Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI KULIAH (RMK)

“Kertas Kerja Pemeriksaan dalam Audit”


Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi I Kelas C

Disusun Oleh:
Vivi Septi Arvianti
19013010048

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2021
A. PENGERTIAN DAN JENIS KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Menurut standar akuntansi Seksi 339 Kertas Kerja paragraf 3, pengertian kertas kerja
audit adalah: “Berbagai catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur
audit yang ditempuh-nya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya,
dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan audit-nya”. Kertas kerja
pemeriksaan merupakan semua berkas/dokumentasi prosedur audit dan temuan
pemeriksaan, yang dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan, yang
berasal dari: (1) pihak klien; (2) analisa yang dibuat oleh auditor (3) pihak ketiga.
Berikut adalah jenis – jenis kertas kerja pemeriksaan:
a) Current File (berkas tahun berjalan) merupakan kertas kerja yang mempunyai
kegunaan untuk tahun berjalan, yaitu:
- Neraca saldo
- Berita acara kas opname
- Rekonsiliasi bank
- Rincian piutang
- Rincian persediaan
- Rincian utang
- Rincian biaya dll
b) Permanent file merupakan kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk
beberapa tahun, seperti:
- Akte pendirian
- Buku pedoman akuntansi (accounting manual)
- Notulen rapat
c) Correspondence file yaitu kertas kerja dari hasil korenpondensi dengan klien
(surat, fax dll)
B. BERKAS – BERKAS PEMERIKSAAN YANG BERASAL DARI KLIEN
1. Ada 8 macam berkas pemeriksaan yang berasal dari klien, yaitu:
2. Neraca saldo (trial balance)
3. Rekonsiliasi bank (bank reconcilliation)
4. Analisa umur piutang (accounts receivable aging schedule)
5. Rincian persediaan (final inventory list)
6. Rincian utang
7. Rincian beban umum dan administrasi
8. Rincian beban penjualan
9. Surat pernyataan langganan (client representation letter)
C. ANALISA YANG DIBUAT OLEH AUDITOR
Ada 10 analisa yang dibuat oleh auditor, antara lain yaitu:
1. Berita acara kas opname (cash count sheet)
2. Pemahaman dan Evaluasi Internal Control, termasuk Internal Control
Questionnaires (ICQ)
3. Analisa penarikan aktiva tetap
4. Analisa mengenai cukup tidaknya Allowance for Bad Debts
5. Working Balance Sheet (WBS)
6. Working Profit and Loss (WPL)
7. Top Schedule (TS)
8. Suppoorting Schedule (SS)
9. Konsep laporan audit (audit report draft)
10. Management Letter
D. BERKAS YANG DIPEROLEH DARI PIHAK KETIGA
Jawaban Konfirmasi dari:
1. Piutang
2. Utang
3. Bank
4. Penasehat hukum perusahaan
E. TUJUAN DIBUATNYA KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.
Dapat digunakan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya dan merupakan
bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit yang memadai.
2. Sebagai bukti bahwa audit telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan
standar profesional akuntan publik
3. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari:
a) Pihak pajak
b) Pihak bank
c) Pihak client
4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga dapat
dibuat evaluasi menegnai kemampuan asisten sampai dengan partner, sesudah
selesai suatu penugasan.
5. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya.
a) Untuk mencheck saldo awal
b) Untuk dipelajari oleh audit staf yang baru ditugaskan untuk memeriksa klien
c) Penyusunan audit plan tahun berikutnya
6. Menguatkan berbagai kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya.
Apabila terdapat pihak yang memerukan penjelasan terkait kesimpulan atau
pertimbangan auditor, maka pihak auditor dapat memeriksa kembali kertas kerja
yang sebelumnya sudah di buat di dalam auditnya.
7. Mengkoordinasi dan mengorganisasi keseluruhan proses audit.
Dengan memakai kertas kerja, setiap pengkoordinasian dan juga
pengorganisasian pada setiap tahapan atau proses audit bisa dilakukan dengan
baik.
8. Memberi landasan dalam pelaksanaan audit di kemudian hari.
Dari kertas kerja diperoleh informasi yang bermanfaat untuk audit berikutnya jika
dilakukan audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam periode akuntansi
yang berlainan.
F. KRITERIA PEMBUATAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN YANG BAIK
1. Mempunyai tujuan dan menjelaskan prosedur audit yang dilakukan dengan
menggunakan audit tick mark.
• Contoh prosedur audit:
- Periksa aging schedule
- Cek penjumlahan dengan cara footing dan cross footing
2. Tidak menulis/mengulang kembali kertas kerja pemeriksaan.
3. Kertas kerja pemeriksaan harus diindex/cross index:
a) Alphabetis = A -Z
b) Numerical = |– || dan seterusnya
c) Gabungan = A1, A2 dan seterusnya
4. Diparaf oleh orang yang membuat dan mereview working papers, sehingga dapat
diketahui siapa yang bertanggung jawab.
5. Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak boleh ada
“open question" (pertanyaan yang belum terjawab).
6. Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan:
- Sifat dari perkiraan yang diperiksa
- Prosedur pemeriksaan yang dilakukan
- Kesimpulan mengenai kewajaran perkiraan yang diperiksa
7. Hal-hal tambahan, seperti:
- Rapih dan bersih
Kertas kerja audit perlu disajikan secara rapi dan teratur, sehingga mudah
direview oleh berbagai pihak lain seperti senior auditor.
- Mudah dibaca (jelas)
Penyusunan dan penyajian informasi harus memiliki kejelasan sehingga tidak
memunculkan makna ganda. Oleh karena itu, sajian data atau informasi
secara sistematik perlu dilakukan.
- Bahasa yang digunakan harus baik
- Tidak memphoto-copy data dari klien tanpa ada penjelasan
- Lengkap
Kertas kerja harus memiliki dan mencantumkan seluruh informasi atau data
penting yang digunakan selama pemeriksaan.
- Teliti
Auditor harus memerhatikan ketelitian dalam hal penulisan dan juga
perhitungannya. sehingga, kertas kerja yang disusun nanti akan terbebas dari
kesalahan tulis dan juga perhitungan.
- Ringkas
Kertas kerja harus dibatasi pada data ataupun informasi penting atau pokok
dan tetap relevan dengan tujuan dilaksanakannya audit, serta harus disajikan
secara lebih ringkas.
8. Dibagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan daftar Isi dan
index kertas kerja pemeriksaan dan contoh paraf seluruh tim pemeriksa yang
terlibat dalam penugasan audit.
G. STATUS PEMILIKAN DAN PENYIMPANAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
1. Hak kepemilikan kertas kerja pemeriksaan yaitu milik akuntan publik.
2. Penyimpanan dengan kurun waktu minimal 5 tahun.
3. Walaupun sebagian kertas kerja akuntan publik dapat digunakan sebagai
sumber referensi bagi kliennya, namun kertas kerja pemeriksaan tersebut tidak d
apat dianggap sebagai bagian atau pengganti dari catatan akuntansi klien
tersebut.
4. Harus ada persetujuan tertulis dari klien, jika pihak lain ingin meminjam dan
mereview kertas kerja, sebaiknya hanya bagian yang diperlukan saja yang
dipinjamkan atau diperlihatkan.
5. Mempunyai langkah yang tepat untuk keamanan kertas kerja.

Anda mungkin juga menyukai