Anda di halaman 1dari 18

Kertas Kerja

-Auditing-
Kelompok 6
Mila Mukarromah (E2B021
Novia Kholifatul M. (E2B021504)
Definisi Kertas Kerja
• Catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya,
pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya
sehubungan dengan auditnya.
• Sebagian dari kertas kerja itu dapat berbentuk rekonsiliasi bank, analisa akun atau rekening buku
besar, ringkasan surat menyurat klien, notulen rapat direksi atau pemegang saham, daftar pemegang
saham atau mungkin dapat berbentuk bagan struktur organisasi, tata susunan pabrik, neraca saldo,
program audit, daftar pertanyaan pengendalian intern, surat pernyataan klien, jawaban konfirmasi,
bermacam-macam daftar saldo, analisa umur piutang, dan dokumen-dokumen lainnya
Isi Kertas Kerja

Kertas kerja biasanya harus berisi dokumen yang memperlihatkan:


1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama yaitu pemeriksaan telah direncanakan
dan disupervisi dengan baik.
2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua yaitu pemahaman memadai atas
pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan
lingkup pengujian yang telah dilakukan.
3. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu bukti audit telah diperoleh prosedur
audit telah diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang
cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
Tujuan Pembuatan Kertas Kerja

• Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan


auditan

• Menguatkan simpulan-simpulan auditor dan


kompetensi auditnya

• Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap


audit

• Memberi pedoman dalam audit berikutnya.


Kepemilikan dan Kerahasiaan Informasi Kertas Kerja
Standar Auditing Seksi 339 kertas kerja KERTAS KERJA
paragraf 06 mengatur bahwa kertas kerja
adalah milik kantor akuntan publik,
bukan milik klien atau milik pribadi
menyajikan
auditor.

Standar Auditing Seksi 339 paragraf 08


INFORMASI
mengatur bahwa auditor harus menerapkan
prosedur memadai untuk menjaga keamanan
bersifat
kertas kerja dan harus menyimpannya sekurang-
kurangnya 10 tahun sehingga dapat memenuhi
kebutuhan praktiknya dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku mengenai penyimpanan dokumen RAHASIA
Kepemilikan dan Kerahasiaan Informasi
Kertas Kerja

• Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik 301 memuat


aturan yang berkaitan dengan kerahasiaan kertas kerja

“Anggota kompartemen akuntan publik tidak diperkenankan


mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien”.
Hal-hal yang Membuat Auditor dapat Memberikan
Informasi tentang Klien kepada Pihak Lain
 Jika klien tersebut menginginkannya
 Jika misalnya praktek kantor akuntan dijual kepada akuntan publik lain, jika
kertas kerjanya diserahkankepada pembeli harus atas seijin klien
 Dalam perkara pengadilan (dalam perkara pidana).
 Dalam program pengendalian mutu, profesi akuntan publik dapat
menetapkan keharusan untuk mengadakan peer review  di antara sesama
akuntan publik. Untuk me-review kepatuhan auditor terhadap standar uditing
yang berlaku,dalam peer review informasi yang tercantum dalam kertas kerja
diungkapkan kepada pihak lain (kantor akuntan publik lain) tanpa
memerlukan izin dari klien yang bersangkutan dengan kertas kerja tersebut.
Faktor yang Harus Di Perhatikan oleh Auditor dalam
Pembuatan Kertas Kerja yang Baik
1. Lengkap. Berisi semua informasi yang pokok dan tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan.
2. Teliti. Mencermati ketelitian penulisan dan kalkulasi sehingga kertas kerja terbebas dari kekeliruan tulis dan
perhitungan
3. Ringkas. Kertas kerja terbatas oleh informasi yang baku dan signifikan saja dengan maksud audit yang
dikerjakan serta diajukan secara ringkas. Tidak terdistraksi oleh uraian yang tak penting, serta merupakan
rangkuman dan pemahaman data dan bukan hanya merupakan salinan catatan klien ke dalam kertas kerja
4. Jelas. Penggunaan istilah yang menimbulkan arti ganda perlu dihindari. Penyajian informasi secara
sistematik perlu dilakukan.
5. Rapi. Kertas kerja yang rapi berguna bagi auditor senior dalam membantu dan me-review hasil olah
bawahannya, serta mempercepat auditor dalam mengumpulkan informasi dari kertas kerja tersebut.
Tipe Kertas Kerja
Kertas kerja terdiri dari berbagai macam yang secara garis besar dapat dikelompokan kedalam 5 tipe
kertas kerja, meliputi :
• Program Audit (audit program)
Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk, seluruh audit unsur tertentu, sedangkan prosedur
audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat
tertentu dalam audit.
• Working Trial Balance
Adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom
untuk adjusment dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo-saldo setelah
koreksi auditor yang akan tampak pada laporan keuangan auditan.
Tipe Kertas Kerja
● Ringkasan Jurnal Adjusment
Dalam proses audit apabila auditor menemukan kekeliruan dalam laporan keuangan, auditor membuat draft jurnal
adjusment yang nantinya akan dibicarakan dengan klien. Jurnal adjusment berbeda dengan jurnal penggolongan kembali
berbeda, JU penggolongan kembali digunakan oleh auditor hanya untuk memperoleh pengelompokan yang benar dal[am
laporan keuangan klien, JU adjusment digunakan oleh auditor untuk mengoreksi catatan akuntansi klien yang salah.
● Skedul Utama (lead schedule/top schedule)
Adalah kertas kerja yang digunakan untukmeringkas informasi yang dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun
yang berhubungan.
● Skedul Pendukung (supporting schedule)
Kertas kerja yang berisi rincian dari invesi hasil pemeriksaan, serta pembenara yang tercantum, serta mengandung
beragam informasi dan proses pemeriksaan yang dikerjakan oleh seorang akuntan. Dapat disimpulkan juga bahawa
kedul pendukung ialah rincian dari pada skedul utama
Hubungan antar Kertas Kerja

Antara kertas kerja yang satu dengan kertas kerja yang


lain pada dasarnya saling berkaitan dan kertas kerja
tersebut akhirnya akan mendukung informasi atau data
yang disajikan dalam laporan keuangan.
Pemberian Indeks pada
Kertas Kerja

Kertas kerja harus diberi indeks, sub-indeks dan


indeks silang dalam audit atau padasaat
pekerjaan audit telah selesai dilakukan.
Pemberian indeks terhadap kertas kerja akan
memudahkan pencarian informasi dalam
berbagai daftar yang terdapat di berbagai tipe
kertas kerja. Setiap auditor mempunyai cara
tersendiri mengenai cara pemberian indeks
kertas kerja.
Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Pemberian
Indeks Kertas Kerja
1. Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat disudut atas atau disudut bawah
2. Pencantuman indeks silang harus dilakukan sebagai berikut :
a. Indeks silang dari skedul pendukung
b. Indeks silang dari skedul akun pendapatan dan biaya
c. Indeks silang antar skedul pendukung
d. Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjustment
e. Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance
f. Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan program audit dengan kertas
kerja
3. Jawaban konfirmasi, pita mesin hitung, print-out komputer, dan sebagainya tidak diberi
indeks kecuali jika dilampirkan di belakang kertas kerja yg berindeks
1. INDEKS ANGKA
Kertas kerja utama ( program audit, working trial balance, ringkasan jurnal adjustment), skedul utama dan
skedul pendukung diberi kode angka.
contoh:
6 Skedul Utama Kas
6-1 Kas di Bank
6-3 Kas Kecil

2. INDEKS KOMBINASI ANGKA DAN HURUF


Kertas kerja diberi kode yang merupakan kombinasi huruf dan angka
contoh:
A. Skedul Utama Kas
B. Kas dan Bank
C. Konfirmasi Bank
D. Dana Kas Kecil

3. INDEKS ANGKA BERURUTAN


Kertas kerja diberi kode angka Metode Pemberian
contoh :
1. Skedul Utama Kas Indeks Kertas
2. Kas Dan Bank
3.
4.
Konfirmasi Bank
Dana Kas Kecil
Kerja
Draft laporan audit (audit report)

Laporan keuangan auditan


SUSUNAN KERTAS KERJA

Ringkasan informasi bagi reviewer

Program audit

Laporan keuangan atau lembar kerja (work sheet) yang dibuat oleh klien

Ringkasan jurnal adjustment

Woring trial balance

Skedul utama

Skedul Pendukung
Pengarsipan Kertas Kerja
Arsip permanen berisi informasi berikut :
1. Copy anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klien
2. Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggung jawab
para manajer
Arsip kini
3. Pedoman akun, pedoman prosedur, dan data lain yang
(current
berhubungan dengan pengendalian intern
file)
4. Copy surat perjanjian penting yang mempunyai masa laku
jangka panjang
5. Tata letak pabrik, proses produksi, dan proruk pokok
Arsip Kertas perusahaan
Kerja 6. Copy notulen rapat direksi, pemegang saham, dan komite-
komite yang dibentuk klien.

Arsip Tiga tujuan pembentukan arsip permanen :


Permanen 1. Untuk menyegarkan ingatan auditor mengenai informasi yang
(permanent akan digunakan dalam audit tahun-tahun mendatang
file) 2. Untuk memberikan ringkasan mengenai kebijakn dan
organisasi klien bagi staf yang baru pertma kaluu menagani
audit laporan keuahgan klien tersebut
3. Untuk menghindari embuatan kertas kerja yang sama dari
tahun ke tahun
---TERIMA KASIH---
Alternative resources

Here’s an assortment of alternative resources whose style fits that of this template:

● Financial composition with professional elements

Anda mungkin juga menyukai