Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AUDIT

PROSEDUR PENGAUDITAN DAN BUKTI PENGAUDITAN

OLEH

KELOMPOK 7

1. AYU DAFRIANA WINDRA PIA ( 2110020001)


2. YULIANA CICI HADIA ( 2110020027)
3. DONATA VIORELA NABAN ( 2110020047)

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan limpahan rahmatNya,
penulis bisa menyelesaikan makalah “PENGAUDITAN” ini dengan baik.
Makalah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari makalah ini. Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat terhadap pembaca

Kupang, September 2023


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Prosedur audit adalah detail instruksi tertulis yang digunakan untuk pengumpulan bukti
digunakan selama proses audit . Tujuan dari prosedur audit menurut Institut Akuntan Publik
Indonesia Standar Audit 500 untuk merancangkan dan melaksanakan prosedur audit untuk akun-
akun terkait dalam mendapatkan bukti yang kompeten, dengan adanya bukti yang kompeten
dapat membantu auditor dalam merumuskan opini .

Bukti Audit adalah informasi yang digunakan oleh auditor dalam menarik kesimpulan
sebagai basis opini auditor, informasi yang dimaksud adalah catatan akuntansi yang mendasari
laporan keuangan maupun informasi lainnya . Bukti yang kompeten diperoleh dengan melakukan
Pengujian Pengendalian, Pengujian Substantif atas Transaksi, Prosedur Analitis dan Pengujian
Terperinci atas Saldo. Bukti audit ini dapat menentukan tingkat kewajaran laporan keuangan
yang disajikan, apakah sudah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia. Untuk penentuan jumlah dan tipe bukti yang akan diperiksa, ada 4
(empat) keputusan yang terkait dengan bukti yaitu: penentuan audit prosedur, penentuan jumlah
sampel, pemilihan item, dan penentuan waktu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja Prosedur Audit?
2. Apa saja standar-standar Audit?
3. Apa saja siklus Audit?
4. Bagaimana mengidentifikasi dan menerapkan jenis bukti yang digunakan dalam
auditing
5. bagaimana memahami tujuan dokemntasi audit

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara kerja dari Prosedur Audit secara detail dan terperinci.

2. Untuk mengetahui macam-macam dan jenis-jenis dari Prosedur Audit.

3. Untuk mengetahui siklus dari Prosedur Pengauditan

4. Untuk mengetahui jenis-jenis bukti dalam audit

5. untuk mengetahui dokumentasi audit


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prosedur Audit

Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Pilihan auditor
tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari mana data diperoleh, dikirimkan, diproses,
dipelihara, atau disimpan secara elektronik. Pengolahan komputer juga mempengaruhi pemilihan
prosedur audit. Pembahasan berikut ini akan berfokus pada review beberapa jenis prosedur yang
digunakan oleh para auditor. Prosedur ini dapat digunakan untuk mendukung pendekatan audit
top-down ataupun pendekatan audit bottom-up. Auditor akan mempertimbangkan bagaimana
setiap prosedur ini akan digunakan ketika merencanakan audit dan mengembangkan program
audit. Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang
harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit (Mulyadi, 2002:86). Prosedur audit yang
disebutkan dalam standar tersebut meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan
konfirmasi. Disamping auditor memakai prosedur audit yang disebutkan dalam standar tersebut,
auditor melaksanakan berbagai prosedur audit lainnya untuk mengumpulkan bukti audit yang
akan dipakai sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan audit. Prosedur
audit lain meliputi penelusuran, pemeriksaan bukti pendukung, perhitungan, scanning,
pelaksanaan ulang, dan teknik audit berbantuan computer. Dengan demikian prosedur audit yang
biasa dilakukan oleh auditor meliputi (Mulyadi, 2002:86) :

1) Inspeksi ( inspecting) meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan


catatan, serta pemeriksaan sumber daya berwujud. Inspeksi seringkali
digunakan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti maupun . Dengan
melakukan inspeksi atas bottom-up top-down dokumen, auditor dapat
menentukan ketepatan persyaratan dalam faktur atau kontrak yang
memerlukan pengujian atas akuntansi transaksi tersebut.
2) Konfirmasi (confirming) Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan
keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara
langsung dari sumber independen di luar organisasi klien. Dalam kasus yang
lazim, klien membuat permintaan kepada pihak luar secara tertulis, namun
auditor yang mengendalikan pengiriman permintaan keterangan tersebut.
Permintaan tersebut juga harus meliputi instruksi berupa permintaan kepada
penerima untuk mengirimkan tanggapannya secara langsung kepada auditor.
3) Permintaan keterangan ( inquiring ) Permintaan keterangan meliputi
permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor. Permintaan
keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen atau karyawan,

2.2. Standar-standar Audit

Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar
pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan
keuangan historis.

1. Standar Umum Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan
mutu pekerjaannya (Standar Profesional Akuntan Publik,201:2011). Standar umum berhubungan
dengan kualifikaasi auditor dan kualitas pekerjaan auditor.

2. Standar Pekerjaan Lapangan Seperti tersirat dari namanya, standar ini terutama berhubungan
dengan pelaksanaan audit di tempat bisnis klien atau di lapangan.

3. Standar Pelaporan Dalam melaporkan hasil audit, auditor harus memenuhi empat buah standar
pelaporan, yaitu: a) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. b) Laporan audit harus
menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
2.3.Siklus Audit

Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dipilah menjadi beberapa siklus yaitu:

1. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah siklus utama dalam transaksi penjualan, baik
penjualan barang atau penjualan jasa secara tunai maupun kredit. Siklus pendapatan
merupakan prosedur yang dimulai dari bagian penjualan, pengambilan barang,
penerimaan barang, penagihan sampa dengan penerimaan kas Siklus pendapatan berisi
aktivitas-aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa antara
perusahaan dengan para pelanggan dan proses pengupulan kas yang dilakukan oleh
perusahaan. Kelas transaksi dalam siklus ini antara lain : penjualan kredit, pembelian,
pertuaran.
2. Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran berisi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
berbagai keputusan dan proses untuk memperoleh aktiva tetap, barang dan jasa yang
diperlukan dalam proses operasional perusahaan dan pembayaran yang dilakukan
perusahaan atas aktiva tetap, barang dan jasa yang diperoleh. Kelas transaksi dalam siklus
ini antara lain : pembelian, dan pengeluaran kas.
3. Siklus Personalia dan Penggajian Siklus personalia melibatkan berbagai transaksi yang
terkait dengan aktivitas karyawan dan pembayarannya. Kelas transaksi dalam siklus ini
adalah transaksi pengajian. Siklus penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga
kerja dan pembayaran kesemua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi atau metode
penentuan kompensasi. Pegawai dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap ditambah
dengan bonus, pekerja kantor berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur,
wiraniaga berdasarkan komisi, buruh pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar
berdasarkan jam. Siklus penggajian dan personalia meliputi semua bentuk kompensasi
yang diberikan kepada seluruh aktivitas tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan.
Rekening-rekening yang terbentuk dalam siklus ini antara lain:
● Kompensasi pokok (meliputi gaji, upah, insentip, dan macam-macam tunjangan
karyawan )
● Pajak atas gaji/upah karyawan
● Biaya tenaga kerja langsung (biaya overhead pabrik)
● Biaya tenaga kerja langsung
● Utang atas gaji/upah karyawan
● Gaji dibayar dimuka (uang muka gaji)
4. Siklus Produksi Siklus produksi berkaitan dengan koversi bahan baku menjadi baran jadi.
Transaksi dalam ini meliputi perencanaan dan pengendalian produksi dan besarnya
tingkatan persediaan. Transaksi dalam siklus ini disebut sebagai transaksi-transaksi
manufaktur (produksi). Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini
: a. Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya
overhead b. Siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik c. Siklus
pendapatan dalam penjualan barang jadi

2.4. JENIS- JENIS BUKTI AUDIT

Setiap prosedur audit mendapat satu atau lebih jenis-jenis bukti berikut :

1. Pengujian fisik adalah inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor atas
aktiva yang berwujud (tangible asset). Pada umumnya, pemgujian fisik merupakan
sarana ke tujuan untuk meyakinkan kebenaran kuantitas maupun uraian aktiva dan
dianggap sebagai salah satu jenis bukti audit yang paling terpercaya dan berguna.

2. Konfirmasi menggambarkan penerimaan tanggapan baik secara tertulis maupun lisan


dari pihak ketiga yang independent yang memverifikasi keakuratan informasi
sebagaimana yang diminta oleh auditor. Konfirmasi biayanya relative tinggi dan
dapat menimbulkan beberapa ketidaknyamanan bagi pihak yang diminta untuk
menyediakan konfirmasi tersebut.

3. Dokumentasi adalah pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan klien
untuk mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan
keuangan. Dokumen dibedakan jadi dua, dokumen internal adalah dokumen yang
dipersiapkan dan dipergunakan dalam organisasi klien itu sendiri sedangkan dokumen
eksternal adalah yang pernah berada dalam genggaman seseorang di luar organisasi
yang mewakili pihak yang menjadi klien dalam bertransasksi.

4. Prosedur analitis mengguanakn berbagai perbandingan dan hubungan untuk menilai


apakah saldo akun atau data lainnya nampak wajar. Prosedur analitis dibutuhkan
selama fase perencanaan dan penyelesaian atas semua audit.

5. Wawancara kepada klien adalh upaya untuk emperoleh informasi baik secara tertulis
maupun lisan dari klien sebagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan
oleh auditor. Bukti ini tidak dapat dinyatakan sebagai bukti yang meyakinkan karena
tidak diperoleh dari sumber yang independent dan barangkali cenderung mendukung
pihak lain.
6. Rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan oleh
klien. Pengecekan kalkulasi klien ini terdiri dari pengujian atas keakuratan perhitungan
klien yang mencakup prosedur seperti perkalian faktor penjualan dan persediaan,
penjumlahan jurnal dan buku tambahan, serta pengecekan kalkulasi beban penyusutan
dan beban dibayar dimuka. Sebagian besar rekalkulasi auditor dilakukan oleh perangkat
lunak audit dengan bantuan komputer.
7. Hitung uji melibatkan pengujian kembali berbagai perhitungan dan transfer informasi
yang dibuat oleh klien pada suatu periode yang berada dalam periode audit pada sejumlah
sample yang diambil auditor.
8. Observasi adalah penggunaan indera perasa untuk menilai aktivitas tertentu. Observasi
ini sangat berguna dalam pelaksanaan sebagian besar proses audit.

2.5. DOKUMENTASI AUDIT

Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua informasi yang perlu
dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk
mendukung laporan audit. Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor
dalam memberikan kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar
audit yang berlaku umum dan juga membantu auditor dalam melaksanakan dan
mensupervisi audit. Menurut Arens, Elder dan Beasley (2008 : 241 – 243) secara lebih
khusus, dokumentasi audit yang berkaitan dengan audit tahun berjalan, memberikan :

a. Dasar bagi Perencanaan Audit. Jika auditor akan merencanakan audit yang memadai,
informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam file audit. File itu
meliputi berbagai macam informasi perencanaan sebagai informasi deskriptif
Universitas Sumatera Utaratentang pengendalian internal, anggaran waktu untuk
masing – masing area audit, program audit tahun sebelumnya.

b. Catatan Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian. Dokumentasi audit adalah
sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang memadai telah
dilaksanakan sesuai standar auditing. Jika muncul kebutuhan, auditor harus mampu
memperlihatkan kepada lembaga pembuat peraturan dan pengadilan bahwa audit
telah direncanakan dengan baik dan diawasi secara memadai. Bukti yang
dikumpulkan telah tepat dan mencukupi dan laporan audit tepat dengan
mempertimbangkan hasil audit. Apabila prosedur audit melibatkan sampling
transaksi atau saldo - saldo, maka dokumentasi audit harus mengidentifikasi item –
item yang diuji. File audit juga harus mendokumentasikan temuan atau masalah audit
yang signifikan, tindakan yang diambil untuk menanganinya, dan dasar kesimpulan
yang dicapai.
c. Data untuk menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat. Dokumentasi audit
menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor dalam
memutuskan apakah bukti yang tepat dan mencukupi telah dikumpulkan guna
menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu. Data yang ada dalam file
memiliki kegunaan yang sama untuk mengevaluasi bukti bahwa audit telah diawasi
secara memadai.

d. Dasar bagi Review oleh Supervisor dan Partner. File audit adalah kerangka referensi
utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan asisten. Review yang
cermat oleh supervisor juga memberikan bukti bahwa audit telah diawasi secara
memadai.

Dokumentasi audit dapat dianggap sebagai kertas kerja, meskipun semakin banyak
dokumentasi audit yang diselenggarakan dalam file komputerisasi. Dokumentasi yang
berupa kertas kerja audit merupakan milik kantor akuntan publik walaupun kertas kerja
tersebut berisi informasi mengenai perusahaan. Kantor akuntan publik diharuskan untuk
menjaga kerahasiaan mengenai informasi perusahaan tersebut, kecuali jika ada izin dari
perusahaan yang diaudit tersebut atau ada perkara pengadilan.
Setiap kantor akuntan publik menetapkan pendekatannya sendiri untuk menyiapkan serta
mengatur file audit dan auditor pemula harus menggunakan pendekatan kantornya. Ada
dasar pemikiran mengenai jenis dokumentasi audit yang disiapkan untuk suatu audit dan
cara dokumentasi itu diatur dalam file.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESUMPULAN
Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya. Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Seorang
yang melakukan fungsi auditing dikenal sebagai auditor. Saat ini, auditor
merupakan profesi yang telah berkembang sesuai kebutuhan. Tujuan
pemeriksaan auditor adalah untuk memeriksa dan memperoleh keyakinan,
apakah kegiatan organisasi usaha dalam hal-hal yang material sudah sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.Untuk mencapai tujuan audit (audit
objective), seorang auditor harus membuat rencana audit yang terdiri dari
prosedur-prosedur yang akan dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA

https://novitawigaptr.blogspot.com/2018/12/audit-siklus-pendanaan.html

https://www.academia.edu/30501332/JENIS_BUKTI_AUDIT_DAN_PROSEDUR_AUDIT

https://www.academia.edu/40371258/Prosedur_audit

Anda mungkin juga menyukai