagai bagian dari proses transaksi.

Secara garis besar, akuntansi adalah suatu proses yang diawali dengan mencatat,
mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan
dengan keuangan. Akuntansi adalah suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan
yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Terlebih dengan kemajuan dalam teknologi,
membuat akuntansi dapat tersedia dengan lebih cepat.

Terkait keperilakuan, kita harus memahami bahwa akuntansi muncul dari interaksi
sosial, seperti interaksi saat bertransaksi dalam produk jasa atau barang, sehingga muncullah
akuntansi keuangan. Atau interaksi antar para manajer perusahaan melalui penggunaan
informasi dari akuntansi, sehingga muncullah akuntansi manajemen.

Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta
kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi. Akuntansi dapat dipandang mempengaruhi
perilaku manusia begitupun sebaliknya. Manusia dapat mengimplementasikan ilmu akuntansi
yang dapat membentuk perilaku manusia seperti yang diharapkan.

1.2. Rumusan Masalah

A. Apa saja teori yang mendukung akuntansi keperilakuan?

B. Bagaimana perkembangan akuntansi hingga muncul akuntansi keperilakuan?

C. Bagaimana perspektif akuntansi keperilakuan pada ilmu lainnya?

1.3. Tujuan

A. Mengetahui teori yang mendukung akuntansi keperilakuan.

B. Memahami perkembangan akuntansi keperilakuan.

C. Mengetahui pandangan ilmu lain terhadap akuntansi keperilakuan.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan Pada Akuntansi

2.1.1. Akuntansi adalah Tentang Manusia

Berdasarkan pemikiran perilaku ,amusia dan factor sosial secara jelas didesain dalam
aspek-aspek operasional utama dari seluruh system akuntansi. Belum pernah ada sudut
pandang semacam itu , dan para akuntan belum pernah mengoperasikan perilaku kepada suatu
yang vakum. Para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai
bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterprestasikan dan
menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana system akuntansi mereka sesuai dengan
kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Jika akuntan berhubungan dengan
efektifitas dan prosedur perusahaan secara luas, maka mereka juga selayaknya memonitor
ketepatan asumsi yang bersifat kontradiktif terhadap apa yang mereka lihat dan realitas
perusahaan.

2.1.2. Akuntansi Adalah Tindakan

Dalam organisasi, semua anggotanya mempunyai peran yang harus dimainkan dalam
mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung
jawab dan rasa tanggung jawab anggota tersebut terhadap pencapaian tujuan. Rasa tanggug
jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu.
Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk tanggung
jawab organisasi dalam memenuhi keinginannya untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Peran anggota organisasi sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan.

2.2 Dimensi Akuntansi Keperilakuan


2
2.2.1. Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Ruang lingkup akuntansi keperilakuan sungguh luas, yang meliputinya antara lain :
1. Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan kostruksi system
akuntansi.
2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
3. Caradengan mana informasi diproses untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.
4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku
pemakai data.
5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan memengaruhi perilaku, cita- cita,
serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi.

2.2.2. Akuntansi Keperilakuan : Perluasan Logis dari Peran Akuntansi Tradisional


Sejak meningkatnya jumlah orang yang telah memberikan pengakuan terhadap
beberapa aspek perilaku dan sosial dari akuntansi belakangan ini, terdapat suatu kecendrungan
untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih substansial.
Prespektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga membuat
system akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih bisa diterima oleh para menejer dan
karyawan. Pelayanan akuntansi mungkin juga telah sampai pada puncak permasalahan yang
rumit dan gagasan akuntansi dapat muncul dari beberapa nilai yang ada. Tetapi, pertimbangan
social dan perilaku tidak berarti mengubah resep dari tugas akuntansi secara radikal. Para
akuntan dalam perusahaan serta masyarakat akademis, menrut pandangan popular ini, mulai
mengembangkan prespektif mereka sendiri dalam mendekati beberapa pengertian yang
mendalam mengenai pemahaman atas perilaku manusia pada organisasi.

2.3. Lingkup dan Sasaran Hasil Ilmu Keperilakuan

3
Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin
ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, dan sosiologi. Ilmu keperilakuan meliputi
psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu pengetahuan politik, serta aspek
antropologi keperilakuan. Beberapa jurnal telah menerbitkan artikel yang didasarkan pada
metode riset keperilakuan, pengembangan teori, aplikasi praktik, dan uraian perilaku manusia
dalam berbagai pengaturan. Terdapat banyak temuan-temuan riset dari para ilmuan setiap
tahunnya mengenai perkembangan literatur ilmu keperilakuan.

2.4. Lingkup dan Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan

Para akuntan keperilakuan memusatkan perhatian mereka pada hubungan antara


perilaku dan system akuntansi. Mereka menyadari bahwa proses akuntansi melibatkan
ringkasan dari sejumlah kejadian ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan
akuntansi itu sendiri, serta dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku, yang pada
gilirannya secara bersama-sama akan menentukan semua keberhasilan peristiwa ekonomi.

Para akuntan keperilakuan melihat kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan


penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan perilaku juru tulis yang mencatat pesanan
pelanggan melalui telepon. Para juru tulis tersebut harus menyadari bahwa tujuan mereka
melakukan pekerjaan itu adalah untuk kelangsungan hidup organisasi. Para akuntan
keperilakuan juga menyadari bahwa mereka dapat dengan bebas mendesain sistem informasi
untuk memengaruhi motivasi, semangat, dan produktivitas karyawan. Tanggung jawab mereka
menjangkau keluar pengumpulan dan pengukuran data yang sederhana untuk meliputi persepsi
dan penggunaan laporan akuntansi oleh orang lain. Akuntan keperilakuan percaya bahwa
tujuan utama laporan akuntansi adalah untuk memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi
tindakan yang diinginkan.

2.5. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan

4
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan
manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan
akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, akuntansi keperilakuan
merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keperilakuan. Sedangkan
perbedaannya, ilmuan keperilakuan terlibat dalam riset terhadap aspek-aspek teori motivasi ,
kepuasan sosial, maupun bentuk sikap. Sementara para akuntan keperilakuan menerapkan
unsur-unsur khusus dari riset atau teori tersebut untuk memghasilkan hubungan dengan situasi
akuntansi yang ada. Namun terdapat perbedaan penting diantara keduanya dalam
hubungannya dengan sasaran hasil, fokus, pendidikan, keahlian , dan fungsi masing-masing.
Akuntansi adalah suatu profesi dan adalah sangat diinginkan agar para akuntan menjadi terlatih
untuk memikirkan tindakan secara profesional. Pelatihan ini berbeda dari pengalaman yang
dilihat oleh para ilmuan.

2.6. Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia : Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial

Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha untuk mengukur, menjelaskan,


dan terkadang untuk mengubah perilaku manusia. Para psikologi memperhatikan, mempelajari,
dan berupaya untuk memahami perilaku individual. Sosiologi mempelajari orang-orang dalam
hubungannya sesama manusia. Secara spesifik, sosiologi telah memberikan kontribusi yang
besar pada perilaku organisasi melalui studi mereka terhadap perilaku kelompok dalam
organisasi, terutama organisasi yang formal dan relative rumit.

Psikologi sosial adalah suatu bidang kajian didalam psikologi, tetapi memadukan
konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi. Psikologi social memfokuskan pada
pengaruh satu-satu tehadap orang lain.

Dari ketiga ilmu tersebut, yaitu psikologi, sosiologi, dan psikologi sosial menjadi
kontributor utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan
dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruha mereka memiliki perspektif
yang berbeda mengenai kondisi manusia.

5
2.7. Beberapa Hal Penting dalam Perilaku Organisasi
1. Teori Peran
Peran merupakan komponen perilaku nyata yang disebut norma. Norma- norma adalah
harapan dan kebutuhan perilaku yang sesuai untuk suatu peranan tertentu. Tiap-tiap peran
berhubungan dengan suatu identitas yang menggambarkan individu dalam hal bagaimana
mereka perlu bertindak dalam situasi khusus.
2. Struktur Sosial
Studi keperilakuan manusia yang sistematis bergantung pada dua fakta. Pertama, orang-
orang bertindak secara teratur dengan pola yang berulang. Kedua, orang-orang tidak
mengisolasikan bentuk, tetapi mereka saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
3. Budaya
Budaya merupakan satu titik pandang yang pada saat yang bersamaan dijadikan jalan
hidup oleh suatu masyarakat. Tidak terdapat masyarakat tanpa suatu budaya, dan budaya tidak
ada diluar suatu masyarakat.
4. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan
memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk
mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi itu.
5. Konflik Peran
Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi,
yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan berpotensi untuk menurunkan
motivasi kerja.
6. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan menganut pandangan bahwa urusan pribadi harus dipisahkan dari
bisnis serta bahwa kepentingan perusahaan harus lebih didahulukan daripada kepentingan
pribadi, maka banyak eksekutif yang sukses dalam memimpin dan mengatur perusahaan, tetapi
gagal dalam memimpin dan mengatur keluarga. Maka konflik kepentingan dapat merugikan
karyawan dan perusahaan dan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.

6
7. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan Karyawan dilakukan untuk :
a. Meningkatkan motivasi guna mengurangi kesalahan dan mendorong karyawan untuk
bertanggung jawab
b. Meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dan inovasi
c. Mendorong peningkatan kualitas produk dan jasa
d. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mendekatkan karyawan terhadap
pelanggan, sehingga karyawan dapat melayani dengan lebih baik
e. Meningkatkan kesetiaan dan mengurangi tingkat kemangkiran
f. Mendorong kerja sama yang lebih baik
g. Mengurangi tugas pengawasan dari manajemen menengah dalam pekerjaan
operasional sehari hari
h. Menyiapkan karyawan untuk berkembang dan menghadapi perubahan

BAB III
7
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pembahasan diatas telah dijelaskan mengenai ilmu keperilakuan. Pada masa lalu,
para akuntan semata mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya, yang
berusaha untuk mempelajari pencapaian kinerja perusahaan dimasa lalu dalam rangka
memprediksikan masa depan. Ilmu pengetahuan keperilakuan mempunyai kaitan
dengan penjelasan dan prediksi mengenai keperilakuan manusia. Akuntansi
keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dan akuntansi.
Sementara itu, ilmu pengetahuan keperilakuan merupakan bagian dari ilmu
sosial, akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan
keperilakuan. Oleh karena itu, ilmuan keperilakuan terlibat dalam riset terhadap aspek
aspek, teori motivasi, kepuasan sosial, maupun bentuk sikap. Para akuntan keperilakuan
bagaimanapun juga akan menerapkan unsur unsur khusus dari riset keperilakuan praktis
diterapkan dengan menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan
memprediksi perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunakan konsep-prinsip, dan
pendekatan dari disiplin ilmu lainnya untuk meningkatkan kegunaanya

DAFTAR PUSTAKA

8
Aranya, dkk. 1990. “Accounting Information and The Outcome of Collective Bargaining: Some
Explanatory Evidence, “Behavioral Research in Accounting, 2:31.

Bamber, Snowball, dan Tubbs, 1989.

Beau dan Yamoor, 1985.”Measuring Dental Student: Ethical Sensitivity,”journal of Dental


Education, Maret1985, 225-235.

Cherrington, 1994. Organizational Behavior, “Edisi kedua, oleh Allyn dan Bacon. Henry Fayol,
1914. Industrialand General Administration, Paris:Dirrad.

Hofstede, Gerrt, 1980. “Motivation, Leadership and Organization: Do American Theories Apply
Abroad?“ Organizational Dynamics, Musim Panas.

Mas’ud, Fuad, 2002. “40 Mitos Manajemen Sumber daya Manusia, “Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai