Dosen Pembimbing:Yulianti,SE,MBA,MSI,CPA.
Selasa, 14.00 WIB (N.1.12)
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Anggota :
1. Febriana Kusumaningtias B.211.16.0099
2. Marlinda Wisudawati B.211.17.0013
3. Hermawan Saputra B.211.17.0027
4. Ferry Setiawan B.211.17.0085
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2019
A. DEFINISI DAN TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA AUDIT
kertas kerja audit adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai prosedur
audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
kesimpulan yang dibuatnya berkenaan dengan pelaksanaan audit. Kertas kerja merupakan
media penghubung antara catatan klien dengan lapran audit. Sebagian besar informasi yang
disediakan klien untuk auditor merupakan informasi yang bersifat rahasia. Oleh karena itu,
auditor harus memberikan jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh klien. Hal ini
sesuai dengan Kode Etik Akuntan Indonesia pasal 19, yang berbunyi :
‘’seorang akuntan public harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya selama
penugasan professional dan tidak boleh terlibat dalam pengunkapan fakta atau informasi
tersebut, bila ia tidak memperoleh ijin khusus dari klien yang bersangkutan, kecuali jika
Menurut SPAP 2001 dalam SA 339. Par 04 dikatakan bahwa kertas kerja harus disesuaikan
dengan keadaan yang dihadapi dan kebutuhan auditor dalam melaksanakan suatu penugasan
audit. Faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk, da nisi
kertas kerja yang diperlukan, yang akan digabungkan dalam satu kertas kerja pada waktu
c. Sifat laporan keuangan, daftar, dan keterangan yang perlu dibagi auditor dalam
pembuatan laporan
f. Kebutuhan dalam keadaan tertentu untuk mengadakan supervise dan review atas
Semua jawaban terhadap resiko salah saji pada level pelaporan keuangan
Kesimpulan auditor terhadap jumlah salah saji yang menyebabkan salah saji menjadi
material
Adapun beberapa tujuan yang dapat dicapai dengan pembuatan dan penyimpanan kertas
kerja, yaitu :
a. Memberi dukungan yang prinsipal atas laporan audit,. Pendapat auditor dikeluarkan
berdasar hasil temuan audit. Berbagai temuan audit didokumentasikan dalam kertas
kerja.
c. Bukti bahwa audit telah dilakukan sesuai standar auditing. Hal ini perlu dilakukan
untuk menjaga diri terhadap tuntutan pemakai dan sanksi lembaga profesi.
d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan audit berikutnya. Kertas kerja antara lain
meliputi kertas kerja yang disimpan dalam arsip permanen. Kertas kerja ini dapat
Kertas kerja berhubungan erat dengan ketiga kelompok standar auditing, yakni standar
keseksamaan pelaksanaan tugas. Kertas kerja merupakan bukti latihan teknis dan
akuntansi yang berterima umum dan kemampuannya menerapkan prosedur audit yang
struktur pengendalian internal bukti audit kompeten yang memadai. Kertas kerja
penting untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga. Kertas kerja
antara lain berisi dokumentasi pemahaman struktur pengendalian intern klien. Kertas
pelaksanaan audit.
Kertas kerja berhubungan erat dengan standard pelaporan. Kertas kerja bukan hanya
berguna untuk memudahkan membuat laporan audit. Kertas kerja berguna untuk
mendukung pendapat auditor yang diberikan dalam laporan audit.kertas kerja harus
meliputi bukti yang berkaitan dengan kesesuaian prinsip akuntansi yang berterima
Ada empat tehnik dasar yang digunakan dalam pembuatan kertas kerja, keempat tehnik
tersebut adalah :
1. Pembuatan heading yang berisi nama klien dan judul untuk mengindentifikasikan isi kertas
antar kertas kerja. Penomoran kertas kerja umumnya didasarkan pada urutan akun, diikuti
Menggunakan dua huruf ( AA,BB,CC, dan seterusnya) untuk akun-akun hutang dan
modal
Menggunakan nomor ( 10,20, 30, dan seterusnya) untuk akun-akun penghasilan dan
biaya.
3. Referensi silang ( cross-refencing). Data dalam kertas kerja yang diambil dari kertas kerja
lainnya atau yang digunakan dalam kertas kerja lain harus diberi referensi silang dengan
nomor. Pada umumnya, program microcomputer yang digunakan untuk menyusun kertas
kerja memiliki kemampuan memberi referensi silang dan menghubungkan kertas kerja secara
elektronik.
4. Tick mark yang berupa simbol-simbol yang digunakan auditor untuk membuat referensi
penjelasan naratif dimanapun dalam kertas kerja. Setiap simbol dihubungkan dengan
5. Pencantuman tanda tangan pembuat maupun penelaah, dan tanggal pembuatan serta
penelaahan.
kertas kerja merupakan bukti dilaksanakannya standar auditing, dan program audit
yang telas ditetapkan.kuantitas, tipe, da nisi kertas kerja dapat saja bervariasi tergantung pada
keadaan yang dihadapi auditor. Dalam SA 339 dikemukaan bahwa kertas biasanya berisi
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan.
c) Bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan yang telah diterapkan dan pengujian
yang telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, yang menunjukkan
KERJA
harus dapat menghasilkan kertas kerja yang bermanfaat. Untuk itu kertas kerja yang dibuat
harus:
a) Lengkap
Berisi semua informasi pokok, tidak memerlukan penjelasan lisan sebagai tamabahan
b) Teliti
Kertas kerja yang dibuat harus bebas dari kesalahan, baik kesalahan penulisan maupun
c) Ringkas
Kertas kerja dikatakan ringkas apabila hanya berisi informasi pokok dan relevan dengan
tujuan pemeriksaan
d) Jelas
e) Rapi
Kerapihan kertas kerja akan mempermudah pemahaman terhadap kertas kerja tersebut.
1. Pembuatan kertas kerja harus mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
Kualitas kerja auditor dalam melakukan audit tidak diukur dengan melihat banyak sedikitnya
Pekerjaan menyalin sangat memakan waktu da nada kemungkinana terjadi kesalahan dalam
penyalinan.
Auditor dan asistennya sering memperoleh keterangan lisan dari klien dan karyawan
klien.
Auditor sering menjumpai pertanyaan pertanyaan yang tidak terjawab oleh klien dan pihak
lain.
5. Tuliskan segala masalah relevan yang ditemukan pada saat melaksanakan audit
Pembuat kertas kerja harus menulis semua persoalan relevan yang dihadapi selama
pemeriksaan, yang memerlukan konsuktasi lebih lanjut dengan atasannya. Kertas kerja akan
1. Kertas kerja harus dapat memberi bukti bahwa struktur pengendalian intern telah diperiksa.
Kertas kerja harus dapat menunjukkan apakah struktur pengendalian intern tersebut kuat atau
lemah
2. Kertas kerja harus dapat memperjelas masalah yang dikemukakan pada waktu audit
sebelumnya
3. Satu kertas kerja harus mempunyai hubungan erat dengan kertas kerja lainnya. Kertas kerja
harus dapat menunjukkan dari dan ke mana suatu angka penyesuaian dipindahkan
4. Kertas kerja harus dapat menjelaskan prosedur audit yang diikuti auditor
5. Kertas kerja harus dapat memberi bukti bahwa auditor telah melakukan pemeriksaan
6. Kertas kerja harus dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
klien. Kertas kerja harus dapat menjelaskan masalah konfirmasi piutang dan analisis umur
panjang. Kertas kerjanya harus digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai metode
penentuan harga, metode depresiasi aktiva tetap dan amortisasi aktiva tidak berwujud. Kertas
Pada dasarnya ada beberapa tipe kertas kerja audit. Namun demikian ada tujuh tipe
1. Program audit
1. Pemeriksaan yang harus diikuti dalam melakukan verifikasi setiap elemen yang tercantum
Suatu daftar yang berisi saldo berbagai akun buku besar pada akhir tahun yang diaudit
dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom untuk penyesuaian dan pengklasifikasian kembali
serta saldo setelah koreksi auditor akandicantumkan dalam laporan keuangan auditan.
karena salah memahami dan salah interpretasi terhadap prinsip akuntans yang diterima
DAFTAR PENDUKUNG
laporan keuangan. Untuk itu auditor membuat kertas kerja yang bermacam-macam untuk
mendukung informasi yang dikumpulkan. Dalam tiap elemen yang diperiksanya, auditor
mencantumkan metode verifikasi, pertanyaan yang timbul, sertaq jawaban atas pertanyaan
tersebut
DAFTAR UTAMA
Semua informasi yang dicatat dalam daftar pendudkung diringkas dalam daftar utama.
Daftar utama ini merupakan ringkasan akun-akun yang saling berkaitan. Jadi, daftar utama
digunakan untuk menghubungkan akun buku besar yang sejenis yang akan disajikan dalam
Kolom-kolom yang ada dalam daftar utama adalah sama dengan kolom-kolom yang ada
dalam working trial balance. Jumlah tiap koloim dalam daftar utama dimasukan dalam kolom
yang sama dalam working trial balance. Contoh peringkasan dalam daftar utama adalah :
daftar utama kas merupakan penggabungan kas di tangan, kas kecil, dan kas di bank.
Memorandum audit merupakan data tertulis yang disiapkan auditor dalam bentuk
naratif, misalnya komentar atas kinerja prosedur auditing meliputi: ( 1.) Lingkup pekerjaan.
(2). Temuan-temuan, dan (3.) kesimpulan audit. Dokumentasi informasi penguat meliputi
konfirmasi, representasi tertulis, dan dari manajemen dan para pakar yang berasal dari lower
Apabila beberapa akun buku besar digambarkan untuk tujuan pelaporan maka, harus disusun
skedul kelompok atau sering disebut skedul utama. Skedul menunjukkan masing-masing
buku besar mengidentifikasikan skedul atau analisis kertas kerja individu yang memuat bukti
Setiap skedul atau analisis sering kali menunjukkkan komposisi saldo akun pada tanggal
neraca ( atau pada tanggal lain menurut kepenntingan audit ). Skedul kertas kerja juga dapat
menunjukkan dapat menunjukkan satu atau lebih saldo akun terkait selama periode laporan
keuangan.
Untuk memudahkan penelitian kertas kerja yg dibuat asisten maupun staf auditor, berbagai
jenis kertas kerja tersebut harus disajikan dalam susunan yg sistematis. Adapun susunan yang
4. Progran audit.
8. Daftar utama.
9. Daftar pendukung
H. PENELAAHAN KERTAS KERJA
Auditor harus menelaah kertas kerja yang dibuat oleh staf maupun asistennya penelaahan
kertas kerja di lakukan terhadap pekerjaan yang dilakuan, bukti yang diperoleh, judgament
Kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan milik pribadi auditor maupun
klien. Kertas kerja tidak boleh dianggap sebagai bagian maupun sebagai pengganti catatan
akuntansi klien. Auditor harus menerapkan prosedur yang memadai untuk menjaga keamanan
dan kerahasiaan kertas kerja, dan harus menyimpannya minimal selama sepuluh tahun.
Kertas kerja tidak boleh diungkapkan kepada pihak selain klien tanpa ijin tertulis klien,
kecuali dikehendaki oleh negara, hukum, atau profesi. Penyimpanan kertas kerja harus
dengan cepat. Oleh karena itu, kertas kerja harus disimpan dalam arsip permanen ataupun
arsip kini.
a.Arsip permanen untuk kertas kerja yang berisi informasi yang relatif tidak pernah
mengalami perubahan dan memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat bagi auditor dalam
- Salinan notulen rapat direksi, dewan komisaris, pemegang saham, dan komite yang
- Bagan organisasi
- Pedoman akun dan prosedur pengendalian internal
- Memberi ringkasan informasi pada staf auditor yang baru pertama kali melakukan audit atas
klien tersebut
- Menghindari pembuatan kertas kerja yang sama pada audit tahun berikutnya.
b.Arsip kini untuk kertas kerja yang hanya dpakai untuk suatu audit yang telah diselesaikan
Untuk tugas audit saling berkaitan, kertas kerja audit yang dihasilkan tentu saling
berkaitan pula. Dengan demikian antar kertas kerja dapat saling hubungan dengan cek silang
Pengauditan saldo kas misalnya, daftar jurnal penyesuaian terhadap kas tercantum
dalam daftar pendukung. Selanjutnya di daftar utama dan di Working Trial Balance juga
Contoh kertas kerja yang telah dikemukakan terdahulu dibuat secara manual,
disimpan dan digunakan sebagai suatu catatan satu-satunya dari bukti audit. Dengan
demikian teknologi konputer, pembuatan dan pengarsipan kertas kerja dapat dilakukan
Kertas kerja audit (KKA) adalah catatan yang diselenggarakan auditor yang berisi
mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannnya, informasi yang
diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya berkenaan dengan pelaksanaan audit. KKA
merupakan bukti bahwa auditor telah bekerja mengumpulkan bukti untuk audit
KKA berkaitan erat dengan standar auditing. Kaitan tersebut menyangkut dengan standar
Teknik dasar pembuatan KKA meliputi heading, indeks, tick mark, dan tanda tangan serta
tanggal pembuatan dan penelaahan. Hal-hal yang diperhatikan dalam pembuatan KKA harus
lengkap, teliti, ringkas, jelas, dan rapi. Disamping itu prinsip umum yang harus diperhatikan
dalam membuat KKA adalah bahwa KkA harus mempunyai maksud dan tujuan yang jelas,
lisan yang diperoleh melalui pengajuan pertanyaan, jangan meninggalkan suatu pertanyaan
tanpa jawaban yang jelas, dan menuliskan segala masalah relevan yang ditemukan pada saaat
pelaksanaan audit
Ada beberapa tipe KKA yang meliputi program audit, working trial balance, ringkasan jurnal
penyesuaian dan reklasifikasi, daftar pendukung, daftar utama, dan memo audit. KKA yang
dibuat asisten/staf harus ditelaah oleh atasannya. Penelaahannya di 2 tahap yaitu tahap
perkejaan pemeriksanaan pada suatu segmen selesai dan tahap pekerjaan lapangan sudah
diselesaikan
KKA adalah milik kantor akuntan publik. Oleh sebab itu KKA, harus diarsipkan dengan
sebaik mungkin. Ada dua jenis arsip KKA yakni, arsip permanen dan arsip kini. Dengan
kemajuan teknologi komputer, maka KKA dapat dibuat dan diarsipkan dengan proses
komputerisasi