Anda di halaman 1dari 15

Aspek Kelembagaan dalam

Pengembangan Akuntansi

Nama Anggota Kel:4


1. Aulia Nur Oktaviany (E2B021503)
2. Aprilia Puspita Dewi (E2B021020)
Proses pembentukan standar akuntansi merupakan proses yang cukup
pelik karena melibatkan aspek politik, bisnis, sosial budaya, aspek politik
cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan baik pihak
pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.

Dilihat dari aspek bisnis, standar akuntansi berkembang seiring dengan


perkembangan dunia bisnis. Munculnya transaksi transaksi bisnis baru
yang semkin komplek menuntut adanya standar akuntansi yang mengatur
transaki tersebut. Oleh karena standar akuntansi akan diterapkan pada
suatu komunitas tertentu maka aspek sosial budaya juga akan mewarnai
penyusunan standar tersebut.
1. Penyusunan Standar Akuntansi di Amerika

Secara garis besar pengembangan standar akuntansi di Amerika dibagi dalam


tiga tahap, yaitu:
1)Tahap awal pembentukan (1930-1936)
2)Periode setelah perang dunia (1946-1959)
3)Periode modern (1959 sampai sekarang).
Pada periode sebelum tahun 1930 akuntansi di Amerika masih belum teratur.
Praktik dan prosedur akuntansi yang digunakan umunya dianggap rahasia.
Tuntutan perlunya standar akuntansi datang dari perbankan dan kreditur
lainnya karena mereka adalah pemakat utama laporan keuangan perusahaan.
Melihat realitas bahwa pelaporan keuangan didasarkan pada praktik
akuntansi yang tidak seragam, maka mendasarkan pada laporan keuangan
sebagai
03 alat penilai investasi dapat menyesatkan bagi investor. Masalah
inilah yang memicu perlunya pengembangan standar akuntansi yang
seragam.
2. Periode Pembentukan (1930-1946)

Sebagai akibat dari crash di pasar modal tahun 1929 (Market crash) periode 1930 sampai
1946 memiliki pengaruh yang signifikan di dalam praktek akuntansi di Amerika. Usaha
pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya persetujuan antara American
Institut Certificed Public Accountant (AICPA) dan New York Stock Exchanges (NYSE)
untuk
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang harus dipatuhi oleh perusahaan yang
terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE). Pada saat itu banyak perusahaan yang
terdaftar di bursa menggunakan berbagai praktik akuntansi yang berbeda. Pada awalnya
AICPA berpendapat bahwa penyelesaian terbaik masalah mi adalah melalui dua
pendekatan, yaitu :
1) Memberikan pendidikan kepada pemakai laporan akuntansi yang berkaitan dengan
keterbatasan laporan keuangan;
2)Perbaikan laporan keuangan agar lebih informatif bagi pemakai.
3. Komite Prosedur Akuntansi (1936-1946)

Pada tahun 1933 AICPA membentuk Komite Khusus pengembangan prinsip akutansi. Namun
tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh Komite ini dan kemudian diganti dengan Committee on
Accounting Procedures (CAP) pada tahun 1936. Dalam menjawab ASR No. 4 CAP mulai tahun
1939 menerbitkan prinsip akuntansi yang memiliki dukungan otoritas. Selama periode dua
tahun 1938-1939 telah diterbitkan 12 Accounting Reseacrh Bulletin (ARB) . Pada awalnya SEC
merasa puas dengan usaha yang dilakukan oleh profesi akuntansi untuk menyusun prinsip
akuntansi. Tetapi tidak semua konstituen merasa senang dengan pengembangan prinsip
akuntansi selama periode tersebut. Pada masa 1939– 1946 ternyata tidak menghasilkan prinsip
akutansi yang komprehensif. Namun ada dua kontribusi penting yang dihasilkan.
1) Keseragaman praktek akuntansi secara signifikan telah mengalami perbaikan.
2) Kebijakan akuntansi yang dibuat di Amerika dibuat hanya untuk sector swasta.
4. Periode Setelah Perang (1946-1959)

Setelah perang dunia berakhir terjadi boom ekonomi di Amerika. Industri-Industri memerlukan
tambahan modal yang sangat signifikan untuk ekspansi usaha. Dengan pasar modal, industri aktif
menggaet uang yang tersedia di masyarakat lewat go public.

