2023/2024 KERTAS KERJA AUDIT, OPINI AUDIT, SYARAT PENDIRIAN KJA DAN KAP
A. KERTAS KERJA AUDIT
Definisi Kertas Kerja (SA Seksi 339 Paragraf 03 ) adalah : “ Catatan – catatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Audit laporan keuangan harus didasarkan pada standar auditing yang ditetapkan IAI. Standar pekerjaan lapangan mengharuskan auditor melakukan perencanaan dan penyupervisian terhadap audit yang dilaksanakan, memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, dan mengumpulkan bukti kompeten yang cukup melalui berbagai proses audit. Kertas kerta merupakan sarana yang digunakan oleh Auditor untuk membuktikan standar pekerjaan lapangan telah dipatuhi. B. ISI KERTAS KERJA Isi Kertas Kerja menurut SA Seksi 339 Paragraf 05 adalah: Kertas kerja yang memperlihatkan kecocokan antara Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, Informasi Lain dan Standar Auditing yang diterapkan dan dilaksanakan oleh Auditor dengan isian dokumentasi meliputi: 1. Standar Pekerjaan I (Pertama) yaitu Perencanaan pemeriksaan dan Supervisi 2. Standar Pekerjaan II (Kedua) yaitu Pengendalian Intern untuk merencanakan audit, menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian 3. Standar Pekerjaan III (Ketiga) yaitu Bukti Audit, Prosedur Audit dan Pengujian untuk sebagai dasar memadai menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. C. TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA Ada 4 tujuan penting pembuatan kertas kerja yaitu: 1. Mendukung pendapat audior atas laporan keuangan auditan Kertas kerja dapat digunakan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya dan merupakan bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit yang memadai. 2. Menguatkan simpulan - simpulan auditor dan kompetensi auditnya pembuatan kertas kerja yang lengkap merupakan syarat yang penting dalma membuktikan telah dilaksanakannya dengan baik audit tas laporan keuangan. 3. Mengkoordinasikan dan mengorganisasi semua tahap audit Pengkoordinasian dan pengorganisasian berbagai tahap audit dapat dilakukan dengan kertas kerja. 4. Memberikan pedoman dalam audit berikutnya. Dalam audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam periode akuntansi yang berlainan, auditor memerlukan informasi mengenai sifat usaha klien, catatan dan system akuntansi klien, pengendalian intern, dan rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien audit yang lalu.Informasi yang bermanfaat untuk audit berikutnya dapat diperoleh dari kertas kerja audit yang lalu.
D. KEPEMILIKAN KERTAS KERJA DAN KERAHASIAAN INFORMASI
DALAM KERTAS KERJA Menurut (SA Seksi 339 Paragraf 06) Kepemilikan Kertas Kerja adalah Kantor Akuntan Publik, bukan milik Klien atau milik pribadi auditor tetapi sesuai dengan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik nomor 301 yang berbunyi "Anggota Kompartemen Akuntan Publik tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien" karena kertas kerja tersebut mengandung informasi bersifat rahasia dan terdapat program-program audit E. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH AUDITOR DALAM PEMBUATAN KERTAS KERJA YANG BAIK Kecakapatan teknis dan keahlian professional seorang auditor independen tercermin pada kertas kerja yang dibuatnya. Seorang auditor yang kompeten harus menghasilkan kertas kerja yang benar-benar bermanfaat. Faktor-faktor pemenuhannya yaitu: 1. Lengkap artinya: Berisi semua informasi yang pokok (komposisi data penting) dan tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan (mampu berbicara sendiri) 2. Teliti artinya tidak kesalahan tulis dan hitung 3. Ringkas artinya pembatasan informasi pokok sesuai tujuan audit dan tidak menyajikan rincian yang tidak perlu. 4. Jelas artinya penggunaan istilah tidak mengandung arti ganda dan penyajian informasi secara sismatik. 