Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


PENGAUDITAN

Dosen Pembimbing
Wiwik Mukholafatul Farida, S.Pd., MSA

Disusun oleh :
Fika Prasma Diana (32202508)
Riyan Hidayat (32202518)
Anggraeni Dian Pertiwi (32202526)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
1. Pengertian Kertas Kerja ................................................................................ 1
1.1 Berkas Klien ............................................................................................ 1
1.2 Analisis Auditor................................................................................................... 1
1.3 Berkas Pihak Ketiga ................................................................................. 2
2. Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan ................................................................. 2
3. Pengelompokkan Kertas Kerja ...................................................................... 3
4. Kriteria Pembuatan Kertas Kerja ................................................................... 4
5. Pemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja ..................................................... 5
6. Working Balance Sheet (WBS) & Working Profit and Loss (WPL) ............. 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 7

i
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

1. Pengertian
Menurut Pusiklatwas BPKP-2009, Kertas Kerja Audit (KKA) adalah catatan
(dokumentasi) yang dibuat oleh auditor mengenai bukti-bukti yang
dikumpulkan, berbagai teknik dan prosedur audit yang diterapkan, serta
simpulan-simpulan yang dibuat selama melaksanakan audit (Dr. Renny
Maisyarah, 2019). Kertas Kerta Pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang
dikumpulkan oleh auditor dalam menjalani pemeriksaan, yang berasal dari :
1. Klien
2. Analisis Yang Dibuat Auditor
3. Dan Pihak Ketiga

1.1. Berkas yang berasal dari klien :


a) Neraca saldo
b) Rekonsiliasi Bank
c) Analisis umur piutang
d) Rincian persediaan
e) Rincian liabilitas
f) Rincian beban umum dan administrasi
g) Rincian beban penjualan
h) Surat pernyataan langganan

1.2. Analisis yang dibuat auditor :


a) Berita acara kas opname
b) Pemahaman dan evaluasi internal control
c) Analisis penarikan asset tetap
d) Analisis allowance for bad debts
e) Working balance sheet
f) Working profit and loss
g) Top schedule

1
h) Supporting scadule
i) Konsep laporan audit
j) Management letter

1.3. Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga :


a) Piutang
b) Liabilitas
c) Dari bank
d) Dari penasehat hulum perusahaan

2. Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan


Kertas kerja pemeriksaan merupakan dokumentasi auditor atas prosedur-
prosedur audit yang dilakukan, tes-tes yang diadakan, informasi yang didapat
dan kesimpulan yang dibuat atas pemeriksaan, analisis, memorandum, surat-
surat konfirmasi dan representation, ikhtisar dokumen-dokumen perusahaan,
rincian-rincian pos laporan posisi keuangan (neraca) dan laba rugi serta
komentar-komentar yang dibuat atau diperoleh si auditor, mempunyai
beberapa tujuan. Tujuan tersebut antara lain :
1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan
Opini yang diberikan harus sesuai kesimpulan pemeriksaan yang
dicantumkan dalam kertas kerja perusahan.
2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesui
dengan Profesional Akuntan Publik.
Dalam kertas kerja pemeriksaan harus terlihat bahwa apa yang diatur
dalam SPAP sudah diikuti dengan baik oleh auditor.
3. Sebagai referensi dalam pertanyaan dari pihak bank, pajak, dan klien.
4. Memberikan Dasar dalam Audit Selanjutnya
Proses audit yang dilakukan berkali-kali dengan klien yang sama dalam
periode yang berbeda, pihak auditor membutuhkan data maupun
informasi yang berkaitan dengan sifat usaha klien, catatan, sistem
akuntansi dan pengendalian internal yang dilakukannya. Tidak hanya itu

2
saja, rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien dalam proses
audit sebelumnya dilakukan dan berbagai jurnal penyesuaian yang
disarankan untuk menyajikan sesuatu yang wajar pada laporan keuangan
sebelumnya.

3. Pengelompokkan Kertas Kerja


Kertas kerja dikelompokkan menjadi 3 yaitu Berkas tahun berjalan (current
file), berkas permanen (permanent file), berkas surat menyurat
(correspondence file)
3.1 Current File
Berisi kertas kerja yang dipakai untuk tahun berjalan, misalnya :
a. Neraca saldo
b. Berita acara kas opname
c. Rekonsiliasi bank
d. Rincian piutang
e. Rincian persediaan
f. Rincian liabilitas
g. Rincian biaya, dll

3.2 Permanent File


Berisi kertas kerja yang berguna untuk beberapa tahun, misalnya :
a. Akta pendirian
b. Buku pedoman akuntansi
c. Kontrak-kontrak
d. Notulen rapat

3.3 Correspondence File


Berisi korespondensi dengan klien, berupa surat menyurat, faximile, e-
mail, dll.

3
4. Kriteria Pembuatan Kertas Kerja Yang Baik
Agar kertas kerja pemeriksaan mempunyai manfaat yang optimal, harus
dipenuhi kriteria berikut ini :
a. Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuan.
Misalnya : cash count sheet dapat ditaksir dengan angka pada neraca.
b. Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyak
kerugiannya, antara lain membuang waktu dan dapat salah menyalin.
c. Dalam kertas keja pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yang
dilakukan dengan menggunakan audit tick mark.
Misalnya: Periksa aging schedule, Cek penjumlahan dengan cara footing
dan cross footing.
Penggunaan tick mark antara lain:
^ = Footing/cross footing
C.B = Confirmed Balance <bila cocok>
R.D = Reporting Difference <bila tidak cocok>
d. Kertas kerja pemeriksaan harus diindex/cross index.
Ada beberapa cara penggunaan index:
Alphabetis = A – Z
Numerical = I – II dan seterusnya
Gabungan = A1, A2 dan seterusnya
e. Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan me-review
working papers sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab.
f. Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak
boleh ada “open question” (pertanyaan yang belum terjawab).
g. Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan:
- Sifat dari perkiraan yang diperiksa
- Prosedur pemeriksaan yang dilakukan
- Kesimpulan mengenai kewajaran perkiraan yang diperiksa
h. Hal-hal tambahan
- Kertas kerja pemeriksaan harus rapi dan bersih
- Kertas kerja pemeriksaan harus mudah dibaca (jelas)

4
- Bahasa yang digunakan (Indonesia atau Inggris) harus baik
- Jangan hanya memphoto copy data dari klien tanpa diberi suatu
penjelasan
i. Dibagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan Daftar Isi
dan Index kertas kerja pemriksaan dan contoh paraf seluruh tim
pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit tersebut.

5. Pemilikan Dan Penyimpanan Kertas Kerja


- Menurut (SA Seksi 339 Paragraf 06) Kepemilikan Kertas Kerja Audit
adalah Kantor Akuntan Publik, bukan milik Klien atau milik pribadi
auditor tetapi sesuai dengan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
nomor 301 yang berbunyi “Anggota Kompartemen Akuntan Publik tidak
diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien” karena kertas kerja tersebut mengandung
informasi bersifat rahasia dan terdapat program – program audit.
- Hak KAP sebagai pemilik kertas kerja pemeriksaan terikat pada batasan-
batasan moral yang dibuat untuk mencegah kebocoran-kebocoran
mengenai kerahasiaan (confidentiality) data klien.
- Walaupun sebagian kertas kerja akuntan publik dapat digunakan sebagai
sumber referensi bagi kliennya, namun kertas kerja pemeriksaan tidak
dapat dianggap sebagai pengganti dari catatan akuntansi klien tersebut.
- Bila ada pihak lain yang ingin meminjam atau mereview kertas kerja
pemeriksaan, bisa diberikan namun atas persetujuan tertulis dari klien
yang bersangkutan, sebaiknya hanya bagian yang diperlukan saja yang
dipinjamkan atau diperlihatkan.
- Akuntan publik harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
keamanan kertas kerja pemeriksaana dan menyimpan kertas kerja
tersebut sesuai dengan peraturan pemerintahan yang berlaku (minimal
lima tahun) pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 154/PMK.01/2017.

5
6. Working Balance Sheet (WBS) & Working Profit and Loss (WPL)
 Working Balance Sheet (WBS) & Working Profit and Loss (WPL) berisi :
- Angka-angka per book (dari Trial Balance Client tahun lalu)
- Audit Adjustment
- Saldo Per Audit (sebagai Laporan Keuangan Audited)

Nantinya akan merupakan angka-angka di Neraca dan Laba Rugi yg


sudah diaudit serta saldo tahun lalu (bersumber dari Audit Report atau
kertas kerja pemeriksaan tahun lalu). Setiap angka yang tercantum di
WBS dan WPL akan di dukung oleh angka-angka dalam Top Schedule,
angka-angka dalam top schedule akan didukung oleh angka-angka dalam
supporting schedule untuk itu antara WBS, WPL, dan Top schedule harus
dilakukan cross index. Di semua top schedule dan supporting schedule
harus dicantumkan index working paper. WBS biasanya terdiri dari :
- WBS1 (untuk pos-pos asset)
- WBS2 (untuk pos-pos pasiva)

 WPL berisi pos-pos Laba Rugi

6
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Renny Maisyarah, S. (2019, Februari). PENGARUH PENYUSUNAN KERTAS
KERJA AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN AUDIT BIDANG
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI
SUMATERA UTARA. Jurnal Akuntansi Bisnis & Publik, Vol. 9 No.2. Retrieved
Maret 28, 2022, from
https://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/akuntansibisnisdanpublik/article/downlo
ad/460/435/

Sukrisno, A. (2017). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan


Publik (Vol. Buku 1 Edisi 5). Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai