AKT.SEKTOR PUBLIK KEL 3
AKT.SEKTOR PUBLIK KEL 3
2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Alwiyah, S.E, M.Si selaku dosen mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik atas bimbingannya, juga kepada teman-teman yang memberikan
kritik dan saran mengenai makalah ini.
Dalam makalah ini mungkin terdapat kekurangan yang tidak sengaja penulis
melakukannya. Oleh karena itu penulis mohon maklum dan meminta saran dan kritiknya
untuk hasil yang lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA.................................................................................3
B. UNDANG-UNDANG MENGATUR KEUANGAN NEGARA................................................4
C. MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA.....................................................5
D. SUMBER KEUANGAN NEGARA..........................................................................................6
E. MASALAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA..........................................6
F. ASAS-ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA.......................................................7
G. MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA.....................................................7
H. LEMBAGA PENGELOLA KEUANGAN NEGARA...............................................................7
I. KEUANGAN DAERAH.........................................................................................................10
J. SUMBER PENDAPATAN DAERAH....................................................................................10
1. Pendapatan Asli Daerah...............................................................................................................11
2. Dana Perimbangan.......................................................................................................................11
3. Lain-lain Pendapatan yang sah....................................................................................................12
K. PENGELUARAN DAERAH ( BELANJA DAERAH)...........................................................12
L. SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.............................................................13
BAB III................................................................................................................................................15
PENUTUP...........................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan negara dan daerah adalah aspek penting dalam menjaga
stabilitas ekonomi suatu negara. Latar belakang materi ini mencakup sejarah, konsep
dasar, dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola anggaran publik. Secara historis,
pengelolaan keuangan publik telah berkembang dari model sederhana menjadi sistem
yang kompleks, seiring dengan pertumbuhan dan kompleksitas ekonomi. Konsep
dasarnya mencakup alokasi sumber daya, pengumpulan pendapatan, serta penggunaan
dan pertanggungjawaban atas pengeluaran publik. Di sisi lain, tantangan dalam
pengelolaan keuangan negara dan daerah meliputi pengendalian pengeluaran,
pemantauan kinerja keuangan, dan transparansi. Keterbatasan sumber daya dan
tekanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat memperumit pengambilan keputusan
terkait alokasi anggaran. Di samping itu, tuntutan untuk menjaga keseimbangan fiskal
serta meminimalkan risiko kebangkrutan menjadi perhatian utama bagi pemerintah.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan publik menjadi semakin penting di era globalisasi ini.Dalam
menghadapi dinamika ekonomi global, pemerintah juga harus mengantisipasi
perubahan regulasi internasional yang dapat mempengaruhi kebijakan fiskal dan
pengelolaan keuangan negara dan daerah. Hal ini memerlukan keterlibatan aktif
dalam forum internasional dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan-
perubahan tersebut. Selain itu, upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan keuangan publik menjadi fokus utama untuk memastikan pemanfaatan
sumber daya yang optimal demi kesejahteraan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah bahwa:
1
4. Bagaimana penyaluran keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
7. Apa yang dimaksud dengan pengeluaran daerah (belanja daerah) dan apa saja sumber
pengeluaran daerah?
8. Bagaimana siklus pengelolaan keuangan daerah?
C. Tujuan
Tujuan utama dari penulisan adalah untuk mendeskripsikan lebih dalam mengenai
siklus pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah, serta untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. UNDANG-UNDANG MENGATUR KEUANGAN NEGARA
Pasal 23
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan undangundang
Pasal 23B
Pasal 23C
Pasal 23D
4
b. APBN merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab
pengelolaan keuangan negara yang ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat .
c. Pemerintah tidak boleh memaksakan berlakunya ketentuan bersifat kewajiban
material yang mengikat dan membebani rakyat tanpa disetujui terlebih dahulu oleh
rakyat itu sendiri melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat. Berkaitan
dengan pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa, diharapkan DPR
memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat dan agar kepentingan dan
aspirasi rakyat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan.
d. Peredaran dan nilai mata uang harus berada di dalam kontrol pemerintah.
5
dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan
tidak termasuk kewenangan dibidang moneter, yang meliputi antara lain
mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan undangundang
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan Negara;
d. Pengeluaran Negara;
e. Penerimaan Daerah;
f. Pengeluaran Daerah;
g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan
daerah;
h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah
6
a. Rendahnya efektivitas dan efesiensi penggunaan uang pemerintah akibat maraknya
pembiayaan kegiatan negara.
b. Kurang adanya skala prioritas yang terumuskan secara tegas dalam proses
pengelolaan keuangan negara yang menimbulkan pemborosan sumber daya publik.
c. Menuntut dilakukannya reformasi menejemen keuangan pemerintah adalah
terjadinya kebocoran dan penyimpangan.
d. Rendahnya profesionalisme aparat pemerintah dalam mengelola anggaran publik.
a. Asas kesatuan : menghendaki agar semua pendapatan dan belanja negara di sajikan
dalam satu dokumen anggaran.
b. Asal universalitas : mengharuskan setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh
dalam dokumen anggaran.
c. Asas tahunan : membatasi masa berlakunya anggaran untuk satu tahun tertentu.
Jabatan dalam pemerintahan negera yang berdaulat dengan tanggung jawab pada
keuangan negara, tugasnya :
7
3. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
4. Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan;
5. Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan negara;
6. Melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
7. Menyusun laporan keuangan
Kementerian/Pimpinan Lembaga Negara adalah kementerian negara di lingkungan
Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan keuangan dan kekayaan negara,
Kementerian Keuangan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Presiden. Kementerian Keuangan dipimpin oleh seorang Menteri Keuangan (Menkeu)
yang sejak tanggal 27 Juli 2016 dijabat oleh Sri Mulyani, tugasnya :
8
Tugas Bank Indonesia:
b. Bank Sentral
Pasal 23F
9
a. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan
diresmikan oleh Presiden.
b. Pimpinan Badan Perneriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.
Pasal 23G
I. KEUANGAN DAERAH
Dalam Peraturan Pemerintah No. 105 tahun 2000, menyebutkan bahwa keuangan
daerah adalah semua hak dan kewjiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang temasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan lain yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam
kerangka APBD.
Dengan demikian keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang.
Keuangan daerah digunakan untuk membiayai semua kebutuhan daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
10
J. SUMBER PENDAPATAN DAERAH
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU RI No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 157, sumber-sumber pendapatan daerah
dapat dikelompokan sebagai berikut:
• Pajak Daerah ( contoh: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air.
• Retribusi Daerah ( seperti: Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah, Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan, Retribusi kelebihan
Muatan, Retribusi Perizinan Pelayanan dan pengendalian.)
• Bagian Laba Perusahaan Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Lainnya yang dipisahkan ( seperti : Bagian laba Bank Pembangunan Daerah
(BPD), Bagian Laba Perusahaan Daerah, dan Bagi hasil investasi pada pihak
ketiga.
• Lain-lain PAD ( yaitu semua yang bukan berasal dari pajak, retribusi dan laba
usaha daerah, antara lain: hasil penjualan barang milik daerah, penerimaan jasa
giro, penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah, denda keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan, penerimaan bunga deposit.
2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.” (UU RI No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah pasal 1 ayat 19).
11
Menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto mengemukakan bahwa kelompok
dana perimbangan adalah:
• Bagi hasil pajak seperti: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
• Bagi Hasil Bukan Pajak seperti : Sumber Dana daya Hutan, Pemberian atas Hak
Tanah Negara, Penerimaan iuran eksplorasi.
• Dana Alokasi Khusus adalah perimbangan dalam rangka untuk membiayai
kebutuhan tertentu.
• Dana perimbangan dari provinsi adalah dana perimbangan dalam pemerintah
kabupaten/kota yang berasal dari pemerintah provinsi.
12
diklasifikasikan menjadi: (belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tak terduga).
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
(2) Neraca,
Fungsi pemeriksaan merupakan salah satu fungsi manajemen sehingga tidak dapat
dipisahkan dari manajemen keuangan daerah. Berkaitan dengan pemeriksaan telah
dikeluarkan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara. Terdapat dua jenis pemeriksaan yang dilaksanakan
terhadap pengelolaan keuangan negara, yaitu pemeriksaan intern dan pemeriksaan
ekstern.
14
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan mengenai pengelolaan keuangan negara dan daerah dapat ditarik dari
beberapa aspek. Pertama, efisiensi dan transparansi dalam penggunaan anggaran publik
sangat penting untuk menjaga keseimbangan fiskal dan meminimalkan risiko
pemborosan. Kedua, pengawasan yang ketat dan penerapan prinsip akuntabilitas
merupakan landasan bagi pengelolaan keuangan yang baik, yang dapat meningkatkan
kepercayaan publik dan mengurangi potensi korupsi. Terakhir, pengembangan sumber
daya manusia yang kompeten di bidang keuangan dan pemahaman yang mendalam
tentang prinsip-prinsip pengelolaan keuangan publik juga krusial untuk mengoptimalkan
kinerja sistem keuangan negara dan daerah. Dengan demikian, pengelolaan keuangan
yang baik akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik yang
lebih baik, dan pembangunan yang berkelanjutan.
B. Saran
Penulis berharap dapat mengembangkan dan memperbaiki makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa jurusan
akuntansi.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/364294972/MAKALAH-1-KEUANGAN-DAERAH-docx
16