5. Rapi artinya susunan / keteraturan penyusunan kertas kerja yang baik. F. TIPE KERTAS KERJA Secara garis besar dikelompokan dalam 5 tipe yaitu : 1. Program Audit (Audit Program) 2. Daftar Saldo Kerja (Working Trial Balance) 3. Ringkasan Jurnal Penyesuaian (Adjustment) 4. Skedul Utama (Lead Schedule / top schedule) 5. Skedul Pendukung (Supporting Schedul) G. PEMBERIAN INDEKS PADA KERTAS KERJA Tujuan pemberian indeks pada kertas kerja adalah untuk memudahkan mencarian informasi dalam berbagai daftar yang terdapat pada tipe kertas kerja. Faktor- faktor yang harus diperhatikan : 1. Setiap kertas diberi Indeks, letaknya "Sudut atas / Bawah " 2. Pencantuman indeks silang (Cross Index) harus dilakukan sebagai berikut: a. Indeks Silang dari Skedul Pendukung ke Skedul Utama b. Indeks Silang dari Skedul Akun Pendapatan dan Biaya c. Indeks Silang Antar Skedul pendukung d. Indeks Silang dari Skedul Pendukung ke Ringkasan Jurnal Adjustment e. Indeks Silang dari Skedul Utama ke Working Trial Balance f. Indeks Silang untuk menghubungkan Program Audit dengan Kertas Kerja. 3. Jawaban Konfirmasi, Pita mesin hitung, print out komputer dll tidak diberi Indeks kecuali jika dilampirkan di belakang kertas kerja yang berindeks. H. METODE PEMBERIAN INDEKS KERTAS KERJA 1. Indeks Angka Kertas kerja utama dan skedul utama di beri indeks dengan angka sedangkan skedul pendukung diberi sub indeks dengan mencamtumkan nomor kode skedul utama yang berkaitan. (Contoh: 6-1, 6-2.. dst-nya atau 7-1,7-2 dst- nya) 2. Indeks Kombinasi Angka dan Huruf Kertas kerja utama dan skedul utama di beri huruf, angka sedangkan skedul pendukung diberi kode Kombinasi Angka dan Huruf. (Contoh A-1,A-2..dst-nya) 3. Indeks Angka Berurutan Kertas kerja diberi kode angka yang berurutan. (1, 2, 3, dst- nya I. SUSUNAN KERTAS KERJA 1. . Draft Laporan Audit (Audit Report) 2. Laporan Keuangan Auditan 3. Ringkasan Informasi bagi reviewer 4. Program Audit 5. Laporan Keuangan/Lembar Kerja (Work sheet) yang dibuat clien 6. Ringkasan Jurnal Adjustment 7. Working Trial Balance 8. Skedul Utama 9. Skedul Pendukung J. PENGARSIPAN KERTAS KERJA 1. Arsip Permanen Arsip ini berisikan data historis dan data yang bersifat berkelanjutan yang berlaku dari tahun ke tahun. Biasanya meliputi hal berikut: a. Ringkasan atau copy dokumen-dokumen yang berkelanjutan seperti anggaran dasar, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak-kontrak. b. Analisis akun-akun tertentu dari tahun-tahun yang lalu yang berpengaruh terhadap auditor. c. Informasi yang berhubungan dengan pemahaman tentang pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian. d. Hasil prosedur analitis dari tahun-tahun yang lalu Namun, banyak KAP yang pendokumentasian pemahaman tentang pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian serta prosedur analitis dari tahun-tahun yang lalu dimasukkan pada file audit tahun berjalan. 2. Arsip Tahun Berjalan Arsip tahun yang diperiksa meliputi semua dokumen yang bersangkutan dengan tahun berjalan atau tahun yang diperiksa. Berikut jenis-jenis informasi yang termasuk dalam audit tahun berjalan: a. Program audit. Dalam Standar Auditing diharuskan adanya program audit tertulis untuk setiap audit yang biasanya ditempatkan pada file terpisah untuk meningkatkan koordinasi dan mengintergrasikan semua bagian audit. b. Informasi umum. Misalnya, rencana audit, ringkasan atau salinan notulen rapat dewan komisaris, ringkasan dari kotrak-kontrak atau perjanjian yang tidak tecantum dalam arsip permanen, catatan hasil diskusi dengan klien, komentar hasil review supervisor, dan kesimpulan umum. c. Working trial balance, yaitu daftar yang berisi saldo dari semua akun yang ada di buku besar. d. Jurnal penyesuaian dan jurnal reklarifikasi. Digunakan untuk koreksi laporan keuangan. e. Daftar pendukung. Tipe daftarnya yaitu analisis, daftar saldo, rekonsiliasi jumlah-jumlah tertentu, uji kewajaran, ringkasan pelaksanaan prosedur, pemeriksaan dokumen pendukung, serta dokumen-dokumen dari luar K. OPINI AUDIT 1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. 2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (Unqualified Opinion with Explanatory Language). Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas (atau bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan auditan. Paragraf penjelas dicantumkan setelah paragraf pendapat. Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas atau modifikasi kata- kata dalam laporan audit baku adalah: a. Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima umum. b. Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas. c. Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan. d. Penekanan atas suatu hal. e. Laporan audit yang melibatkan auditor lain. 3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan: a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit. b. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar. 4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion) Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. 5. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Of Opinion) Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien L. FORMAT OPINI BARU Perubahan struktur Laporan Auditor Independen berdasarkan SA 700 (Revisi 2021). a. Struktur lama: 1. Belum memuat hal audit utama atau key audit matters (KAMs) 2. Opini auditor terletak di bagian tengah laporan, setelah pernyataan tanggung jawab manajemen dan auditor b. Struktur baru: 1. Pengomunikasian hal audit utama/KAMs 2. Penekanan atensi pengguna LAI pada opini auditor, opini diletakkan di awal LAI 3. Pernyataan eksplisit di bagian basis opini tentang ketentuan independensi dan etika 4. Kelangsungan usaha sebagai fokus tambahan 5. Memperluas tanggung jawab manajemen termasuk TCWG M. PERMOHONAN IZIN USAHA KANTOR JASA AKUNTAN (KJA) 1. Pemimpin KJA merupakan Akuntan Berpraktik berkewarganegaraan Indonesia; 2. mempunyai tempat untuk menjalankan usaha yang : (1) berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; (2) berdomisili di 1 (satu) daerah provinsi yang sama dengan domisili pemimpin KJA atau daerah kota/kabupaten yang berbatasan langsung dengan domisili pemimpin KJA; dan (3) terpisah dari kegiatan lainnya; 3. memiliki paling sedikit 1 (satu) orang pegawai tetap paling rendah lulusan sekolah menengah atas atau sederajat; 4. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama Akuntan Berpraktik untuk KJA yang berbentuk perseorangan atau nama KJA untuk KJA yang berbentuk selain perseorangan; 5. memiliki rancangan sistem pengendalian mutu; 6. membuat surat pernyataan pendirian Kantor Jasa Akuntan dengan bermeterai cukup bagi bentuk usaha perseorangan, dengan mencantumkan paling sedikit: 7. 1) nama dan alamat Akuntan; 8. 2) nama dan domisili Kantor Jasa Akuntan; dan 9. 3) maksud dan tujuan pendirian Kantor Jasa Akuntan; 10. 4) memiliki akta pendirian yang disahkan oleh notaris bagi KJA berbentuk selain perseorangan (persekutuan perdata, firma, koperasi, dan perseroan terbatas) dengan mencantumkan paling sedikit: 11. a) nama dan alamat Rekan, direksi dan komisaris; 12. b) bentuk badan usaha KJA; 13. c) nama dan domisili KJA; 14. d) maksud dan tujuan pendirian kantor, yaitu memberikan jasa di bidang akuntansi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 15. e) hak dan kewajiban Rekan, direksi dan komisaris; 16. f) penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan. 17. melengkapi formulir permohonan izin usaha Kantor Jasa Akuntan dengan melampirkan berkas: 18. 1) daftar Akuntan Berpraktik yang dilengkapi dengan fotokopi izin Akuntan berpraktik; 19. 2) pemimpin KJA (KJA Perseorangan); atau seluruh rekan, direksi dan komisaris (KJA Persekutuan, Firma dan PT); 20. 3) fotokopi Bukti Keanggotaan Asosiasi Profesi Akuntan yang masih berlaku; 21. 4) fotokopi Tanda Bukti Domisili pemimpin KJA dalam 1 provinsi yang sama atau di daerah kota/kabupaten yang berbatasan langsung dengan domisili KJA; 22. 5) bukti Kepemilikan atau Sewa Kantor dalam 1 provinsi yang sama atau di daerah kota/kabupaten yang berbatasan langsung dengan domisili Pemimpin KJA; 23. 6) foto tampak depan dan ruangan kantor, serta denah ruangan yang menunjukkan kantor telah terisolasi dari kegiatan lainnya 24. 7) fotokopi NPWP Badan (KJA Persekutuan, Firma dan PT) atau Fotokopi NPWP Pribadi (KJA Perseorangan); 25. 8) fotokopi Rancangan SPM; 26. 9) daftar Pegawai KJA (Minimal 1 (satu) orang, dengan pendidikan minimal SMA atau sederajat), yang dilengkapi dengan: 27. 10) surat Pengangkatan Pegawai Tetap 28. 11) fotokopi Ijazah yang dilegalisasi 29. 12) fotokopi Akta Notaris mengenai Pendirian KJA (jika KJA berbentuk Persekutuan, Firma dan PT); atau Surat Pernyataan Pendirian KJA bermeterai cukup jika berbentuk Perseorangan; 30. 13) surat persetujuan dari seluruh rekan atau direksi KJA mengenai penunjukan Akuntan Berpraktik sebagai Pemimpin KJA (KJA berbentuk Persekutuan, Firma dan PT) 31. membuat surat pernyataan bermeterai cukup yang berisi pernyataan bahwa dokumen persyaratan yang disampaikan adalah benar. N. SISTEM, MEKANISME DAN PROSEDUR KJA 1. Pemohon mengirim berkas permohonan dalam bentuk softcopy sesuai dengan persyaratan permohonan izin usaha KJA ke email kemenkeu.prime@kemenkeu.go.id. 2. Petugas melakukan analisis dan verifikasi kelengkapan dokumen sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. 3. Dalam hal berkas permohonan tidak lengkap, petugas akan menginformasikan ketidaklengkapan dan membuat surat pemberitahuan kekurangan dokumen. Pemohon dapat kembali mengajukan kelengkapan dokumen sesuai dengan keterangan pemberitahuan yang disampaikan oleh petugas secara informal melalui telepon dan whatsapp atau disampaikan dengan surat kelengkapan melalui email. 4. Dalam hal berkas permohonan lengkap, petugas segera memproses KMK izin usaha Kantor Jasa Akuntan tersebut untuk dinaikkan ke Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan dan ditetapkan atas nama Menteri Keuangan. 5. Petugas mengirimkan softcopy salinan KMK Izin Usaha Kantor Jasa Akuntan kepada pemohon. 6. Waktu penyelesaian paling lama 10 hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima lengkap sampai dengan izin diterbitkan 7. Tidak dipungut biaya O. PERMOHONAN IZIN USAHA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) 1. Bukti kepemilikan atau sewa kantor dengan domisili yang sama dengan domisili pemimpin KAP, dilengkapi dengan video, foto, dan denah ruangan yang menunjukkan kantor terpisah dari kegiatan lain. 2. Nomor Pokok Wajib Pajak Badan untuk KAP yang berbentuk usaha persekutuan perdata atau firma, atau Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi untuk KAP yang berbentuk usaha perseorangan. 3. Daftar tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi paling sedikit 2 (dua) orang yang dilengkapi dengan: 4. 1) Bukti Identitas 5. 2) Surat Pengangkatan pegawai tetap 6. 3) Ijazah dengan ketentuan paling sedikit: (a) Satu orang berpendidikan paling rendah sarjana di bidang akuntansi (b) Satu orang berpendidikan paling rendah diploma III di bidang akuntansi 7. Rancangan sistem Pengendalian Mutu KAP sesuai dengan SPAP 8. Bukti pendirian KAP dengan ketentuan: 9. 1) Bagi KAP Perseorangan berupa surat pernyataan pendirian KAP bermeterai cukup paling sedikit mencantumkan: 10. a) Nama dan alamat Akuntan Publik 11. b) Nama dan alamat KAP 12. c) Maksud dan tujuan pendirian KAP 13. 2) Bagi KAP yang berbentuk persekutuan perdata atau firma, berupa akta notaris pendirian KAP, paling sedikit mencantumkan: 14. a) Nama dan alamat Rekan 15. b) Bentuk usaha KAP 16. c) Nama dan alamat KAP 17. d) Maksud dan tujuan pendirian KAP yaitu memberikan jasa asurans dan jasa non asurans 18. e) Hak dan kewajiban sebagai Rekan 19. f) Penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan diantara rekan 20. Bukti pembayaran biaya izin usaha KAP. P. SISTEM, MEKANISMEN DAN PROSEDUR 1. Pemohon izin dapat membuka website elsa-pk.kemenkeu.go.id dan mendaftarkan akun KAP untuk permohonan izin usaha KAP. 2. Pemohon izin melakukan aktivasi akun KAP melalui email dan log in sesuai dengan akun KAP yang telah terdaftar. 3. Pemohon merekam data permohonan izin yang meliputi informasi pemimpin KAP, informasi KAP, informasi rekan KAP, informasi rekan non AP dan informasi tenaga profesional pemeriksa. 4. Pemohon mengunggah dokumen dan melakukan pembayaran PNBP sesuai kode billing yang diperoleh dari menu pembayaran PNBP kemudian mengirim permohonan. 5. Petugas melakukan analisis dan verifikasi kelengkapan dokumen sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. 6. Dalam hal berkas permohonan tidak lengkap, petugas akan menginformasikan ketidaklengkapan dan mengembalikan permohonan. Pemohon dapat kembali mengajukan kelengkapan dokumen sesuai dengan keterangan pemberitahuan kekurangan dokumen melalui elsa-pk.kemenkeu.go.id. 7. Dalam hal berkas permohonan lengkap, petugas segera memproses KMK izin usaha KAP tersebut untuk dinaikkan ke Sekretaris Jenderal, Kementerian Keuangan. 8. Pemohon dapat mengunduh softcopy Salinan KMK Izin usaha KAP melalui elsa- pk.kemenkeu.go.id. 9. Waktu penyelesaian paling lama 10 hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima lengkap sampai dengan izin diterbitkan 10. Biaya Izin Usaha KAP dibedakan sesuai dengan bentuk usahanya, yaitu: a. Perseorangan: Rp1.500.000,00 per izin b. Persekutuan dan Firma 1. Jumlah Rekan 2-4 Orang: Rp3.000.000,00 per izin 2. Jumlah Rekan 5 Orang atau lebih: Rp6.000.000,00 per izin
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional