Pengauditan 1
Kertas Kerja
Disusun Oleh :
Kelompok 4
2021
1.1 Pengertian Kertas Kerja
dokumen perusahaan, dan daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh
auditor. Kertas kerja dapat pula berupa data yang disimpan dalam pita
keuangan atau informasi lain yang dilaporkan serta standar auditing yang dapat
diterapkan telah dilaksanakan oleh auditor. Kertas kerja biasanya harus berisi
audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah
dilakukan.
c. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu bukti audit
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Kertas kerja dapat digunakan
simpulan atau pertimbangan yang telah dibuat oleh auditor dalam auditnya,
auditor dapat kembali memeriksa kertas kerja yang telah dibuat dalam
Dalam audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam periode
usaha klien, catatan dan sistem akuntansi klien, pengendalian intern klien,
dan rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien dalam audit yang
wajar laporan keuangan yang lalu. Informasi yang sangat bermanfaat untuk
audit berikutnya tersebut dapat dengan mudah diperoleh dari kertas kerja
1.4 Kepemilikan Kertas Kerja dan Kerahasiaan Informasi Dalam Kertas Kerja
kerja adalah milik klien atau milik pribadi auditor. Namun, hak kepemilikan
kertas kerja oleh kantor akuntan publik masih tunduk pada pembatasan –
kerja, auditor harus selalu menjaga kertas kerja kepada pihak – pihak yang
merahasiakan informasi mengenai gaji direksi, manajer, dan aspek lain usaha
perusahaan, maka auditor tidak boleh melanggar pesan klien tersebut dengan
untuk mengetahuinya.
berkaitan dengan kerahasiaan kertas kerja. Aturan Etika 301 berbunyi sebagai
berikut :
bukan klien kecuali jika klien mengizinkannya. Jika misalnya seorang akuntan
publik akan menjual praktik kantor akuntannya kepada akuntan publik lain,
terlebih dahulu akuntan publik penjual tersebut harus meminta izin dari
klien, serta atas biaya klien, hak kepemilikan atas kertas kerja tersebut
sepenuhnya berada di tangan kantor akuntan publik, bukan milik klien atau
milik pribadi auditor. Karena kertas kerja tidak hanya berisi informasi yang
diperoleh auditor dari catatan klien saja, tetapi berisi pula program audit yang
akan dilakukan oleh auditor, maka tidak semua informasi yang tercantum
1.5 Faktor – Faktor yang Harus Diperhatikan Oleh Auditor Dalam Pembuatan
memenuhi tujuan tersebut, berikut ini ada 5 faktor yang harus diperhatikan :
1) Lengkap
kerja.
bahkan ada kemungkinan kertas kerja tersebut akan diperiksa oleh pihak
belum terjawab.
2) Teliti
3) Ringkas
banyak dan cenderung tidak bermanfaat dalam auditnya. Oleh karena itu,
kertas kerja harus dibatasi pada informasi yang pokok saja dan yang relevan
dengan tujuan audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas. Auditor
harus menghindari rincian yang tidak perlu. Analisis yang dilakukan oleh
auditor harus merupakan ringkasan dan penafsiran data dan bukan hanya
4) Jelas
5) Rapi
Kerapian dalam pembuatan kertas kerja dan keteraturan penyusunan
dibuat oleh auditor dalam auditnya. Kertas kerja terdiri dari berbagai macam
yang secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam 5 tipe kertas kerja.
1. Program Audit
Program audit adalah daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsur
mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat
audit yang harus diikuti dalam melakukan verifikasi setiap unsur yang
jumlah asisten dan auditor junior yang akan ditugasi, taksiran jam yang akan
dihabiskan, serta memungkinkan auditor berperan sebagai supervisor dapat
Working trial balance adalah suatu daftar yang berisi saldo – saldo
akun buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun
yang diusulkan oleh auditor, serta saldo – saldo setelah dikoreksi auditor
statement).
dibuat oleh auditor untuk memindahkan semua saldo akun yang tercantum
dalam daftar saldo (trial balance) klien. Dalam proses audit, daftar ini
diusulkan auditor kepada klien serta saldo akhir tiap – tiap akun buku besar
setelah adjustment atau koreksi oleh auditor. Dari kolom terakhir dalam
daftar ini, auditor menyajikan draft final laporan keuangan klien serta saldo
ahir tiap – tiap akun buku besar setelah diaudit oleh auditor. Draft final ini
akan diusulkan auditor kepada klien untuk dilampirkan pada laporan audit.
kerja (work sheet) yang digunakan oleh klien dalam proses penyusunan
pembantu.
yang nantinya akan dibicarakan dengan klien. Selain itu, auditor juga
meskipun tidak salah dicatat oleh klien, tetapi untuk kepentingan penyajian
dan untuk jurnal penggolongan kembali diberi identitas huruf. Setiap jurnal
akuntansi klien.
D- 1
PT XYZ
RINGKASAN JURNAL ADJUSTMENT
31 DESEMBER 2019
Indeks Nomor
Nama Akun dan Penjelasan
Kertas Kode Debit Kredit
Jurnal Adjustment
Kerja Akun
Jurnal Adjustment #1
4. Skedul Utama
informasi yang dicatat dalam skedul pendukung untuk akun – akun yang
akun buku besar yang sejenis, yang jumlah saldonya akan dicantumkan di
dalam laporan keuangan dalam satu jumlah. Sebagai contoh, skedul utama
5.000.000 , kas di bank Rp. 55.000.000 , dana kas kecil Rp. 2.000.000. saldo
kas yang disajikan di dalam neraca adalah Rp. 62.000.000 (Rp. 5.000.000 +
yang terdapat dalam working trial balance. Jumlah total tiap – tiap kolom
5. Skedul Pendukung
dalam audit, dan jawaban atas pertanyaan tersebut. Skedul pendukung juga
silang dalam audit atau pada saat pekerjaan audit sudah selesai dilakukan.
indeks kertas kerja. Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian
1) Setiap kertas kerja harus diberi indeks (disudut atas atau disudut bawah).
2) Pencantuman indeks silang (cross index) harus dilakukan sebagai berikut :
jumlah tersebut.
b. Indeks silang dari skedul akun pendapatan dan biaya. Biasanya analisis
akun neraca berhubungan dengan analisis akun laba – rugi. Oleh karena
itu, kertas kerja yang berhubungan dengan akun neraca harus diberi
indeks silang dengan kertas kerja yang berhubungan dengan akun laba –
rugi.
Setiap jurnal adjustment yang dicatat dalam kertas kerja ringkasan jurnal
e. Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance. Indeks skedul
ke skedul utama.
1) Indeks Angka.
jurnal adjustment), skedul utama, dan skedul pendukung diberi kode angka.
Kertas kerja utama dan skedul utama diberi indeks dengan angka,
Contoh :
6 – 1 Kas di Bank
6 – 2 Konfirmasi Bank
6 – 3 Kas Kecil
7 – 2 Piutang Wesel
angka. Kertas kerja utama dan skedul utama diberi kode huruf, sedangkan
Contoh :
A – 2 Konfirmasi Bank
Contoh :
3 Konfirmasi Bank
atas kertas kerja yang dihasilkan oleh berbagai asisten dan staff auditor,
berbagai tipe kertas kerja tersebut harus disusun secara sistematik dan dalam
urutan yang logis. Akuntan senior yang akan me – review kertas kerja biasanya
4) Program audit
5) Laporan keuangan atau lembar kerja (work sheet) yang dibuat oleh klien
8) Skedul utama
9) Skedul pendukung
reviewer”. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan daftar hal – hal yang
untuk setiap kliennya : (1) arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah
selesai dilakukan, yang disebut arsip kini (current file); (2) arsip permanen
(permanent file) untuk data yang secara relatif tidak mengalami perubahan.
Arsip ini berisi kertas kerja yang informasinya hanya mempunyai manfaat
untuk tahun yang diaudit saja. Arsip permanen berisi informasi berikut ini :
2) Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggung jawab para manajer.
pengendalian intern.
4) Copy surat perjanjian penting yang mempunyai masa laku jangka panjang.
6) Copy notulen rapat direksi, pemegang saham, dan komite – komite yang
dibentuk klien..
staff yang baru pertama kali menangani audit laporan keuangan klien
tersebut.
c) Untuk menghindari pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun .
pada setiap kali audit. Copy notulen rapat yang baru, kontrak dan perjanjian
baru yang dibuat oleh klien, perubahan anggaran rumah tangga dan
panjang, modal saham dan akun lain yang termasuk dalam kelompok modal
pertama pada akun tersebut akan menghasilkan informasi yang akan berlaku
akun – akun tersebut. Dalam hal ini arsip permanen benar – benar menghemat
waktu auditor karena perubahan – perubahan dalam tahun yang diaudit tinggal