Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional
Disusun Oleh:
Kelas 6A/Kelompok 6
PERBANKAN SYARIAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang
telah memberikan berkah rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami selaku pemakalah mampu
dan berhasil menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional diampu
oleh Lutfi Nurfita, S.E.SY., M.E. yang berjudul “Neraca Pembayaran Internasional”.
Makalah ini sudah disusun sebaik mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai sumber
dan pihak sehingga kami diberikan kemudahan dalam pembuatan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta dalam pembuatan tugas
makalah ini.
Dengan ini, kami menyadari apabila ada kesalahan dan kekurangan dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Kami mohon maaf sebesar-besarnya dan siap menerima
saran maupun kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini lebih baik dari
sebelumnya.
Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................26
PENUTUP...............................................................................................................................26
A. Kesimpulan..................................................................................................................26
B. Saran.............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Internasional adalah ilmu yang mempelajari bagaimana transaksi
internasional mempengaruhi kesejahteraan sosial, distribusi pendapatan, kesempatan
kerja, pertumbuhan ekonomi, kestabilan harga, dan pengaruh kebijakan publik
terhadap outcome. Dalam sebuah transaksi internasional baik transaksi ekspor
maupun impor tentunya akan mengakibatkan adanya pembayaran. Pembayaran dari
transaksi tersebut akan dicatat dalam neraca pembayaran internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud neraca pembayaran internasional?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian neraca pembayaran internasional.
PEMBAHASAN
Selain itu juga bisa diketahui, bahwa surplus pada neraca pembayan suatu
negara berarti tidak terlalu banyak investor asing yang menanamkan
investasinya di suatu negara. Kondisi tersebut bisa terjadi karena dengan
adanya investor, secara otomatis akan semakin banyak barang yang
diimpor guna memenuhi kebutuhan investor tersebut.
e) Mengatahui salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau
negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang
mengalami kesulitan neraca pembayaran internasional.
Hal lain yang tidak kalah penting dari sebuah neraca pembayaran adalah
sebagai patokan jika suatu negara hendak mengajukan dana ke negara lain
atau ke lembaga pendonor seperti IMF. Dengan kondisi neraca
pembayaran yang baik maka kepercayaan negara asing terhadap suatu
negara juga akan semakin baik. Sedangkan bila yang terjadi adalah
sebaliknya, kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman semakin kecil.
Hal tersebut bisa terjadi karena jika suatu negara mempunyai neraca
pembayaran yang defisit, mengindikasikan bahwa negara tersebut
memiliki cadangan devisa yang sedikit. Sehingga besar kemungkinan
negara itu akan mengalami kesulitan dalam pengembalian dana pinjaman.
f) Sebagai salah satu indikator fondamental ekonomi suatu negara selain
tingkat inflasi, pertumbuhan GDP.
1) Penyajian Standar
Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standar
disusun menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual.
Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas
beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.
2) Penyajian Analitis
a) Pendapatan Nasional
b) Tingkat Harga
d) Tingkat Bunga
e) Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan
pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk
campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam
sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua
alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh
penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk
selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta
asing.
- Faktur (invoice),
Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of
credit, yaitu:
Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk
mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate).
Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan
menjadi dua, yaitu :
a) Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau
dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh
penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing.
b) Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar
negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang
bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta
asing di pasar valuta asing.
b) valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,
c) wisatawan-wisatawan mancanegara,
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya
transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang
atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi
unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila
suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini
termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau
bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka
panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi
penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali
pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara
lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini
dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau
lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini
dicatat di sebelah debit.
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang
yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri
atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
- Pembayaran Bunga
- Biaya transportasi
- Biaya asuransi
- Tourism
Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari tahun yang bersangkutan ini
pada dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara
berdasarkan transaksi yang tercatat pada currant account dan capital account.
Transaksi Debit
1) Neraca Barang
· Impor barang dari negara lain
2) Neraca Jasa
· Pembayaran jasa ke penduduk LN
· Pembayaran biaya pariwisata ke LN
3) Neraca Hasil Modal
· Pembayaran bunga dan deviden
4) Neraca Modal
· Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang
5) Neraca Utang Piutang jangka panjang
· Pembelian obligasi dari LN
Transaksi Kredit
1) Neraca barang
· Ekspor barang ke negara lain
2) Neraca Jasa
· Penerimaan jasa dari penduduk LN
· Penerimaan pariwisata dari LN
3) Neraca Hasil Modal
· Penerimaan bunga dan deviden
4) Neraca Modal
· Kredit yang dipeoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang
5) Neraca Utang Piutang jangka panjang
· Penjualan obligasi ke LN
Jika defisit terdapat pada transaksi berjalan, maka untuk menutup defisit
tersebut harus ditimbangkan penerimaan pada transaksi modal, misalnya dengan
cara mencari pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk
menanamkan modalnya di dalam negeri. Demikian pula jika penyebab devisit
tersebut pada komponen transaksi berjalan, maka untuk menyehatkan atau
menutup defisit tersebut harus diusahakan meningkatkan pada komponen
transaksi berjalan, misalnya dengan meningkatkan ekspor barang dan jasa dan
sebagainya.
Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara
dikarenakan oleh komponen berikut :
a) Stok Nasional
Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi
kenaikan stok nasional berarti surplus.
b) Pinjaman Akomodatif
b) Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam
negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri
menjadi meningkat.
Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka
tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga
dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika
investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.
Kasus I.
Neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor
barang dan jasa nilainya tidak sama dengan nol. Misal nilai ekspor lebih kecil
daripada impor, atau sebaliknya nilai ekspor lebih besar daripada impor.
Sedangkan nilai capital inflow sama dengan capital outflow, dan nilainya selalu
dalam satuan Dollar Amerika.
Misal untuk neraca pembayaran Indonesia, total nilai ekspor dalam Dollar
Amerika dinyatakan dengan $x dan total nilai impor dalam Dollar Amerika
dinyatakan dengan $m. Sedangkan total nilai capital inflow dalam Dollar
Amerika dinyatakan dengan $ci dan total nilai capital outflow dalam Dollar
Amerika dinyatakan dengan $co.
Kurs kesetimbangan USD/IDR(2) ditentukan oleh rasio antara nilai impor dan
ekspor Indonesia. Jika rasio $m/$x lebih besar daripada satu, maka rasio kurs
USD/IDR(2)/USD/IDR(1) lebih besar daripada satu. Artinya kurs USD/IDR
menguat. Jika kurs USD/IDR mengalami penguatan, maka Dollar Amerika
mengalami apresiasi sedangkan Rupiah Indonesia mengalami depresiasi.
Kasus II.
Ketika nilai ekspor tidak sama dengan impor dan nilai capital inflow tidak
sama dengan capital outflow, maka neraca pembayaran dalam kondisi
ketidaksetimbangan. Neraca pembayaran dapat mengalami surplus atau BOP
lebih besar daripada nol. Atau sebaliknya, neraca pembayaran dapat mengalami
defisit atau BOP lebih kecil daripada nol.
Kondisi BOP akan surplus, jika rasio ($m + $co)/($x + $ci) kurang
daripada satu. Dengan demikian rasio USD/IDR(2)/USD/IDR(1) memiliki nilai
kurang daripada satu. Artinya kurs USD/IDR melemah. Jika kurs USD/IDR
melemah artinya Dollar Amerika mengalami depresiasi dan Rupiah Indonesia
mengalami apresiasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara
sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa,
transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk
luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Neraca pembayan internasional memiliki beberapa kegunaan dan tujuan dalam
penyusunannya. Konsep dalam penyajian neraca pembayaran internasional ada dua
yaitu penyajian standart dan penyajian analitis.
Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi
debit dan sisi kredit. Transaksi tersebut antara lain Neraca Barang, Neraca Jasa,
Neraca Hasil Modal, Neraca Modal, Neraca Utang Piutang jangka panjang. Dalam
neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun
defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila
jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan
surplus.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hady, Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Krugman, Paul R & Obstfeld Maurice. 1994. Ekonomi Interansional: Teori dan Kebijakan.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Smith, Stephen C & Todaro Michael P. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Biz, Ardra. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Kurs Valuta Asing. Diakses dari :
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/pengertian-definisi-neraca-pembayaran-
balance-of-payment/. Pada tanggal 04/05/2015.