Pada masa setelah perang CAP sangat sibuk sehingga Secara keseluruhan, 18 ARB dikeluarkan
sejak 1946 hingga 1953. Walaupun komite telah berhasil mengurangi pertanyaan yang timbul tentang
praktik akuntansi tahun 1930-an, strategi tersebut memunculkan masalah masalah baru selama tahun
1940-an hingga awal 1950-an. Ketika berusaha mengurangi dugaan yang muncul akan praktik
akuntansi, CAP gagal untuk membuat rekomendasi positif untuk prinsip akuntansi secara umum.
Akibatnya, terdapat kelebihan prinsip akuntansi yang "baik". Konflik yang paling dipublikasikan
berhubungan dengan laporan laba rugi dibandingkan dengan kinerja operasi saat ini.
”5. Periode Berakhirnya CAP (Committe on Accounting
Procedures)

tahun 1957 sampai 1959 merupakan periode transisi pengembangan standar


akuntansi di Amerika. Kritik terhadap CAP makin meningkat khususnya kritik
yang mengecam CAP. Banyak orang merasa bahwa CAP bekerja terlalu lambat
dan selalu menolak terhadap isu-isu kontroversial. Pada tahun 1957 AAA
mempublikasikan statemen yang mendasari konsep dan definisi standar
akuntansi dengan pendekatan deduktif. Dalam pertemuan tahunan AICPA tahun
1957 dibentuk Special Committee on Research Program. Laporan dari komite ini
menjadi cikal bakal didirikan Accounting Principles Board (APB) dan Accounting
Research Division. Laporan itu menekankan perlunya riset untuk
mengembangkan standar akuntansi.
6. Periode Modern (1959-Sekarang)

Dengan dibentuknya APB dan Accounting Research Division pada tahun 1959, mulailah
pengembangan standar akutansi dilakukan melalui lebih dahulu. Divisi riset adalah Lembaga
otonom memiliki seorang direktur yang mempunyai otoritas untuk mempublikasikan hasil
temuan staf riset yang berkaitan dengan pengembangan prinsip akuntansi. Awal dari
keberadaan APB dipenuhi dengan rasa keraguan dan kegagalan. Oleh karena kritik terhadap
APB bermunculan terus, maka bulan April 1971 AICPA membentuk dua grup studi yaitu :
1)The Study Group Establishment of Accounting Principles yang dipimpin oleh Francis M
Wheat mantan komisi SEC dan pengkritik terdepan profesi akuntansi.
2)The Study Group on Objectives of Financial Statement yang dipimpin oleh Robert M
Trueblood
A. Laporan Komite Wheat dan trueblood

Oleh karena kritik terhadap APB bermunculan, maka dalam bulan April 1971 AICPA
membentuk 2 grup study yaitu The study group on establishment of accounting principles
yang dipimpin oleh Francis M Wheat. Grup lainnya adalah the study group on the objectives
of financial statement Yang dipimpin oleh Robert M Trueblood.
Laporan Komite Wheat selesai dalam bulan Maret 1972 yang menghendaki adanya
perubahan signifikan pengembangan standar akuntansi. Rekomendasi komite ini antara lain :
1. Pembentukan Financial Accounting Foundation. Lembaga ini memiliki 9 trustee dengan
tugas utama mengangkat anggota Financial Accounting Standard Board (FASB) dan mencari
dana untuk menjalankan operasinya.
2. Pembentukan FASB. Dewan ini memiliki 7 orang anggota full time dan menetapkan
standar pelaporan keuangan.
3. Pembentukan Financial Accounting Standard Advisory Council.
B. Mekanisme Operasional FASB
FASB adalah suatu organisasi independen yang beranggotakan tujuh orang dan bekerja
penuh di badan ini. Mereka berasal dari bidang akuntansi profesional, usahawan, wakil
pemerintah dan wakil bidang akademis. Fungsi utama FASB adalah untuk mempelajari
masalah–masalah akutansi dan menetapkan standar akuntansi. Struktur FASB mengalami
perubaan pada tahun 1977 dan modifikasi perubahan ini sebagai hasil rekomendasi dari
Structure Committee of the Financial Accounting Foundation (FAF). FAF terdiri dari 6
organisasi sponsor yaitu AAA, ACIPA, Financial Analysis Federations (FAF), Financial
Executives Institute (FEI), National Association of Accountant (NAA) dari security
industry Association (SIA), FAF terdiri dari 13 orang anggota yang
merupakan watak dari 6 sponsor tersebut ditambah wakil pemerintah. dan komposisi
sebagai berikut :
1. Satu wakil AAA
2. Empat wakil Financial Analysis Predication
3. Dua wakil Financial Executives of Accountant
4. Satu Wakil National Association
5. Satu wakil Security Industry Associantion
6. Tiga wakil dari kelompok akutan pemerintah
Lanjutan
Adapun tugas FAF adalah mengangkat Board of Trustee. Board of Trustee ini telah
dikembangkan untuk mengakomodasi tambahan dua anggota ini dari organisasi besar yang
tidak termasuk dalam 6 organisasi sponsor yaitu industri perbankan. Board of Trustee
kemudian mengangkat anggota FASB, menandai kegiatan Board dan berperan sebagai
pengawas Selama menjadi anggota FASB, mereka harus independen dan tidak boleh ada
konflik interest antara anggota secara pribadi dengan public interest. Latar belakang seorang
anggota FASB adalah pengetahuan akuntansi, finance dan bisnis serta memiliki perhatian
serius terhadap kepentingan publik.
Adapun prosedur penyusunan standar ialah :
1)Melakukan Identifikasi masalah;
2)Membentuk task force, untuk mengeksplorasi segala aspek dari masalah berupa discussion
memorandum;
3)Menyebarkan discussion memorandum ke pihak-pihak yang berkepentingan;
7. Periode setelah skandal Akuntansi (2002- sekarang)

Era ini merupakan era yang menggetkan dunia akuntansi. Berbagai kasus skandal bisnis
dan accounting fraud terjadi di berbagai negara yang melibatkan perusahaan besar seperti
sunbeam, kmaart, enron, worldcom, Global crossing (USA), Maxwell menyadarkan badan
berwenang untuk melakukan reformasi berkaitan dengan praktik akuntansi.

8. Standar Akuntansi Global


Masing-masing negara mempunyai organisasi yang bertanggung jawab menentukan
standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Standar akuntansi yang disusun masing-masing
negara memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut menimbulkan masalah bagi perusahaan
multinasional yang beroperasi lintas batas negara. Dalam rangka mengatasi masalah
tersebut, dibentuk International Accounting Standards Committe (IASC) tahun 1973-2001
telah menerbitkan 41 IASC me-reorganisasi dan membuat standard setting body yang
dikenal International Accounting Standards Board (IASB). IASB mereview Kembali
beberapa standard yang sudah diterbitkan dan menerbitkan tambahan 9 standard yang
dikenal International Financial Reporting Standards (IFRS).
A. The IASC Foundation
IASC Foundation awalnya beranggotakan 19 trustees meliputi 6 dari amerika serikat, 7 dari eropa,
4 dari asia pasifik, dan 1 dari afrika dan amerika latin. Trustee mempunyai tanggung jawab :
a. Mengangkat anggota dewan, termasuk mereka yang akan bertindak melayani bantuan kapasitas
dengn masing-masing national standard setter dan menetapkan kontrak jasa dan kriteri kinerja.
b. Mengangkat anggota IFRIC dan SAC
c. Mengkaji strategi tahunan dari IASC dan efektifitasnya
d. Menyetujui anggaran tahunan IASC dan efektifitasnya

B. The Internationa Accounting Standard Board


Dewan IASB mempunyai 14 anggota, dimana 12 anggota full-time dan 2 anggota part-time.
IASB bertanggungjawab :
a. Mengembangkan dan menertibkan IFRS dan exposure drafts dan
b. b. Menyetujui interpretasi yang dikembangkan oleh IFRIC
C. International ginancial reporting interpretations committee
IFRIC sampai thun 2002 dikenal dengan standing interprestation commitee memiliki 13
anggota yang diangkat trustee untuk periode tugas selama 3 tahun. IFRIC bertanggung
jawab:
1. Menerapkan IFRS dan memberikan acuan isu isu pelaporan keuangan yang tidak dibahas
khusus dalam IFRS
2. Mempublikasi draft interprestasi untuk mendapat tanggapan dari masyarakat
3. Melaporkan kepada dewan dan mendapatkan persetujuan dewan untuk finan
interpresentasi

D. The standard advisory coucill


SAC memiliki anggota 49 anggota dan menyediakan suatu forum balik bagi organisasi atau
individu yang mempunyai interest terhadap international financial reporting untuk
berpartisipasi dalam proses standard setting. SAC mengadakan pertemuan 3 kali setaun dan
terbuka untuk masyarakat:
1. Memberi nasehat dewan untuk prioritas pekerjaan dewan
2. Memberitahukan dewan terhadap dampak usulan standard untuk penyusunan laporan
keuangan
3. Memberikan nasehat kepada dewan atau kepada trustee
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai